Bima News: Pendidikan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan

Minggu, 06 Februari 2022

Rekat Rasa Persaudaraan, SMAN 2 dan SMKN 2 Adakan Pertandingan Voli Persahabatan

Voli
Pertandingan bola voli persahabatan antara siswa SMAN 2 dengan SMKN 2 Kota Bima untuk merekatkan kembali rasa persaudaraan antara dua sekolah yang sebelumnya sempat bertikai 
 

BimaNews.id, KOTA BIMA-Mengikat rasa persaudaraan antar siswa  dua sekolah, SMAN 2 dan SMKN 2 Kota Bima mengadakan pertandingan bola voli persahabatan. Kegiatan tersebut bagian dari upaya merukunkan kembali siswa dua sekolah yang sebelumnya sempat bertikai.

Kepala SMAN 2 Kota Bima, H Eddy Salkam SPd mengatakan pertandingan bola voli persahabatan ini bergilir sebagai tuan rumah. Pekan kemarin di SMKN 2, pekan depan di SMAN 2.

"Ada dua tim dari dua sekolah yang bertanding," sebutnya, Sabtu (5/2).

Selain bola voli, pertandingan persahabatan antara dua sekolah juga akan diagendakan untuk olahraga yang lain. Seperti basket, sepak bola dan lain-lain.

"Tidak menutup kemungkinan kami juga akan adakah pertandingan persahabatan dengan sekolah lain,’’ katanya.

Selain mempererat hubungan silaturrahim antar siswa dan guru dua sekolah. Hal lain yang ingin dicapai, menggali minat dan bakat peserta didik di bidang olahraga.

Sekaligus mengarahkan siswa pada kegiatan positif, supaya tidak terjerumus pada pergaulan bebas dan hal-jal menyimpang lain. Seperti, tawuran, narkoba atau balapan liar.

"Pertandingan persahabatan ini sekaligus sebagai persiapan bagi siswa mengikuti pertandingan bola voli yang diadakan STIE Bima, beberapa pekan ke depan," terang pria asal Desa Rato, Kecamatan Bolo ini.

Hal senada juga disampaikan Kepala SMKN 2 Kota Bima, Faturahman. Ia berharap melalui pertandingan persahabatan ini, hubungan antar siswanya dua sekolah semakin baik. (jul)

Sabtu, 05 Februari 2022

IAIM Bima Masuk 10 Besar Kampus Terbaik di NTB Versi Webometrics 2022

Kampus
Kampus Institus Agama Islam Muhammadiyah (IAIM) Bima, Jalan Anggrek, Kelurahan Na'e, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima

BimaNews.id, KOTA BIMA-Sejumlah prestasi ditorehkan Institut Agama Islam Muhammadiyah (IAIM) Bima diawal tahun 2022 ini. Jika sebelumnya dua jurnal diajukan dosen setempat mendapat akreditasi dari Kemdikbud-Ristek.

IAIM Bima berhasil masuk 10 besar perguruan tinggi terbaik di NTB versi webometrics.

‘’IAIM terpilih diantara puluhan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) di wilayah kopertais XIV Mataram. Masuk ranking 881 untuk Indonesia dan urutan ke 20.757 tingkat dunia,’’ ungkap Rektor IAIM Bima, Hendra MSi.

Webometrics sebut ayah tiga anak ini salah satu lembaga yang memberikan peringkat terhadap perguruan tinggi tingkat dunia. Penilaian itu dilakukan satu kali dalam setahun.

Untuk penilaian dan penentuan peringkat jelas Hendra, Webometrics mengunakan empat indicator.  Yakni, Presence (kehadiran) dan Visibility (visibilitas), Transparency (transparansi)  dan Excellence (keunggulan)," jelasnya pada media ini, Sabtu (5/2).

Pria kelahiran Desa Kananga, Kecamatan Bolo ini berharap, prestasi yang telah diraih bisa dipertahankan.

‘’Tahun 2022 mendatang kita akan upayakan peringkat kita di tingkat NTB maupun nasional semakin baik,’’ optimisnya. (jul)

Rabu, 02 Februari 2022

SMAN 2 Kota Bima Terapkan Disiplin Waktu, Lewat Pukul 07.15 Wita Siswa Dipulangkan

SMAN 2
Siswa SMAN 2 Kota Bima saat pulang beberapa waktu lalu.
 

BimaNews.id, KOTA BIMA- Jika tahun 2021 lalu, SMAN 2 Kota Bima masih mentolerir siswa yang terlambat datang. Tahun 2022 ini, mulai menerapkan disiplin waktu secara ketat.

"Mulai tahun ini, tidak ada lagi siswa yang boleh telat ke sekolah. Lewat dari pukul 07.15 Wita, siswa tidak dibolehkan masuk ikut mata pelajaran,’’ tandas Kepala SMAN 2 Kota Bima, H Eddy Salkam SPd, Senin (31/1).

Siswa yang hadir di sekolah di atas pukul 07.15 Wita, diarahkan untuk pulang ke rumah masing-masing.  Sebelum dipulangkan, di depan sekolah mereka diberikan pembinaan oleh Babinkantibmas dan Babinsa Kelurahan Lewirato.

Harapan melalui pembinaan itu, siswa mulai terbiasa  disiplin dengan waktu."Terobosan ini sudah satu pekan terakhir kita berlakukan. Hari pertama, banyak siswa melanggar kami pulangkan," terangnya.

Hari berikutnya, jumlah siswa yang tidak disiplin mulai berkurang. Melihat tingkat kesadaran siswa tersebut, ia optimis terobosan baru ini dapat mengubah prilaku peserta didik, bisa hadir tepat waktu di sekolah.

Terhadap  terobosan itu kata H Eddy, sudah disampaikan pada orang tua wali murid. Mereka mendukung hal itu, untuk membiasakan siswa disiplin dengan waktu.

