Bima News: Serba-Serbi
Tampilkan postingan dengan label Serba-Serbi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Serba-Serbi. Tampilkan semua postingan

Jumat, 18 Desember 2020

Kecepatan Tinggi, Jalanan Licin, Truk Terjun ke Sungai//

Truk Jatuh
Warga penasaran untuk melihat truk yang jatuh di jembatan perbatasan Desa Ndano dengan Desa Madawau Kecamatan Madapangga
 

BimaNews.id, BIMA-Kecelakaan tunggal terjadi di Jembatan perbatasan Desa Madawu dengan Desa Ndano, Kecamatan Madapangga. Truk nomor polisi B 9321 YTY terjatuh ke Sungai di jalan lintas Bima-Sumbawa, sekitar pukul 18.00 Wita, Kamis (17/12) sore.

Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan itu. Namun, supir  truk atas nama Irfan, 27 tahun, dan satu orang penumpang, Yunus, 43 tahun dilarikan ke RSUD Dompu karena menderita luka-luka.

 Informasi dihimpun media ini di sekitar tempat kejadian perkara (TKP), kecelakaan tunggal itu diduga akibat supir tidak bisa mengendalikan mobil. Pasalnya, saat melaju dari arah Bima ke Dompu dengan kecepatan tinggi.

 Saat itu kata keluarga korban Muhamad Dali, sedang gerimis. Sehingga jalan menjadi licin.

 ‘’Sebelum masuk jembatan itu tikungan tajam. Mungkin karena kecepatan tinggi dan jalan licin, laju mobil truk tidak bisa dikendalikan. Sehingga menabrak pagar pembatas jembatan dan mobil jatuh ke sungai,’’ duga Dali diteui di lokasi kejadian, jumat (18/12).

Mobil truk yang kecelakaan itu diakui, baru saja diservice di Kota Bima. Kecelakaan terjadi, saat mobil dibawa pulang ke Dompu.

Kapolsek Madapangga, Ipda Ruslan mengatakan,  supir truk, Irfan dan satu penumpang Yunus, saat ini sedang dirawat di RSUD Dompu.

Kondisi kedua orang tersebut, terutama  Yunus  cukup parah. Kedua kakinya patah. Sedangkan supir truk, Irfan, hanya luka memar di kening kanan.

Sejauh ini belum diketahui penyebab kecelakaan truk tersebut. Hanya saja diakui, truk teersebut sempat menabrak pagar pembatas jembatan sebelum jatu ke sungai.

‘’Begitu kita dapat informasi ada truk jatuh di sungai, anggota langsung turun ke lokasi untuk olah TKP. Sekaligus meminta keterangan saksi dan mengecek kondisi korban di RSUD Dompu,’’ sebutnya.

Pantauan di lokasi, pipa pembatas jembatan patah. Mobil truk jatuh dengan posisi melintang di sungai dengan kondisi rusak parah. Hingga ba’da jumat  mobil tersebut belum dievakuasi. (ar)

Kamis, 17 Desember 2020

Kemenkumham Terbitkan SK PBNW Terbaru

SK NW

Dirjen Administrasi Hukum Umum Kemenkum HAM Cahyo Rahadian Muzhar (tiga dari kanan), foto bersama dengan Ketua Umum PBNW TGB KH Muhammad Zainuddin Atsani (tiga dari kiri), Sekjen PBNW Lalu Fauzi dan Wakil Sekjen PBNW Samsu Rijal menyusul telah terbitnya SK terbaru Nahdlatul Wathan dari Kemenkum HA.

 

BimaNews.id,MATARAM-Kementerian Hukum dan HAM menerbitkan SK terbaru untuk Perkumpulan Nahdlathul Wathan (NW) dan kepengurusan Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) hasil Muktamar XIV di Mataram 2019. SK terbaru tersebut sesuai dengan keputusan Peninjauan Kembali (PK) Mahkamah Agung.

 SK Kemenkumham tersebut bernomor AHU 0001269.AH.0108 tertanggal 30 November 2020. Diterbitkan mengacu pada putusan Mahkamah Agung dalam pemeriksaan Peninjauan Kembali Nomor: No 278 pk/pdt/2020, tertanggal 15 Mei 2020.

 Terbitnya SK Nahdlatul Wathan tersebut disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW), Tuan Guru Bajang KH Muhammad Zainuddin Atsani saat rapat konsolidasi dan silaturahim nasional secara virtual dengan pengurus wilayah NW seluruh Indonesia, Rabu (16/12).

 "Alhamdulillah, Kementerian Hukum dan HAM telah memberikan persetujuan dan pengakuan atas kepengurusan yang sah atas perkumpulan NW berdasarkan hasil Muktamar XlV tanggal 25-27 Juni 2019 di Mataram," kata ulama muda kharismatik tersebut.

 Mengawali penyampaiannya, Rektor IAIH NW Lotim ini terlebih dulu membacakan wasiat pendiri NW Almagfurulah Maulanasyaikh TGKH Zainuddin Abdul Madjid, sebagai penyemangat bagi pengurus NW se-Indonesia.

