Bima News: Ekonomi Bisnis
Tampilkan postingan dengan label Ekonomi Bisnis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ekonomi Bisnis. Tampilkan semua postingan

Kamis, 31 Maret 2022

Stok Terbatas, Harga Cabai Merah Melaonjak Rp 60 Ribu Per Kilogram

Pedagang
Pedagang cabai di Pasar Raya, Kota Bima beberapa waktu lalu.
 

BimaNews.id, KOTA BIMA-Harga cabai merah di Kota Bima saat ini melonjak. Jika sebelumnya Rp 30 ribu per kilogram, kini menjadi Rp 60 ribu per kilogram.

Kenaikan harga cabai di sejumlah pasar tradisional di Kota Bima diakui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Bima. Hal itu dipicu karena kekurangan stok.

Kabupaten Bima dan Lombok Timur sebagai pusat cabai, selama dua pekan terakhir tidak lagi mendroping dalam jumlah banyak.

"Kita sudah turun cek ke distributor. Kenaikan harga cabai merah dari Rp 30 menjadi Rp 60 ribu per kilogram, karena stoknya terbatas," jelas Kabid Perindustrian dan perdagangan, Diskoperindag Kota Bima, Rusnah SE, Rabu (30/3).

Kenaikan harga cabai tersebut diakui belum terlalu tinggi, masih bisa dijangkau masyarakat. Namun, jika kenaikan terus terjadi hingga memasuki bulan Ramadan pihaknya akan gelar Operasi Pasar (OP) bersama pihak terkait.

"Saat ini kami sedang pelajari perkembangan harga cabai di lapangan. Kalaupun nanti terus melonjak kami akan gelar OP," jelas alumni Unram ini.

Untuk stok cabai yang terbatas, pihaknya sudah koordinasi dengan Dinas Pertanian dan Peternakan serta Dinas Ketahanan Pangan (DKP).

‘’Kita masih mengkaji langkah alternative apa yang akan dilakukan jika kondisinya berlanjut hingga memasuki bulan Ramadan,’’ terangnya.

Sementara untuk komoditas lain seperti, cabai rawit, telur dan lain-lain harganya masih stabil dengan stok masih banyak. (jul)

Rabu, 30 Maret 2022

Jemur Jagung, Warga Desa Rada Manfaatkan Lapangan Bola

Jemur
Warga Desa Rada, Kecamatan Bolo menjemur jagung di lapangan sepak bola desa setempat.

BimaNews.id, BIMA-Panen disaat musim hujan mengharuskan para petani menjemur jagung agar kadar airnya turun. Tidak heran, warga memanfaatkan setiap ruang kosong, baik pinggir jalan, halaman rumah hingga tanah lapang.

Seperti dilakukan warga Desa Rada, Kecamatan Bolo. Mereka memanfaatkan lapangan sepak bola di desa setempat untuk menjemur jagung.

Terlihat ratusan terpal digelar di tanah lapangan tersebut untuk menjemur jagung. Warga yang rumahnya jauh dari lapangan bola bahkan membawa makanan dan lauk pauk untuk disantap sambil menunggu jagung yang dijemur kering.

Habibah warga setempat mengaku, ada 80 karung jagung miliknya yang harus dijemur. Untuk mendapatkan kadar air yang sesuai, dibutuhkan waktu jemur sekitar 4 hari. Itupun jika jika cuaca mendukung, terik matahari penuh dari pagi hingga sore.

"Tidak ada tempat yang bagus selain lapangan bola untuk jemur jagung.  Itupun kita menunggu antrian selama beberapa hari,’’ tuturnya disela-sele menjemur jagung, Senin (28/3).

Selain cepat kering, jemur di lapangan aku ibu 8 anak ini lebih aman.  Kalau hujan turun, banyak warga yang ikut membantu memasukannya ke dalam karung.

"Hanya saja kalau malam, harus dijaga. Takut hilang dicuri orang," katanya.

