Bima News: Ekonomi Bisnis
Tampilkan postingan dengan label Ekonomi Bisnis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ekonomi Bisnis. Tampilkan semua postingan

Kamis, 21 Oktober 2021

GP Ansor Dompu Latih Kader Sebagai Pendamping UMKM

Arman
Arman Anwar, SE
 

BimaNews.id, DOMPU-Gerakan Pemuda Ansor NTB menggelar pelatihan bagi kader untuk menjadi pendamping Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Ansor, Selasa (19/10). Kegiatan yang dipusatkan di Hotel Grand Royal Lombok Tengah itu bekerja sama dengan BNI 46.

Kegiatan itu dihadiri langsung Wasekjen PP GP Ansor Bidang Ekonomi Sahabat, Adin Jauharudin, Kowil Zona Bali Nusra Sahabat, Zakaria R. Puato, Ketua PW Ansor NTB H Zamroni Aziz dan Ketua Cabang Ansor se NTB.

Ketua GP Ansor Dompu Arman Anwar SE mengatakan, Wasekjen PP GP Ansor Bidang Ekonomi Sahabat, Adin Jauharudin siap mendukung penuh program pelatihan pendampingan UMKM Ansor. Agar ke depan kader Ansor kuat secara ekonomi. Para kader juga dituntut untuk berwirausaha supaya militansi dan ekonominya kuat.

"Kalau ekonominya kuat, maka kader akan utuh," ujar Arman mengutip sambutan Wasekjen.

Kegiatan ini kata dia, bertujuan menguatkan kader dalam tiga hal. Mulai dari  kader cerdas, profesional dan ekonomi kuat.

 “Agar militansinya bagus, ekonominya harus kuat,” harapnya.

GP Ansor Dompu sejatinya siap menyambut baik kegiatan itu. Pelatihan pendampingan UMKM Ansor ini menurut dia, langkah konkrit dalam mewujudkan kesejahteraan kader.

"Kita siap menyambut baik inisiatif Pimpinan Pusat GP Ansor melaksanakan program-program yang bisa dirasakan langsung oleh seluruh kader, berkolaborasi dengan beberapa BUMN," ujar Arman yang juga Ketua Yayasan Pendidikan Islam (Yapis) Dompu ini.

Pelatihan ini menurut dia, untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan dikalangan kader Ansor. Kemudian, mengembangkan potensi UMKM demi membangkitkan ekonomi para kader.

"Di tengah pandemi saat ini, kita harus lebih kreatif dan inovatif memulihkan ekonomi. Khusunya di sektor UMKM," jelasnya.

Dengan bekerja sama dengan beberapa BUMN seperti BNI dan PT Pos Indonesia kata dia, GP Ansor Dompu siap mewujudkan program tersebut. Sebagai langkah awal kata dia, pihaknya akan memaksimalkan pendataan UMKM kader. Kemudian, berkoordinasi dengan beberapa BUMN di Dompu.

"Kami juga akan mengoptimalisasi infrastruktur kelembagaan badan usaha ekonomi kader Ansor," pungkasnya. (jw)

 

Selasa, 19 Oktober 2021

UMKM Tumbuh Selama Pandemi Covid-19, Namun Tidak Didukung Kemasan Bagus

Dahlan
Dahlan H. Muhammad
 

BimaNews.id, BIMA-Pandemi Covid-19  justru membuat usaha masyarakat menggeliat. Itu dilihat dari pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)  justru meningkat pada masa pandemi ini dibanding sebelumnya.

"Jumlah UMKM di Kabupaten Bima saat ini sebanyak 11.610. Ada peningkatan sekitar 500 UMKM dibanding sebelumnya," jelas Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bima, Dahlan H. Muhammad, Senin (18/10).

Peningkatan jumlah UMKM  diakui, memberi dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat.  Untuk mendukung aktivitas UMKM tersebut, pihaknya akan mengoptimalkan pembinaan dan pelatihan.

Paling tidak dengan langkah itu, bisa meningkatkan kualitas produk UMKM untuk dipasarkan. Baik di daerah, pasar domestik maupun mancanegara.

"Sejauh ini, produk UMKM kita belum ada yang tembus pasar nasional. Ini yang sedang kita genjot," katanya.

Pertumbuhan usaha diakui masih dominan pada industri perumahan seperti kuliner, produksi kain tenun dan perbengkelan.

"Masalahnya, kita kalah pada kualitas kemasan atau branding. Seperti kemasan kuliner dan kain tenun," terangnya.

Rata-rata kemasan produk tidak bisa bertahan lama. Belum lagi kurangnya promosi. Sehingga, jangkauan pasarnya terbatas.

"Ini harus menjadi perhatian bagi pelaku UMKM untuk memperkenalkan produk, untuk bisa menarik minat konsumen," tandasnya. (red)

 

Senin, 20 September 2021

Pengerjaan Jembatan Rabasalo Mandek, Usaha Warung dan Kios Sekitar Gulung Tikar

jembatan
Kondisi jembatan Raba Salo di Kota Bima yang pekerjaannya terlihat mandek.
 