"Mereka malah bersyukur. Berjanji akan terus mengingatkan anak di rumah untuk hadir ke sekolah tepat waktu," pungkasnya. (jul)

Jumat, 28 Januari 2022

Mahasiswi Akbid Surya Mandiri Edukasi Siswa SD Terbiasa Dengan Pola Hidup Sehat

Penyuluhan
Kelompok mahasiswa PKL Akbid Surya Mandiri Bima foto bersama dengan Direktur, dosen dan para siswa usai penyuluhan di SDN Inpres Oi Ni'u, Desa Panda Kecamatan Palibelo, Kamis (27/1).

BimaNews.id, BIMA-Membiasakan anak hidup sehat sejak kecil, mahasiswa PKL Akbid Surya Mandiri memberikan penyuluhan pada siswa SDN Inpres Oi Ni’u, Desa Panda, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima.

Penyuluhan yang berlangsung, Kamis (27/1) diikuti peserta didik mulai kelas tiga hingga hingga enam. Hadir saat itu Direktur Akbid Surya Mandiri, Nurul Qamariya dan beberapa dosen pembimbing.

Ketua Kelompok PKL Akbid Surya Mandiri Windi Fatia Hurman mengatakan, ada empat materi yang disampaikan saat penyuluhan.  Seperti personal hygiene (kebersihan diri), sikat gigi yang baik dan Protokol  Kesehatan (Prokes) Covid-19.

Termasuk katanya, mengedukasi siswa tentang organ tubuh yang tidak boleh disentuh ketika berinteraksi dengan lawan jenis.

"Penyuluhan ini untuk mengubah pola hidup siswa, agar terbiasa hidup bersih dan paham etika saat bermain dengan lawan jenis," terangnya.

Hal ini perlu diedukasi secara maksimal. Karena selama ini, banyak siswa dan siswi yang belum paham batasan yang boleh disentuh dan tidak boleh.

Windi sapaan karib mahasiswi ini dengan penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan siswa, untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

"Baik di lingkungan sekolah maupun saat mereka berinteraksi di tengah masyarakat," jelasnya.

Usai presentasi, dibuka sesi tanya jawab seputar materi yang telah sampaikan. Bagi siswa dan siswi yang bisa menjawab diberikan hadiah, dalam bentuk barang hingga sejumlah uang tunai.

"Ada belasan siswa yang diberikan hadiah. Sesuai jumlah mereka yang bisa menjawab pertanyaan kami," bebernya.

Hadiah tersebut diperoleh dari kampus Akbid Surya Mandiri. Pemberian hadiah sebagai motivasi pada anak, agar mereka mau mengubah pola hidup lebih sehat. (jul)

Sabtu, 22 Januari 2022

Dua Jurnal Diajukan IAIM Bima Mendapat Akreditasi Kemdikbud-Ristek

Hendra
Hendra MSi
 

BimaNews.id, KOTA BIMA-Institut Agama Islam Muhammadiyah (IAIM) Bima mencatat prestasi dalam bidang penelitian, akhir  tahun 2021 lalu. Dua jurnal memperoleh akreditasi dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemdikbud-Ristek).

Pengumuman tersebut tertuang dalam surat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemndikbud-Ristek nomor 5162/E4/AK.04/2021. Ditandatangani Direktur Sumber Daya Mohammad Sofwan Effendy.

"Syukur Alhamdulillah ini awal yang baik. 2 jurnal IAIM Bima terakreditasi Sinta.  Jurnal Tajdid meraih Sinta 5 dan jurnal pelangi Sinta 6," sebut Rektor IAIM Bima, Hendra MSi, Kamis (20/1).

Untuk jurnal Tajdid kata dia, dikelola langsung Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP2M) IAIM Bima. Akreditasi baru peringkat 5 ini, mulai volume 3 nomor 1 tahun 2019 sampai volume 7 nomor 2 tahun 2023.

Sementara jurnal Pelangi dikelola Program Studi (Prodi) Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD). Akreditasi baru peringkat 6 ini mulai volume 1 nomor 1 tahun 2019 sampai volume 5 nomor 2 tahun 2023.

"InsyaAllah 5 jurnal di 5 Prodi lain akan segera menyusul. Karya tulis ilmiah tersebut yaitu, Kreatif, Sangaji, Esa, El Muhbib dan Al Af'Idah," beber ayah tiga anak ini.

Ketua LP2M IAIM Bima Umar MPd mengatakan, dua jurnal yang terkareditasi tersebut diajukan ke Kemdikbud-Ristek pada tahun 2021 lalu.

"Saat itu kami ajukan empat jurnal, tapi yang terakreditasi hanya dua," bebernya.

Kendati tidak semua diakomodir, ia tetap bersyukur dua jurnal terkreditasi Kemdikbud-Ristek. Itu terbukti, hasil karya tulis ilmiah dosen IAIM Bima mampu bersaing dengan perguruan tinggi lain di Indonesia.

"Ribuan jurnal dari seluruh Indonesia yang ajukan, banyak tidak lolos," sebutnya.

Capaian ini kata Umar, berkat kolaborasi LP2M dan pengelola jurnal setempat. Tanpa kerja sama yang baik, tidak mungkin dua jurnal mendapat predikat dari Kemdikbud-Ristek.

Dengan prestasi itu, ia berharap bisa memberikan dampak positif terhadap kemajuan IAIM Bima ke depan. Paling tidak memberikan pengaruh terhadap peningkatan akreditasi Prodi maupun perguruan tinggi. (jul)

Selasa, 18 Januari 2022

Mahasiswi PKL Akbid Surya Mandiri Diminta Jaga Nama Baik Almamater

Akbid SM
Mahasiswi PKL foto bersama dengan pengurus dan dosen Akbid Surya Mandiri Bima sebelum dilepas ke Dusun Oi Niu, Desa Panda, Kecamatan Palibelo, Senin (17/1).

BimaNews.id, KOTA BIMA-Akademi Kebidanan (Akbid) Surya Mandiri Bima melepas mahasiswi mengikuti Pelatihan Kerja Lapangan (PKL) angkatan ke XII tahun ajaran 2022. Acara pelepasan itu berlangsung halaman kampus setempat, Senin (17/1).

Sebanyak 10 orang mahasiswi Akbid Surya mandiri melaksanakan PKL di Dusun Oi Niu, Desa Panda, Kecamatan Palibelo. Dimulai Senin (17/1) hingga Minggu (6/2) mendatang.

