Kedelai Lokal Belum Panen, Pengusaha Tempe Beralih Pada Kedelai Import Harga Mahal - Bima News

Selasa, 08 Juni 2021

Kedelai Lokal Belum Panen, Pengusaha Tempe Beralih Pada Kedelai Import Harga Mahal

Rusnah
Rusnah SE
 


BimaNews.id, KOTA BIMA-Harga kedelai import di Kota Bima, terus merangkak naik.  Ini berimbas pada naiknya harga tempe di Pasar Ama Hami Kota Bima. Kenaikan harga kedelai import  telah berlangsung selama dua pekan terakhir.

Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Bima memantau, trend kenaikan pada harga kedelai import dipicu karena tidak adanya kedelai lokal.

"Karena petani kedelai lokal belum ada yang panen, membuat stok kosong. Konsumen kedelai mau tidak mau beralih ke kedelai import, sehingga harga naik, " jelas Kabid Industri dan Perdagangan Diskoperindag Kota Bima, Rusna SE.

Saat ini, harga kedelai import Rp 17 ribu per kilogram. Angka ini naik dari harga sebelumnya, hanya Rp 11 ribu per kilogram.

Dari catatan Diskoperindag, harga kedelai import ini tertinggi selama dua tahun terakhir. Dampaknya pun, membuat harga tahu dan tempe naik.

Sebelumnya harga tempe hanya Rp 11 ribu per kilogram. Tapi kini naik menjadi Rp 14 ribu per kilogram. Dalam satu kilogram, terdapat 16 biji tempe yang dijual ecer dengan harga Rp 2 ribu satu bungkus.

Ditanya upaya Diskoperindag  terkait persoalan itu?  Rusna mengaku belum ada karena sangat bergantung pada produksi petani kedelai lokal. Biasanya, jika kedelai lokal sudah panen, penjual tempe tahu akan beralih. (tin)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda