Bima News: Pendidikan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan

Selasa, 11 Januari 2022

Anak-Anak Putus Sekolah Juga Disasar Untuk Divaksin

Vaksin
Gambar vaksinasi anak (Google)
 

BimaNews.id, BIMA-Vaksinasi covid-19 untuk anak usia 6 hingga 11 tahun di Kabupaten dan Kota Bima akan dimulai Rabu (12/1). Selain pelajar, anak-anak putus sekolah pun akan disasar untuk divaksin.

"Anak-anak putus sekolah tetap ada di Bima. Mengenai jumlahnya nanti kita data dulu," jelas Kabid P2PL Dikes Kabupaten Bima Alamsyah, Senin (10/1).

Untuk pelaksanaan vaksin tersebut, sejumlah persiapan dilakukan dua pemerintah daerah untuk mensukseskan vaksinasi kelompoknya umur tersebut. Langkah awal, akan menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah unsur terkait, Selasa (11/1). Selain TNI, Polri juga diundang para camat dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Bima dan Kemenag.

"Surat edaran dari Kemenkes untuk vaksinasi anak usia 6-11 tahun ini sudah ada sejak awal Januari. Insyaallah, Rabu (12/1) lusa kegiatan vaksinasi anak dimulai," terang Kabid P2PL Dikes Kabupaten Bima Alamsyah, Senin (10/1).

Pelaksanaan vaksinasi  kata dia, akan digelar di masing-masing sekolah. Pihak Dikbud dan Dikes sudah mempersiapkan mulai dari lokasi, stok vaksin, sarana prasarana hingga petugas yang terlibat.

"Tim vaksinator nanti akan dibantu guru untuk mengatur para siswa," jelasnya.

Menjelang pencanangan, sekolah sudah harus mempersiapkan siswa untuk divaksin. Termasuk mensosialisasikan rencana vaksinasi pada orang tua siswa.

"Siswa yang divaksin harus ada persetujuan orang tua. Bila perlu mereka dampingi langsung," katanya.

Vaksinasi anak kata dia,  ditargetkan selama dua bulan dengan jumlah anak sebanyak 400 lebih orang. Karena selang waktu pemberian vaksin satu dan dua yakni 28 hari.

Sementara untuk teknisnya kata dia, sama dengan vaksinasi pada umumnya. Jadi, sebelum divaksin anak harus discreening lebih dulu untuk mengetahui riwayat penyakitnya.

"Kalau anak lagi sakit, pemberian vaksinnya ditunda," pungkasnya.

Hal senada juga disampaikan Kabid P2PL Dikes Kota Bima, Syarifuddin MKes. Dia mengaku, pencanangan vaksinasi anak di Kota Bima direncanakan mulai Rabu (12/1).

"Sekarang kita rapat persiapan vaksinasi dengan Polres Bima Kota dan unsur terkait. Kalau tidak ada kendala, vaksinasi dimulai Rabu," jelas Syarifuddin via WhatsApp, Senin (10/1). (red)

 

SMAN 1 Wawo Terapkan Kawasan Bebas Rokok

Irwan
Irwan M Yusuf SPd
 

BimaNews.id, BIMA-Kepala SMAN 1 Wawo Irwan M yusuf SPd konsisten menerapkan lingkungan bebas rokok di sekolahnya. Kebijakan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan sehat dan nyaman bagi guru dan siswa.

“Alhamdulillah, kebijakan ini direspon baik guru dan pegawai di sekolah,” aku Irwan, Sabtu (8/1).

Sekolah bebas asap rokok kata dia, diterapkan sejak ia memimpin SMAN 1 Wawo pada September 2021. Kampanye ini sebagai bentuk ajakan pada generasi muda untuk menghindari hal-hal yang dapat merusak diri dan masa depan mereka. Seperti merokok, narkoba dan pergaulan bebas.

“Masa depan anak-anak tergantung pada didikan dan perilaku guru. Mereka harus memberikan contoh yang baik pada siswa,” tegasnya.

Kampanye bebas rokok di sekolah dilakukan dengan cara pendekatan emosional. Tidak ada pemasangan spanduk dan stiker seperti yang terlihat pada tempat bebas rokok pada umumnya.

“Sengaja kita tidak pasang spanduk maupun stiker bebas rokok di sekolah. Karena tujuan kita bagaimana menumbuhkan kesadaran guru dalam menghargai aturan,” jelasnya.

Bukan hanya warga sekolah, kebijakan ini juga sudah disosialisasikan pada masyarakat dan instansi. Sehingga, ketika mereka datang berkunjung, tidak merokok di sekolah.

“Alhamdulillah direspon baik. Bahkan pada perayaan hari guru nasional yang dipusatkan di SMAN 1 Wawo beberapa waktu lalu hampir semua peserta tidak ada yang merokok di sekolah,” pungkasnya.

Kepala KCD Dikbud Kota dan Kabupaten Bima Anwar Hamzah SH mengapresiasi penerapan area bebas rokok di SMAN 1 Wawo. Bila perlu, terobosan ini diikuti oleh sekolah-sekolah lain di Kota dan Kabupaten Bima.

"Saya belum tahu tentang kebijakan itu. Kalaupun benar, saya setuju dan sangat mendukung," aku Anwar, Senin (10/1).

 Sejauh ini belum ada sekolah yang menerapkan area bebas rokok. Padahal sesuai aturan pemerintah sudah, sekolah sudah seharusnya menerapkan larangan merokok di area sekolah.

"Saya rasa, itu langkah bagus dalam menumbuhkan kesadaran guru dan siswa," tutur Anwar. (red)

Senin, 10 Januari 2022

Hendra, Rektor IAIM Bima Pernah Ditertawakan Karena Sayur Kangkung

Hendra
Hendra, MSi
 

Hidup adalah sesuatu yang misteri. Tidak ada yang bisa menerawang bagaimana nasib seseorang ke depan.

--------------------------

Sama dengan yang dialami Rektor Institut Agama Islam Muhammadiyah (IAIM) Bima Hendra MSi. Setelah lulus SMA tahun 2003, ia justeru bercita-cita menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Jepang.

"Yang memotivasi saya ingin jadi TKI Jepang kala itu adalah paman. Karena saya lihat kehidupannya serba berkecukupan dari hasil menjadi TKI," tutur Hendra beberapa waktu lalu.

Tekadnya untuk menjadi TKI sudah bulat, bahkan ia mengikuti latihan di Kantor Latihan Kerja (KLK), Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bima. Selama tujuh bulan.

Sembari menunggu jadwal keberangkatan ke Jepang, Hendra dipercaya untuk menjaga tempat foto copy, milik pamannya depan kampus IAIM Bima. Disela-sela membantu paman, ia diminta almarhum ibunya untuk mendaftar kuliah di kampus Staim Bima.

"Saya hanya iseng daftar kuliah saat itu, ambil Program Studi (Prodi) D2 PGSD," terang suami dari Nurhalida Anggriani ini

Seiring bergulirnya waktu, ia mulai menyukai dunia kampus. Karena banyak teman, terlebih ia ikut aktif di organisasi internal maupun eksternal kampus. Hingga akhirnya lupa menjadi TKI ke Jepang.

Alhasil, semua proses kuliah bisa dilalui sesuai waktu yang ditentukan. Hingga diwisuda tahun 2005. Setelah tamat, mengikuti seleksi CPNS ke Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT.

Sayangnya, Hendra gagal mendaftar lantaran terkendala administrasi. Karena salah satu syarat kala itu, harus berKTP daerah setempat. Tidak ingin melewatkan kesempatan, ia pun kemudian mengurus KTP menjadi warga NTT.