Ketua Yayasan Akbid Surya Mandiri Bima, Hj Emiyati H Jubair M.Kes dalam arahannya meminta mahasiswi menjaga nama baik almamater. Terutama ketika berinteraksi dengan masyarakat di lokasi PKL.

"Jaga sikap selama PKL ya. Kalian di sana bukan membawa nama pribadi melainkan Akbid Surya Mandiri," jelas Hj Emiyati.

Begitu juga ketika terlibat pada kegiatan di desa atau saat menjalankan Program Kerja (Proker). Mahasiswi diminta menjaga kekompakkan dan kebersamaan. Sehingga bisa menjadi contoh dan teladan bagi masyarakat setempat.

"Semua perilaku kalian akan dinilai oleh warga. Itu yang perlu diingat," tandasnya.

Hal senada juga disampaikan Direktur Akbid Surya Mandiri Bima, Nurul Qamariya M.Kes.  Kata dia jumlah mahasiswi yang PKL tahun ini sedikit dibandingkan beberapa tahun sebelumnya.

"Meski jumlah kalian sedikit, kalian harus lebih baik," harapnya.

Terutama kata dia, menjaga sikap dan tutur kata saat bergaul dengan masyarakat. Karena dengan jumlah yang sediikit akan lebih mudah dinilai oleh masyarakat setempat.

Nurul sapaan akrab Direktur Akbid Surya Mandiri ini juga meminta mahasiswi mengamalkan ilmu yang diperoleh dengan baik dan benar. Tidak hanya ilmu yang diberikan saat pembekalan PKL, tapi juga yang diterima selama mengenyam pendidikan di Akbid Surya Mandiri Bima.

"Asuhan Kebidanan Komunitas (Askeb) penting untuk diterapkan. Jangan sampai lupa," pungkasnya. (jul)

 

SMAN 2 Bebaskan Biaya Pendidikan Siswa Miskin dan Siswa Berprestasi

Eddy Salkam
H. Eddy Salkam SPd
 

BimaNews.id, KOTA BIMA-SMAN 2 Kota Bima membuat terobosan untuk mendukung program prioritas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi NTB yakni, mewujudkan NTB Gemilang. Dengan  membebaskan biaya pendidikan bagi siswa miskin dan siswa berprestasi.

Kepala SMAN 2 Kota Bima, H. Eddy Salkam SPd mengatakan, siswa miskin dibebaskan dari biaya pendidikan, jika didukung surat keterangan miskin dari pemerintah desa atau kelurahan.

"Kami akan turun cek untuk melihat langsung kondisi kehidupan siswa tersebut. Memastikan kebenaran surat  keterangan dibuat desa atau kelurahan,’’ jelasnya  pada media ini beberapa hari lalu.

Jika hasil survei benar, selanjutnya akan diputuskan melalui musyawarah sekolah. Supaya anak-anak dari keluarga tidak mampu bisa meneruskan pendidikan mereka, sehingga tidak putus sekolah.

Begitu juga dengan peserta didik yang berprestasi, di bidang akademik maupun non akademik. Mereka juga akan dibebaskan dari biaya pendidikan.

Untuk siswa berprestasi tingkat Provinsi NTB, diberikan kepada juara satu hingga ketiga. Sementara untuk tingkat Kota Bima, hanya diakomodir yang  juara pertama.

"Sementara ini bagi siswa yang juara tingkat Kota Bima kita ambil yang juara satu dulu. Jika memungkinkan ke depan, kita akan diterapkan seperti prestasi tingkat provinsi," beber ayah dua anak asal Desa Rato Kecamatan Bolo ini.

Pembebasan biaya pendidikan itu sebutnya, selain sebagai penghargaan telah mengharumkan nama sekolah.  Diharapkan memberi motivasi bagi siswa  tersebut mempertahankan prestasi yang telah diraih.

Termasuk memacu semangat peserta didik lain, agar terus belajar  dan mengembangkan potensi diri. Sehingga bisa berprestasi pada event lain pada periode berikutnya.

"Bagi siswa berprestasi juga kami berikan hadiah sejumlah uang tunai," bebernya.

Untuk tahun 2022 Eddy mengaku, telah berkomitmen dengan guru-guru setempat  terus berbenah, memajukan SMAN 2.  Melalui  pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan peningkatan sarana dan prasarana pendidikan.

Tenaga guru akan didorong mendaftar sebagai Calon Guru Penggerak (CGP) dan melanjutkan pendidikan ke jenjang S2. Ini sebagai upaya untuk meningkatkan kwalitas metode pembelajaran,  agar mudah dipahami dan diserap peserta didik.

"Kalau guru berkwalitas, pasti siswanya berprestasi," kata alumni Institut Teknologi Surabaya (ITS) ini

Sementara peningkatan kompetensi akademik siswa, akan diberikan pelajaran tambahan terutama menjelang pelaksanaan ujian akhir sekolah. Supaya siswa bisa mendapatkan nilai tinggi sebagai syarat masuk SNMPTN dan SBMPTN.

"Alhamdulillah dari pengalaman sebelumnya, siswa kami banyak yang lulus perguru tinggi negeri melalui dua jalur itu," katanya bersyukur.

Untuk peningkatan prestasi non akademik, seperti olahraga voli, pramuka, pencak silat, basket dan bola. Pihaknya mengundang pelatih profesional yang sudah malang melintang pada bidang olahraga terkait.

"Dengan harapan bisa mencetak siswa yang berprestasi secara akademik maun non akademik," pungkas pria yang dikenal humoris ini. (jul)

 

Senin, 17 Januari 2022

SMAN 4 Kota Bima Terapkan Aplikasi Peduli Lindungi

SMAN 4
Anggota Polisi saat mengunjungi SMAN 4 Kota Bima lakukan scan barcode aplikasi Peduli Lindungi di pintu ruangan kepala sekolah sebagai syarat masuk ke area sekolah.
 