 Termasuk enyampaikan kondisi NW terkini. Bagaimana semua telah kelir dan bersih dengan diterbitkannya SK kepengurusan PBNW oleh Kemenkumham. Kepada seluruh hadirin yang hadir, TGB Atsani juga bercerita secara singkat awal mula polemik di tubuh NW sehingga sampai terjadi proses gugatan hukum berkepanjangan.

 Dalam Rapat Konsolidasi tersebut, juga dilakukan dialog dan diskusi terkait perkembangan dan perjuangan NW di daerah masing-masing. "Harapan saya, bagaimana organisasi NW ini terus berjalan kendati dalam kondisi pandemi Covid-19,” katanya.

 Saat terpilih sebagai Ketua PBNW, dirinya berjanji untuk membawa NW berlari menuju kejayaan seperti yang dicita-citakan Almagfurullah Maulanasyaikh.

 Karena itu, dia berharap kepada seluruh pengurus wilayah NW se Indonesia, segera melakukan konsolidasi dan penguatan pengurus dalam menjalankan program kerja yang sempat tertunda. 

 "Termasuk soal izin pondok pesantren maupun madrasah NW," katanya. 

 Dalam Rakor tersebut, masing-masing pengurus daerah memantapkan tekad berkontribusi membangun bangsa lewat semangat dan perjuangan NW di bidang dakwah, pendidikan, dan ekonomi. (nk)



Senin, 13 Juli 2020

Enam Tahun Idap Kanker, Asmah Berharap Mukjizat

KOTA BIMA-Siti Asmah, warga Rt 08 Rw 04 Kelurahan Penatoi enam tahun mengidap penyakit kanker payudara. Berkali-kali operasi, tapi tak kunjung sembuh. Hanya mukjizat yang diharapkan ibu tiga anak ini agar sembuh dari penyakit yang dideritanya.

Wanita 50 tahun ini kinimenempati rumah kecil di atas bukit Kelurahan Penatoi bersama suami danbeberapa orang anaknya. Rumah ukuran kecil itu mereka  huni sejak 2 tahun lalu. Rumah dan lahan milikmereka di kelurahan lain telah dijual untuk kebutuhan berobat.

Kondisi Asmah semakin harisemakin memburuk. Dalam dua bulan terakhir, Asmah hanya bisa terbaring lemah ditempat tidur menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya. Perutnya pun semakinmembesar. Sementara beberapa anggota tubuh lain semakin mengecil.

Aljajirah, suami Asmahmengungkap, kanker tersebut mulai menggerogoti enam tahun lalu. Sepanjang waktuitu, mereka sudah maksimal berobat, namun tak ada hasil.

“Payudara sebelah kananterasa sakit, keluar nanah dan darah,” ungkapnya.

Karena kondisi penyakit makimparah, pernah dioperasi pada awal tahun 2020 atau sebelum Virus Corona di RSUDBima. Tapi tidak tak ada hasil, penyakit kanker yang diderita tak kunjungsembuh.

Ketika ada saran untukberobat dan operasi di Mataram, merekapun  berangkat. Namun dari hasil pemeriksaan medis, tidak bisa dioperasi.

Selama 15 hari di Mataram,hanya mengonsumsi obat. BPJS yang sebelumnya diharapkan lebih banyak membantukesembuhan, hanya bisa dimanfaatkan untuk operasi. Sementara untuk beli obat,tetap harus mengeluarkan rupiah dari kantong sendiri dengan jumlah yang tidaksedikit.

“Operasi di Bimawaktu itu memang gratis. Tapi obat, tetap beli. Begitu juga wakytu di Mataram,obat tetap harus beli di luar tanggungan BPJS kesehatan,” akunya.

Waktu berangkat keMataram, Aljajirah mengaku dibantu Pemerintah Kota Bima Rp 3 juta. Bantuan itu habissaat perawatan dan obat-obatan di Mataram.

Saat ini, isterinya harusterus mengosumsi obat untuk meredakan rasa nyeri. Kalau lagi tidak punya uang,terpaksa berobat secara tradisional.

“Mau bagaimana lagi,semua sudah kita jual,” keluhnya.

Ibu tiga anak ini, kini hanyamenanti keajaiban dan belas kasih dari orang-orang yang peduli dengan rasasakitnya. Pun kepada pemerintah setempat juga tetap diharapkan bisa membantulebih banyak, agar derita ini segera berakhir.

Asmah yang coba diajakberbicara tak mampu mengeluarkan sepatah kata. Ia hanya merintih kesakitan danmemberi isyarat ucapan terimakasih kepada media karena sudah berkenan hadir danmelihat kondisinya. (tin)

Enam Tahun Idap Kanker, Asmah Berharap Mukjizat


KOTA BIMA-Siti Asmah, warga Rt 08 Rw 04 Kelurahan Penatoi enam tahun mengidap penyakit kanker payudara. Berkali-kali operasi, tapi tak kunjung sembuh. Hanya mukjizat yang diharapkan ibu tiga anak ini agar sembuh dari penyakit yang dideritanya.





Wanita 50 tahun ini kini
menempati rumah kecil di atas bukit Kelurahan Penatoi bersama suami dan
beberapa orang anaknya. Rumah ukuran kecil itu mereka  huni sejak 2 tahun lalu. Rumah dan lahan milik
mereka di kelurahan lain telah dijual untuk kebutuhan berobat.