Hal senada dikatakan Firdaus. Pemerintah Desa  (Pemdes) tidak keberatan lapangan digunakan untuk jemur jagung oleh masyarakat setempat.

Asal kata dia,  warga menjaga kebersihan lapangan. "Gak apa-apa, toh ini hanya sementara. Lagi-lagi pula anak muda di sini tidak ada yang main bola saat musim hujan," terangya.

Usai jagung dijemur, sebagian warga ada yang langsung mengangkut pake mobil untuk dijual ke gudang. Sebagian lain ada menjual melalui tengkulak.

"Warga yang jual langsung, rata-rata menggunakan modal pinjaman dari orang lain," beber pria yang karib disapa bang Daus ini.

Pantaun di lokasi selain di lapangan bola, warga setempat juga menjemur jagung di pinggir jalan depan rumah masing-masing. Bahkan, ada juga yang menjemur di halaman sekolah.

Kondisi yang sama juga terlihat di Lapangan Kara, Desa Kananga Kecamatan Bolo.  Puluhan warga menjemur jagung di lapangan setempat.

Tidak hanya puluhan karung menunggu antrian. Sesekali juga terlihat beberapa truk membongkar muatan jagung untuk  dijemur di lapangan setempat. (jul)

Selasa, 25 Januari 2022

Harga Minyak Goreng di Bima Kota Masih Mahal, Stok Bimoli di Ritel Modern Kosong

Bimoli
Seorang karyawan Transmart Mataram melayani pengunjung yang membeli minyak goreng kemasan, Kamis (20/1) lalu. Minyak goreng di pusat perbelanjaan ini harganya Rp 14 ribu per liter.

BimaNews.id, KOTA BIMA-Harga minyak goreng kemasan masih mahal di Kota Bim. Sejumlah merek tertentu masih dibandrol dengan harga Rp 22 ribu per liter. Padahal Kementerian Perdagangan mengeluarkan surat edaran meminta ritel nasional untuk menjual minyak goreng kemasan Rp 14 ribu per liter.

Kepala Diskoperindag Kota Bima A Haris mengakui kalau harga minyak goreng merek tertentu masih tinggi. Dia beralasan aturan soal subsidi minyak goreng untuk daerah baru keluar pekan depan. 

“Informasi yang kami dapat, pekan depan baru ada regulasi untuk mengatur harga bagi pasar dan ritel,” katanya, kemarin (24/1).

Karena regulasi belum keluar, lanjut dia, pedagang pasar tradisional dan ritel masih mengikuti harga saat ini. Untuk ritel modern seperti Alfa Mart sudah mengikuti instruksi tersebut dengan menjual minyak goreng dengan harga Rp 14 ribu per liter.

Pantau media ini, di beberapa toko ritel modern tidak ada keterangan harga minyak gorang Rp 14 ribu. Biasanya di rak penyimpanan barang selalu tertera label harga.

Di samping itu, stok minyak goreng yang biasa dibeli warga seperti Bimoli dan lainnya terlihat kosong. Tersisa hanya minyak goreng yang komposisinya bukan dari sawit melainkan kelapa. (nk)

Minggu, 16 Januari 2022

Harga Telur dan Minyak Goreng Tidak Terkendali

Telur
Gambar Telur (google)
 

BimaNews.id, BIMA-Harga dua komoditi di Bima tidak terkendali, terus merangkak naik. Yakni telur dan minyak goreng Bimoli.

Jika sebelumnya, harga telur sekitar Rp 42 ribu per krat,  melonjak menjadi Rp 55 ribu per krat. Begitu juga dengan minyak goreng Bimoli untuk kemasan dua liter, dari harga Rp 25 ribu, naik menjadi Rp 42 ribu.

‘’Untuk minyak goreng Bimoli, kenaikan harga sejak November 2021 lalu,’’ sebut Kasi Distribusi dan Informasi Perdagangan, Disprindag Kabupaten Bima, Budi Gunawan SE, beberapa waktu lalu.