BimaNews.id, KOTA BIMA-SMAN 4 Kota Bima mulai menerapkan scan barcode aplikasi Peduli Lindungi sebagai syarat masuk ke area sekolah. Bukan hanya guru dan siswa, setiap tamu yang masuk ke SMAN 4, kini harus skrining menggunakan aplikasi Peduli Lindungi.

“InsyaAllah Senin (17/1) mulai diterapkan,” jelas Kepala SMAN 4 Kota Bima, Siti Maryatun SPd MM, Jumat (14/1).

Penggunaan aplikasi Peduli Lindungi ini kata Maryatun merupakan instruksi dari Dikbud NTB. Langkah ini untuk meminimalisir munculnya klaster penularan Covid-19 di sekolah. Terutama selama pelajaran tatap muka diterapkan.

“Sekolah ingin memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga SMAN 4,” katanya.

Aplikasi ini memiliki banyak manfaat. Selain untuk memastikan warga sekolah patuh terhadap protokol kesehatan. Juga untuk mengetahui mereka yang sudah atau belum divaksin. Termasuk melacak siapa saja yang sudah pernah terpapar Covid-19.

“Setelah QR Barcode di scan melalui aplikasi tersebut, akan ditampilkan data status vaksinasi. Kemudian kondisi kesehatan dan riwayat kontak atau infeksi Covid-19,” terang kepala sekolah yang akrab disapa Ibu Atun ini.

Aplikasi ini menurut dia, sekaligus mengedukasi siswa dan masyarakat tentang pentingnya vaksinasi. Mengingat masih ada beberapa siswa SMAN 4 yang belum divaksin.

“Bagi siswa yang belum divaksin, kita fasilitasi ke Puskesmas terdekat,” tuturnya.

Barcode Peduli Lindungi akan dipasang di tiga tempat. Yakni, di pintu gerbang utama di bagian timur, gerbang bagian barat dan pintu masuk ruang kepala sekolah.

“Bagi siswa yang membawa kendaraan kita pisahkan. Khusus laki-laki melalui pintu utama dan wanita di pintu bagian barat,” tutur Atun.

Anggota Polres Bima Kota, Bripda Erlan Hidayat mengaku kagum dengan gebrakan SMAN 4 Kota Bima. Penerapan aplikasi QR Barcode Peduli Lindungi ini salah langkah tepat dalam melindungi warga sekolah dari paparan covid.

“Penerapan aplikasi Peduli Lindungi yang pernah saya pakai waktu masa pendidikan di Lombok Timur. Kalau Kota Bima belum pernah saya jumpai,” sebut Erlan didampingi sejumlah anggota polisi lain saat datang mensosialisasikan pembukaan tes anggota Polri di SMAN 4, Jumat (14/1).

Alumni SMAN 4 Kota Bima tahun 2019 ini mengaku, SMAN 4 sudah banyak perubahan. Bukan cuma dari penataan taman,  lingkungannya juga sudah asri, bersih dan berwarna.

“Sudah makin keren saya lihat,” akunya.

Selama tiga tahun menempuh pendidikan di SMAN 4 kata dia, banyak kenangan yang tak terlupakan. Salah satunya, menjadi Ketua Paskibra sekaligus mendirikan Paskibra sekolah tahun 2018. Ia juga pernah membawa SMAN 4 juara 1 lomba PBB tingkat Kota Bima pada 2019.

“Saya juga terpilih sebagai anggota Paskibraka Kota Bima tahun 2017,” ujar polisi asal Kelurahan Sadia, Kecamatan Mpunda, Kota Bima ini. (red)

Selasa, 11 Januari 2022

Anak-Anak Putus Sekolah Juga Disasar Untuk Divaksin

Vaksin
Gambar vaksinasi anak (Google)
 

BimaNews.id, BIMA-Vaksinasi covid-19 untuk anak usia 6 hingga 11 tahun di Kabupaten dan Kota Bima akan dimulai Rabu (12/1). Selain pelajar, anak-anak putus sekolah pun akan disasar untuk divaksin.

"Anak-anak putus sekolah tetap ada di Bima. Mengenai jumlahnya nanti kita data dulu," jelas Kabid P2PL Dikes Kabupaten Bima Alamsyah, Senin (10/1).

Untuk pelaksanaan vaksin tersebut, sejumlah persiapan dilakukan dua pemerintah daerah untuk mensukseskan vaksinasi kelompoknya umur tersebut. Langkah awal, akan menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah unsur terkait, Selasa (11/1). Selain TNI, Polri juga diundang para camat dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Bima dan Kemenag.

"Surat edaran dari Kemenkes untuk vaksinasi anak usia 6-11 tahun ini sudah ada sejak awal Januari. Insyaallah, Rabu (12/1) lusa kegiatan vaksinasi anak dimulai," terang Kabid P2PL Dikes Kabupaten Bima Alamsyah, Senin (10/1).

Pelaksanaan vaksinasi  kata dia, akan digelar di masing-masing sekolah. Pihak Dikbud dan Dikes sudah mempersiapkan mulai dari lokasi, stok vaksin, sarana prasarana hingga petugas yang terlibat.

"Tim vaksinator nanti akan dibantu guru untuk mengatur para siswa," jelasnya.

Menjelang pencanangan, sekolah sudah harus mempersiapkan siswa untuk divaksin. Termasuk mensosialisasikan rencana vaksinasi pada orang tua siswa.

"Siswa yang divaksin harus ada persetujuan orang tua. Bila perlu mereka dampingi langsung," katanya.

Vaksinasi anak kata dia,  ditargetkan selama dua bulan dengan jumlah anak sebanyak 400 lebih orang. Karena selang waktu pemberian vaksin satu dan dua yakni 28 hari.

Sementara untuk teknisnya kata dia, sama dengan vaksinasi pada umumnya. Jadi, sebelum divaksin anak harus discreening lebih dulu untuk mengetahui riwayat penyakitnya.

"Kalau anak lagi sakit, pemberian vaksinnya ditunda," pungkasnya.

Hal senada juga disampaikan Kabid P2PL Dikes Kota Bima, Syarifuddin MKes. Dia mengaku, pencanangan vaksinasi anak di Kota Bima direncanakan mulai Rabu (12/1).