BimaNews.id,KOTA BIMA-Pengerjaan jembatan Rabasalo di Kota Bima terlihat mandek. Dampaknya, sejumlah usaha sekitar jembatan, terpaksa gulung tikar.

Penyebabnya, penutupan akses jalan karena pekerjaan jembatan tersebut. Sehingga usaha warung dan kios sembako sepi pembeli.

Seperti diakui Burhan Nurdin, seorang warga Penatoi, Kecamatan Raba. Ia mengatakan, hampir semua toko dan warung sekitar jembatan Rabasalo sudah tutup.

"Mereka (Pengusaha,red) sepertinya pindah tempat usaha, karena di sini sepi," katanya ditemui Radar Tambora di sekitar pengerjaan jembatan setempat, Minggu (19/9).

Kalaupun masih membuka usaha, jelas rugi. "Mau gak mau harus pindah memang," ujar pemilik rumah sekitar jembatan tersebut.

Pemilik rumah sebelah barat jembatan Rabasalo ini mengaku, pengerjaan jembatan sudah sekitar lima bulan. Namun, belum sama sekali terlihat progresnya.

"Seharusnya dengan waktu itu, paling tidak  kelihatan jembatannya. Sekarang, masih pengerukan,’’ sorotnya.

Pemilik toko Kurnia, Kelurahan Penaraga yang enggan menyebutkan namanya menyesalkan mandeknya pengerjaan jembatan Rabasalo. Karenna semenjak jembatan itu dikerjakan, jalan depan tokonya ditutup, omzetnya turun drastis.

"Pembeli sepi sekali," kata nenek 70 tahun ini.

Pemilik toko  timur perempatan SMAN 4 Kota Bima, terus membuka jualan, karena mereka tinggal langsung di toko. Dengan harapan, barang jualannya dibeli warga sekitar.

"Setiap hari  paling laku Rp 100 ribu rupiah. Bahkan kurang," sebutnya.

Sedangkan sebelumnya, omzetnya bisa jutaan rupiah setiap hari. Kalaupun pun ada pembeli, hanya warga yang berolahraga di lapangan depan tokonya. Itupun tidak seberapa.

Karena sepi sambungnya, banyak penyewa toko dan ruko di sekitar usahanya tutup. Pendapatan mereka turun drastis, sedangkan pajak dan iuran tetap harus dibayar.

"Beruntung kami punya sendiri. Hanya beban membayar pajak saja," tandasnya.

Pantauan Radar Tambora, pengerjaan jembatan di Jalan Gajah Mada  yang menghubungkan Kelurahan Penatoi dan Penaraga di Kota Bima ini masih tahap penggalian dan pengerukan. (ar)

Selasa, 24 Agustus 2021

BRI Cabang Bima Telah Gelontorkan KUR Senilai Rp 241 Miliar

KUR
Ilustrasi (google)
 


BimaNews.id, KOTA BIMA-Hingga Juli 2021 BRI Cabang Bima telah menyalurkan Rp 241 miliar dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada warga Bima.

Pimpinan BRI Cabang Bima, Dikcy Advia Rahim mengatakan, uang sebanyak lebih banyak diarahkan untuk kredit mikro. Dengan jumlah peminjam sekitar 9 ribu nasabah.

“Permintaan KUR super mikro cukup besar. Dengan angka pinjaman Rp 10 juta hingga Rp 25 juta,” katanya pada Radar Tambora, Senin (23/8).

Dari angka Rp 241 miliar itu bila diprosentasekan, BRI Cabang Bima sudah menyalurkan 91 persen. Dari kuota yang diberikan pusat Rp 380 miliar.

Melihat melihat minat warga tersebut, kuota tersebut akan habis sebelum akhir tahun 2021.

“Kalau habis, kami akan minta tambah lagi kuota untuk Bima,’’ kata Dikcy ditemui di kantornya.

Tingginya minat warga mengajukan pinjaman KUR di BRI karena prosesnya cepat. Bahkan dalam sehari bisa langsung cair. Asal semua syarat terpenuhi.

Petugas BRI katanya, selalu mendampingi kreditur. Dengan pelayanan secara online, sehingga nasabah tidak perlu capek-capek ke kantor cabang maupun unit.

“Kami terus berusaha memberikan pelayanan terbaik pada nasabah,” ujarnya.

Tingginya minat warga teradap program KUR ini, dipengaruhi karena bunga ringan. Sebelumnya KUR muncul dengan bunga sekitar 9 persen. Kini turun menjadi 6 persen pertahun. (nk)

 

Kamis, 12 Agustus 2021

Bulog Salurkan Beras Pada 33.820 KPM Non PKH dan BST

Sawaluddin
Sawaluddin Susanto
 

BimaNews.id, BIMA-Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Bulog Cabang Bima, menyalurkan bantuan beras pada 33.820 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Bantuan kali ini, diperuntukan bagi KPM yang tidak terdaftar pada bantuan PKH dan BST di Kabupaten Bima, Kota Bima dan Dompu.

