Bima News: Headline
Tampilkan postingan dengan label Headline. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Headline. Tampilkan semua postingan

Senin, 01 April 2024

Kakek Kebal Tak Mempan Dibacok, Rebut Parang Balik Bacok Penyerang

ilustrasi
Ilustrasi
 

bimanews.id-Mustakim, 42 tahun, warga Desa Parado Wane, Kecamatan Parado Kabupaten Bima harus dilarikan ke rumah sakit dengan luka bacok di sekujur tubuh. Korban diduga dibacok AK, kakek 62 tahun, warga satu desa dengan korban. Peristiwa berdarah itu terjadi Senin pagi (1/4).

Kapolsek Parado Ipda Yakub menceritakan, kejadian itu bermula saat korban pulang dari kebun. Saat jalan pulang  korban berpapasan dengan pelaku di So (Kawasan) Wuwu, Desa Parado Wane.

"Di situ pelaku menegur korban karena menebang pohon di hutan tutupan negara," tutur Kapolsek.

Korban tidak terima ditegur. Korban lantas mencabut parang, lantas membacok pelaku, namun tidak mempan. Pelaku berhasil merebut parang tersebut, dengan parang itu pelaku membacok korban berkali-kali.

"Kejadian tersebut dilihat beberapa orang warga lewat. Teriakan mereka didengar warga lain. Selanjutnya, warga membawa korban ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan," jelasnya.

Karena kondisinya cukup parah, korban dirujuk ke RSUD Bima. Setelah membacok korban, pelaku menyerahkan diri ke Polsek Parado. Selanjutnya Babinsa dan Babinkamtibmas mendatangi TKP untuk mengamankan situasi.

"Babinsa dan Babinkantibmas memberikan imbauan kepada pihak keluarga korban agar tenang, tidak mudah terpancing atau terprovokasi atas kejadian itu. Menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus tersebut pada pihak kepolisian," pungkasnya. (red)

Jumat, 29 Maret 2024

2.764 P3K Kabupaten Bima Terima SK, 22 Tenaga Bidan Pendidik Dipending

P3K
Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri memberikan arahan pada 2.764 orang P3K yang menrima SK, Kamis (28/3)

 

bimanews.id-Sebanyak 2.764 tenaga Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) hasil seleksi tahun 2023 menerima SK pengangkatan dari Bupati Bima, Kamis (28/3). SK tersebut diserahkan secara simbolis oleh Bupati Bima Hj.Indah Dhamayanti Putri dan Kepala Kantor Regional X BKN Denpasar  Dr.Yudhantoro Bayu Wiratmoko.

Bupati Bima dalam arahannya mengatakan, jumlah formasi P3K Kabupaten Bima merupakan jumlah terbanyak ke-4 secara nasional.

"Hari ini tepat tanggal 17 Ramadhan  1445 Hijriyah.  Bulan baik , yaitu bulan suci Ramadhan, dimana Alquran diturunkan. Oleh karena itu para penerima SK patut berbangga dan bersyukur,’’ katanya di hadapan ribuan PPPK di halaman Kantor Bupati Bima, Kamis (28/3).

Pada kesempatan tersebut, Dae Dinda sapaan akrab Bupati Bima ini secara khusus menyampaikan terimakasih kepada Presiden RI. ‘’Atas nama pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Bima, saya menyampaikan ucapan terima kasih dan rasa hormat kepada Presiden Republik Indonesia yang telah memberikan formasi PPPK yang besar,’’ ujarnya.

Kepala Kantor Regional X BKN Denpasar Dr.Yudhantoro menjelaskan,  dengan pengangkatan sebagai PPPK, ada beberapa kewajiban yang harus ditunaikan. Melaksanakan kegiatan berbasis kinerja melalui aplikasi yang sudah disediakan.

Pelaksanaan kegiatan sudah sangat terukur, demikian halnya capaian kinerja  dengan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.