Kondisi Asmah semakin hari
semakin memburuk. Dalam dua bulan terakhir, Asmah hanya bisa terbaring lemah di
tempat tidur menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya. Perutnya pun semakin
membesar. Sementara beberapa anggota tubuh lain semakin mengecil.





Aljajirah, suami Asmah
mengungkap, kanker tersebut mulai menggerogoti enam tahun lalu. Sepanjang waktu
itu, mereka sudah maksimal berobat, namun tak ada hasil.





"Payudara sebelah kanan
terasa sakit, keluar nanah dan darah," ungkapnya.





Karena kondisi penyakit makim
parah, pernah dioperasi pada awal tahun 2020 atau sebelum Virus Corona di RSUD
Bima. Tapi tidak tak ada hasil, penyakit kanker yang diderita tak kunjung
sembuh.





Ketika ada saran untuk
berobat dan operasi di Mataram, merekapun  berangkat. Namun dari hasil pemeriksaan medis,
 tidak bisa dioperasi.





Selama 15 hari di Mataram,
hanya mengonsumsi obat. BPJS yang sebelumnya diharapkan lebih banyak membantu
kesembuhan, hanya bisa dimanfaatkan untuk operasi. Sementara untuk beli obat,
tetap harus mengeluarkan rupiah dari kantong sendiri dengan jumlah yang tidak
sedikit.





"Operasi di Bima
waktu itu memang gratis. Tapi obat, tetap beli. Begitu juga wakytu di Mataram,
obat tetap harus beli di luar tanggungan BPJS kesehatan," akunya.





Waktu berangkat ke
Mataram, Aljajirah mengaku dibantu Pemerintah Kota Bima Rp 3 juta. Bantuan itu habis
saat perawatan dan obat-obatan di Mataram.





Saat ini, isterinya harus
terus mengosumsi obat untuk meredakan rasa nyeri. Kalau lagi tidak punya uang,
terpaksa berobat secara tradisional.





"Mau bagaimana lagi,
semua sudah kita jual," keluhnya.





Ibu tiga anak ini, kini hanya
menanti keajaiban dan belas kasih dari orang-orang yang peduli dengan rasa
sakitnya. Pun kepada pemerintah setempat juga tetap diharapkan bisa membantu
lebih banyak, agar derita ini segera berakhir.





Asmah yang coba diajak
berbicara tak mampu mengeluarkan sepatah kata. Ia hanya merintih kesakitan dan
memberi isyarat ucapan terimakasih kepada media karena sudah berkenan hadir dan
melihat kondisinya. (tin)


Selasa, 30 Juni 2020

Diam-Diam Nikah Siri, Terbongkar Ketika HP Dibuka Anak Depan Isteri

30 tahun Mr Hans dan Mbak Tum (bukan nama sebenarnya)  membangun biduk rumah tangga, kini diambang kehancuran. Penyebabnya, Mr Hans kepincut wanita lain yang telah dinikahinya secara siri.

………………………………..

Setiap pasangan suamiistri mengharapkan rumah tangga langgeng sampai akhir hayat. Tetapi haltersebut tidak bisa dijamin. Rumah tangga yang dibangun puluhan tahun bisahancur dalam sekejap.

Seperti kisah rumah tanggapejabat eselon di Pemda Dompu ini. 30 tahun menjalin rumah, kini retak karenaorang ketiga. Mr Hans diam-diam menikah lagi tanpa sepengetahuan istri pertamanya.

30 tahun berumah tangga MrHans dan Mbak Tum terbilang harmonis. Kini mereka dikaruniai tiga orang anakdan seorang cucu.

Mbak Tum tidak pernahmenyangka rumah tangga yang dijalin bersama orang yang dicintainya akanberakhir seperti ini. Ia bahkan tidak pernah menduga cintanya akan dikhianati.

Karena bagi dia, Mr Hansadalah laki-laki sekaligus suami bertanggungjawab. Sosok ayah yang sayang padakeluarga, terutama pada anak-anak.

Prahara rumah tangga MrHans dan Mbak Tum terjadi pertengahan 2019 lalu. Dengan hadirnya orang ketiga.

Saat itu Mbak Tum belummenaruh curiga dengan sikap suaminya yang sedikit berubah. Sering pulang malam,dan nafkah yang diberikan berkurang dari biasanya.

Mbak Tum mencoba bersabardan tidak berfikir macam-macam. Ia coba memahami,  mungkin suami punya kesibukan lainberhubungan dengan pekerjaan.

“Sedikitpun sayatidak pernah merasa curiga atas perbuatan suami,” ujar ibu asal KecamatanDompu ini.

Pertengahan Desember 2019,bukti penghianatan cinta itu terbongkar. Putra kedua mereka tidak sengajamembuka HP Mr Hans yang disimpan di atas meja ruang tamu, sontak kaget. Diamelihat Mr Hans yang dikenal sebagai sosok penyayang keluarga foto berpelukandengan perempuan lain. Dia juga menemukan foto akad nikah ayahnya denganperempuan itu.

Sang anak menanyakanperihal foto itu pada sang ayah. Mr Hans yang saat itu bersama Mbak Tum diruang keluarga, diam tanpa kata. Wajahnya pucat. Terpojok dan malu.