"Setelah punya KTP, ternyata ada masalah dengan ijazah. Menurut panitia, ijazah harus ditandatangi ketua kampus yang lama. Sementara ijazah saya saat itu ditandangani ketua yang baru," terang putra dari pasangan mendiang Syamsudin H. Jafar dan Uneng.

Berbagai upaya dilakukan agar bisa lolos syarat administrasi, namun gagal. Padahal saat itu permintaan CPNS sebanyak 93 orang, sementara jumlah pendaftar hanya 13 orang.

Karena kendala administrasi, ia akhirnya kembali ke Bima. Satu Minggu sebelum penutupan pendaftaran.

Pulang dari NTT, Hendra melamar kerja di kampus IAIM. Ia diterima menjadi staf bagian keuangan, mulai 2006 hingga 2008. Sambil bekerja, ia melanjutkan studi SI di Prodi PGSD di IAIM Bima.

Anak kelima dari delapan bersaudara ini berhenti bekerja setelah kena musibah kecelakaan yang menyebabkan kakinya  patah sekitar akhir tahun 2008.

Setelah dirawat secara intensif, luka akibat ditabrak tepat depan kampus IAIM Bima tersebut sembuh secara perlahan. Hingga bisa kembali beraktivitas seperti biasa dan mulai fokus menyelesaikan studi.

Setelah menyelesaikan SI di IAIM Bima tahun 2009, diajak seorang teman untuk  lanjut studi S2 Psikologi di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Selama kuliah tinggal di Pondok Pesantren Mahasiswa dari berbagai negara seperti Thailand, Jordania, Malaysia, Vietnam dan lain-lain.

Selain aktif di bidang akademik, ayah tiga anak ini juga terlibat di sejumlah lembaga kemahasiswaan. Termasuk menjadi pembimbing dan pengajar Alquran, isi pengajian, khutbah dan lain-lain.

Setiap mengisi kegiatan dapat honor. Dari pendapatan tersebut disisihkan untuk biaya kuliah. Meski begitu, ada kalanya alami kesulitan biaya hidup. Terutama, ketika sepi jadwal undangan. Sehingga harus mencari siput dan kangkung di sawah, sekadar mengganjal perut yang kosong.

"Pernah sekali waktu ditertawakan mahasiswa Thailand, ketika melihat saya makan sayur kangkung. Karena bagi mereka, kangkung hanya untuk makanan kelinci," kenangnya.

Hal itu dia dianggap sebagai lelucon, apalagi mereka warga asing. Sudah pasti selera makanan berbeda.

Seiring berjalannya waktu, perkuliahan selesai, hingga dinobatkan sebagai wisudawan tercepat, hanya 1,7 tahun. Dengan predikat terbaik.

 "Saya wisuda tahun 2012. Alhamdulillah prestasi itu berkat doa orang tua dan kerja keras selama kuliah," terangnya.

Setelah resmi menyandang gelar magister psikologi, Hendra kemudian kembali ke Bima,  mengabdi sebagai dosen di IAIM Bima. Dua bulan menjadi dosen, ia mengakhiri masa lajang dengan mempersunting Nurhalida Anggriani.

"Alhamdulillah, sekarang saya dikarunia tiga orang anak," katanya.

Pria kelahiran tahun 1985 asal Desa Kananga, Kecamatan Bolo ini dikenal sosok yang cerdas. Tak ayal, banyak mahasiswa dan jajaran akademik memilihnya menakhodai IAIM Bima periode 2021-2025.

Sebelum dipercaya menjadi rektor IAIM Bima dari  pimpinan pusat Muhammadiyah pada 22 Agustus 2021 lalu, Hendara menduduki jabatan sebagai wakil rektor III, bidang kemahasiswaan. (Juliadin)

Kamis, 06 Januari 2022

Mahasiswa IAIM Bima Juarai Pencak Silat Antar Perguruan se Kota Bima

Pencak Silat
Tim pencak silat IAI Muhammadiyah yang ikut kejuaraan ikatan pencak silat Indoensia (IPSI) antar perguruan tinggi se kota Bima akhir Desember 2021 lalu 
 

 BimaNews.id, KOTA BIMA-Prestasi gemilang kembali ditorehkan mahasiswa Institut Agama Islam (IAI) Muhammadiyah Bima. Tiga mahasiswa setempat juara satu dan tiga pada ajang kejuaraan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) antar perguruan pencak silat se Kota Bima akhir Desember 2021.

Tiga mahasiswa IAIM Bima yakni, Ridwan dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI). Keluar sebagai juara 1 kategori  kelas A dewasa putra.

Kemudian, Fatmah juara tiga kelas A tingkat dewasa putri dari Prodi Hukum Keluarga. Sementara Iman Dudi Iskandar, mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) menduduki posisi ke tiga kategori kelas D dewasa putra.

Rektor IAI Muhammadiyah Bima, Hendra MSi mengapresiasi prestasi diraih tiga orang mahasiswa tersebut.  "Bukan hanya di pencak silat. Alhamdulillah, mahasiswa kami selalu berprestasi setiap mengikuti kompetisi di berbagai bidang. Baik tingkat daerah hingga nasional,"  katanya bangga, Kamis (6/1).

Sederet prestasi yang diraih mahasiswa, diharapkan memberi motovasi bagi mahasiswa. Termasuk menjadi daya tarik bagi warga Kota dan Kabupaten Bima untuk melanjutkan pendidikan di IAI Muhammadiyah.

Hal senada juga disampaikan Wakil Rektor III, Bidang Kemahasiswaan, Dr Ikhlas MPd. Ke depan akan  mendukung  anggaran untuk pelatihan dan pembinaan. Sehingga prestasi yang diraih bisa terus dipertahankan.

"InsyaAllah kami akan sediakan fasilitas penunjang,"  katanya mendukung.

Dukungan itu diberikan, agar tiga mahasiswa tersebut terus berlatih menghadapi kompetisi pada tingkat lebih tinggi.

"Tahun  2019 lalu, dua mahasiswa kita yang sudah alumni,  Ridwan dan Nur mutmainah  pernah meraih juara internasional pencak silat di Bali pada 2019 lalu," pungkas magister pendidikan ini. (jul)

Rabu, 05 Januari 2022

80 Persen Siswa Telah Divaksin, SMAN 4 Terapkan PTM Full

Siti Maryatun
Siti Maryatun SPd, MM
 

BimaNews.id, KOTA BIMA-Awal tahun 2022, SMAN 4 Kota Bima mulai memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) full. Kebijakan tersebut diterapkan karena sekolah setempat memenuhi syarat capaian vaksinasi di atas 80 persen.

"Ini instruksi Dikbud NTB," kata Kepala SMAN 4 Kota Bima Siti Maryatun SPd MM, Selasa (4/1). 

Pihak sekolah menyambut baik PTM penuh. Antusias siswa datang ke sekolah cukup tinggi. Meski di hari pertama masuk sekolah pasca libur tahun baru ada beberapa yang tidak hadir.

"Harap maklum, kalau awal masuk sekolah begini pasti ada siswa yang absen," aku Maryatun.

Meski PTM full, fasilitas kesehatan tetap disediakan. Seperti tempat cuci tangan, alat tes suhu dan siswa wajib pakai masker.

"Siswa juga harus membawa kartu vaksin," jelasnya.

Sejauh ini jumlah siswa yang sudah divaksin pertama mencapai 900 lebih dari 1.040 siswa keseluruhan. Sementara vaksin kedua sekitar 800 lebih siswa.