"Sekarang kita rapat persiapan vaksinasi dengan Polres Bima Kota dan unsur terkait. Kalau tidak ada kendala, vaksinasi dimulai Rabu," jelas Syarifuddin via WhatsApp, Senin (10/1). (red)

 

SMAN 1 Wawo Terapkan Kawasan Bebas Rokok

Irwan
Irwan M Yusuf SPd
 

BimaNews.id, BIMA-Kepala SMAN 1 Wawo Irwan M yusuf SPd konsisten menerapkan lingkungan bebas rokok di sekolahnya. Kebijakan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan sehat dan nyaman bagi guru dan siswa.

“Alhamdulillah, kebijakan ini direspon baik guru dan pegawai di sekolah,” aku Irwan, Sabtu (8/1).

Sekolah bebas asap rokok kata dia, diterapkan sejak ia memimpin SMAN 1 Wawo pada September 2021. Kampanye ini sebagai bentuk ajakan pada generasi muda untuk menghindari hal-hal yang dapat merusak diri dan masa depan mereka. Seperti merokok, narkoba dan pergaulan bebas.

“Masa depan anak-anak tergantung pada didikan dan perilaku guru. Mereka harus memberikan contoh yang baik pada siswa,” tegasnya.

Kampanye bebas rokok di sekolah dilakukan dengan cara pendekatan emosional. Tidak ada pemasangan spanduk dan stiker seperti yang terlihat pada tempat bebas rokok pada umumnya.

“Sengaja kita tidak pasang spanduk maupun stiker bebas rokok di sekolah. Karena tujuan kita bagaimana menumbuhkan kesadaran guru dalam menghargai aturan,” jelasnya.

Bukan hanya warga sekolah, kebijakan ini juga sudah disosialisasikan pada masyarakat dan instansi. Sehingga, ketika mereka datang berkunjung, tidak merokok di sekolah.

“Alhamdulillah direspon baik. Bahkan pada perayaan hari guru nasional yang dipusatkan di SMAN 1 Wawo beberapa waktu lalu hampir semua peserta tidak ada yang merokok di sekolah,” pungkasnya.

Kepala KCD Dikbud Kota dan Kabupaten Bima Anwar Hamzah SH mengapresiasi penerapan area bebas rokok di SMAN 1 Wawo. Bila perlu, terobosan ini diikuti oleh sekolah-sekolah lain di Kota dan Kabupaten Bima.

"Saya belum tahu tentang kebijakan itu. Kalaupun benar, saya setuju dan sangat mendukung," aku Anwar, Senin (10/1).

 Sejauh ini belum ada sekolah yang menerapkan area bebas rokok. Padahal sesuai aturan pemerintah sudah, sekolah sudah seharusnya menerapkan larangan merokok di area sekolah.

"Saya rasa, itu langkah bagus dalam menumbuhkan kesadaran guru dan siswa," tutur Anwar. (red)

Senin, 10 Januari 2022

Hendra, Rektor IAIM Bima Pernah Ditertawakan Karena Sayur Kangkung

Hendra
Hendra, MSi
 

Hidup adalah sesuatu yang misteri. Tidak ada yang bisa menerawang bagaimana nasib seseorang ke depan.

--------------------------

Sama dengan yang dialami Rektor Institut Agama Islam Muhammadiyah (IAIM) Bima Hendra MSi. Setelah lulus SMA tahun 2003, ia justeru bercita-cita menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Jepang.

"Yang memotivasi saya ingin jadi TKI Jepang kala itu adalah paman. Karena saya lihat kehidupannya serba berkecukupan dari hasil menjadi TKI," tutur Hendra beberapa waktu lalu.

Tekadnya untuk menjadi TKI sudah bulat, bahkan ia mengikuti latihan di Kantor Latihan Kerja (KLK), Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bima. Selama tujuh bulan.

Sembari menunggu jadwal keberangkatan ke Jepang, Hendra dipercaya untuk menjaga tempat foto copy, milik pamannya depan kampus IAIM Bima. Disela-sela membantu paman, ia diminta almarhum ibunya untuk mendaftar kuliah di kampus Staim Bima.

"Saya hanya iseng daftar kuliah saat itu, ambil Program Studi (Prodi) D2 PGSD," terang suami dari Nurhalida Anggriani ini

Seiring bergulirnya waktu, ia mulai menyukai dunia kampus. Karena banyak teman, terlebih ia ikut aktif di organisasi internal maupun eksternal kampus. Hingga akhirnya lupa menjadi TKI ke Jepang.

Alhasil, semua proses kuliah bisa dilalui sesuai waktu yang ditentukan. Hingga diwisuda tahun 2005. Setelah tamat, mengikuti seleksi CPNS ke Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT.

Sayangnya, Hendra gagal mendaftar lantaran terkendala administrasi. Karena salah satu syarat kala itu, harus berKTP daerah setempat. Tidak ingin melewatkan kesempatan, ia pun kemudian mengurus KTP menjadi warga NTT.

"Setelah punya KTP, ternyata ada masalah dengan ijazah. Menurut panitia, ijazah harus ditandatangi ketua kampus yang lama. Sementara ijazah saya saat itu ditandangani ketua yang baru," terang putra dari pasangan mendiang Syamsudin H. Jafar dan Uneng.

Berbagai upaya dilakukan agar bisa lolos syarat administrasi, namun gagal. Padahal saat itu permintaan CPNS sebanyak 93 orang, sementara jumlah pendaftar hanya 13 orang.

Karena kendala administrasi, ia akhirnya kembali ke Bima. Satu Minggu sebelum penutupan pendaftaran.

Pulang dari NTT, Hendra melamar kerja di kampus IAIM. Ia diterima menjadi staf bagian keuangan, mulai 2006 hingga 2008. Sambil bekerja, ia melanjutkan studi SI di Prodi PGSD di IAIM Bima.

Anak kelima dari delapan bersaudara ini berhenti bekerja setelah kena musibah kecelakaan yang menyebabkan kakinya  patah sekitar akhir tahun 2008.