“Saat itu, sayamenangis. Hati saya hancur berkeping-keping,” tutur Mbak Tum sambilmengusap air mata.

Semenjak temuan foto itu,sikap Mr Hans berubah total. Dia tampak marah, karena kelakuannya terbongkar.

Berhari-hari, dia tidakpernah pulang ke rumah. Sikapnya semakin menjadi. Dia lebih memilih istri yangdinikasi secara sirih, ketimbang kembali ke rumah Mbak Tum.

Namun, Mbak Tum tidakingin menyerah. Ia terus berusaha merebut kembali sang suami dari genggamanistri sirinya. Meski dirinya rela mendapat perlakuan dan perkataan kasar MrHans.

“Beberapa kali diapernah talak saya via telpon,” ucapnya.

Perjuangan Mbak Tum sempatmembuahkan hasil.  Setelah dia melaporkansang suami atas kasus penelantaran istri ke Polsek untuk pertama kali.

Melalui proses mediasipada 4 February 2020, Mbak Tum dan Mr Hans sepakat rujuk kembali. Bahkan, MrHans berjanji akan meninggalkan istri yang dinikahi secara siri. Sebagai bukti,Mr Hans membubuhkan tanda tangan di atas materai dalam surat penyataan yangdibuat anak-anaknya.

“Sekalipun dia (MrHans) sudah “tidur” dengan perempuan lain, saya terima. Asalkan, diakembali ke rumah dan berkumpul lagi bersama anak-anak,” sebut Mbak Tum.

Pasca mediasi itu, sangsuami yang diharapkan kembali ke pelukannya,  pupus. Justru Mr Hans makin“menggila”. Sepertinya, dia tidak mampu melupakan “service”istri barunya itu.

Hingga berbulan-bulan, diatidak pernah menghiraukan Mbak Tum. Jarang pulang ke rumah dan tidak pernahmengangkat telepon.

Atas sikap Mr Hans,anak-anak merekan murka. Menganggap, Mr Hans bukan lagi ayah bagi mereka. Bukanayah yang mereka kenal seperti dulu. Saking kecewanya, si bungsu pernahmengusir ayahnya dari rumah.

Saat ini, Mbak tidak punyapilihan lain. Yakni, kembali melaporkan prilaku suaminya pada polisi. Ia jugamelaporkan masalahnya itu di Inspektorat, BKD-PSDM, Sekda dan Bupati Dompu.

“Rasanya saya sudahtidak tahan dengan semua ini. Sekarang saya hanya bisa berdoa agar semuanyaberjalan dengan baik,” harapnya.

Kasat Reskrim Polres Dompumelalui Kanit IV PPA, AIPDA Ahmad Rimawan membenarkan adanya laporan dugaanpenelantaran istri yang dilakukan oleh seorang pejabat eselon. Kasus inidilaporkan pada pekan lalu.

Proses penyidikan sudahdilakukan. Hingga saat ini masuk tahap pemeriksaan saksi. Termasuk terlapor (MrHans) merespon baik surat pemanggilan.

Dari pemeriksaan awal,terlapor mengakui perbuatannya dengan menikah tanpa sepengetahuan istripertama. Namun, tuduhan penelantaran istri kata Rimawan, dibantah.

“Terlapor mengakutetap memenuhi kebutuhan bulanan istrinya,” jelas Kanit Kelahiran KotaBima ini. (Juwair Saddam/Dompu)

Diam-Diam Nikah Siri, Terbongkar Ketika HP Dibuka Anak Depan Isteri


30 tahun Mr Hans dan Mbak Tum (bukan nama sebenarnya)  membangun biduk rumah tangga, kini diambang kehancuran. Penyebabnya, Mr Hans kepincut wanita lain yang telah dinikahinya secara siri.





………………………………..





Setiap pasangan suami
istri mengharapkan rumah tangga langgeng sampai akhir hayat. Tetapi hal
tersebut tidak bisa dijamin. Rumah tangga yang dibangun puluhan tahun bisa
hancur dalam sekejap.





Seperti kisah rumah tangga
pejabat eselon di Pemda Dompu ini. 30 tahun menjalin rumah, kini retak karena
orang ketiga. Mr Hans diam-diam menikah lagi tanpa sepengetahuan istri pertamanya.





30 tahun berumah tangga Mr
Hans dan Mbak Tum terbilang harmonis. Kini mereka dikaruniai tiga orang anak
dan seorang cucu.





Mbak Tum tidak pernah
menyangka rumah tangga yang dijalin bersama orang yang dicintainya akan
berakhir seperti ini. Ia bahkan tidak pernah menduga cintanya akan dikhianati.





Karena bagi dia, Mr Hans
adalah laki-laki sekaligus suami bertanggungjawab. Sosok ayah yang sayang pada
keluarga, terutama pada anak-anak.





Prahara rumah tangga Mr
Hans dan Mbak Tum terjadi pertengahan 2019 lalu. Dengan hadirnya orang ketiga.





Saat itu Mbak Tum belum
menaruh curiga dengan sikap suaminya yang sedikit berubah. Sering pulang malam,
dan nafkah yang diberikan berkurang dari biasanya.