Siswa yang belum divaksin paling banyak dari kelas 10 dan 11. Sedangkan kelas 12 semua sudah divaksin.

"Lebih kurang 100 siswa yang belum divaksin. Jika mereka ingin vaksin nanti sekolah yang fasilitasi ke Puskemas terdekat. Kalaupun berbayar nanti disesuaikan," sebutnya.

Sementara tenaga pendidik dan kependidikan sudah divaksin 1 dan 2 sebanyak 99 orang. Ada 4 orang yang tidak bisa divaksin karena ada riwayat penyakit.

"Hampir semua guru dan pegawai sudah divaksin," katanya.

Capaian vaksinasi kata dia, menjadi syarat untuk PTM penuh. Jika tidak memenuhi di atas 80 persen, maka tidak bisa menggelar PTM full.

"Kami sebagai sekolah penggerak harus bisa memenuhi syarat itu. Karena sangat penting untuk kemajuan sekolah dan siswa," akunya. (red)

Senin, 03 Januari 2022

Sanksi Langgar Disiplin dan Administrasi, Guru Dikurangi Jam Mengajar

Abdurrahman
Abdurrahman SPd
 

BimaNews.id, BIMA- Ikhtiar memacu kemajuan SMAN 2 Bolo, Kepala Sekolah (Kasek) dan guru setempat membuat sejumlah terobosan baru. Diantaranya, guru dan siswa diwajibkan salat dzuhur bersama.

"Kemudian ada pembinaan ekstrakulikuler untuk peningkatan bacaan AlQur'an," jelas Kepala SMAN 2 Bolo, Abdurrahman SPd, Senin (3/1).

Pada pembinaan itu, siswa dibagi dua kelompok. Siswa yang pengetahuan masih rendah, dimasukan ke kelompok tingkat iqra. Sedangkan yang sudah fasih diarahkan ke kelompok AlQur'an.

"Karena pembelajaran agama di sekolah hanya dua jam. Dengan waktu yang relatif singkat itu, tidak cukup bagi siswa untuk bisa membaca AlQuran dengan fasih,’’ terangnya.

Selain pembinaan, sekolah juga tegas terhadap guru yang melanggar disiplin dan administrasi. Jika ditemukan, dikenakan sanksi. Bagi PNS dipotong jam ngajar sertifikasi, sementara tenaga honorer dipotong jam mengajar.

"Itu sudah jadi komitmen kami. Alhamdulillah selama terapkan tidak ada guru yang langgar," beber alumni Unram ini.

Hal lain sebut Abdurrahman, dalam waktu dekat pihaknya akan membangun gapura gerbang sekolah. Juga pembangunan rumah literasi bagi siswa. Bagi siswa yang tidak nyaman belajar di ruang kelas akan diarahkan  untuk belajar di rumah literasi.

"Di rumah literasi itu nanti ada petugas yang akan yang mengajar siswa," bebernya.

Untuk prestasi akademik dan non akademik siswa sebutnya,  akan terus ditingkatkan. Termasuk mendorong karya inovasi guru, agar SMAN 2 Bolo lebih dikenal khalayak luas.

"Semoga ke depan sekolah kami bisa lebih maju,’’ harapnya.

Sejumlah program itu kata Abdurrahman untuk mengejawantahkan visi misi sekolah. Yakni, terwujudnya siswa berkarakter, unggul dalam Imtek yang berlandaskan iman dan takwa.

Ia juga membeberkan progres sekolah selama dia pimpin, poin akreditasi sekolah dari 86 menjadi 93. Dengan predikat akreditasi A.

"Alhamdulillah, kami sudah membangun lapangan permanen multi fungsi," pungkas ayah tiga anak asal Desa Bontokape, Kecamatan Bolo ini. (jul)

Jumat, 31 Desember 2021

Pengantar Kue Keliling Jadi Wisudawati Terbaik Akbid Surya Mandiri

Agus
Agus Dianingsi wisudawati terbaik, Akbid Surya Mandiri Bima ke XI saat foto bersama dengan kedua orang tuanya pasca pengukuhan di Gedung Convention Hall, Kamis (30/12).

Agus Dianingsi dinobatkan sebagai wisudawati terbaik pada wisuda Akbid Surya Mandiri Bima angkatan ke XI. Untuk meraih predikat itu, bukan perkara mudah apalagi sebelumnya Agus justru bercita-cita ingin jadi guru.

---------------------------

Dari 10 wisudawati terbaik program Diploma III angkatan ke XI Akbid Surya Mandiri Bima, Agus Dianingsi dinobatkan sebagai wisudawati terbaik pertama. Setelah berhasil mereiah Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 3,66, dengan predikat coumlaude.

Buah hati dari pasangan Edy Supriadin dan Rahmania asal Kelurahan Melayu, Kecamatan Asakota ini awalnya tidak pernah percita-cita menjadi bidan. Tamat SMA tahun  2019 lalu, Agus justeru mendaftar di STKIP Taman Siswa pada program studi keguruan.

Namun keinginan gadis cantik ini tidak mendapat restu dari sang ibu, Rahmania. Pada tahun yang sama, ia kemudian mendaftar pada Program Studi (Prodi) Kebidanan di Akbid Surya Mandiri Bima.

Awal menimba ilmu di lembaga yang yang dipimpin Nurul Qamariya, Agus sapaan karib gadis ini mengaku sulit menyerap mata pelajaran yang disampaikan dosen.

Namun kondisi itu tidak bertahan lama. Agus mulai giat belajar. Dari titik itu, Agus mulai mencintai program studi yang sedang ditekuni.

Selama kuliah, ia harus pandai membagi waktu. Membantu pekerjaan orang tua membuat kue di rumah setiap hari. Kemudian mengantar pesanan kue ke pasar atau ke rumah warga dengan menyusuri lorong ke lorong.

"Hasil jualan itu sebagai tambahan pendapatan keluarga, termasuk untuk bayar kuliah. Itu cara saya membanu meringankan beban orang tua. Tidak perlu merasa malu," ungkapnya ditemui pasca pengukuhan di Gedung Convention Hall, Kamis (30/12

Meski membantu orang tua di rumah, prestasi akademik di kampus tetap terjaga. Selama enam semester, dia selalu menempati posisi  satu atau dua di kelas.

Dengan prestasi yang diraihnya itu, Agus mendapatkan bantuan pendidikan jutaan rupiah dari kampus. Bahkan disaat wisuda, gadis 21 tahun ini dinobatkan sebagai wisudawan terbaik.

"Alhamdulillah, saya jadi wisudawati terbaik. Meskipun awalnya gak pernah bermimpi menjadi bidan," katanya bangga.

Prestasi itu tentu saja atas dukungan moral dan moril berbagai pihak, terutama kedua orang tua. Alumni MAN 1 Kota Bima ini menyampaikan ucapan terimakasih yang luar biasa pada orang tua atas jerih payahnya selama ini.

"Tanpa mereka, saya tidak mungkin sampai pada titik ini," beber anak sulung dari empat bersaudara ini.

Ucapan yang sama disampaikan kepada Direktur Akbid dan para dosen. Telah membimbingnya  selama di Akbid Suta Mandiri.

Sementara ayahnya Edy Supriadin mengatakan sehari-sehari bekerja di salah satu instansi swasta. Sementara sang istri sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT), keseharian hanya membuat kue di rumah.

Tidak banyak yang diperoleh dari pekerjaan itu. Hanya cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sisanya disisihkan untuk membayar biaya Sumbangan Pembangunan Pendidikan (SPP) anaknya.