Setelah dirawat secara intensif, luka akibat ditabrak tepat depan kampus IAIM Bima tersebut sembuh secara perlahan. Hingga bisa kembali beraktivitas seperti biasa dan mulai fokus menyelesaikan studi.

Setelah menyelesaikan SI di IAIM Bima tahun 2009, diajak seorang teman untuk  lanjut studi S2 Psikologi di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Selama kuliah tinggal di Pondok Pesantren Mahasiswa dari berbagai negara seperti Thailand, Jordania, Malaysia, Vietnam dan lain-lain.

Selain aktif di bidang akademik, ayah tiga anak ini juga terlibat di sejumlah lembaga kemahasiswaan. Termasuk menjadi pembimbing dan pengajar Alquran, isi pengajian, khutbah dan lain-lain.

Setiap mengisi kegiatan dapat honor. Dari pendapatan tersebut disisihkan untuk biaya kuliah. Meski begitu, ada kalanya alami kesulitan biaya hidup. Terutama, ketika sepi jadwal undangan. Sehingga harus mencari siput dan kangkung di sawah, sekadar mengganjal perut yang kosong.

"Pernah sekali waktu ditertawakan mahasiswa Thailand, ketika melihat saya makan sayur kangkung. Karena bagi mereka, kangkung hanya untuk makanan kelinci," kenangnya.

Hal itu dia dianggap sebagai lelucon, apalagi mereka warga asing. Sudah pasti selera makanan berbeda.

Seiring berjalannya waktu, perkuliahan selesai, hingga dinobatkan sebagai wisudawan tercepat, hanya 1,7 tahun. Dengan predikat terbaik.

 "Saya wisuda tahun 2012. Alhamdulillah prestasi itu berkat doa orang tua dan kerja keras selama kuliah," terangnya.

Setelah resmi menyandang gelar magister psikologi, Hendra kemudian kembali ke Bima,  mengabdi sebagai dosen di IAIM Bima. Dua bulan menjadi dosen, ia mengakhiri masa lajang dengan mempersunting Nurhalida Anggriani.

"Alhamdulillah, sekarang saya dikarunia tiga orang anak," katanya.

Pria kelahiran tahun 1985 asal Desa Kananga, Kecamatan Bolo ini dikenal sosok yang cerdas. Tak ayal, banyak mahasiswa dan jajaran akademik memilihnya menakhodai IAIM Bima periode 2021-2025.

Sebelum dipercaya menjadi rektor IAIM Bima dari  pimpinan pusat Muhammadiyah pada 22 Agustus 2021 lalu, Hendara menduduki jabatan sebagai wakil rektor III, bidang kemahasiswaan. (Juliadin)

Kamis, 06 Januari 2022

Mahasiswa IAIM Bima Juarai Pencak Silat Antar Perguruan se Kota Bima

Pencak Silat
Tim pencak silat IAI Muhammadiyah yang ikut kejuaraan ikatan pencak silat Indoensia (IPSI) antar perguruan tinggi se kota Bima akhir Desember 2021 lalu 
 

 BimaNews.id, KOTA BIMA-Prestasi gemilang kembali ditorehkan mahasiswa Institut Agama Islam (IAI) Muhammadiyah Bima. Tiga mahasiswa setempat juara satu dan tiga pada ajang kejuaraan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) antar perguruan pencak silat se Kota Bima akhir Desember 2021.

Tiga mahasiswa IAIM Bima yakni, Ridwan dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI). Keluar sebagai juara 1 kategori  kelas A dewasa putra.

Kemudian, Fatmah juara tiga kelas A tingkat dewasa putri dari Prodi Hukum Keluarga. Sementara Iman Dudi Iskandar, mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) menduduki posisi ke tiga kategori kelas D dewasa putra.

Rektor IAI Muhammadiyah Bima, Hendra MSi mengapresiasi prestasi diraih tiga orang mahasiswa tersebut.  "Bukan hanya di pencak silat. Alhamdulillah, mahasiswa kami selalu berprestasi setiap mengikuti kompetisi di berbagai bidang. Baik tingkat daerah hingga nasional,"  katanya bangga, Kamis (6/1).

Sederet prestasi yang diraih mahasiswa, diharapkan memberi motovasi bagi mahasiswa. Termasuk menjadi daya tarik bagi warga Kota dan Kabupaten Bima untuk melanjutkan pendidikan di IAI Muhammadiyah.

Hal senada juga disampaikan Wakil Rektor III, Bidang Kemahasiswaan, Dr Ikhlas MPd. Ke depan akan  mendukung  anggaran untuk pelatihan dan pembinaan. Sehingga prestasi yang diraih bisa terus dipertahankan.

"InsyaAllah kami akan sediakan fasilitas penunjang,"  katanya mendukung.

Dukungan itu diberikan, agar tiga mahasiswa tersebut terus berlatih menghadapi kompetisi pada tingkat lebih tinggi.

"Tahun  2019 lalu, dua mahasiswa kita yang sudah alumni,  Ridwan dan Nur mutmainah  pernah meraih juara internasional pencak silat di Bali pada 2019 lalu," pungkas magister pendidikan ini. (jul)

Rabu, 05 Januari 2022

80 Persen Siswa Telah Divaksin, SMAN 4 Terapkan PTM Full

Siti Maryatun
Siti Maryatun SPd, MM
 

BimaNews.id, KOTA BIMA-Awal tahun 2022, SMAN 4 Kota Bima mulai memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) full. Kebijakan tersebut diterapkan karena sekolah setempat memenuhi syarat capaian vaksinasi di atas 80 persen.

"Ini instruksi Dikbud NTB," kata Kepala SMAN 4 Kota Bima Siti Maryatun SPd MM, Selasa (4/1). 

Pihak sekolah menyambut baik PTM penuh. Antusias siswa datang ke sekolah cukup tinggi. Meski di hari pertama masuk sekolah pasca libur tahun baru ada beberapa yang tidak hadir.

"Harap maklum, kalau awal masuk sekolah begini pasti ada siswa yang absen," aku Maryatun.

