|
Wali
Kota Bima HM Lutfi melepas pengapalan perdana sorghum, ditandai pengguntingan
pita |
Astra Internasional Dukung
Pemerintah Daerah Kembangkan Produksi Unggulan
BimaNews.id,KOTA BIMA-Tanaman Sorghum
mulai diminati oleh petani di Kota Bima. Meski belum seperti jagung, sebagai
tanaman utama, sorghum bisa menjadi tanaman alternative lain bagi petani tegalan.
Komoditi serumpun dengan
padi dan tebu ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Satu kilo sorghum
dibandrol Rp 3.000. Tidak hanya bulir, batangnya juga memiliki nilai. Satu kilogram
batang sorghum dihargai Rp 150.
Kabid Ketahanan Pangan dan
Holtikultural Dinas Prtanian Kota Bima Abdul Najir mengatakan, komoditi baru ini sangat prospek. Warga tidak perlu
kuatir untuk penjualan.
“Sudah ada PT Bina Hutama
Sejahtra yang siap mengambil sorghum petani. Terbukti hari ini, perusahaan
mengirim puluhan ton sorghum perdana ke Situbondo,” ujarnya pada Radar Tambora,
Sabtu (10/4).
Selain dijual dalam bentuk
biji, sorghum juga bisa diolah menjadi makanan. Seperti pizza, roti atau diolah
dalam bentuk tepung. Sebab bulir sorghum sama seperti beras dan gandum. Bisa
dijadikan tepung. Malah protein sorghum
lebih tinggi, sangat bagus untuk kesehatan.
“Kelompok tani juga sudah
mulai mengolah menjadi pangan seperti yang dilakukan kelompok tani Jujur,” katanya saat ditemui di lokasi
kelompok tani di Ncai Kepenta, Kelurahan Jatiwangi Timur.
Keunggulan lain sorghum,
biaya produksin lebih ringan. Untuk lahan satu hectare, hanya dibutuhkan sekitar Rp 5 juta. Angka itu
sudah termasuk pupuk, bibit dan pekerja.
Kemudian sorghum tidak
satu kali panen. Satu kali tanam bisa produksi tiga kali. Masa panen per tiga bulan. Sehingga bisa
panen sepanjang tahun.
“Tanaman ini tidak melihat
musim, hanya membutuhkan sedikit air,”
jelasnya.
Berbagai keunggulan
tersebut tentunya akan menjadi daya tarik bagi petani. Terbukti, di Kota Bima
sudah sekitar 275 hektare lahan yang ditanami sorghum. Di Ncai Kapenta sekitar
14 hektare. Satu hektare dengan produksi
sekitar 6,5 ton.
Melihat kondisi ini, ke depan
komoditi jagung akan tergeser dengan sorghum. Hal itu sangat bagus, mengingat tumbuhan ini mampu
hidup sepanjang tahun.
Sabtu (10/4) pagi lalu,
sorghum yang ditanam Kelompok Tani Jujur Ncai Kapenta dikirim ke Situbondo. Pelepasan
pengapalan perdana sorghum dilakukan Wali Kota Bima, HM Lutfi usai upacara HUT
Kota Bima ke-19 Kota Bima di halaman kantor wali kota.
Lutfi mengatakan, sorghum
ke depan akan menjadi komoditi unggulan Kota Bima. Sebab Kota Bima menjadi
satu-satunya daerah yang memiliki izin untuk pembenihan sorghum di Indonesia.
“Terimakasih kami
sampaikan juga pada kementerian pertanian yang sudah mendukung pengembangan
sorghum di Kota Bima,” tuturnya.
Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah SE, MSc dalam sambutannya mengatakan, panen
perdana sorghum di kota menjadi bukti keberhasilan pengembangan pangan alternatif lain.
“Ini merupakan bagian
dalam meningkatkan pangan, energi dan lain,” tuturnya.
Untuk pengembangan sorghum
di Kota Bima tidak hanya pemerintah yang ambil bagian. Tapi juga swasta seperti,
PT Astra Internasional.
Perusahaan ini mengucurkan
CSR untuk membinaan kelompok tani, untuk meningkatkan produski dan pengolahan
sorghum. Dengan membangun kampung lestari menuju desa sejahtera. Kelompok UMKM
ini mengolah sorghum menjadi makanan dan produk lain.
Perwakilan PT Astra
Internasional Bima, Firdaus mengatakan, Desa Sejahtera Astra (DSA) merupakan
kontribusi Astra mendukung program pemerintah. Program ini sudah dimulai sejak
2018 lalu. Dengan pola, setiap daerah memiliki produksi unggulan.
“Daerah yang baru dibina
adalah Kota Bima dengan DSA yang fokus pada sorghum,” terangnya.
Kegiatan yang menjadi
fokus melalui program ini adalah pelatihan, penguatan kelembagaan, bantuan
prasarana hingga modal. Pembinaan diberikan selama tiga tahun.
DSA yang telah berhasil
mengembangkan sorghum seperti di Lombok. Tersebar mulai dari Mataram hingga
Lombok Timur dengan sebaran di enam desa. Kini kata dia, pendapatan warga
setempat naik 100 persen per kepala.
“Produksi sorghum di
Mataram sudah dilirik buyer dari Cina,
Vietam dan Itali,” bebernya pada Radar Tambora, ditemui di lokasi panen
perdana.
Langkah dilakukan PT Astra
Internasional ini diharapakan dapat diikuti perusahaan lain. Mendukung
pemerintah meningkatkan ekonomi masyarakat. (nk/*)