Bantuan ini, berupa beras 10 kilogram berkualitas medium. Sasaran utamanya, warga yang terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Bantuan ini dari pemerintah pusat," ungkap Kepala Bulog Cabang Bima, Sawaludin Susanto SH, Rabu (11/8).

Data KPM penerima bantuan dikirim langsung Kemensos. Saat ini, bantuan sedang dalam proses pengemasan. Setelah selesai, akan segera disalurkan.

"Insya Allah akhir Agustus ini sudah selesai kita salurkan," optimisnya.

Data yang diterima lanjut dia, sebanyak 33.820 untuk tiga daerah wilayah kerja Bulog Cabang Bima. Rinciannya,  Kabupaten Bima 20.781 KPM. Kota Bima 5.419 KPM.

"Sedangkan di Dompu kita akan alokasikan 7.620 KPM," sebutnya.

Setiap KPM mendapatkan beras medium berkualitas masing-masing 10 kilogram. Tujuannya, meringankan beban warga  yang terdampak PPKM mikro. Seperti pedagang, petani, nelayan dan lain-lain.

"Beras PPKM ini murni bantuan untuk warga yang terbatas beraktivitas karena Corona. Sebagai bentuk perhatian pemerintah," ujarnya.

Menghadapi kebijakan PPKM dirinya mengaku, stok beras yang tersedia di gudang masih lumayan banyak. Saat ini katanya, masih tercatat sekitar 10.300 ton.

"Jumlah ini, untuk persediaan kita mengahadapi kebijakan pemerintah selanjutnya," tandas pria yang akrab disapa Anto ini. (ar)

Senin, 14 Juni 2021

Bantuan Rp 7 Juta dari Pemerintah Pusat, Hanya 15 Warga Kabupaten Bima yang Daftar

Iwan Setiawan
Iwan Setiawan
 

BimaNews.id, BIMA-Pendaftar penerima bantuan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Bima, minim. Selama dua pekan dibuka, jumlah pendaftar tercatat hanya 15 orang.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bima, Iwan Setiawan SE. Sementara, batas terakhir pendaftaran Minggu (13/6).

"Padahal nominal bantuan per satu pelaku UMKM sebesar Rp 7 juta," jelas Iwan.

Bantuan tersebut kata dia, berasal dari Kementerian Koperasi dan UMKM RI. Diperuntukkan bagi 1.300 pelaku UMKM se Indonesian.

"Dari 15 orang ini nanti akan diverifikasi berkas. Jadi, yang menentukan lolos atau tidak pihak kementerian," katanya.

Iwan tidak tahu pasti kenapa pendaftar, minim. Padahal program tersebut sudah disosialisasikan baik langsung maupun via media sosial, seperti group WhatsApp UMKM dan pemerintah desa.

Bantuan tersebut kata dia, diprioritaskan bagi pelaku UMKM yang berdomisili di daerah affirmative. Seperti daerah terdampak bencana, tertiggal dan perbatasan. Termasuk penyandang disabilitas dan wirausaha yang berada di daerah Pariwisata Super Prioritas (PSP).

Persyaratannya, minimal pelaku usaha yang memiliki ide bisnis dan rintisan usaha. Terutama pada bidang produksi yang berpotensi untuk dikembangkan.

Kemudian, memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), KTP/KK, rekening tabungan, Nomor Induk Berusaha (NIB). Memiliki sertifkat usaha yang diselenggarakan pemerintah daerah. Tidak berstatus sebagai ASN, TNI, Polri atau bekerja di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Semua syarat itu dilampirkan di proposal, lalu mengajukan ke Dinas Koperasi dan UMKM untuk diverifikasi," terang alumni Unram ini. (jul)

Selasa, 08 Juni 2021

Kedelai Lokal Belum Panen, Pengusaha Tempe Beralih Pada Kedelai Import Harga Mahal

Rusnah
Rusnah SE
 


BimaNews.id, KOTA BIMA-Harga kedelai import di Kota Bima, terus merangkak naik.  Ini berimbas pada naiknya harga tempe di Pasar Ama Hami Kota Bima. Kenaikan harga kedelai import  telah berlangsung selama dua pekan terakhir.

Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Bima memantau, trend kenaikan pada harga kedelai import dipicu karena tidak adanya kedelai lokal.

"Karena petani kedelai lokal belum ada yang panen, membuat stok kosong. Konsumen kedelai mau tidak mau beralih ke kedelai import, sehingga harga naik, " jelas Kabid Industri dan Perdagangan Diskoperindag Kota Bima, Rusna SE.

Saat ini, harga kedelai import Rp 17 ribu per kilogram. Angka ini naik dari harga sebelumnya, hanya Rp 11 ribu per kilogram.