Mbak Tum mencoba bersabar
dan tidak berfikir macam-macam. Ia coba memahami,  mungkin suami punya kesibukan lain
berhubungan dengan pekerjaan.





"Sedikitpun saya
tidak pernah merasa curiga atas perbuatan suami," ujar ibu asal Kecamatan
Dompu ini.





Pertengahan Desember 2019,
bukti penghianatan cinta itu terbongkar. Putra kedua mereka tidak sengaja
membuka HP Mr Hans yang disimpan di atas meja ruang tamu, sontak kaget. Dia
melihat Mr Hans yang dikenal sebagai sosok penyayang keluarga foto berpelukan
dengan perempuan lain. Dia juga menemukan foto akad nikah ayahnya dengan
perempuan itu.





Sang anak menanyakan
perihal foto itu pada sang ayah. Mr Hans yang saat itu bersama Mbak Tum di
ruang keluarga, diam tanpa kata. Wajahnya pucat. Terpojok dan malu.





"Saat itu, saya
menangis. Hati saya hancur berkeping-keping," tutur Mbak Tum sambil
mengusap air mata.





Semenjak temuan foto itu,
sikap Mr Hans berubah total. Dia tampak marah, karena kelakuannya terbongkar.





Berhari-hari, dia tidak
pernah pulang ke rumah. Sikapnya semakin menjadi. Dia lebih memilih istri yang
dinikasi secara sirih, ketimbang kembali ke rumah Mbak Tum.





Namun, Mbak Tum tidak
ingin menyerah. Ia terus berusaha merebut kembali sang suami dari genggaman
istri sirinya. Meski dirinya rela mendapat perlakuan dan perkataan kasar Mr
Hans.





"Beberapa kali dia
pernah talak saya via telpon," ucapnya.





Perjuangan Mbak Tum sempat
membuahkan hasil.  Setelah dia melaporkan
sang suami atas kasus penelantaran istri ke Polsek untuk pertama kali.





Melalui proses mediasi
pada 4 February 2020, Mbak Tum dan Mr Hans sepakat rujuk kembali. Bahkan, Mr
Hans berjanji akan meninggalkan istri yang dinikahi secara siri. Sebagai bukti,
Mr Hans membubuhkan tanda tangan di atas materai dalam surat penyataan yang
dibuat anak-anaknya.





"Sekalipun dia (Mr
Hans) sudah "tidur" dengan perempuan lain, saya terima. Asalkan, dia
kembali ke rumah dan berkumpul lagi bersama anak-anak," sebut Mbak Tum.





Pasca mediasi itu, sang
suami yang diharapkan kembali ke pelukannya,  pupus. Justru Mr Hans makin
"menggila". Sepertinya, dia tidak mampu melupakan "service"
istri barunya itu.





Hingga berbulan-bulan, dia
tidak pernah menghiraukan Mbak Tum. Jarang pulang ke rumah dan tidak pernah
mengangkat telepon.





Atas sikap Mr Hans,
anak-anak merekan murka. Menganggap, Mr Hans bukan lagi ayah bagi mereka. Bukan
ayah yang mereka kenal seperti dulu. Saking kecewanya, si bungsu pernah
mengusir ayahnya dari rumah.





Saat ini, Mbak tidak punya
pilihan lain. Yakni, kembali melaporkan prilaku suaminya pada polisi. Ia juga
melaporkan masalahnya itu di Inspektorat, BKD-PSDM, Sekda dan Bupati Dompu.





"Rasanya saya sudah
tidak tahan dengan semua ini. Sekarang saya hanya bisa berdoa agar semuanya
berjalan dengan baik," harapnya.





Kasat Reskrim Polres Dompu
melalui Kanit IV PPA, AIPDA Ahmad Rimawan membenarkan adanya laporan dugaan
penelantaran istri yang dilakukan oleh seorang pejabat eselon. Kasus ini
dilaporkan pada pekan lalu.





Proses penyidikan sudah
dilakukan. Hingga saat ini masuk tahap pemeriksaan saksi. Termasuk terlapor (Mr
Hans) merespon baik surat pemanggilan.





Dari pemeriksaan awal,
terlapor mengakui perbuatannya dengan menikah tanpa sepengetahuan istri
pertama. Namun, tuduhan penelantaran istri kata Rimawan, dibantah.





"Terlapor mengaku
tetap memenuhi kebutuhan bulanan istrinya," jelas Kanit Kelahiran Kota
Bima ini. (Juwair Saddam/Dompu)


Senin, 01 Juni 2020

Operasi Pasar Gula PT. SMS dan Pemkot Bima Diserbu Pembeli

KOTA BIMA – Akibat pendemi Covid 19, harga sejumlah barang kebutuhan pokok melambung. Seperti gula pasir, saat ini tembus Rp 18 ribu per kilogram. Kondisi tersebut tentu sangat menyulitkan warga.

Guna menekan melonjaknya harga gula pasir,Pemerintah Kota Bima berkerjasama dengan PT Sukses Mantap Sejahtera (SMS),menggelar Operasi Pasar (OP). Kegiatan itu berlangsung di Pasar Ama Hami KotaBima, selama dua minggu, dimulai sejak tanggal 15 Mei.