‘’Tenaga PPPK dituntut untuk lebih meningkatkan kompetensinya dalam hal pelayanan. Begitu juga dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari, semua kegiatan berbasis kinerja," arahnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala BKD dan Diklat Kabupaten Bima Laily Ramdhani mengatakan,  jumlah yang diusulkan Nomor Induk PPPK sebanyak 2.792 orang. Dari jumlah tersebut  2 orang tenaga guru meninggal, 1 orang tenaga kesehatan dibatalkan, 22 orang bidan pendidik dipending (hold).

Total tenaga PPPK yang melakukan proses pertimbangan teknis (Pertek) sebanyak 2.068 guru, 514 tenaga kesehatan dan 187 tenaga teknis. Sehingga total PPPK yang menerima SK sebanyak 2.769 orang. Terang Laily.

Hadir pada acara penyerahan SK PPPK, Wakil Bupati H.Dahlan M.Noer, Kepala PT Taspen Mataram Firson Arya Iskandar, para Staf Ahli Bupati,  Asisten,  kepala OPD dan Kabag di lingkungan sekretariat daerah. (red)

 

Kamis, 28 Maret 2024

Lapangan Kerja Terbatas, Ratusan Warga Bima Pilih Jadi TKI

TKI
Ilustrasi
 

bimanews.id-Terbatasnya lapangan yang tersedia di daerah mengharuskan ratusan warga di Kabupaten Bima memilih menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Selain karena alasan pendapatan tinggi bekerja di luar negeri dibanding di daerah.

Tidak heran, setiap tahun, minat warga Kabupaten Bima menjadi TKI terus meningkat. Bahkan dari data Disnaker Kabupaten Bima, selama tiga bulan terakhir, terhitung Januari hingga Maret 2024, tercatat  sudah 233 orang menjadi TKI.

Kabid Pengiriman dan Penempatan (Penta) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten, Ikhsan Nullatif mengatakan. Tingginya minat warga menjadi TKI ini, dalam beberapa bulan ke depan akan terjadi peningkatan pendaftaran.

“Akan terus meningkatkan. Tapi tak sebanyak sebelum Covid-19. Karena saat ini ada ketentuan baru soal persyaratan sertifikat kompetensi,” sebutnya, Kamis (28/3).

Sebelum ada persyaratan sertifikat kompetensi, minat warga Bima cukup tinggi menjadi TKI. Dalam setahun bisa mencapai 3 hingga 4 ribu orang.

Alasan mendasar warga Bima memilih menjadi TKI, karena kurangnya lapangan kerja di daerah. Kalaupun ada, gaji yang mereka terima tidak sebesar di luar negeri.

“Lapangan kerja kurang, sehingga mereka memilih menjadi TKI,” jelasnya.

Gaji di luar negeri sangat menjanjikan. Bagi mereka yang bekerja di sektor informal saja bisa sampai Rp13 juta perbulan. Itu di luar tunjangan.

“Di sektor formal lebih banyak lagi, bisa tembus Rp16 juta perbulan, Itu diluar tunjangan,” bebernya.

Sebanyak 233 orang calon TKI ini akan dikirim ke sejumlah negara. Seperti Taiwan, Malaysia, Hongkong, Singapura, Arab Saudi dan lain sebagainya.

“Terbanyak di Negara Taiwan, disusul Hongkong. Karena di dua negara itu gaji mereka lebih besar dibandingkan negara lain,” pungkasnya. (red)

Jelang Pemilukada, Bakespol Kota Bima Rakor Cegah Konflik Sosial

Rakor
Kepala Bakespol, Muhammad Hasyim saat membuka rapat koordinasi pencegahan konflik sosial menjelang pemilihan kepala daerah tahun 2024, Kamis (27/3)

bimanews.id--Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakespol) Kota Bima gelar rapat koordinasi (Rakor) pencegahan konflik sosial menjelang pemilihan kepala daerah tahun 2024. 