"Hanya dari itu, tidak ada pemasukan lain," katanya.

Kendati demikian, Edy mengaku bangga campur haru dengan prestasi yang dirauh putri sulungnya tersebut di umumkan di atas podium.

Karena menurut dia, untuk menempati posisi nomor satu di tingkat lembaga tidak mudah. Butuh perjuangan dan kerja keras.

"InsyaAllah jika kondisi ekonomi keluarga memungkinkan ke depan, Agus akan kami lanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi," pungkas pria kelahiran Desa Lido, Kecamatan Belo ini. (Juliadin)

Kamis, 30 Desember 2021

Untuk Sukses, Harus Berjuang, Siap Hadapi Tantangan Zaman

Wisuda
Direktur Akbid Surya Mandiri Bima, Nurul Qamariya M.Kes memindahkan tali toga wisudawati di atas podium, di Gedung Convention Hall, Kamis (30/12).
  

BimaNews.id, KOTA BIMA- Akbid Surya Mandiri Bima kembali menggelar wisuda program diploma III kebidanan angkatan ke XI, Kamis (30/12). Kegiatan yang berlangsung di Gedung Convention Hall itu dirangkaikan dengan pelantikan dan sumpah lulusan.

Rapat senat terbuka digelar Akbid Surya Mandiri kali ini diikuti 18 peserta yang diwisuda.  Mereka dampingi orang tua masing-masing dengan menerapkan protokol Covid-19.

Dari 18 wisudawati  ditetapkan 10 besar  terbaik. Tiga diantaranya kategori coumlaude.  Pertama, Agus Dianingsi dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 3.66, Rya Arsita IPK 3.61 dan Eka Wulandari dengan IPK 3.58.

Direktur Akbid Surya Mandiri Bima, Nurul Qamariya M.Kes menyampaikan selamat kepada wisudawati. Telah melalui rangkaian proses sehingga bisa mengikuti wisuda tepat waktu.

Selain kode etik kebidanan, alumni juga diminta menjaga nama baik almamater di mana pun berada. Baik ketika di lingkungan masyarakat, lebih-lebih  di dunia kerja.

"Jika sudah dapat pekerjaan, amalkan pengetahuan yang dimiliki dengan maksimal," saranya ditemui pasca pengukuhan.

Kompetensi yang diraih selama di bangku kuliah harapnya,  tetap dijaga dan diasah. Jika didukung ekonomi, alumni disarankan melanjutkan studi pada jenjang yang lebih tinggi, agar peluang kerja semakin besar.

"Bukan berarti lulusan Diploma III tidak ada peluang kerja. Pekerjaan tetap ada. Terbukti alumni kami sebelumnya banyak yang terserap," akunya.

Ketua Yayasan Akbid Surya Mandiri Bima, Hj Emiyati H Jubair M.Kes berharap alumni terus mengembangkan diri. Supaya mudah terserap di dunia kerja.

Apalagi saat ini era digitalisasi dan globalisasi. Setiap orang harus menguasai teknologi komunikasi dan informasi. Jika kompetensi tersebut sudah melekat, kesuksesan akan menanti.

"Sebenarnya jadi orang sukses itu gampang. Kuncinya berjuang. Tinggal bagaimana kesiapan kalian menghadapi tantangan zaman," katanya.

Istri mendiang H Jubair ini juga menyampaikan terimakasih kepada orang tua wisudawati.  Telah mempercayakan Akbid Surya Mandiri sebagai wadah bagi anak-anaknya untuk menempa ilmu.

"Berkat dukungan moral maupun moril mereka, sehingga peserta bisa ikuti wisuda hari ini," jelasnya.

Di hadapan orang tua wisudawati dan tamu undangan, Emiyati juga membeberkan Akbid Surya Mandiri akan terus berbenah. Selain peningkatan vasilitas kampus, juga telah mendatangani  MoU dengan sejumlah instansi. Mulai tingkat regional, hingga nasional

MoU itu bergerak pada bidang pengembangan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Melalui kerja sama itu, Akbid Surya Mandiri diharapakan mendapatkan predikat, kampus terbaik di Indonesia bagian timur.

"Semoga harapan kita bisa tercapai," tutuppnya. (jul)

Rabu, 29 Desember 2021

SMAN 1 Wawo Bangun Dua Kolam Penampung, Atasi Kesulitan Air Musim Kemarau

Kolam
Kepala SMAN 1 Wawo, Irwan M. Yusuf, SPd saat memantau proses penggalian kolam di halaman depan sekolahnya, Rabu (29/12).

BimaNews.id, BIMA-Kekurangan air pada musim kemarau kerap dihadapi sejumlah sekolah di Kabupaten Bima, terutama di wilayah dataran tinggi. Karena itu SMAN 1 Wawo membuat dua kolam penampung air, untuk mengatasi persoalan kekurangan air.

"Mudah-mudahan bisa menjadi solusi kekurangan air di SMAN 1 Wawo," kata Kepala SMAN 1 Wawo Irwan M. Yusuf SPd, Rabu (29/12).

Dua kolam tersebut dibangun di halaman depan dan belakang. Dengan ukuran 5x6 meter dan 6x7 meter dengan kedalaman 1 meter. Kolam itu untuk menampung air hujan, sebagai cadangan air pada musim kemarau.

"Kita buat dua kolam dulu. Kalau sukses, kita tambah," jelas bapak kelahiran 1970 ini.

Dua kolam tersebut kata dia, dibuat sederhana. Tidak memakan biaya banyak. Hanya untuk resapan supaya bisa memunculkan mata air baru. Bukan diambil langsung dari kolam.

Di sekolah setemmpat  sebutnya, ada beberapa mata air aktif yang dapat dimanfaatkan saat musim hujan. Pada musim kemarau airnya mati.

"Kolam ini sebagai solusi, supaya mata air bisa tetap hidup," harapnya.

Mantan Kepala SMAN 2 Sanggar ini mengaku, setiap musim kemarau SMAN 1 Wawo selalu kesulitan air. Air sumur bor yang ada tidak maksimal.

"Setiap Minggu kita beli air dari mobil tangki. Kebetulan di sekolah ada tandon," ujarnya.

Krisis air di sekolah menurut dia, tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Harus dicarikan solusi jangka panjang.

"Air ini kebutuhan pokok kita. Harus dicarikan solusi," aku Kasek yang baru lima bulan menjabat ini.

Selain air bersih, ia juga sudah menanamkan bibit pohon buah di halaman sekolah. Seperti jambu, sawo, mangga dan manggis.

"Sayang lahan seluas ini tidak kita manfaatkan untuk tanaman buah," pungkasnya. (red)

Selasa, 28 Desember 2021

Dua Mahasiswa IAIM Bima Juara MTQ Tingkat Kampus Muhammadiyah se Indonesia

Ngobrol
M. Wawan dan Arfah Wulandari bersama sejumlah mahasiswa lain ngobrol ringan dengan Rektor IAIM Bima, Hendra MSi beberapa waktu lalu.


BimaNews.id, KOTA BIMA- Dua mahasiswa Institut Agama Islam Muhammadiyah (IAIM) Bima kembali mencetak sejarah.  Jika sebelumnya, M. Wawan dan Arfah Wulandari juara pada gelaran nasional Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Champions 2021.

Kedua mahasiswa IAIM Bima tersebut kembali meraih juara satu pada MTQ golongan putra dan putri antar perguruan tinggi muhammadiyah se Indonesia.

Kegiatan tersebut diadakan Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Magelang, beberapa hari lalu. Sebagai wadah untuk berkreasi, menampilkan karya kreatif dan inovatif di bidang pembinaan dan pengembangan seni.