Meski PTM full, fasilitas kesehatan tetap disediakan. Seperti tempat cuci tangan, alat tes suhu dan siswa wajib pakai masker.

"Siswa juga harus membawa kartu vaksin," jelasnya.

Sejauh ini jumlah siswa yang sudah divaksin pertama mencapai 900 lebih dari 1.040 siswa keseluruhan. Sementara vaksin kedua sekitar 800 lebih siswa.

Siswa yang belum divaksin paling banyak dari kelas 10 dan 11. Sedangkan kelas 12 semua sudah divaksin.

"Lebih kurang 100 siswa yang belum divaksin. Jika mereka ingin vaksin nanti sekolah yang fasilitasi ke Puskemas terdekat. Kalaupun berbayar nanti disesuaikan," sebutnya.

Sementara tenaga pendidik dan kependidikan sudah divaksin 1 dan 2 sebanyak 99 orang. Ada 4 orang yang tidak bisa divaksin karena ada riwayat penyakit.

"Hampir semua guru dan pegawai sudah divaksin," katanya.

Capaian vaksinasi kata dia, menjadi syarat untuk PTM penuh. Jika tidak memenuhi di atas 80 persen, maka tidak bisa menggelar PTM full.

"Kami sebagai sekolah penggerak harus bisa memenuhi syarat itu. Karena sangat penting untuk kemajuan sekolah dan siswa," akunya. (red)

Senin, 03 Januari 2022

Sanksi Langgar Disiplin dan Administrasi, Guru Dikurangi Jam Mengajar

Abdurrahman
Abdurrahman SPd
 

BimaNews.id, BIMA- Ikhtiar memacu kemajuan SMAN 2 Bolo, Kepala Sekolah (Kasek) dan guru setempat membuat sejumlah terobosan baru. Diantaranya, guru dan siswa diwajibkan salat dzuhur bersama.

"Kemudian ada pembinaan ekstrakulikuler untuk peningkatan bacaan AlQur'an," jelas Kepala SMAN 2 Bolo, Abdurrahman SPd, Senin (3/1).

Pada pembinaan itu, siswa dibagi dua kelompok. Siswa yang pengetahuan masih rendah, dimasukan ke kelompok tingkat iqra. Sedangkan yang sudah fasih diarahkan ke kelompok AlQur'an.

"Karena pembelajaran agama di sekolah hanya dua jam. Dengan waktu yang relatif singkat itu, tidak cukup bagi siswa untuk bisa membaca AlQuran dengan fasih,’’ terangnya.

Selain pembinaan, sekolah juga tegas terhadap guru yang melanggar disiplin dan administrasi. Jika ditemukan, dikenakan sanksi. Bagi PNS dipotong jam ngajar sertifikasi, sementara tenaga honorer dipotong jam mengajar.

"Itu sudah jadi komitmen kami. Alhamdulillah selama terapkan tidak ada guru yang langgar," beber alumni Unram ini.

Hal lain sebut Abdurrahman, dalam waktu dekat pihaknya akan membangun gapura gerbang sekolah. Juga pembangunan rumah literasi bagi siswa. Bagi siswa yang tidak nyaman belajar di ruang kelas akan diarahkan  untuk belajar di rumah literasi.

"Di rumah literasi itu nanti ada petugas yang akan yang mengajar siswa," bebernya.

Untuk prestasi akademik dan non akademik siswa sebutnya,  akan terus ditingkatkan. Termasuk mendorong karya inovasi guru, agar SMAN 2 Bolo lebih dikenal khalayak luas.

"Semoga ke depan sekolah kami bisa lebih maju,’’ harapnya.

Sejumlah program itu kata Abdurrahman untuk mengejawantahkan visi misi sekolah. Yakni, terwujudnya siswa berkarakter, unggul dalam Imtek yang berlandaskan iman dan takwa.

Ia juga membeberkan progres sekolah selama dia pimpin, poin akreditasi sekolah dari 86 menjadi 93. Dengan predikat akreditasi A.

"Alhamdulillah, kami sudah membangun lapangan permanen multi fungsi," pungkas ayah tiga anak asal Desa Bontokape, Kecamatan Bolo ini. (jul)

Jumat, 31 Desember 2021

Pengantar Kue Keliling Jadi Wisudawati Terbaik Akbid Surya Mandiri

Agus
Agus Dianingsi wisudawati terbaik, Akbid Surya Mandiri Bima ke XI saat foto bersama dengan kedua orang tuanya pasca pengukuhan di Gedung Convention Hall, Kamis (30/12).

Agus Dianingsi dinobatkan sebagai wisudawati terbaik pada wisuda Akbid Surya Mandiri Bima angkatan ke XI. Untuk meraih predikat itu, bukan perkara mudah apalagi sebelumnya Agus justru bercita-cita ingin jadi guru.

---------------------------

Dari 10 wisudawati terbaik program Diploma III angkatan ke XI Akbid Surya Mandiri Bima, Agus Dianingsi dinobatkan sebagai wisudawati terbaik pertama. Setelah berhasil mereiah Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 3,66, dengan predikat coumlaude.

Buah hati dari pasangan Edy Supriadin dan Rahmania asal Kelurahan Melayu, Kecamatan Asakota ini awalnya tidak pernah percita-cita menjadi bidan. Tamat SMA tahun  2019 lalu, Agus justeru mendaftar di STKIP Taman Siswa pada program studi keguruan.

Namun keinginan gadis cantik ini tidak mendapat restu dari sang ibu, Rahmania. Pada tahun yang sama, ia kemudian mendaftar pada Program Studi (Prodi) Kebidanan di Akbid Surya Mandiri Bima.

Awal menimba ilmu di lembaga yang yang dipimpin Nurul Qamariya, Agus sapaan karib gadis ini mengaku sulit menyerap mata pelajaran yang disampaikan dosen.

Namun kondisi itu tidak bertahan lama. Agus mulai giat belajar. Dari titik itu, Agus mulai mencintai program studi yang sedang ditekuni.

Selama kuliah, ia harus pandai membagi waktu. Membantu pekerjaan orang tua membuat kue di rumah setiap hari. Kemudian mengantar pesanan kue ke pasar atau ke rumah warga dengan menyusuri lorong ke lorong.