Rakor berlangsung di gedung Perpustakaan Kota Bima, Kamis (28/3), dihadiri sejumlah pihak. Mulai dari beberapa pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga unsur TNI/Polri.

Kepala Bakespol Kota Bima, Muhammad Hasyim mengatakan, konflik umumnya tidak bisa dihilangkan dalam kehidupan bermasyarakat. Karena konflik sejatinya bagian dari dinamika sosial.

"Dalam bingkai kebangsaan, konflik itu harus ditata dengan baik supaya tidak berubah jadi kekerasan dan merusak," katanya.

Melalui kesempatan ini, ide penataan konflik dapat disatukan dalam membangun tatanan sosial. Sehingga konflik dapat terurai dengan baik dan tidak menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat.

"Terlebih saat ini jelang Pilkada, jadi kita harus satukan ide menyikapi konflik yang memungkinkan akan terjadi," ujarnya.

Hasil pertemuan ini diharapkan dapat digunakan sebagai formulasi penanganan konflik saat Pilkada. Sehingga tahapan pesta rakyat itu dapat berjalan baik dan tercipta demokrasi yang mencerahkan.

"Kita ingin proses Pilkada nanti mencerahkan," harapnya. (red)

Tokoh Dompu Ini Menilai H.W.Musyafirin Sangat Pantas Pimpin NTB

H Lukman
DR H.W. Musyafirin (kiri) dan H. Lukman A. Majid (Kanan) 
 

bimanews.id-Kemunculan nama Doktor H.W.Musyafirin di Pilkada NTB mendatang mendapat respon positif dari berbagai kalangan. Nama bupati KSB dua periode ini mendapat apresiasi dari berbagai tokoh, salah satunya dari H. Lukman A. Majid, tokoh masyarakat Kempo, Kabupaten Dompu.

Majunya doktor lulusan Universitas Padjadjaran itu dikancah Pilkada NTB mendatang ditunggu publik. Sebab, sebagai bupati, H.Musyafirin dinilai sukses membangun KSB.

‘’Prestasi diraih Bupati KSB ini sudah menjadi buah bibir masyarakat NTB. Wajar jika kemudian pengalamannya selama ini dibawa untuk membangun NTB lebih baik,’’ kata H Lukman.

Keberanian H.Musyafirin bertarung di Pilkada NTB menurutnya tidak banyak dimiliki tokoh lain khususnya di Pulau Sumbawa. Diakui, ada cukup banyak tokoh dari Sumbawa, Dompu dan Bima yang saat ini sudah memiliki nama besar. Namun, mereka masih ragu untuk bertarung di Pilkada NTB.

‘’Ada cukup banyak nama yang bisa menjadi wakil masyarakat pulau Sumbawa. Tapi sejauh ini, yang kami lihat baru H.W.Musyafirin. Ini harus kita dorong,’’ harapnya.

Sosok H.W.Musyafirin diakuinya cukup familiar di kalangan masyarakat Pulau Sumbawa. Hal ini tidak lepas dari berbagai program yang selama ini dijalankan di KSB. Di antaranya program Yasinan. Kegiatan agamaan yang diselipkan dengan kegiatan penyampaian aspirasi masyarakat kepada pemerintah.

 Menurutnya, Yasinan yang menjadi program unggulan Pemda KSB ini ke depan bisa diterapkan disemua kabupaten dan kota di NTB.

‘’Tidak banyak pejabat yang mau dikritik langsung oleh publik. Tapi di Sumbawa Barat itu sediakan khusus, tiap malam jum’at melalui Yasinan. Inikan luar biasa,’’ kata Aji Lukman, sapaan akrab mantan Ketua Pordasi Dompu ini.

Selain sebagai bupati, H.W.Musyafirin  kata dia, juga merupakan salah satu kader terbaik NU NTB. Ia tak ragu, jika ke depan NTB dipimpin oleh kader NU. ‘’Apalagi yang kita ragukan. H.Musyafirin itu kader NU, dari sisi pengalaman dua periode sebagai bupati,’’ paparnya.