Selama OP berlangsung, PT SMS menjual gulapasir sebanyak lima ton dengan harga per kilogram Rp 12.500. ‘’Warga yang beligula pasir selama dua hari kita gelar pasca lebaran cukup ramai. Pada hari rabu(27/5) terjual 300 kilogram,’’ kata Petrus, penjaga stan OP PT SMS – PemkotBima kepada Radar Tambora, kemarin. 

Diyakini, selama OP berlangsung jumlah gulayang terjual bakal banyak. Apalagi harga yang ditawarkan Rp 12.500 sesuai HargaEceran Tertinggi (HET), jauh di bawah harga pasar saat ini. Namun OP masihbutuh sosialisasi, karena diyakini masih banyak masyarakat yang belum tahu.‘’Masih banyak warga yang belum tahu ada OP di Pasar Ama Hami,’’ katanya.

Yanti, seorang warga yang membeli gulamengaku, OP yang dilakukan PT SMS sangat membantu warga untuk mendapatkan guladengan harga murah. Apalagi di tengah kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarangini.

“Alhamdulillah, kita bisa beli gula denganharga jauh lebih murah. Kita bisa irit untuk beli barang kebutuhan lain,”  katanya saat ditemui di parkiran depan PasarAma Hami, tempat stan OP berada.

Dia berharap pemerintah tidak hanya mengadakanOP gula pasir saja, tapi juga barang kebutuhan lain. Karena selama panedmiCovid-19 berlangsung, harga barang kebutuhan lain juga naik.

Kabid Industri dan Perdagangan, DinasPerindusterian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bima, Anik Kartikamengatakan, OP gula pasir itu selalu ramai diserbu pembeli, karena harganyayang relatif murah dan sesuai HET. Setiap OP, pihaknya menyiapkan 250 – 300 Kilogram gula pasir.  “Selalu habis setiap OP,” ujarnya. 

Manager Media and Eksternal Relations PT.Sukses Mantap Sejahtera (SMS) Muhammad Hariyanto menjelaskan, operasi pasargula di Pasar Ama Hami Kota Bima sebagai upaya untuk mendukung Pemerintah KotaBima mengendalikan harga dalam situasi pandemi Covid-19.

Untuk harga yang ditetapkan Rp 12.500 perkilogram, sesuai dengan ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET) pemerintah.Secara khusus, operasi pasar dimaksudkan untuk merespons permintaan masyarakatkarena tingginya kebutuhan gula.  

 “Sampaisaat ini permintaan masih tinggi, makanya kami tetap mem-back-up sepenuhnyakeinginan pemerintah untuk mengadakan OP pasca lebaran idul fitri,” kataMuhammad Hariyanto, Kamis (28/5).

Harapannya sebagai penyedia produk gula,PT.SMS bisa memenuhi kebutuhan dasar masyarakat khususnya gula pasir.Informasitambahan disampaikannya, operasi pasar serentak dilakukan di sejumlah kabupatendan kota. Pada hari yang sama juga berlangsung di Kota Mataram, dan menyusulKabupaten Sumbawa pada awal bulan Juni. “Mulai tanggal 2 Juni akan kamilanjutkan OP di Kabupaten Sumbawa Besar. Kami distribusi 1 ton gula di setiaptitik,” ujarnya. (nk)

Operasi Pasar Gula PT. SMS dan Pemkot Bima Diserbu Pembeli


KOTA BIMA - Akibat pendemi Covid 19, harga sejumlah barang kebutuhan pokok melambung. Seperti gula pasir, saat ini tembus Rp 18 ribu per kilogram. Kondisi tersebut tentu sangat menyulitkan warga.





Guna menekan melonjaknya harga gula pasir,
Pemerintah Kota Bima berkerjasama dengan PT Sukses Mantap Sejahtera (SMS),
menggelar Operasi Pasar (OP). Kegiatan itu berlangsung di Pasar Ama Hami Kota
Bima, selama dua minggu, dimulai sejak tanggal 15 Mei.





Selama OP berlangsung, PT SMS menjual gula
pasir sebanyak lima ton dengan harga per kilogram Rp 12.500. ‘’Warga yang beli
gula pasir selama dua hari kita gelar pasca lebaran cukup ramai. Pada hari rabu
(27/5) terjual 300 kilogram,’’ kata Petrus, penjaga stan OP PT SMS – Pemkot
Bima kepada Radar Tambora, kemarin. 





Diyakini, selama OP berlangsung jumlah gula
yang terjual bakal banyak. Apalagi harga yang ditawarkan Rp 12.500 sesuai Harga
Eceran Tertinggi (HET), jauh di bawah harga pasar saat ini. Namun OP masih
butuh sosialisasi, karena diyakini masih banyak masyarakat yang belum tahu.
‘’Masih banyak warga yang belum tahu ada OP di Pasar Ama Hami,’’ katanya.





Yanti, seorang warga yang membeli gula
mengaku, OP yang dilakukan PT SMS sangat membantu warga untuk mendapatkan gula
dengan harga murah. Apalagi di tengah kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang
ini.





“Alhamdulillah, kita bisa beli gula dengan
harga jauh lebih murah. Kita bisa irit untuk beli barang kebutuhan lain,”  katanya saat ditemui di parkiran depan Pasar
Ama Hami, tempat stan OP berada.