"Hasil jualan itu sebagai tambahan pendapatan keluarga, termasuk untuk bayar kuliah. Itu cara saya membanu meringankan beban orang tua. Tidak perlu merasa malu," ungkapnya ditemui pasca pengukuhan di Gedung Convention Hall, Kamis (30/12

Meski membantu orang tua di rumah, prestasi akademik di kampus tetap terjaga. Selama enam semester, dia selalu menempati posisi  satu atau dua di kelas.

Dengan prestasi yang diraihnya itu, Agus mendapatkan bantuan pendidikan jutaan rupiah dari kampus. Bahkan disaat wisuda, gadis 21 tahun ini dinobatkan sebagai wisudawan terbaik.

"Alhamdulillah, saya jadi wisudawati terbaik. Meskipun awalnya gak pernah bermimpi menjadi bidan," katanya bangga.

Prestasi itu tentu saja atas dukungan moral dan moril berbagai pihak, terutama kedua orang tua. Alumni MAN 1 Kota Bima ini menyampaikan ucapan terimakasih yang luar biasa pada orang tua atas jerih payahnya selama ini.

"Tanpa mereka, saya tidak mungkin sampai pada titik ini," beber anak sulung dari empat bersaudara ini.

Ucapan yang sama disampaikan kepada Direktur Akbid dan para dosen. Telah membimbingnya  selama di Akbid Suta Mandiri.

Sementara ayahnya Edy Supriadin mengatakan sehari-sehari bekerja di salah satu instansi swasta. Sementara sang istri sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT), keseharian hanya membuat kue di rumah.

Tidak banyak yang diperoleh dari pekerjaan itu. Hanya cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sisanya disisihkan untuk membayar biaya Sumbangan Pembangunan Pendidikan (SPP) anaknya.

"Hanya dari itu, tidak ada pemasukan lain," katanya.

Kendati demikian, Edy mengaku bangga campur haru dengan prestasi yang dirauh putri sulungnya tersebut di umumkan di atas podium.

Karena menurut dia, untuk menempati posisi nomor satu di tingkat lembaga tidak mudah. Butuh perjuangan dan kerja keras.

"InsyaAllah jika kondisi ekonomi keluarga memungkinkan ke depan, Agus akan kami lanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi," pungkas pria kelahiran Desa Lido, Kecamatan Belo ini. (Juliadin)

Kamis, 30 Desember 2021

Untuk Sukses, Harus Berjuang, Siap Hadapi Tantangan Zaman

Wisuda
Direktur Akbid Surya Mandiri Bima, Nurul Qamariya M.Kes memindahkan tali toga wisudawati di atas podium, di Gedung Convention Hall, Kamis (30/12).
  

BimaNews.id, KOTA BIMA- Akbid Surya Mandiri Bima kembali menggelar wisuda program diploma III kebidanan angkatan ke XI, Kamis (30/12). Kegiatan yang berlangsung di Gedung Convention Hall itu dirangkaikan dengan pelantikan dan sumpah lulusan.

Rapat senat terbuka digelar Akbid Surya Mandiri kali ini diikuti 18 peserta yang diwisuda.  Mereka dampingi orang tua masing-masing dengan menerapkan protokol Covid-19.

Dari 18 wisudawati  ditetapkan 10 besar  terbaik. Tiga diantaranya kategori coumlaude.  Pertama, Agus Dianingsi dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 3.66, Rya Arsita IPK 3.61 dan Eka Wulandari dengan IPK 3.58.

Direktur Akbid Surya Mandiri Bima, Nurul Qamariya M.Kes menyampaikan selamat kepada wisudawati. Telah melalui rangkaian proses sehingga bisa mengikuti wisuda tepat waktu.

Selain kode etik kebidanan, alumni juga diminta menjaga nama baik almamater di mana pun berada. Baik ketika di lingkungan masyarakat, lebih-lebih  di dunia kerja.

"Jika sudah dapat pekerjaan, amalkan pengetahuan yang dimiliki dengan maksimal," saranya ditemui pasca pengukuhan.

Kompetensi yang diraih selama di bangku kuliah harapnya,  tetap dijaga dan diasah. Jika didukung ekonomi, alumni disarankan melanjutkan studi pada jenjang yang lebih tinggi, agar peluang kerja semakin besar.

"Bukan berarti lulusan Diploma III tidak ada peluang kerja. Pekerjaan tetap ada. Terbukti alumni kami sebelumnya banyak yang terserap," akunya.

Ketua Yayasan Akbid Surya Mandiri Bima, Hj Emiyati H Jubair M.Kes berharap alumni terus mengembangkan diri. Supaya mudah terserap di dunia kerja.

Apalagi saat ini era digitalisasi dan globalisasi. Setiap orang harus menguasai teknologi komunikasi dan informasi. Jika kompetensi tersebut sudah melekat, kesuksesan akan menanti.

"Sebenarnya jadi orang sukses itu gampang. Kuncinya berjuang. Tinggal bagaimana kesiapan kalian menghadapi tantangan zaman," katanya.

Istri mendiang H Jubair ini juga menyampaikan terimakasih kepada orang tua wisudawati.  Telah mempercayakan Akbid Surya Mandiri sebagai wadah bagi anak-anaknya untuk menempa ilmu.

"Berkat dukungan moral maupun moril mereka, sehingga peserta bisa ikuti wisuda hari ini," jelasnya.

Di hadapan orang tua wisudawati dan tamu undangan, Emiyati juga membeberkan Akbid Surya Mandiri akan terus berbenah. Selain peningkatan vasilitas kampus, juga telah mendatangani  MoU dengan sejumlah instansi. Mulai tingkat regional, hingga nasional

MoU itu bergerak pada bidang pengembangan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Melalui kerja sama itu, Akbid Surya Mandiri diharapakan mendapatkan predikat, kampus terbaik di Indonesia bagian timur.

"Semoga harapan kita bisa tercapai," tutuppnya. (jul)

Ad Placement

Kota Bima

Bima

Dompu