Untuk maju di Pilkada NTB seseorang harus mendapat dukungan dari partai politik. Hal inipun dimiliki H.W.Musyafirin, karena menjabat sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP Provinsi NTB.  Apalagi dari berbagai media yang ia baca, PDIP sudah menegaskan akan mengusung H.W.Musyafirin sebagai calon gubernur dan wakil gubernur NTB.

‘’Dari sisi pengalaman kepemimpinan baik di birokrasi dan politik sudah lengkap. Jadi tak ada salahnya jika H.W.Musyafirin mencoba berkhidmat untuk NTB,’’ harapnya.

Sebagai perwakilan masyarakat Pulau Sumbawa, sosok pendamping yang cocok untuk H.W.Musyafirin di Pilkada nanti harus dari Pulau Lombok. Keterwakilan tokoh di dua pulau besar ini menjadi syarat cukup penting.

‘’Ada cukup banyak tokoh dari sana seperti H. Mohan Roliskana, Walikota Mataram saat ini, Fathul Bahri, Bupati Lombok Tengah, Suhaili FT, mantan bupati Lombok Tengah dua periode, termasuk Hj. Sitti Rohmi Djalillah, mantan Wakil Gubernur NTB, termasuk juga dengan Lalu Iqbal, mantan Duta Besar Indonesia untuk Turki,’’ urainya.

Sebagai bagian dari masyarakat NTB, Aji Lukman tentunya menyampaikan sejumlah harapan penting, jika H.W.Musyafirin maju dan terpilih di Pilkada NTB. Selain berpengalaman mengurus pertambangan, mengingat KSB adalah pusat pertambangan di Pulau Sumbawa, ia berharap H.W.Musyafirin ke depan juga memperhatikan dunia pendidikan. Berbagai program pendidikan yang pernah dilaksanakan di KSB, diharapkan bisa diterapkan untuk NTB secara keseluruhan.

‘’Indeks Pembangunan Manusia (IPM) KSB itu tertinggi dibanding Kabupaten lain di NTB. Ini menjadi gambaran keberhasilannya Pemda KSB,’’ tandas Ketua Dewan Pendiri Yayasan Pendidikan dan Pesantren Abu Lukman, Dompu ini. 

Selain pendidikan, hal lain yang tak kalah penting adalah keberpihakan pemerintah terhadap petani dan peternak. Sudah menjadi rahasia umum, khususnya wilayah Pulau Sumbawa, sektor pertanian dan peternakan masih menjadi andalan terbesar masyarakat.

‘’Khususnya di bidang peternakan, konsep hilirisasi industri di bidang peternakan itu sangat menarik. Harapan kami, ini bisa diwujudkan nantinya,’’ tambah pensiunan kepala sekolah yang juga ketua Kelompok Tani Ternak Kabupaten Dompu ini. (far)

Senin, 25 Maret 2024

Kelulusan Puluhan Formasi Bidan Akhir 2023 Ditangguhkan BKN

PPPK
Ilustrasi
 

bimanews.id-Puluhan formasi bidan yang dinyatakan lulus PPPK  akhir 2023 lalu di Kabupaten Bima, tiba-tiba dinyatakan tidak lolos seleksi administrasi atau Tidak Memenuhi Syarat (TMS).

Kabag Prokopim Setda Kabupaten Bima, Suryadin dikonfirmasi menyebutkan, kondisi itu berlaku secara nasional. Karena ada  peserta dengan kualifikasi pendidikan bidan pendidik  melamar pada formasi bidan yang belum mendapatkan teknis (Pertek) dan NI (Nomor Induk) PPPK, sehingga ditangguhkan oleh BKN.

 “Saat ini masih menunggu ketentuan lebih lanjut dari Kemenkes. Apakah bidan pendidik bisa mengisi formasi untuk ahli pertama bidan,” katanya.