Rektor IAIM Bima, Hendra MSi mengaku bersyukur memiliki mahasiswa asal Kota Bima dan Kabupaten Bima tersebut. Telah mengharumkan nama IAIM Bima di tingkat nasional.

"Kami sangat bangga dengan prestasi yang mereka raih," katanya pada media ini beberapa waktu lalu.

Mahasiswa yang masih duduk di semester lima tersebut berhasil menempati posisi pertama. Menggungguli ratusan peserta perwakilan kampus muhammadiyah se Indonesia.

"Ini capaian yang luar biasa. Sekaligus sebagai bukti, mahasiswa kami bisa bersaing dan diperhitungkan di kalangan kampus muhammadiyah se tanah air,"  sebut ayah tiga anak asal Desa Kananga, Kecamatan Bolo ini.

Atas prestasi itu, dua mahasiswa tersebut selain mendapat sertifikat, piala dan uang jutaan rupiah dari panitia pelaksana. Mereka juga mendapatkan bantuan pendidikan dari kampus. Dibebaskan dari membayar Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) hingga akhir studi. (jul)

Jumat, 17 Desember 2021

199 Mahasiswa IAIM Bima Diyudisium, Ruslan Minta Alumni Perluas Jaringan

Yudisium
Sebanyak 199 mahasiswa IAIM Bima mengikuti yudisium angkatan ke VII di Gedung Serba Guna (GSG) Muhammadiyah, Jumat (17/12)


BimaNews.id, KOTA BIMA- Institut Agama Islam Muhammadiyah (IAIM) Bima melaksanakan yudisium angkatan ke VII di Gedung GSG, Jum'at (19/12). 

Agenda tahunan itu dilaksanakan dengan menerapkan protokol Covid-19, diikuti 199 mahasiswa enam Program Studi (Prodi) dari tiga fakultas.

Peserta terbanyak dari Fakultas Tarabiyah, sebanyak 139 orang. Meliputi Prodi Pendidikan Anak Usia Dunia (PAUD) 51 orang, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) 41 orang, Pendidikan Agama Islam (PAI) 33 dan 14 peserta dari Prodi Bahasa Arab.

Sementara Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Prodi Ekonomi Syari'ah sebanyak 54 orang. Kemudian Fakultas Syari'ah dari Prodi Hukum Keluarga hanya 6 peserta.

Setiap fakultas terlihat melaksanakan yudisium pada ruangan yang berbeda. Untuk fakultas tarbiyah, di lantai satu GSG. Dua fakultas lain dihelat di lantai dua.

Dekan Fakultas Tarabiyah, Dr. Ruslan, MAg mengucapkan selamat kepada peserta yudisium. Mereka diharapkan tetap jaga nama baik, keluarga dan almamater ketika berada di lingkungan masyarakat.

"Kalian harus membuka diri, beradaptasi dengan siapa saja. Jika tidak, kalian bakal tidak dianggap dalam kelompok itu," ingatnya.

Tidak kalah penting kata dia, untuk menggapai kesuksesan, alumni diminta mengamalkan sesuai kutipan dalam teori pendidikan. Pertama aspek kognitif, yaitu tetap mengasah dan mempertahankan kompetensi yang dimiliki.

Kemudian aspek Afektif.  Tetap menjaga moral dan akhlak dalam bermasyarakat. Aspek psikomotorik, mendorong terus berkarya dan belajar pengetahuan lain untuk melengkapi ilmu yang diraih di kampus.

"Jaringan juga penting untuk diperluas. Itu akan menentukan kalian akan sukses atau tidak nantinya. Makanya, jaringan itu perlu," tandasnya.

Alumni diminta tetap menjaga silaturrahmi. Ketika ada hal mengenai lowongan kerja, bisa dibagikan pada yang lain.

"Jangan karena sudah alumni, kalian tidak saling kenal. Itu tidak boleh," ingatnya Ruslan.

Diakhir sambutan, alumni diingatkan bisa kontribusi terhadap perserikatan Muhammadiyah. Paling tidak memberikan gagasan cemerlang atau menjadi simpatisan.

"Berikanlah kontribusi sesuai kemampuan yang dimiliki. Ingat, itu catatan buat kalian," pungkasnya.

Pantauan media ini, pasca penetapan kelulusan mahasiswa menjadi sarjana, kegiatan kemudian dilanjutkan sesi gladi bersih. Sebagai persiapan peserta mengikuti wisuda yang akan digelar, Sabtu (18/12) besok. (jul)

Rabu, 15 Desember 2021

Dua Mahasiswa IAIM Bima Juara 1 MTQ Pada UMM Championship 2021

IAIM
Pamflet ucapan selamat Rektor IAIM Bima, Hendra MSi atas prestasi yang diraih kedua mahasiswanya pada kegiatan Tilawatil Qur'an yang diadakan UMM Championship, 2021.
 

BimaNews.id, KOTA BIMA-Dua mahasiswa IAIM Bima berhasil meraih juara 1  Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) tingkat nasional. Prestasi gemilang itu diraih pada gelaran laga nasional Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Championship 2021.

Mahasiswa semester lima yang sudah malang melintang di bidang tilawatil Qur'an itu yakni, M. Wawan dan Arfah Wulandari. Keduanya tampil memukau dan berhasil menghipnotis dewan juri. Alhasil, mereka menempati posisi nomor wahid tingkat putra dan putri dari ratusan peserta perwakilan sejumlah kampus di tanah air. 

Berkat raihan itu, mereka mendapat penghargaan dari panitia pelaksana. Mulai dari sertifikat, piala dan uang pembinaan senilai jutaan rupiah.

Rektor IAIM Bima, Hendra MSi menyampaikan selamat kepada dua mahasiswa tersebut. Karena telah mengharumkan nama kampus beralmamater biru di kancah nasional.

"Ini capaian yang luar biasa, karena mereka mampu mengungguli ratusan peserta lainnya," jelas Hendra, Selasa (14/12).

Sebagai bentuk apresiasi, dua mahasiswa akan diberikan bonus. Dibebaskan biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP), mulai semester enam hingga akhir studi.

"Itu cara kami berikan penghargaan bagi mahasiswa yang berprestasi. Semoga prestasi itu bisa dipertahankan," harap ayah tiga anak asal Desa Kananga, Kecamatan Bolo ini.

Penghargaan itu kata dia, sebagai stimulus bagi mahasiswa setempat. Agar terus memacu dan mengasah potensi diri, supaya bisa bertanding dan menyabet prestasi pada setiap event periode berikutnya.

"Karena tidak menutup kemungkinan di 2022 nanti banyak kegiatan yang diadakan di luar daerah," pungkas magister sains ini.

Hal senada juga dikatakan Ketua Lembaga Dakwah Pengembangan Bakat dan Minat Mahasiswa IAIM Bima, Irwan MPdi. Informasi juara dua mahasiswa diumumkan pada Senin malam (13/12).

Keduanya merupakan mahasiswa yang berasal dari daerah yang berbeda. M Wawan merupakan mahasiswa asal Desa Sari, Kecamatan Sape. Selain juara satu MTQ UMM Championship, Wawan juga pernah berhasil meraih juara MTQ tingkat Internasional di Ambon.

"Kemudian juara satu tingkat remaja di MTQ Kabupaten Bima beberapa waktu lalu," terangnya.

Begitu juga dengan prestasi yang diraih oleh Arfah Wulandari, asal Kelurahan Tolotongga, Kecamatan Asakota, Kota Bima. Di samping juara satu di UMM Championship, dia juga menyabet juara harapan dua MTQ tingkat nasional. 