Dari catatan Diskoperindag, harga kedelai import ini tertinggi selama dua tahun terakhir. Dampaknya pun, membuat harga tahu dan tempe naik.

Sebelumnya harga tempe hanya Rp 11 ribu per kilogram. Tapi kini naik menjadi Rp 14 ribu per kilogram. Dalam satu kilogram, terdapat 16 biji tempe yang dijual ecer dengan harga Rp 2 ribu satu bungkus.

Ditanya upaya Diskoperindag  terkait persoalan itu?  Rusna mengaku belum ada karena sangat bergantung pada produksi petani kedelai lokal. Biasanya, jika kedelai lokal sudah panen, penjual tempe tahu akan beralih. (tin)

Kamis, 27 Mei 2021

Bupati Dompu Berharap, PD-BPR Mampu Bersaing dengan Bank Konvensional

RUPS

Bupati Kader Jaelani saat menyampaikan sambutan pada acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PD-BPR NTB Dompu, di Aula Pendopo Bupati Dompu.

BimaNews.id, DOMPU-Bupati Dompu Kader Jaelani menekankan, Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD-BPR) NTB Dompu harus bersaing dengan bank konvensional maupun perbankan digital. Sebab, persaingan di sektor perbankan saat ini sangat kompetitif.

"Untuk menjadikan PD-BPR NTB Dompu agar lebih kompetitif, langkah konsolidasi perlu dilakukan untuk menyatukan seluruh potensi yang ada," ujar Bupati Dompu Kader Jaelani saat menyampaikan sambutan acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PD-BPR NTB Dompu, Kamis (27/05), di Aula Pendopo Bupati Dompu.

Hadir pada acara tersebut, Ketua DPRD Dompu, Andi Bachtiar, AMdPar, Kepala Biro Ekonomi Setda Provinsi NTB, Hj Eva Dewiyani SP. Kemudian, yang memawakili pemegang saham pengendali, Staf Ahli Bupati, Asisten, Kabag BUMD dan BLUD Provinsi NTB, Direksi PD-BPR NTB Dompu, Erma Suryani, Kabag Lingkup Setda dan Kepala Kementerian Agama Kabupaten Dompu.

RUPS kata Bupati, merupakan agenda tahunan PD-BPR Dompu NTB. Acara ini sebagai wahana untuk menyampaikan usul-saran dari seluruh pemegang saham atau pihak terkait, untuk memajukan organisasi dalam hal pendapatan (laba).

“Saya harap, melalui forum ini kita bisa saling bertukar pikiran dan memberikan ide-ide cemerlang, demi memajukan perusahaan”, terangnya.

Yang jelas, Pemda Dompu mengapresiasi kegiatan RUPS. Pemda juga sangat mendukung upaya-upaya yang dilakukan PD-BPR Dompu NTB untuk meningkatkan laba perusahaannya.

“Kami optimis, dengan dukungan kerja keras manajemen dan karyawan, komitmen untuk meningkatkan laba perusahaan dapat diwujudkan”, imbuhnya.

Direksi PD-BPR NTB Dompu, Erma Suryani mengungkapkan, perusahaan yang dipimpinnya telah menyalurkan kredit untuk UMKM. Sehingga dengan penyaluran kredit tersebut, UMKM dapat tumbuh produktif dari modal kredit yang didapatkan.

“Sebagai lembaga keuangan, tugas utama PD-BPR NTB Dompu adalah mengembangkan ekonomi kemasyarakatan dengan cara menyalurkan kredit ke masyarakat," sebutnya.

Beberapa waktu terakhir menurut dia, banyak rencana kerja perusahaan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Seperti  adanya bencana non alam seperti, pandemi Covid-19 yang menghambat perputaran ekonomi masyarakat. 

Sebagai wakil pemegang saham pengendali kata dia, dalam upaya peningkatan produktivitas laba usaha, dari delapan cabang PD-BPR, nantinya akan diusulkan digabung menjadi satu. “Berkas-berkas yang diperlukan untuk penggabungan itu telah dikirim ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Pusat," pungkasnya menutup sambutan. (jw)

 

 


Kamis, 20 Mei 2021

Buka Klinik Industry, Diskoperindag Siap Bantu Warga Jadi Pengusaha

Abdul Haris
Abdul Haris
 

BimaNews.id, KOTA BIMA-Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Bima memberikan ruang bagi warga yang mau membangun usaha. Warga bisa berkunjung ke Rumah Tenun untuk belajar atau ingin mendapatkan pembinaan dan bimbingan. Itu diberikan secara gratis.

"Kita hanya butuh warga yang mau belajar serius dan rutin. Silahkan datang ke kami atau bisa membuka laman Facebook dengan nama akun Bidang Indag atau Dinas Koperindag," ujar Kepala Diskoperindag Kota Bima, Abdul Haris, Kamis (20/5).

Rumah Tenun sebut Haris, bukan hanya menjadi tempat memajang hasil produksi tenun.  Tapi juga banyak kegiatan lain yang mendukungnya.