Pemkab Bima melalui BKD dan Diklat kata dia,  sudah melakukan berbagai upaya terkait hal itu.  Berkoordinasi dan konsultasi dengan BKN selaku Panselnas, bahkan bersurat resmi ke Kemenkes selaku instansi pembina untuk tenaga kesehatan.

“Saat ini masih menunggu hasil kebijakan pemerintah pusat,” akunya.

Sesuai ketentuan Permenpan RB Nomor 14 tahun 2023, tentang pengadaan PPPK untuk jabatan fungsional. Pasal 11 terkait proses pengadaannya meliputi tahapan perencanaan, pengumuman lowongan formasi, pelamaran/pendaftaran, seleksi, pengumuman hasil seleksi dan pengangkatan menjadi PPPK.

Peserta yang dinyatakan lulus seleksi kompetensi diumumkan dan berhak untuk mengikuti tahapan pengisian DRH (Daftar Riwayat Hidup) dan wajib melakukan pemberkasan usul penetapan NI PPPK.

Peserta bisa gugur berkas, apabila hasil verifikasi dan verval (Verifikasi dan validasi) atas dokumen pemberkasan ditemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan persyaratan dan ketentuan sesuai peraturan yang berlaku.

Mengacu pada pasal 39 jika dikemudian hari peserta mengundurkan diri, tidak menyampaikan kelengkapan dokumen dalam batas waktu yang ditentukan  terbukti kualifikasi pendidikannya tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh Menteri; Tidak memenuhi persyaratan lainnya; atau Meninggal dunia. Maka, Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) harus melakukan pembatalan kelulusan yang bersangkutan. (red)

Jumat, 22 Maret 2024

Curigai Kematian Seorang Warga Karena Disantet, Sekelompok Warga Di Dompu Tutup Jalan

Tutup
Sekelompok Warga Desa Bakajaya, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu menutup jalan menuntut Pasutri yang dicurigai sebagai dukun santet dilepas Polres Dompu, Kamis (21/3)
 

bimanews.id-Blokade terus saja dilakukan sekelompok warga dalam menuntut sesuatu. Kamis siang (21/3), sekelompok warga di Desa Bakajaya, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu menutup jalan lintas kecamatan Woja.

Aksi blokade jalan itu menuntut pasangan suami istri (Pasutri) inisial A dan S warga Desa Bakajaya yang mengamankan diri di Polres Dompu dibebaskan. Karena sebelumnya,  Pasutri lanjut usia itu mengamankan diri untuk menghindari reaksi warga karena dituduh sebagai dukun santet.

Praktis aksi blokade jalan tersebut menyebabkan arus lalu lintas macet total. Sejumlah pengendara yang ke arah Kota Dompu maupun sebaliknya harus memilih jalur lain.

Tuduhan terhadap Pasutri itu mencuat setelah seorang warga desa setempat inisial SG, 50 tahun meninggal dunia diduga akibat disantet. Karena dari informasi yang berkembang, sebelum jatuh sakit dan meninggal, SG sempat cekcok dengan pasutri tersebut. Sehingga pasutri itu dicurigai menyantet SG.

Camat Woja Edyson mengaku, blokade jalan dilakukan pihak keluarga SG. Blokade jalan kata dia, berhasil dibuka Kamis sore  setelah pihaknya bersama TNI melakukan pendekatan dan mediasi dengan warga.

"Blokade jalan sudah kami buka tadi sore (Kamis)," kata Edyson.