Kenaikan harga dua komoditi tersebut kata dia, karena pasokan dari luar daerah kurang. Barang menjadi langka, sehingga harga naik.

Kenaikan harga barang tahun ini katanya, berbeda dibandingkan dua tahun sebelumnya. Tahun 2020 lalu, harga telur pernah naik hingga Rp 45 ribu per krat. Namun hanya beberapa hari harga kembali normal.

"Kenaikan harga minyak goreng  Bimoli menyeluruh di wilayah Indonesia. Kita tidak bisa intervensi," katannya.

Untuk menekan, agar harga tidak terus naik, dalam waktu dekat Disprindag  Kabupaten Bima bersama pihak terkait lain akan adakan Operasi Pasar (OP). Menyisir sejumlah pasar di wilayah Kabupaten Bima, seperti pasar Sila, Woha dan Sape.

"Pada OP nanti kita mengetahui penyebab kenaikan harga barang tersebut. Apakah sengaja ditimbun agar barang langka, sehingga harga bisa dinaikkan atau bagaimana," tandasnya. (jul)

Kamis, 21 Oktober 2021

GP Ansor Dompu Latih Kader Sebagai Pendamping UMKM

Arman
Arman Anwar, SE
 

BimaNews.id, DOMPU-Gerakan Pemuda Ansor NTB menggelar pelatihan bagi kader untuk menjadi pendamping Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Ansor, Selasa (19/10). Kegiatan yang dipusatkan di Hotel Grand Royal Lombok Tengah itu bekerja sama dengan BNI 46.

Kegiatan itu dihadiri langsung Wasekjen PP GP Ansor Bidang Ekonomi Sahabat, Adin Jauharudin, Kowil Zona Bali Nusra Sahabat, Zakaria R. Puato, Ketua PW Ansor NTB H Zamroni Aziz dan Ketua Cabang Ansor se NTB.

Ketua GP Ansor Dompu Arman Anwar SE mengatakan, Wasekjen PP GP Ansor Bidang Ekonomi Sahabat, Adin Jauharudin siap mendukung penuh program pelatihan pendampingan UMKM Ansor. Agar ke depan kader Ansor kuat secara ekonomi. Para kader juga dituntut untuk berwirausaha supaya militansi dan ekonominya kuat.

"Kalau ekonominya kuat, maka kader akan utuh," ujar Arman mengutip sambutan Wasekjen.

Kegiatan ini kata dia, bertujuan menguatkan kader dalam tiga hal. Mulai dari  kader cerdas, profesional dan ekonomi kuat.

 “Agar militansinya bagus, ekonominya harus kuat,” harapnya.

GP Ansor Dompu sejatinya siap menyambut baik kegiatan itu. Pelatihan pendampingan UMKM Ansor ini menurut dia, langkah konkrit dalam mewujudkan kesejahteraan kader.

"Kita siap menyambut baik inisiatif Pimpinan Pusat GP Ansor melaksanakan program-program yang bisa dirasakan langsung oleh seluruh kader, berkolaborasi dengan beberapa BUMN," ujar Arman yang juga Ketua Yayasan Pendidikan Islam (Yapis) Dompu ini.

Pelatihan ini menurut dia, untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan dikalangan kader Ansor. Kemudian, mengembangkan potensi UMKM demi membangkitkan ekonomi para kader.

"Di tengah pandemi saat ini, kita harus lebih kreatif dan inovatif memulihkan ekonomi. Khusunya di sektor UMKM," jelasnya.

Dengan bekerja sama dengan beberapa BUMN seperti BNI dan PT Pos Indonesia kata dia, GP Ansor Dompu siap mewujudkan program tersebut. Sebagai langkah awal kata dia, pihaknya akan memaksimalkan pendataan UMKM kader. Kemudian, berkoordinasi dengan beberapa BUMN di Dompu.