"Di rumah tenun, ada berbagai peralatan yang bisa digunakan masyarakat untuk belajar berkreasi. Ada mesin jahit, peralatan kerajinan tangan dan lain-lain, " sebutnya.

Selama ini aku Haris, minat masyarakat untuk datang belajar ke rumah tenun masih sangat rendah. Padahal, pelatihan, pembinaan diberikan secara gratis.

Apalagi akunya, di rumah tenun, sudah ada pegawai Diskoperindag  yang akan memberikan penjelasan tentang dasar kerajinan  tangan. Kemudian mengolah sampah menjadi barang yang bernilai.

‘’Warga juga bisa belajar membuat rajutan, tas, dompet, hingga membuat tenunan yang kreatif,’’ bebernya.

Termasuk, warga bisa konsultasi tentang pemasaran, strategi promosi atau sejenisnya, untuk mendongkrak omset penjualan produk usaha yang digeluti.

"Rumah tenun ini seperti klinik industry. Semua bisa diakses dengan gratis. Hanya butuh kemauan, "  terang Haris.

Keberadaan rumah tenun ini kata Haris, sebenarnya memiliki prospek yang bagus sebagai instrumen pengembang usaha kecil menengah.

"Kita sudah buat promosi soal fungsi rumah tenun ini, tapi ya itu, minat sedikit sekali. Sempat ada mahasiswa yang datang dan ikut belajar, tapi sebentar saja karena terbentur dengan jadwal kuliah mereka, " sebutnya.

Tahun 2021 ini, Diskoperindag akan lebih mengencangkan promosi fungsi rumah tenun. Supaya manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.

"Kalau kami sendiri tidak bisa. Tentu kami butuh pelaku usaha untuk ikut  menyampaikan kepada elemen lain tentang fungsi rumah tenun ini, " harap Haris. (tin*)

Rabu, 28 April 2021

Istri ASN dan Polri Bisa Dapat BLT Tahap Dua, Syaratnya Tidak Sedang Ada Pinjaman KUR di Bank

Iwan
Iwan Setiawan SE
 

BimaNews.id, BIMA-Pemerintah kembali menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap dua, senilai Rp 1,2 juta. Bantuan itu diperuntukkan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Bagi pelaku UMKM yang ingin mendaftar, bisa dilakukan di kantor desa masing-masing. Pendaftaran dibuka hingga 30 April 2021 mendatang.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bima, Iwan Setiawan SE mengatakan, Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) diperuntukan pada pelaku UMKM yang belum mendapatkan bantuan peminjaman dari Bank. Ini berlaku juga bagi istri Aparatur Sipil Negara (ASN). Termasuk bukan karyawan di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Istri kepala desa atau istri polisi bisa juga mendaftar untuk mendapatkan BPUM. Yang penting mereka tidak sedang ada pinjaman KUR di bank," jelas Iwan Setiawan, Selasa (27/4).

Ketentuan tersebut mengacu pada Peraturan Menteri Koperasi dan UMKM, Nomor 2 tahun 2021, tentang pedoman umum penyaluran BPUM tahap dua. Serta perubahan peraturan menteri koperasi dan UMKM, Nomor 6 Tahun 2020.

Pendaftaran calon penerima BPUM, hingga saat ini masih berlangsung di dinas setempat. Pendaftaran juga bisa dilakukan di kantor desa masing-masing.

"Pendaftaran tidak mesti di dinas, bisa juga di kantor desa. Nanti, pihak desa yang bawa berkasnya ke sini," sebut alumni Unram ini. (cr-jul)

 

Selasa, 27 April 2021

Bupati Dompu Perkirakan Harga Jagung Bisa Tembus di Atas Rp 5.000 per Kilogram

Kader Jaelani
Kader Jaelani
 

BimaNews.id, DOMPU-Harga jagung di Kabupaten Dompu terus merangkak naik. Dari pengakuan Bupati Dompu Kader Jaelani, harga jagung per Senin (26/4) tembus  pada angka Rp 4.950 ribu per kilogram.

"Ada juga yang menyebutkan Rp 5.000 per kilogram dengan kadar air 17. Tapi saya belum dapat info yang pasti," jelas Kader Jaelani pada media ini.

Sejak Maret kata bupati, harga jagung secara bertahap merangkak naik di sejumlah gudang. Ia memperkirakan harga jagung akan terus  naik hingga di atas angka lima ribu per kilogram.

"Apalagi jagung petani baru sebagian kecil yang terjual. Bahkan masih ada yang belum panen," ujarnya. (jw)

Senin, 26 April 2021

Harga Cabai Kembali Normal, Sembilan Bahan Pokok Lain Stabil

Sariman SH
Sariman SH
 

BimaNews.id,KOTA BIMA-Sempat meroket hingga menyentuh angka Rp 150 ribu per kilogram, kini harga cabai di Pasar Ama Hami, Kota Bima turun. Kondisi itu ikut mempengaruhi harga barang kebutuhan lain, saat ini mulai stabil.