Terkait tuntutan warga meminta pasutri itu dilepas kata Edyson, secara hukum tidak mungkin dikabulkan pihak kepolisian. Menurutnya, pasutri tersebut untuk sementara masih diamankan di Polres Dompu. (red)

 

Kamis, 21 Maret 2024

Gas Elpiji 3 Kg Langka, Pj Wali Kota Minta Pengecer Tidak Permainkan Harga

Pj
Pj. Wali Kota Bima, H Mohammad Rum
 

bimanews.id-Menyikapi kelanggaan gas LPG 3 Kg, pemerintah Kota Bima menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Fokopimda di ruang rapat Wali Kota Bima, Kamis (21/3). Rakor dipimpin Pj. Wali Kota H. Mohammad Rum membahas secara khusus tentang kelangkaan gas LPG 3 Kg.

Pj. Wali Kota Bima HM Rum mengatakan, kelangkaan gas elpiji berimbas pada mahalnya harga, hal itulah yang dikeluhkan masyarakat belakangan ini.

Di Kota Bima terdapat 348 pangkalan dengan 2 agen. Mayoritas pangkalan bertumpu di wilayah barat. Untuk menyiasati agar wilayah lain terpenuhi, dinas teknis diminta segera aktifkan warung TPID di tiap kecamatan,  bekerjasama dengan Pertamina untuk melayani permintaan masyarakat.

‘’Saya juga mendapatkan laporan, banyak pengecer yang memanfaatkan situasi dan keadaan ini dengan menjual dan memainkan harga melebihi harga satuan yang telah ditetapkan,’’ terangnya.

Karena itu, perlu ada regulasi yang mengaturnya melalui Peraturan Wali Kota (Perwali) tentang tata niaga LPG.

"Saya minta para agen sementara waktu tidak melayani permintaan gas elpiji, sembari kita siapkan Perwali. Pangkalan tidak boleh menjual ke pengecer sambil menunggu Perwali," harapnya.

Diakhir arahannya, Pj. Wali Kota Bima berharap semua pihak, terutama pengecer nakal agar tidak memanfaatkan situasi ini sehingga menciptakan instabilitas daerah.

Rakor tersebut juga dihadiri Kepala Kejaksaan Negeri Raba Bima, Ketua Pengadilan Negeri Bima, TNI, Polri, Asisten 1 Setda Kota Bima, Kepala Diskoperindag Kota Bima, Kabag Ekonomi, PT. Pertamina Bima serta agen penyalur. (red)

 

Rabu, 20 Maret 2024

Jadi Pengedar Sabu, Oknum Wartawan Di Bima Ditangkap

Sabu
Oknum wartawan inisial SD yang ditangkap bersama barang bukti 22 poket sabu di Desa Kananta, Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima, Rabu dinihari (20/3) 
 

bimanews.id-Polres Bima berhasil mengungkap kasus peredaran narkoba jenis sabu, kali ini yang tertangkap adalah pengedar. Naifnya, pelaku inisial SD, 31 tahun ini diketahui berprofesi sebagai wartawan.

Oknum SD ditangkap Rabu dinihari  (20/3) sekitar pukul 02.00 Wita. Selain mengamankan berupa sabu 4,80 gram, juga sepucuk airsoftgun dan sejumlah barang bukti lain.  

Kapolres Bima melalui Kasat Narkoba Iptu A. Malik mengatakan, terduga pelaku ditangkap di Desa Kananta, Kecamatan Soromandi.

“Oknum SD diamankan bersama barang bukti narkoba jenis sabu 22 poket  atau seberat 4,80 gram,” sebutnya.

Barang bukti lain yang diamankan Tim Opsnal Satreskoba Narkoba sebutnya,  seperti satu pucuk pistol Airsoft gun lengkap dengan peluru dan gas, uang tunai Rp 3,1 juta, kartu id card wartawan dan lain-lain.

“Awalnya kita mendapat informasi dari masyarakat yang mencurigai ada transaksi narkoba dilakukan terduga  pelaku,” terangnya.

Menindaklanjuti informasi dari masyarakat, Tim Opsnal melakukan penyelidikan untuk  memastikan informasi tersebut. Alhasil, tim berhasil menangkap pelaku dan melakukan penggeledahan.