"Kami juga akan mengoptimalisasi infrastruktur kelembagaan badan usaha ekonomi kader Ansor," pungkasnya. (jw)

 

Selasa, 19 Oktober 2021

UMKM Tumbuh Selama Pandemi Covid-19, Namun Tidak Didukung Kemasan Bagus

Dahlan
Dahlan H. Muhammad
 

BimaNews.id, BIMA-Pandemi Covid-19  justru membuat usaha masyarakat menggeliat. Itu dilihat dari pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)  justru meningkat pada masa pandemi ini dibanding sebelumnya.

"Jumlah UMKM di Kabupaten Bima saat ini sebanyak 11.610. Ada peningkatan sekitar 500 UMKM dibanding sebelumnya," jelas Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bima, Dahlan H. Muhammad, Senin (18/10).

Peningkatan jumlah UMKM  diakui, memberi dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat.  Untuk mendukung aktivitas UMKM tersebut, pihaknya akan mengoptimalkan pembinaan dan pelatihan.

Paling tidak dengan langkah itu, bisa meningkatkan kualitas produk UMKM untuk dipasarkan. Baik di daerah, pasar domestik maupun mancanegara.

"Sejauh ini, produk UMKM kita belum ada yang tembus pasar nasional. Ini yang sedang kita genjot," katanya.

Pertumbuhan usaha diakui masih dominan pada industri perumahan seperti kuliner, produksi kain tenun dan perbengkelan.

"Masalahnya, kita kalah pada kualitas kemasan atau branding. Seperti kemasan kuliner dan kain tenun," terangnya.

Rata-rata kemasan produk tidak bisa bertahan lama. Belum lagi kurangnya promosi. Sehingga, jangkauan pasarnya terbatas.

"Ini harus menjadi perhatian bagi pelaku UMKM untuk memperkenalkan produk, untuk bisa menarik minat konsumen," tandasnya. (red)

 

Senin, 20 September 2021

Pengerjaan Jembatan Rabasalo Mandek, Usaha Warung dan Kios Sekitar Gulung Tikar

jembatan
Kondisi jembatan Raba Salo di Kota Bima yang pekerjaannya terlihat mandek.
 

BimaNews.id,KOTA BIMA-Pengerjaan jembatan Rabasalo di Kota Bima terlihat mandek. Dampaknya, sejumlah usaha sekitar jembatan, terpaksa gulung tikar.

Penyebabnya, penutupan akses jalan karena pekerjaan jembatan tersebut. Sehingga usaha warung dan kios sembako sepi pembeli.

Seperti diakui Burhan Nurdin, seorang warga Penatoi, Kecamatan Raba. Ia mengatakan, hampir semua toko dan warung sekitar jembatan Rabasalo sudah tutup.

"Mereka (Pengusaha,red) sepertinya pindah tempat usaha, karena di sini sepi," katanya ditemui Radar Tambora di sekitar pengerjaan jembatan setempat, Minggu (19/9).

Kalaupun masih membuka usaha, jelas rugi. "Mau gak mau harus pindah memang," ujar pemilik rumah sekitar jembatan tersebut.

Pemilik rumah sebelah barat jembatan Rabasalo ini mengaku, pengerjaan jembatan sudah sekitar lima bulan. Namun, belum sama sekali terlihat progresnya.

"Seharusnya dengan waktu itu, paling tidak  kelihatan jembatannya. Sekarang, masih pengerukan,’’ sorotnya.

Pemilik toko Kurnia, Kelurahan Penaraga yang enggan menyebutkan namanya menyesalkan mandeknya pengerjaan jembatan Rabasalo. Karenna semenjak jembatan itu dikerjakan, jalan depan tokonya ditutup, omzetnya turun drastis.

"Pembeli sepi sekali," kata nenek 70 tahun ini.

Pemilik toko  timur perempatan SMAN 4 Kota Bima, terus membuka jualan, karena mereka tinggal langsung di toko. Dengan harapan, barang jualannya dibeli warga sekitar.

"Setiap hari  paling laku Rp 100 ribu rupiah. Bahkan kurang," sebutnya.