"Bahkan dia juara satu pada MTQ tingkat Kota Bima, golongan remaja November lalu," katanya.

Dengan sejumlah prestasi yang diraih, tentu berdampak positif terhadap kampus. Terlebih prestasi terakhir yang diraih dua mahasiswanya di tingkat nasional. Dengan harapan, prestasi itu bisa jadi pemantik bagi mahasiswa lain dalam meraih prestasi di ajang MTQ maupun bidang lain.

"Kami optimis mahasiswa akan bisa bersaing. Karena di sini ada lembaga dakwah yang didalamnya bergerak pada bidang pembinaan dan latihan tilawah," aku Qori Nasional yang juga alumni UMM ini.

Terbukti, besutan kader oleh lembaga tersebut tidak sedikit yang berhasil tampil dan meraih prestasi membanggakan. Mulai dari MTQ tingkat Kota dan Kabupaten Hingga Internasional.

"Kita tidak asal-asalan berikan pembinaan. Ada target yang harus dicapai," bebernya

Rencananya cakupan bidang di lembaga itu akan diperluas. Ke depan tidak hanya tilawatil Qur'an,  tapi juga akan ditambah bidang lain seperti olahraga, latihan debat dan lain-lain.

"Sehingga setiap event, kami tinggal kirim mahasiswa untuk mengikuti pertandingan,"  pungkas ayah dua anak asal Desa Talabiu, Kecamatan Woha ini. (jul)

 

 

Selasa, 14 Desember 2021

11 Dosen STKIP Yapis Dapat Hibah Kompetitif Nasional 2021

Dodo
Dr. Dodo Kurniawan, SE. ME
 

BimaNews.id, DOMPU-Kabar gembira kembali datang dari civitas STKIP Yapis Dompu. Kali ini, sebanyak 11 dosen berhasil lolos sebagai penerima hibah kompetitif nasional dari Kemendikbud tahun 2021.

Sejumlah dosen tersebut yakni, Lili Suryaningsih, MPd, dosen Prodi PBSI, Taufik, MPd, dosen Prodi PBSI. Kemudian, Sumiyati, MPd, dosen Prodi PSJ, Nur Wahyuni, MPd dosen Prodi PBING, Arif Bulan, MPd, dosen Prodi PBING.

Indah Afrianti, MHum, dosen Prodi PBING, Idhar, MPd I, dosen Prodi PJKR, Rizzaludin, MPd, dosen Prodi Sejarah, Budiman, MPd, dosen Prodi PJKR, Amal Fauqi, MPd, dosen Prodi PJKR, dan M. Nur Imansyah, MPd, dosen Prodi PTI.

Ketua STKIP Yapis Dompu Dr Dodo Kurniawan SE ME mengapresiasi sejumlah dosen berhasil lolos seleksi hibah tersebut. Mereka mendapat hibah pendanaan 2021 dari pemerintah.

Prestasi ini menjadi pembuktian perguruan tinggi yang unggul dan berdaya saing sesuai visi dan misi STKIP Yapis Dompu. Sebagai bagian point penting dalam implementasi arah kebijakan dan strategi Ditjen Pendidikan Tinggi, yakni menguatkan mutu dosen dan tenaga kependidikan.

"Ini kebanggaan bagi STKIP Yapis. Dari 16 yang dosen, 11 diantarnya berhasil lolos," aku Dodo bangga.

Melalui laman resmi, Kemendikbud telah mengumumkan penerima hibah penelitian hibah 2021. Sebelas dosen STKIP Yapis dinyatakan menerima hibah Penelitian Dosen Pemula (PDP) sebagai program penelitian kompetitif nasional.

"PDP merupakan salah satu skema penelitian yang diperuntukkan bagi dosen tetap perguruan tinggi," jelasnya.

Dosen peraih dana hibah bukan pertama kali diperoleh STKIP Yapis. Tahun 2020, sebanyak 6 dosen berhasil meraih hibah pada program serupa.

"Tahun 2022 kami sudah menyiapkan 25 proposal penelitian kompetitif dengan 9 judul proposal pengabdian masyarakat. Mudah-mudahan lolos semua," harap Dodo.

Program hibah ini menurut dia, sangat penting bagi jenjang karir dosen. Sekaligus mendukung kemajuan kampus.

"Syarat untuk menjadi jabatan fungsional dari asisten ahli ke Lektor dan Lektor ke Lektor kepala, salah satunya harus meraih hibah," bebernya. (jw)

 

Rabu, 01 Desember 2021

Khawatir Banjir, Sejumlah Sekolah di Kota Bima Pulangkan Siswa Lebih Awal

SDN 10
SDN 10 Kota Bima terlihat sepi, siswa setempat dipulangkan lebih awal karena dikhawatirkan terjadi banjir
 

BimaNews.id, KOTA BIMA-Hujan yang terus mengguyur Kota Bima memunculkan ketakutan sejumlah sekolah. Siswa dipulangkan lebih awal, karena khawatir banjir bandang yang membahayakan siswa.

Itu terlihat pada sejumlah sekolah, seperti di SDN 10 Kota Bima, SDN 11 Kota Bima dan SDN 01 Kota Bima pada Rabu (1/12). Siswa setempat dipulangkan sekitar pukul 09.30 wita, seiring semakin lebatnya hujan. 

"Siswa tadi sudah kami pulangkan," ungkap kepala SDN 11 Kota Bima, Hartuti SPd pada media ini.

Pemulangan siswa ini katanya, setelah pihaknya berkoordinasi dengan semua wali murid. Karena melihat kondisi cuaca yang tidak bersahabat. Kemudian orang tua siswa datang menjemput.

"Sebelum dipulangkan siswa ini, kami sempat menunggu hujan reda. Sambil menelpon orang tuanya. Karena tak kunjung reda kami terpaksa memulangkan. Khawatir banjir," terangnya.

Tindakan yang diambil diakui tepat. Kendati tidak koordinasi dengan pihak dinas dan pemerintah. Karena tidak mau menanggung resiko ketika terjadi bencana.

"Kebijakan seperti ini tergantung sekolah yang mengatur. Karena kita berhadapan langsung di lapangan," katanya.

Ia mengimbau, agar siswa dan wali murid bersabar apabila KBM tidak lancar disaat cuaca buruk seperti ini. Langkah ini, sebagai antisipasi awal yang dilakukan pihaknya.

"Dari pada kita menyesal kemudian," imbuh Hartuti.

Langkah yang sama dilakukan pihak SDN 10 Kota Bima. Siswanya dipulangkan juga, setelah didatangi wali murid menjemput anak-anaknya.

"Kami pulangkan siswa karena permintaan orang tua, dengan alasan takut banjir. Karena cuaca buruk," terang kepala SDN 10 Kota Bima, Jufrin via seluler.

Sebelum siswa pulang, ia mengaku tetap menjalankan KBM seperti biasa. Hanya saja, berlangsung di gedung atas.

"Semua siswa kami evakuasi ke ruangan di lantai dua. Meskipun banjir, siswa  tetap aman," akunya.

Namun di tengah berjalannya KBM, orang tua siswa datang menjemput.

"Kami tidak bisa menolak permintaan mereka. Walaupun kita sudah memberikan pemahaman," tuturnya. (ar)

STKIP Yapis Jalin Kerjasama dengan UNU NTB

MoU
Ketua STKIP Yapis Dompu, Dr. Dodo Kurniawan SE ME (kanan)  dengan Dr. Irfan, SH MH, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama UNU NTB usai menandatangani  kerjasama pada Selasa (30/11).