Harga Cabai di Pasar Ama Hami terpantau Jumat (23/4)  lalu turun ke angka Rp 40 hingga Rp 50 ribu per kilogram. Sudah harga normal.

"Kita prediksi harga cabai rawit, cabai besar dan hijau akan stabil hingga akhir ramadhan," ungkap Kepala UPT Sarana Distribusi Perdagangan, Pasar Raya Ama Hami, Sariman SH.

Selain cabai, harga Sembilan Bahan Pokok (Sembako) juga terpantau stabil. Meski memasuki pertengahan ramadhan, tidak terjadi kenaikan harga yang signifikan. Relatif masih stabil dan stok saat ini juga aman.

"Kalau stok bahan pokok habis tak butuh waktu lama. Tinggal koordinasi dengan Pemda Dompu dan Kabupaten Bima untuk mendropping sesuai kebutuhan," jelas Sariman.

Ketersediaan bahan pokok di pasar kata dia, tidak boleh kosong. Apalagi  sampai berhari-hari, karena akan mempengaruhi minat dan kepercayaan konsumen.

"Kalau sudah begitu, konsumen akan memilih belanja di pasar lain," sebutnya.

Cara untuk mempertahankan konsumen,  dengan memberikan pelayanan terbaik. Melayani dengan sepenuh hati dan menyediakan sejumlah barang yang dibutuhkan. (cr-jul)

 

Minggu, 25 April 2021

Pasar Ama Hami Kumuh, Sampah dan Air Ikan Penuhi Lantai Keluarkan AromaTidak Sedap

 

Kumuh

Kondisi pasar Ama Hami Kota Bima yang terlihat kumuh, sampah berserakan dengan air ikan membuat lantai menjadi becek dan keluarkan bau tidak sedap.

BimaNews.id,KOTA BIMA- Pengunjung yang datang di pasar Ama Hami Kota Bima, merasa  terganggu karena kondisi Pasar Ama Hami yang kumuh dan berbau. Pengurus Pasar menyebut, penyebabnya adalah pedagang yang tidak tertib.

Kondisi Pasar Ama Hami, terlihat ada genangan air sehingga menyebabkan jalan yang dilewati pengunjung becek. Belum lagi bau menyengat yang berasal dari selokan pasar yang mampet.

Beberapa pengunjung mengaku, kondisi Pasar  Ama Hami kotor dan kumuh. Ramlah misalnya,  merasa sangat tidak nyaman saat berbelanja di Pasar Ama Hami. Dia terpaksa berbelanja di situ, karena harga dan barang lebih lengkap dibanding di tempat lain.

"Mau gimana lagi," katanya pada Radar Tambora saat belanja, Jumat (23/4).

Seharusnya kata Ramlah, ada petugas kebersihan yang bekerja agar lingkungan tetap bersih dan terhindar dari penyakit.  Sehingga pembeli dan penjual merasa nyaman, tidak terganggu dengan bau menyengat.

"Setiap hari pedagang selalu bayar. Nah iuran itu kan bisa buat bayar tenaga kebersihan," saran Ramlah.

Hal senada dikatakan Aminah, pedagang ikan. Ia mengaku tidak nyaman dengan kondisi pasar yang kumuh. "Seperti kita yang udah lama di pasar, bau menyengat ini sudah tidak terasa lagi,’’ katanya.

Kekumuhan diakui Aminah saat pembeli ramai saja, terutama waktu pagi hingga siang. Sedangkan pada sore hari sekitar pukul 17.00 Wita, petugas kebersihan datang dan membersihkan.

"Biasanya setiap sore hari ada petugas kebersihan. Kurang lebih tujuh orang yang bekerja. Biasanya mereka datang setelah kami pulang," kata Aminah.

Sementara kepala UPT Sarana Distribusi Perdagangan Dinas Koperindag Kota Bima, Sariman SH mengatakan kekumuhan Pasar karena tidak tertibnya para pedagang.

Selama bulan puasa pihaknya tidak terlalu rutin turun mengontrol kedisiplinan pedagang. Sehingga ada yang jual di bahu jalan. Setelah lebaran akan ditertikan.

Tenaga kebersihan pasar katanya, bukan digaji melalui iuran pedagang. Mereka merupakan tenaga kontrak.  Ada yang  K2 dan ada yang status honorer.

"Mereka digaji dari dana APBD 2 lewat DPA Dinas Koperindag. Termasuk gaji operasional mobil sampah dan alat kebutuhan petugas," tegas Sariman.