Dia berharap pemerintah tidak hanya mengadakan
OP gula pasir saja, tapi juga barang kebutuhan lain. Karena selama panedmi
Covid-19 berlangsung, harga barang kebutuhan lain juga naik.





Kabid Industri dan Perdagangan, Dinas
Perindusterian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bima, Anik Kartika
mengatakan, OP gula pasir itu selalu ramai diserbu pembeli, karena harganya
yang relatif murah dan sesuai HET. 
Setiap OP, pihaknya menyiapkan 250 – 300 Kilogram gula pasir.  “Selalu habis setiap OP,” ujarnya. 





Manager Media and Eksternal Relations PT.
Sukses Mantap Sejahtera (SMS) Muhammad Hariyanto menjelaskan, operasi pasar
gula di Pasar Ama Hami Kota Bima sebagai upaya untuk mendukung Pemerintah Kota
Bima mengendalikan harga dalam situasi pandemi Covid-19.





Untuk harga yang ditetapkan Rp 12.500 per
kilogram, sesuai dengan ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET) pemerintah.
Secara khusus, operasi pasar dimaksudkan untuk merespons permintaan masyarakat
karena tingginya kebutuhan gula.  





 “Sampai
saat ini permintaan masih tinggi, makanya kami tetap mem-back-up sepenuhnya
keinginan pemerintah untuk mengadakan OP pasca lebaran idul fitri,” kata
Muhammad Hariyanto, Kamis (28/5).





Harapannya sebagai penyedia produk gula,
PT.SMS bisa memenuhi kebutuhan dasar masyarakat khususnya gula pasir.

Informasi
tambahan disampaikannya, operasi pasar serentak dilakukan di sejumlah kabupaten
dan kota. Pada hari yang sama juga berlangsung di Kota Mataram, dan menyusul
Kabupaten Sumbawa pada awal bulan Juni. “Mulai tanggal 2 Juni akan kami
lanjutkan OP di Kabupaten Sumbawa Besar. Kami distribusi 1 ton gula di setiap
titik,” ujarnya. (nk)




Rabu, 20 Mei 2020

Omzet Penjualan Jelang Lebaran Turun Hingga 70 Persen

KOTA BIMA– Jelang hari raya idul fitri merupakan waktu panen bagi pedagang pakaian maupun barang kebutuhan lain. Beda dengan lebaran tahun 1441 hijriyah, omzet penjualan para pedagang malah merosot hingga 70 persen.

Penurunan itu sebagai dampak dari pandemiCovid-19 yang membawa dampak  secaraekonomi pada kehidupan masyarakat.

Pemilik Tiwi Boutiqe,  Pratiwi Ningrum mengaku,  setiap menjelang lebaran omzet penjualanmereka Rp 5 hingga Rp 6 juta tiap hari. Tapi lebaran tahun ini, paling tinggi Rp 1,5 juta.

“Omzet penjualan segitu itu selama  satu dua hari terakhir mendekati lebaran,’’ungkapnya pada Radar Tambora, kemarin.

Pemilik butik di Kampung Sumbawa, KelurahanTanjung ini mengaku, tahun ini tidak berani stok barang. Beda dengantahun-tahun sebelumnya,  dua pekan jelanglebaran sudah siapkan barang dalam jumlah banyak.

“Bagiamana mau stok barang, barang lama sajamasih banyak,’’ sebut  wanita yang akrabdisapa Tiwi ini.

Lebaran tahun ini kata Tiwi, tidak hanyapembeli yang sepi, pengunjung juga ikut-ikutan sepi.  Kendati tidak semua beli, tapi jelang lebaranseperti ini pengunjung ramai.

 Diabarharap kondisi seperti ini segera berakhir, agar kondisi ekonomi masyarakatkembali pulih. (nk)

Omzet Penjualan Jelang Lebaran Turun Hingga 70 Persen


KOTA BIMA- Jelang hari raya idul fitri merupakan waktu panen bagi pedagang pakaian maupun barang kebutuhan lain. Beda dengan lebaran tahun 1441 hijriyah, omzet penjualan para pedagang malah merosot hingga 70 persen.





Penurunan itu sebagai dampak dari pandemi
Covid-19 yang membawa dampak  secara
ekonomi pada kehidupan masyarakat.





Pemilik Tiwi Boutiqe,  Pratiwi Ningrum mengaku,  setiap menjelang lebaran omzet penjualan
mereka Rp 5 hingga Rp 6 juta tiap hari. Tapi 
lebaran tahun ini, paling tinggi Rp 1,5 juta.





“Omzet penjualan segitu itu selama  satu dua hari terakhir mendekati lebaran,’’
ungkapnya pada Radar Tambora, kemarin.





Pemilik butik di Kampung Sumbawa, Kelurahan
Tanjung ini mengaku, tahun ini tidak berani stok barang. Beda dengan
tahun-tahun sebelumnya,  dua pekan jelang
lebaran sudah siapkan barang dalam jumlah banyak.





“Bagiamana mau stok barang, barang lama saja
masih banyak,’’ sebut  wanita yang akrab
disapa Tiwi ini.