“Penggeledahan disaksikan warga setempat, ditemukan 22 poket narkoba jenis sabu seberat bruto 4,80 gram dan sejumlah barang bukti lain,” bebernya.

Saat ini oknum SD telah diamankan di Mapolres Bima untuk diproses lebih lanjut. (red)

 

Selasa, 19 Maret 2024

Seorang Anak Di Bima Sengaja Membakar Rumah Orang Tuanya

 



Rumah
 Rumah panggung milik Ara Ima, warga Desa Poja, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima yang dibakar anaknya pada Minggu pagi (17/3)

bimanews.id-Satu unit rumah panggung di Desa Poja, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima ludes terbakar pada Minggu pagi (17/3). Rumah milik Ara Ima, 55 tahun itu diketahui dibakar anaknya bernama Wahyu, 23 tahun.

Belum diketahui apa motif pelaku hingga tega membakar rumah orang tuanya. Pelaku telah diamankan di Polsek Sape.

“Terduga pelaku Wahyu sudah kita  amankan,” kata Kapolsek Sape, AKP Sulaiman, Senin (18/3).

Pelaku telah dimintai keterangan atas perbuatannya tersebut. Namun pernyataannya tidak jelas, kenapa membakar rumah orang tuanya.

“Kami belum bisa menyimpulkan apa alasan pelaku membakar rumah orang tuanya tersebut, ” jelasnya.

Dari keterangan sejumlah saksi, terduga pelaku membeli sebotol pertalite seharga Rp20 ribu. Pertalite itu kemudian disiram ke sudut rumah lalu dibakar. 

Warga yang mengetahui kebakaran itu berbondong-bondong memadamkan api dengan alat seadanya, namun tidak membuahkan hasil.

“Seluruh isi rumah ludes terbakar. Kerugian ditaksir Rp50 juta,” sebut Kapolsek.

Sementara pemilik rumah Ara Ima tidak berada di lokasi saat kejadian. Dia pergi mencari lumut di wilayah Bajo Sarae Desa Bugis, usai salat subuh.

“Ara Ima baru tahu rumahnya terbakar setelah kembali ke kampung,” katanya.

Untuk menghindari reaksi warga, terduga pelaku telah diamankan ke Polsek. Kasusnya  masih diselidiki lebih lanjut. (red)

Senin, 18 Maret 2024

Status Level II Waspada, Masyarakat Dilarang Mendaki Gunung Sangiang

Sangiang
Gunung Sangiang yang ada di Kecamatan Wera, Kabupaten Bima saat ini status level II waspada
 

bimanews.id-Status Gunung Sangiang Api di perairan Kecamatan Wera, Kabupaten Bima kini berstatus level II waspada. Masyarakat diminta tidak mendaki hingga ke puncak gunung.

Hasil pengamatan visual gunung dengan ketinggian 1.945 mdpl ini terlihat jelas tertutup kabut. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis, tinggi sekitar 15-150 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga kencang ke arah timur, tenggara, selatan, dan barat daya. Suhu udara sekitar 30-35°C, kelembaban 64-84%.

“Pengamatan instrumental 8 kali gempa hembusan, 4 kali gempa vulkanik dangkal, 3 kali gempa vulkanik dalam, 8 kali gempa tektonik lokal, dan 3 kali gempa tektonik jauh,” kata Kepala Badan Geologi, Hendra Gunawan, Sabtu (16/3).

Dari pengamatan visual periode 1- 15 Maret 2024 menunjukkan asap kawah teramati 15- 150 meter dari puncak. Sementara, pemantauan secara instrumental menggunakan seismograf menunjukkan rekaman kegempaan didominasi oleh jenis gempa hembusan rata-rata terjadi 1 kejadian per hari, gempa vulkanik dalam, gempa tektonik lokal dan tektonik jauh.