Sedangkan iuran dari pedagang lanjut kata Sariman, menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bima. Termasuk iuran kebersihan, sewa toko, iuran harian pedagang bakulan dan parkir

Sesuai peraturan Wali Kota Nomor 1 tahun 2020, ditarik iuran harian dengan angka yang bervariasi. Pedagang bakulan ditarik iuran harian Rp 3.000 per hari, untuk meja Rp 2.000, toko per meter Rp 1.000. Sedangkan untuk retribusi kebersihan Rp 1000 per hari. (ar)

Kamis, 15 April 2021

Banjir Meluap Hingga ke Tambak, Harga Bandeng di Bima Naik 100 Persen

Bandeng

Sri Junari, penjual bandeng asal Desa Donggobolo Kecamatan Woha di Jalan lintas Bima-Sumbawa.


BimaNews.Id,BIMA-Pasca banjir bandang di Kabupaten Bima, harga ikan bandeng naik drastis. Bahkan hingga 50 persen.

"Sebelumnya, harga bandeng ukuran empat jari tangan Rp 5 ribu per ekor. Sekarang naik jadi Rp 10 ribu," kata Sri Junari, penjual bandeng yang sehari-hari mangkal di Jalan Lintas Bima-Sumbawa, Desa Donggobolo, Kecamatan Woha.

Selain naik, hasil panen bandeng di Kecamatan Woha juga berkurang. Sebab, saat banjir, hampir semua lahan tambak terendam air bah. Ikan bandeng yang siap panen dibawa arus.

"Saat itu, ikan-ikan di tambak berhamburan keluar ke jalan raya hingga sampai ke pemukiman warga, karena besarnya banjir," kata Junari.

Pemilik tambak saat itu mencoba menyelamatkan ikannya dengan memasang jaring keliling tambak. Tetap saja rugi, karena hanya sebagian kecil ikan bandeng yang bisa diselamatkan.

"Sebelumnya, setiap hari saya jual minimal 300 ekor. Karena hasil panen kurang, sekarang paling banyak 150 ekor," akunya.

Meski harga naik, tetap saja ada yang beli. Terutama pada hari pertama puasa. Sebanyak 150 ekor bandeng yang dia jual ludes. Padahal tempat jualannya di pinggir jalan, bukan di pasar selalu dipadati pembeli.

"Sekarang saja tinggal beberapa ekor. Padahal baru jam 12.00 Wita," katanya.

Harga Bandeng justru lebih mahal ditingkat pedagang keliling. Bandeng ukuran empat jari, dijual Rp 15 ribu per ekor. Mereka mengaku, per ekornya dibeli di pasar Rp 12 ribu. (jw)

Selasa, 13 April 2021

Astra Dorong Pengentasan Kemiskinan Melalui Program KBA

Panen
Panen perdana sorghum di kelompk Tani Jujur, Kelurahan Jatibaru Tmur. 
 

BimaNews.id, KOTA BIMA-Perwakilan PT Astra Internasional Tbk Cabang Bima Firdaus mengatakan, Astra bercita-cita sejahterakan bersama bangsa. Komitmen ini diwujudkan melalui program tanggung jawab sosial (CSR). Penerapannya terstruktur dan berkesinambungan.

“Program yang digelontorkan melalui CSR fokus pada pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui program kewirausahaan,” ujarnya pada media ini.

Diantara program yang diilaksanakan, Kampung Berseri Astra (KBA) menuju desa sejahtera. Program ini fokus pada peningkatan ekonomi berbasis potensi lokal. Atau biasa disebut Prukades (Produk Unggulan Kawasan Pedesaan) sesuai potensi daerah masing-masing.

 “Di Kota Bima kami genjot pengembangan sorghum,” ungkapnya.

Sebab komoditi baru ini memiliki potensi sangat bagus. Dapat dijual secara langsung, baik batang dan bulir. Bisa diolah langsung warga menjadi berbagai produk.

Diharapkan nanti, desa-desa yang dibina ini dapat menunjukkan prestasi terbaik. Ini nanti akan disandingkan dengan program Kampung Berseri Astra. Dengan fokus utama pendidikan, lingkungan dan kesehatan.

“Ini untuk mewujudkan masyarakat yang bersih, sehat, cerdas dan produktif,” tuturnya.

Sabtu (10/4) lalu diselenggarakan panen perdana Sorghum Kelompok Tani Jujur, di Ncai Kepenta, Kelurahan Jatibaru Timur.

Kegiatan tersebut dimotori PT Astra Internasional Tbk. bersama Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB  serta Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi SDG Pertanian (BB-Biogen). (nk)

Minggu, 11 April 2021

Sorghum Bisa Jadi Komoditi Unggulan di Bima, Menggeser Jagung

Pengapalan
Wali Kota Bima HM Lutfi melepas pengapalan perdana sorghum, ditandai pengguntingan pita
 

Astra Internasional Dukung Pemerintah Daerah Kembangkan Produksi Unggulan

BimaNews.id,KOTA BIMA-Tanaman Sorghum mulai diminati oleh petani di Kota Bima. Meski belum seperti jagung, sebagai tanaman utama, sorghum bisa menjadi tanaman alternative lain bagi petani tegalan.

Komoditi serumpun dengan padi dan tebu ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Satu kilo sorghum dibandrol Rp 3.000. Tidak hanya bulir, batangnya juga memiliki nilai. Satu kilogram batang sorghum dihargai Rp 150.