Lebaran tahun ini kata Tiwi, tidak hanya
pembeli yang sepi, pengunjung juga ikut-ikutan sepi.  Kendati tidak semua beli, tapi jelang lebaran
seperti ini pengunjung ramai.





 Dia
barharap kondisi seperti ini segera berakhir, agar kondisi ekonomi masyarakat
kembali pulih. (nk)


Rabu, 22 April 2020

Pandemi Covid-19, Golkar Bagi-bagi Sembako

KOTA BIMA-Pandemi GlobalCovid-19 sangat berdampak pada seluruh aspek kehidupan masyarakat. Melihatsituasi saat ini, DPD II Golkar Kota Bima membagikan Sembako kepada masyarakatterdampak.

Pembagian Sembako dilakukandi kediaman Ketua DPD II Golkar Kota Bima Alfian Indra Wirawan SAdm, Rabu(22/4) siang. Sembako diserahkan secara simbolis kepada beberapa masyarakatsekitar kediaman Alfian, Kelurahan Santi Kecamatan Mpunda Kota Bima.

Kepada media Alfian menyampaikan,gerakan bagi-bagi Sembako ini dilakukan serentak disetiap tingkat kepengurusan PartaiGolkar.

Sumber anggaran untukbagi-bagi Sembako ini sebutnya, berasal dari DPP, DPD 1 Provinsi NTB dan danadari pimpinan DPD II Kota Bima sendiri.

Pembagian Sembako ini jelasAlfian, tidak mengundang secara langsung warga karena pihaknya mentaati imbauanpemerintah dan maklumat Kapolri untuk tidak melakukan kegiatan yang melibatkanbanyak orang.

Sehingga lanjut dia, pihaknyamemanfaatkan keberadaan PK Golkar yang ada di setiap kecamatan untuk membagikanlangsung paket Sembako ke rumah penerima bantuan.

“Kami serahkansepenuhnya kepada pengurus kecamatan, untuk dibagikan ke rumah masing-masingwarga, ” tandas Ketua DPRD Kota Bima ini.

Alfian berharap, pembagian Sembakoini bisa bermanfaat bagi masyarakat yang sangat terdampak pandemi Covid-19.Terutama, masyarakat tergolong kaum dhuafa dan fakir miskin.

Alfian mengimbau masyarakatuntuk taat dengan maklumat dan imbauan untuk tidak beraktivitas di luar rumah,kecuali untuk hal-hal yang penting dan mendesak. Kemudian, menghindarikeramaian, cuci tangan dengan sabun dan selalu menggunakan masker.

“Yang bisa memutuspenyebaran virus ini adalah, kita masyarakat itu sendiri. Bukan tenaga medisatau orang lain,” pungkasnya. Selain membagi sembako, Partai Golkar jugamembagikan masker kepada masyarakat. (tin)

Pandemi Covid-19, Golkar Bagi-bagi Sembako


KOTA BIMA-Pandemi Global
Covid-19 sangat berdampak pada seluruh aspek kehidupan masyarakat. Melihat
situasi saat ini, DPD II Golkar Kota Bima membagikan Sembako kepada masyarakat
terdampak.





Pembagian Sembako dilakukan
di kediaman Ketua DPD II Golkar Kota Bima Alfian Indra Wirawan SAdm, Rabu
(22/4) siang. Sembako diserahkan secara simbolis kepada beberapa masyarakat
sekitar kediaman Alfian, Kelurahan Santi Kecamatan Mpunda Kota Bima.





Kepada media Alfian menyampaikan,
gerakan bagi-bagi Sembako ini dilakukan serentak disetiap tingkat kepengurusan Partai
Golkar.





Sumber anggaran untuk
bagi-bagi Sembako ini sebutnya, berasal dari DPP, DPD 1 Provinsi NTB dan dana
dari pimpinan DPD II Kota Bima sendiri.





Pembagian Sembako ini jelas
Alfian, tidak mengundang secara langsung warga karena pihaknya mentaati imbauan
pemerintah dan maklumat Kapolri untuk tidak melakukan kegiatan yang melibatkan
banyak orang.





Sehingga lanjut dia, pihaknya
memanfaatkan keberadaan PK Golkar yang ada di setiap kecamatan untuk membagikan
langsung paket Sembako ke rumah penerima bantuan.





"Kami serahkan
sepenuhnya kepada pengurus kecamatan, untuk dibagikan ke rumah masing-masing
warga, " tandas Ketua DPRD Kota Bima ini.





Alfian berharap, pembagian Sembako
ini bisa bermanfaat bagi masyarakat yang sangat terdampak pandemi Covid-19.
Terutama, masyarakat tergolong kaum dhuafa dan fakir miskin.





Alfian mengimbau masyarakat
untuk taat dengan maklumat dan imbauan untuk tidak beraktivitas di luar rumah,
kecuali untuk hal-hal yang penting dan mendesak. Kemudian, menghindari
keramaian, cuci tangan dengan sabun dan selalu menggunakan masker.





"Yang bisa memutus
penyebaran virus ini adalah, kita masyarakat itu sendiri. Bukan tenaga medis
atau orang lain," pungkasnya. Selain membagi sembako, Partai Golkar juga
membagikan masker kepada masyarakat. (tin)






Ad Placement

Kota Bima

Bima

Dompu