BimaNews.id, MATARAM-STKIP Yapis Dompu menjalin kerjasama dengan Universitas Nahdatul Ulama (UNU) NTB, Selasa (30/11). Penandatanganan MoU dilakukan oleh Ketua STKIP Yapis Dompu, Dr. Dodo Kurniawan SE ME dengan Dr. Irfan, SH MH, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama UNU NTB.

Ketua STKIP Yapis Dompu Dr Dodo Kurniawan SE ME menyambut baik kerjasama tersebut. Dengan harapan, dua kampus bisa saling mendukung dalam memajukan dunia pendidikan di NTB.

"Alhamdulillah, MoU disambut baik UNU NTB," kata Dodo usai kegiatan, Selasa (30/11).

MoU ini kata dia, menyasar berbagai sasaran. Pertama, membangun kerjasama di bidang pendidikan dan pengajaran dengan  pertukaran mahasiswa. Kemudian, bidang penelitian dalam peningkatan kapasitas dosen yang melakukan penelitian dan publikasi.

Ketiga, bidang pengabdian kepada masyarakat seperti KKN kolaboratif dengan melibkan mahasiswa kedua kampus. Peningkatan kapasitas kelembagaan, serta  akselerasi implementasi MBKM sesuai dengan Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020.

"Kerjasama ini melibatkan dua kampus," katanya.

UNU NTB Memiliki Prodi yang strategis jelas Dodo, seperti fakultas kesehatan, Prodi Rekam Medik, Prodi Gizi dan Prodi Farmasi.

“Khusus Prodi Gizi, mahasiswa STKIP Yapis Prodi Penjaskesrek dapat belajar satu semester terkait gizi yang berkaitan dengan kesehatan jasmani,” ujar Dodo.

Kemudian, Fakultas Pendidikan, Prodi PGSD, Prodi Sendratasik, Prodi Penjaskesrek dan Prodi Sosiologi. Fakultas Teknik, Prodi Teknik Lingkungan serta Prodi Sistem Informasi

"Sementara Fakultas Ekonomi kerjasamanya dengan Prodi Ekonomi Islam," pungkasnya. (jw)

 

Selasa, 30 November 2021

Ketua STKIP Yapis Jadi Pembicara Pada Workshop dan MoU Beasiswa On The Move NTB

workshop
Ketua STKIP Yapis Dompu Dr Dodo Kurniawan SE ME saat menyampaikan sambutan pada workshop beasiswa On The Move NTB, di hotel Aruna Sanggigi Lombok Barat, Minggu (28/11).

 BimaNews.id, MATARAM-Ketua STKIP Yapis Dompu Dr Dodo Kurniawan SE ME didapuk sebagai pembicara pada kegiatan workshop dan MoU Beasiswa on the Move NTB. Dodo mewakili seluruh rektor Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se NTB yang hadir pada kegiatan tersebut.

Workshop yang dirangkaikan dengan penandatanganan MoU antara Gubernur NTB dengan seluruh PTS dan PTN itu digelar di Hotel Aruna Senggigi, Lombok Barat. Program 1.000 cendekia tersebut digelar selama tiga hari. Mulai tanggal 28 sampai 30 November.

"Alhamdulillah, saya dipercayai mewakili seluruh PTS untuk memberikan sambutan mengenai program BMB NTB," aku Dodo, Senin (29/11).

Mewakili pimpinan PTS yang memperoleh Beasiswa Miskin Berprestasi (BMB) Dodo mengapresiasi langkah Gubernur dan Wakil Gubernur NTB. Program BMB sebagai bukti Pemprov NTB hadir di tengah-tengah masyarakat. 

Pemprov menurut Dodo telah membangun jembatan untuk generasi NTB. Memberi kesempatan pada  tamatan SMA sederajat berprestasi, memiliki cita-cita melanjutkan kuliah di berbagai kampus. Baik di NTB, Jawa dan bahkan di luar negeri.

"Inilah adalah komitmen Pemprov menunaikan amanat UU No 12 Tahun 2012 tentang Dikti. Khususnya Pasal 74, 76, 83, 89 tentang kewajiban pemerintah daerah," ujar Dodo.

Program BMB kata dia, ibarat cahaya, menjadi cikal bakal lahirnya SDM unggul, profesional dan berdaya saing.  Akan mengantarkan NTB yang Gemilang. Karena SDM menjadi tolak ukur kemajuan, kemandirian dan kesejahteraan suatu daerah.

"Begitu sebaliknya. Manakala suatu daerah SDMnya rendah, maka akan tertinggal," ungkap Dodo.

Program BMB ini harapnya, dapat dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya. Sekaligus bisa menginspirasi pemerintah kota dan kabupaten di NTB.

"Akan sangat luar biasa jika seluruh daerah di NTB membuka program beasiswa bagi anak-anak kurang mampu," harapnya. (jw)

Rabu, 24 November 2021

SMAN 1 dan SMK Kreatif Dompu Juara Speech and Debate Competitions Digelar STKIP Yapis

Lomba
Suasana lomba debat Bahasa Inggris yang digelar HMPS Bahasa Inggris STKIP Yapis Dompu puluhan peserta jenjang SMA.
 

BimaNews.id, DOMPU-Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Bahasa Inggris STKIP Yapis Dompu menggelar lomba Speech and Debate Competitions tingkat pelajar SMA sederajat. Kegiatan sehari yang digelar di lapangan futsal kampus setempat itu belangsung, Senin (22/11).

Alhasil, SMA 1 Dompu keluar sebagai juara pada lomba Speech. Sedangkan, lomba debat dimenangkan oleh SMK Kreatif Dompu dengan Best Speaker Debate, Dian Paramita.

Ketua Yapis Dompu Arman Anwar SE mengatakan, kegiatan tersebut mengusung tema "Better English For Better Future. Diikuti puluhan peserta dari 12 SMA/SMK se Kabupaten Dompu.

"Ada 6 team peserta debat dan 40 siswa peserta speech," ujar Arman, Selasa (23/11)

Arman mengapresiasi antusias dan semangat peserta mengikuti lomba. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kwalitas dan motivasi belajar siswa dalam penguasaan bahasa asing.

"InsyaAllah kegiatan seperti ini akan terus digelar," janjinya.

Event ini kata dia, didanai oleh beberapa unsur lingkup STKIP Yapis Dompu. Juga dari dukungan  beberapa donatur dari luar kampus.

"Kegiatan didukung oleh Pusat Pengembangan Bahasa STKIP Yapis Dompu dan Prodi Bahasa Inggris," pungkas Arman (jw)

 

Selasa, 16 November 2021

Hebat, Dua Dosen STKIP Yapis Ikut FGD Internasional

Diskusi
Dua dosen STKIP Yapis Dompu, Diana Purwati, M.Ed (TESOL) dan Sri Wahyuni, M.Pd saat mengikuti FGD tentang kerja sama Internasional Pendidikan Tinggi dengan Mitra Asing itu digelar Kementerian Luar Negeri RI via Daring, Senin (15/11).

BimaNews.id, DOMPU-Dua dosen STKIP Yapis Dompu mengikuti kegiatan  Focus Group Discussion (FGD) internasional secara virtual, Senin (15/11). Kegiatan itu tentang kerja sama Internasional Pendidikan Tinggi dengan Mitra Asing itu digelar Kementerian Luar Negeri RI.