Sedangkan sebelumnya, omzetnya bisa jutaan rupiah setiap hari. Kalaupun pun ada pembeli, hanya warga yang berolahraga di lapangan depan tokonya. Itupun tidak seberapa.

Karena sepi sambungnya, banyak penyewa toko dan ruko di sekitar usahanya tutup. Pendapatan mereka turun drastis, sedangkan pajak dan iuran tetap harus dibayar.

"Beruntung kami punya sendiri. Hanya beban membayar pajak saja," tandasnya.

Pantauan Radar Tambora, pengerjaan jembatan di Jalan Gajah Mada  yang menghubungkan Kelurahan Penatoi dan Penaraga di Kota Bima ini masih tahap penggalian dan pengerukan. (ar)

Selasa, 24 Agustus 2021

BRI Cabang Bima Telah Gelontorkan KUR Senilai Rp 241 Miliar

KUR
Ilustrasi (google)
 


BimaNews.id, KOTA BIMA-Hingga Juli 2021 BRI Cabang Bima telah menyalurkan Rp 241 miliar dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada warga Bima.

Pimpinan BRI Cabang Bima, Dikcy Advia Rahim mengatakan, uang sebanyak lebih banyak diarahkan untuk kredit mikro. Dengan jumlah peminjam sekitar 9 ribu nasabah.

“Permintaan KUR super mikro cukup besar. Dengan angka pinjaman Rp 10 juta hingga Rp 25 juta,” katanya pada Radar Tambora, Senin (23/8).

Dari angka Rp 241 miliar itu bila diprosentasekan, BRI Cabang Bima sudah menyalurkan 91 persen. Dari kuota yang diberikan pusat Rp 380 miliar.

Melihat melihat minat warga tersebut, kuota tersebut akan habis sebelum akhir tahun 2021.

“Kalau habis, kami akan minta tambah lagi kuota untuk Bima,’’ kata Dikcy ditemui di kantornya.

Tingginya minat warga mengajukan pinjaman KUR di BRI karena prosesnya cepat. Bahkan dalam sehari bisa langsung cair. Asal semua syarat terpenuhi.

Petugas BRI katanya, selalu mendampingi kreditur. Dengan pelayanan secara online, sehingga nasabah tidak perlu capek-capek ke kantor cabang maupun unit.

“Kami terus berusaha memberikan pelayanan terbaik pada nasabah,” ujarnya.

Tingginya minat warga teradap program KUR ini, dipengaruhi karena bunga ringan. Sebelumnya KUR muncul dengan bunga sekitar 9 persen. Kini turun menjadi 6 persen pertahun. (nk)

 

Kamis, 12 Agustus 2021

Bulog Salurkan Beras Pada 33.820 KPM Non PKH dan BST

Sawaluddin
Sawaluddin Susanto
 

BimaNews.id, BIMA-Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Bulog Cabang Bima, menyalurkan bantuan beras pada 33.820 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Bantuan kali ini, diperuntukan bagi KPM yang tidak terdaftar pada bantuan PKH dan BST di Kabupaten Bima, Kota Bima dan Dompu.

Bantuan ini, berupa beras 10 kilogram berkualitas medium. Sasaran utamanya, warga yang terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Bantuan ini dari pemerintah pusat," ungkap Kepala Bulog Cabang Bima, Sawaludin Susanto SH, Rabu (11/8).

Data KPM penerima bantuan dikirim langsung Kemensos. Saat ini, bantuan sedang dalam proses pengemasan. Setelah selesai, akan segera disalurkan.

"Insya Allah akhir Agustus ini sudah selesai kita salurkan," optimisnya.

Data yang diterima lanjut dia, sebanyak 33.820 untuk tiga daerah wilayah kerja Bulog Cabang Bima. Rinciannya,  Kabupaten Bima 20.781 KPM. Kota Bima 5.419 KPM.

"Sedangkan di Dompu kita akan alokasikan 7.620 KPM," sebutnya.