Kabid Ketahanan Pangan dan Holtikultural Dinas Prtanian Kota Bima Abdul Najir mengatakan, komoditi  baru ini sangat prospek. Warga tidak perlu kuatir untuk penjualan.

“Sudah ada PT Bina Hutama Sejahtra yang siap mengambil sorghum petani. Terbukti hari ini, perusahaan mengirim puluhan ton sorghum perdana ke Situbondo,” ujarnya pada Radar Tambora, Sabtu (10/4).

Selain dijual dalam bentuk biji, sorghum juga bisa diolah menjadi makanan. Seperti pizza, roti atau diolah dalam bentuk tepung. Sebab bulir sorghum sama seperti beras dan gandum. Bisa dijadikan tepung.  Malah protein sorghum lebih tinggi, sangat bagus untuk kesehatan.

“Kelompok tani juga sudah mulai mengolah menjadi pangan seperti yang dilakukan kelompok  tani Jujur,” katanya saat ditemui di lokasi kelompok tani di Ncai Kepenta, Kelurahan Jatiwangi Timur.

Keunggulan lain sorghum, biaya produksin lebih ringan. Untuk lahan satu hectare,  hanya dibutuhkan sekitar Rp 5 juta. Angka itu sudah termasuk pupuk, bibit dan pekerja.

Kemudian sorghum tidak satu kali panen. Satu kali tanam bisa produksi tiga kali.  Masa panen per tiga bulan. Sehingga bisa panen sepanjang  tahun.

“Tanaman ini tidak melihat musim,  hanya membutuhkan sedikit air,” jelasnya.

Berbagai keunggulan tersebut tentunya akan menjadi daya tarik bagi petani. Terbukti, di Kota Bima sudah sekitar 275 hektare lahan yang ditanami sorghum. Di Ncai Kapenta sekitar 14 hektare.  Satu hektare dengan produksi sekitar 6,5 ton.

Melihat kondisi ini, ke depan komoditi jagung akan tergeser dengan sorghum. Hal itu  sangat bagus, mengingat tumbuhan ini mampu hidup sepanjang tahun.

Sabtu (10/4) pagi lalu, sorghum yang ditanam Kelompok Tani Jujur Ncai Kapenta dikirim ke Situbondo. Pelepasan pengapalan perdana sorghum dilakukan Wali Kota Bima, HM Lutfi usai upacara HUT Kota Bima ke-19 Kota Bima di halaman kantor wali kota.

Lutfi mengatakan, sorghum ke depan akan menjadi komoditi unggulan Kota Bima. Sebab Kota Bima menjadi satu-satunya daerah yang memiliki izin untuk pembenihan sorghum di Indonesia.

“Terimakasih kami sampaikan juga pada kementerian pertanian yang sudah mendukung pengembangan sorghum di Kota Bima,” tuturnya.

Gubernur NTB  Dr. Zulkieflimansyah  SE, MSc dalam sambutannya mengatakan, panen perdana sorghum di kota menjadi bukti keberhasilan  pengembangan pangan alternatif lain.

“Ini merupakan bagian dalam meningkatkan pangan, energi dan lain,” tuturnya.

Untuk pengembangan sorghum di Kota Bima tidak hanya pemerintah yang ambil bagian. Tapi juga swasta seperti,  PT Astra Internasional.

Perusahaan ini mengucurkan CSR untuk membinaan kelompok tani, untuk meningkatkan produski dan pengolahan sorghum. Dengan membangun kampung lestari menuju desa sejahtera. Kelompok UMKM ini mengolah sorghum menjadi makanan dan produk lain.  

Perwakilan PT Astra Internasional Bima, Firdaus mengatakan, Desa Sejahtera Astra (DSA) merupakan kontribusi Astra mendukung program pemerintah. Program ini sudah dimulai sejak 2018 lalu. Dengan pola, setiap daerah memiliki produksi unggulan.

“Daerah yang baru dibina adalah Kota Bima dengan DSA yang fokus pada sorghum,” terangnya.

Kegiatan yang menjadi fokus melalui program ini adalah pelatihan, penguatan kelembagaan, bantuan prasarana hingga modal. Pembinaan diberikan selama tiga tahun.

DSA yang telah berhasil mengembangkan sorghum seperti di Lombok. Tersebar mulai dari Mataram hingga Lombok Timur dengan sebaran di enam desa. Kini kata dia, pendapatan warga setempat naik 100 persen per kepala.

“Produksi sorghum di Mataram sudah dilirik  buyer dari Cina, Vietam dan Itali,” bebernya pada Radar Tambora, ditemui di lokasi panen perdana.

Langkah dilakukan PT Astra Internasional ini diharapakan dapat diikuti perusahaan lain. Mendukung pemerintah meningkatkan ekonomi masyarakat. (nk/*)

Ad Placement

Kota Bima

Bima

Dompu