Dua srikandi kebanggaan kampus biru itu yakni, Kepala UPT Pusat Bahasa, Ms. Diana Purwati, M.Ed (TESOL) dan Ketua Program Studi  Pendidikan Bahasa Inggris, Sri Wahyuni, M.Pd. Mereka ambil bagian memaparkan ide, isu-isu aktual tentang perguruan tinggi. Juga  membuka keran kerja sama di bidang pendidikan dan berdiskusi terkait rumusan kerjasama luar negeri dengan mitra asing.

Ketua Yapis Dompu Arman Anwar SE, mengapreasi peran dua srikandi STKIP Yapis. Tentu ini suatu kebanggaan bagi kemajuan pendidikan di Dompu, khususnya STKIP Yapis.

"Diskusi ini berlangsung sekitar 8 jam 30 menit, mulai pukul 09.00 Wita sampai 17.30 Wita," kata Arman.

Dua dosen STKIP Yapis di FGD kebagian bonus mempelajari skema dan regulasi kerjasama luar negeri di bidang pendidikan. Dengan harapan, STKIP Yapis ke depan mampu bersaing di nasional dan go internasional.

"Semoga menjadi angin segar bagi STKIP Yapis menuju kampus go internasional. Kami akan berusaha mewujudkan mimpi itu," aku Arman.

Ketua STKIP Yapis Dompu Dr Dodo Kurniawan, SE, ME mengaku, dosen STKIP sangat antusias mengikuti FGD kerja sama internasional pendidikan tinggi Indonesia dengan mitra asing. Karena sejalan dengan perkembangan dan tuntutan pendidikan tinggi yang ada saat ini.

Dimana pendidikan tinggi merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional yang memiliki peran strategis untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.  Memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menerapkan nilai humaniora serta pembudayaan maupun pemberdayaan bangsa  yang berkelanjutan.

"Tentu kerjasama dengan mitra asing salah satu sarana dan bagian dari tuntutan institusi pendidikan tinggi untuk meningkatkan kualitas serta daya saing global," jelas Dodo.

Prinsipnya dosen STKIP Yapis kata dia, tidak pernah ketinggalan mengikuti FGD dalam negeri maupun internasional. Dengan harapan, STKIP Yapis dapat menjalin kerja sama internasional dengan kampus luar negeri. Baik dalam hal pertukaran mahasiswa, penelitian maupun pengabdian.

"FGD ini tentu untuk meningkatkan kapabilitas dan kapasitas dosen agar mampu beradaptasi dengan tuntutan serta perkembangan kebijakan pendidikan tinggi. Khususnya berkaitan dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)," pungkas Dodo. (jw)

Jumat, 12 November 2021

Ikut Pelatihan Applied Approach, Satu Dosen STKIP Yapis Jadi Peserta Terbaik Tiga

Yapis
Tiga dosen STKIP Yapis Dompu yang mengikuti pelatihan Applied Approach, Idhar M.Pd.I (kiri) Asmedi, M. Pd (tengah) dan Ilyas Yasin, M.M.Pd.

BimaNews.id, DOMPU-Dosen STKIP Yapis Dompu kembali menorehkan prestasi gemilang di tingkat nasional. Dari tiga dosen yang mengikuti pelatihan Applied Approach (AA), satu diantaranya keluar sebagai peserta terbaik, yakni Idhar M.Pd.I.

Dosen Program Studi (Prodi) PJKR ini menempati posisi ketiga dari 123 peserta dari seluruh perguruan tinggi dan universitas se Indonesia. Sementara dua dosen lain yang juga jadi peserta pada kegiatan itu, Asmedi, M.Pd Dosen Prodi Teknologi Informasi dan Ilyas Yasin, M.M.Pd, dosen Prodi Sejarah.

Pretasi dosen tersebut ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu Nomor: 267UN43.15/DL.17/2021. SK itu, diumumkan pada Rabu (10/11).

“Alhamdulillah, ini kebanggaan bagi STKIP Yapis,” aku Ketua STKIP Yapis Dompu, Dr. Dodo Kurniawan, SE, ME.

Pelatihan AA kata dia, dihelat di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Tahun 2021 selama 7 hari secara virtual. Mulai tanggal 3 hingga 9 November. Kegiatan itu, membahas tentang  tata kelola perguruan tinggi. Terutama upaya meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai tonggak penting  kemajuan perguruan tinggi.

”Sejak awal tiga orang dosen ini sudah prepare mengikuti kegiatan itu,” ujar Dodo.

Pelatihan ini menurut Dodo, sebagai upaya untuk terus bisa mengikuti perkembangan dan perubahan ilmu terknologi secara dinamis. Program ini juga ditujukan untuk dosen agar bisa meningkatkan kemampuan pedagogik maupun psikomotorik.

“Meski mereka mengikuti pelatihan secara bertatap muka selama 9 jam. Namun, rasa lelah itu terbayar dengan meraih posisi ketiga sebagai peserta terbaik,” aku Dodo dengan bangga. (jw)

Rabu, 10 November 2021

Raih Medali Perak OSN, Siswa SMAN 4 Juga Diundang Ikuti Konferensi Polwan Sedunia

Siswi
Siti Maryatun SPd MM dan Qisty Dita Amalia, peraih medali perak bidang Astronomi OSN tingkat nasional.
 

BimaNews.id, KOTA BIMA-Siswa SMAN 4 Kota Bima kembali meraih dua prestasi gemilang. Selain meraih medali perak pada olimpiade sains tingkat nasional. Juga diundang pada kegiatan konferensi Polisi Wanita (Polwan) Sedunia di Labuan Bajo.

Olimpiade sains yang digelar Garuda Sains Indonesia (GSI) itu, diraih Qisty Dita Amalia, siswi kelas XI IPA 1. Siswi kelahiran 2005 ini berhasil meraih medali perak di bidang Astronomi. Dia juga menjadi satu-satunya wakil Kota Bima yang meraih medali di ajang tersebut.

"Alhamdulillah, ini suatu kebanggaan bagi SMAN 4. Termasuk mengharumkan nama Kota Bima di kancah nasional," aku Kepala SMAN 4 Kota Bima Siti Maryatun, SPd. MM, Senin (8/11).

Olimpiade sains tingkat nasional ini digelar secara virtual  sejak Oktober lalu. Diikuti ribuan siswa dari perwakilan sekolah di seluruh Indonesia. Mulai dari tingkat SMP hingga SMA.

"Para juara diumumkan pada Senin (8/11)," kata Maryatun.

Medali perak ini menurut dia, berkah sekaligus hadiah bagi Qisty. Karena sebelumnya ia gagal terpilih sebagai Ketua OSIS SMAN 4.

"Qisty siswa yang cerdas. Dia juga pernah meraih juara 2 olimpiade sains tingkat Provinsi NTB yang digelar Kemendikbud beberapa bulan lalu," tutur Maryatun.

Selain Qisty, 13 siswa SMAN 4 Kota diundang Pemerintah Labuan Bajo selama tiga hari, sejak Minggu (7/11). Menampilkan tarian daerah pada kegiatan International Association of Women Police (IAWP) Training Conference 2021 di Labuan Bajo.

"Itu kegiatan konferensi Polwan sedunia. SMAN 4 satu-satunya sekolah yang diundang dari Bima," jelasnya.

Selama kegiatan, para siswa menampilkan berbagai tarian daerah. Seperti buja kadanda, tari wura bongi monca, tari bidadari dan lain-lain.

"Sekarang mereka masih di tempat kegiatan. Besok (Rabu) baru balik ke Bima," pungkasnya. (jw)

Ad Placement

Kota Bima

Bima

Dompu