Setiap KPM mendapatkan beras medium berkualitas masing-masing 10 kilogram. Tujuannya, meringankan beban warga  yang terdampak PPKM mikro. Seperti pedagang, petani, nelayan dan lain-lain.

"Beras PPKM ini murni bantuan untuk warga yang terbatas beraktivitas karena Corona. Sebagai bentuk perhatian pemerintah," ujarnya.

Menghadapi kebijakan PPKM dirinya mengaku, stok beras yang tersedia di gudang masih lumayan banyak. Saat ini katanya, masih tercatat sekitar 10.300 ton.

"Jumlah ini, untuk persediaan kita mengahadapi kebijakan pemerintah selanjutnya," tandas pria yang akrab disapa Anto ini. (ar)

Senin, 14 Juni 2021

Bantuan Rp 7 Juta dari Pemerintah Pusat, Hanya 15 Warga Kabupaten Bima yang Daftar

Iwan Setiawan
Iwan Setiawan
 

BimaNews.id, BIMA-Pendaftar penerima bantuan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Bima, minim. Selama dua pekan dibuka, jumlah pendaftar tercatat hanya 15 orang.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bima, Iwan Setiawan SE. Sementara, batas terakhir pendaftaran Minggu (13/6).

"Padahal nominal bantuan per satu pelaku UMKM sebesar Rp 7 juta," jelas Iwan.

Bantuan tersebut kata dia, berasal dari Kementerian Koperasi dan UMKM RI. Diperuntukkan bagi 1.300 pelaku UMKM se Indonesian.

"Dari 15 orang ini nanti akan diverifikasi berkas. Jadi, yang menentukan lolos atau tidak pihak kementerian," katanya.

Iwan tidak tahu pasti kenapa pendaftar, minim. Padahal program tersebut sudah disosialisasikan baik langsung maupun via media sosial, seperti group WhatsApp UMKM dan pemerintah desa.

Bantuan tersebut kata dia, diprioritaskan bagi pelaku UMKM yang berdomisili di daerah affirmative. Seperti daerah terdampak bencana, tertiggal dan perbatasan. Termasuk penyandang disabilitas dan wirausaha yang berada di daerah Pariwisata Super Prioritas (PSP).

Persyaratannya, minimal pelaku usaha yang memiliki ide bisnis dan rintisan usaha. Terutama pada bidang produksi yang berpotensi untuk dikembangkan.

Kemudian, memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), KTP/KK, rekening tabungan, Nomor Induk Berusaha (NIB). Memiliki sertifkat usaha yang diselenggarakan pemerintah daerah. Tidak berstatus sebagai ASN, TNI, Polri atau bekerja di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Semua syarat itu dilampirkan di proposal, lalu mengajukan ke Dinas Koperasi dan UMKM untuk diverifikasi," terang alumni Unram ini. (jul)

Selasa, 08 Juni 2021

Kedelai Lokal Belum Panen, Pengusaha Tempe Beralih Pada Kedelai Import Harga Mahal

Rusnah
Rusnah SE
 


BimaNews.id, KOTA BIMA-Harga kedelai import di Kota Bima, terus merangkak naik.  Ini berimbas pada naiknya harga tempe di Pasar Ama Hami Kota Bima. Kenaikan harga kedelai import  telah berlangsung selama dua pekan terakhir.

Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Bima memantau, trend kenaikan pada harga kedelai import dipicu karena tidak adanya kedelai lokal.

"Karena petani kedelai lokal belum ada yang panen, membuat stok kosong. Konsumen kedelai mau tidak mau beralih ke kedelai import, sehingga harga naik, " jelas Kabid Industri dan Perdagangan Diskoperindag Kota Bima, Rusna SE.

Saat ini, harga kedelai import Rp 17 ribu per kilogram. Angka ini naik dari harga sebelumnya, hanya Rp 11 ribu per kilogram.

Dari catatan Diskoperindag, harga kedelai import ini tertinggi selama dua tahun terakhir. Dampaknya pun, membuat harga tahu dan tempe naik.