Berdasarkan sejarah erupsinya, potensi bahaya letusan Gunung Sangiang Api berupa letusan yang bersifat eksplosif dengan ancamannya berupa awan panas, aliran lava lontaran batu (pijar), dan gas beracun di kawasan puncak.

Namun demikian tetap harus diwaspadai potensi bahaya berupa aliran lava dan lontaran material. Potensi ancaman bahaya lain dapat berupa gas-gas vulkanik beracun seperti CO2, CO, dan SO2.

“Berdasarkan hasil analisis data visual dan instrumental pada periode 1-15 Maret 2024 serta potensi ancaman bahayanya, maka tingkat aktivitas Gunung Sangiang Api masih pada Level Il (Waspada),” jelasnya.

Dalam tingkat aktivitas Level II (Waspada), masyarakat di sekitar Gunung Sangiang Api dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati dan beraktivitas di dalam radius 1,5 km dari pusat aktivitas Gunung Sangiang Api. Terkait potensi bahaya gas vulkanik konsentrasi tinggi serta lontaran batuan jika terjadi erupsi freatik yang tiba-tiba, tanpa didahului oleh gejala kenaikan aktivitas yang jelas.

“Masyarakat agar mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, serta tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak benar dan tidak bertanggung jawab mengenai aktivitas Sangiang Api,” pungkasnya. (red)

Minggu, 17 Maret 2024

Selain Gagal Panen, Jagung Di Dompu Juga Rusak Akibat Angin Kencang

Jagung
Tanaman jagung warga di Dompu yang rusak akibat angin kencang, Sabtu (16/3)
 

bimanews.id-Musibah terus melanda petani jagung di Kabupaten  Dompu. Selain ribua hektare tanaman jagung gagal panen akibat rendahnya curah hujan, Sabtu (16/3) sekitar 160 hektare jagung rusak akibat angin kencang.

 “Kerusakan terparah akibat angin kencang di Desa Riwo Kecamatan Woja (Kawasan yang dekat pantai,” sebut Kepala Dinas Pertanian Dompu, Muhammad Syahroni, Minggu (17/3).

Dari info BMKG, cuaca ekstrim disertai angin kencang terjadi sejak 13 Maret. Kondisi itu akan berlangsung  hingga 18 Maret 2024.

“Untuk wilayah pesisir lain seperti Nangadoro Kecamatan Hu’u masih terpantau aman meski diterjang angin,” katanya.

Kondisi tanaman jagung pasca diterjang angin kata Syahroni, sebagian bisa diselamatkan. “Kalau hanya tumbang masih bisa diselamatkan, kecuali kalau batangnya patah,” kata dia.

Selain akibat bencana angin, ribuan hektar tanaman jagung di Dompu dipastikan gagal panen akibat rendahnya intensitas hujan. Luas lahan jagung terancam gagal panen sekitar 2.993 hektare.

Itu tersebar di Kecamatan Kempo dan Kilo. Masing-masing seluas 575 dan 2.318 hektare.

“Dua kecamatan ini curah hujannya rendah, sehingga banyak tanaman jagung gagal tumbuh,” jelas Syahroni.

Dia menjelaskan, data per 10 Februari 2024, realisasi luas tanaman jagung di Kabupaten Dompu mencapai 47.082 hektare. Dari luas tanaman tersebut, potensi gagal panen sekitar 0,5 persen.

“Sejak awal tanam, petani mengeluhkan kurangnya curah hujan. Tanaman jagung tidak tumbuh normal dan sebagian mati akibat kurang air,” katanya.

Sebelumnya, petani sudah diimbau, terutama petani tegalan untuk memaksimalkan pemanfaatan mesin air dan bor dalam. Jika itu dimanfaatkan, diyakini ancaman gagal panen bisa diminimalisir.

“Kalau tanaman kurang air, belum terlambat untuk diselamatkan. Kecuali memang tanaman jagung sejak awal gagal tumbuh,” pungkasnya. (red)

Ad Placement

Kota Bima

Bima

Dompu