Sebelumnya harga tempe hanya Rp 11 ribu per kilogram. Tapi kini naik menjadi Rp 14 ribu per kilogram. Dalam satu kilogram, terdapat 16 biji tempe yang dijual ecer dengan harga Rp 2 ribu satu bungkus.

Ditanya upaya Diskoperindag  terkait persoalan itu?  Rusna mengaku belum ada karena sangat bergantung pada produksi petani kedelai lokal. Biasanya, jika kedelai lokal sudah panen, penjual tempe tahu akan beralih. (tin)

Kamis, 27 Mei 2021

Bupati Dompu Berharap, PD-BPR Mampu Bersaing dengan Bank Konvensional

RUPS

Bupati Kader Jaelani saat menyampaikan sambutan pada acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PD-BPR NTB Dompu, di Aula Pendopo Bupati Dompu.

BimaNews.id, DOMPU-Bupati Dompu Kader Jaelani menekankan, Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD-BPR) NTB Dompu harus bersaing dengan bank konvensional maupun perbankan digital. Sebab, persaingan di sektor perbankan saat ini sangat kompetitif.

"Untuk menjadikan PD-BPR NTB Dompu agar lebih kompetitif, langkah konsolidasi perlu dilakukan untuk menyatukan seluruh potensi yang ada," ujar Bupati Dompu Kader Jaelani saat menyampaikan sambutan acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PD-BPR NTB Dompu, Kamis (27/05), di Aula Pendopo Bupati Dompu.

Hadir pada acara tersebut, Ketua DPRD Dompu, Andi Bachtiar, AMdPar, Kepala Biro Ekonomi Setda Provinsi NTB, Hj Eva Dewiyani SP. Kemudian, yang memawakili pemegang saham pengendali, Staf Ahli Bupati, Asisten, Kabag BUMD dan BLUD Provinsi NTB, Direksi PD-BPR NTB Dompu, Erma Suryani, Kabag Lingkup Setda dan Kepala Kementerian Agama Kabupaten Dompu.

RUPS kata Bupati, merupakan agenda tahunan PD-BPR Dompu NTB. Acara ini sebagai wahana untuk menyampaikan usul-saran dari seluruh pemegang saham atau pihak terkait, untuk memajukan organisasi dalam hal pendapatan (laba).

“Saya harap, melalui forum ini kita bisa saling bertukar pikiran dan memberikan ide-ide cemerlang, demi memajukan perusahaan”, terangnya.

Yang jelas, Pemda Dompu mengapresiasi kegiatan RUPS. Pemda juga sangat mendukung upaya-upaya yang dilakukan PD-BPR Dompu NTB untuk meningkatkan laba perusahaannya.

“Kami optimis, dengan dukungan kerja keras manajemen dan karyawan, komitmen untuk meningkatkan laba perusahaan dapat diwujudkan”, imbuhnya.

Direksi PD-BPR NTB Dompu, Erma Suryani mengungkapkan, perusahaan yang dipimpinnya telah menyalurkan kredit untuk UMKM. Sehingga dengan penyaluran kredit tersebut, UMKM dapat tumbuh produktif dari modal kredit yang didapatkan.

“Sebagai lembaga keuangan, tugas utama PD-BPR NTB Dompu adalah mengembangkan ekonomi kemasyarakatan dengan cara menyalurkan kredit ke masyarakat," sebutnya.

Beberapa waktu terakhir menurut dia, banyak rencana kerja perusahaan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Seperti  adanya bencana non alam seperti, pandemi Covid-19 yang menghambat perputaran ekonomi masyarakat. 

Sebagai wakil pemegang saham pengendali kata dia, dalam upaya peningkatan produktivitas laba usaha, dari delapan cabang PD-BPR, nantinya akan diusulkan digabung menjadi satu. “Berkas-berkas yang diperlukan untuk penggabungan itu telah dikirim ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Pusat," pungkasnya menutup sambutan. (jw)

 

 


Ad Placement

Kota Bima

Bima

Dompu