Bima News: Ekonomi Bisnis
Tampilkan postingan dengan label Ekonomi Bisnis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ekonomi Bisnis. Tampilkan semua postingan

Kamis, 04 Maret 2021

Sekian Tahun Beroperasi, Tempat Pemandian dan Kedai Tidak Miliki Izin

Belum Kantongi Izin

Tempat pemandian dan kedai Jalan Gajah Mada, telah beroperasi sekian tahun, tapi belum kantongi izin.

 

BimaNews.id,KOTA BIMA-Tempat pemandian dan kedai yang terletak di Jalan Gajah Mada Kota Bima, ternyata belum mengantongi izin. Padahal sudah bertahun-tahun beroperasi.

Tempat pemandian dan kedai ini kerap disebut Arema. Setiap akhir pekan, tempat pemandian ramai dikunjungi. Setahun terakhir, pemilik usaha kemudian membangun kedai di lantai dua.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bima, melalui Kabid Perizinan Ahmad mengatakan, sesuai data di dinas, RM Arema, baru mengantongi  izin toko pakaian.

Sedangkan untuk kedai dan tempat pemandian, belum ada izin atau sudah mati.

Disinggung soal tindakan atau sanski karena belum memiliki izin usaha? Ahmad mengaku, kewenangan penindakan ada di tangan Satuan Pol PP. Pihaknya tidak memilii kewenangan untuk itu.

"Kami sudah bersurat ke Sat Pol PP dua pekan lalu, terkait tempat usaha yang belum mengantongi izin," sebutnya.

Terkait dengan izin usaha tersebut, Ahmad mengaku, dalam waktu dekat akan memantau sejumlah tempat usaha yang belum mengantongi izin di Kota Bima. (tin)

Selasa, 02 Maret 2021

Harga Cabai Rawit di Bima Tembus Rp 80 Ribu Per Kilogram

Pedagang Cabai
Aktivitas Pedagang Cabai di Pasar Ama Hami, Kota Bima.
 

BimaNews.id,KOTA BIMA-Musim hujan menyebabkan harga cabai melonjak di Pasar Ama Hami Kota Bima. Saat ini, harga cabai rawit Rp 80 ribu per kilogram.

Nurmala, penjual Cabai di Pasar Ama Hamil  meengatakan, untuk cabai hijau saat ini dijual Rp 40 ribu per kilogram. Sebelumnya hanya Rp 25 ribu.

Sedangkan Cabai Rawit, melonjak  hingga Rp 80 ribu per kilogram dari harga Rp 60 ribu. Sementara Cabai Kriting  sebelumnya Rp 50 ribu, menjadi Rp 55 ribu rupiah per kilogram.

Kenaikan harga cabai tersebut dikeluhkan pembeli.  Fahrul mengatakan, meski harga cabai naik, tetap beli untuk memenuhi kebutuhan usaha warung miliknya.

Fahrul berharap, kondisi ini tidak  berlangsung lama. Berharap ada solusi dari pemerintah, sehingga harga cabai kembali normal.

Untuk memenuhi stok cabai di pasar Ama Hami, pedagang  setempat mendatangkannya  dari pulau Lombok. Sementara cabai lokal sulit didapat.

Meski harga cabai meroket di pasar,  namun tidak membawa dampak langsung bagi petani di Bima. Ahmad, seorang  petani cabai di Kabupaten Bima justru mengaku, petani lokal tidak mendapatkan keuntungan dengan kenaikan harga cabai saat ini.

Pasalnya kata Ahmad, cabai yang ditanam banyak yang rusak akibat tingginya intensitas hujan. Sehingga hasil panen berkurang.

"Kita mau jual mahal karena hasil panen sedikit, ga bisa karena resiko membusuk kalau disimpan terlalu lama, " katanya.  (tin)

 

Kamis, 07 Januari 2021

Pemkot Pastikan Alfa Mart Beroperasi di Kota Bima

Konferensi Pers
Konferensi Pers digelar Pemkot Bima terkait kehadiran Alfa Mart di Kota Bima, Kamis (7/1) 
 

BimaNews.id,KOTA BIMA-Pemerintah Kota Bima keluarkan pernyataan resmi soal kehadiran ritel Alfa Mart. Melalui jumpa pers, Kamis (7/1) kemarin, Asisten I Kota Bima H Gawis memastikan Alfa Mart akan beroperasi di Kota Bima. 

"Pemerintah Kota Bima setuju Alfa Mart masuk  di Kota Bima, " tegas Asisten 1 H Gawis di hadapan awak media, kemarin. 

Kehadiran Alfa Mart  kata dia,  sebagai sikap obyektif pemerintah daerah terhadap investor yang masuk.  Sebagaimana kehadiran ritel modern lain. 

Kehadiran Alfa Mart ujarnya, justru dinilai mampu menggairahkan ekonomi masyarakat sekitar, seperti UMKM. Karena produk UMKM juga akan dipasarkan di Alfa Mart setelah melalui uji kelayakan.

"Tidak ada maksud pemerintah membunuh usaha lain atau pedagang kecil dengan kehadiran investasi ini. Adanya ritel ini sesuai regulasi yang ada, karena akan memperkerjakan warga lokal," jelasnya. 

Dari hasil survey,  Alfa Mart akan membangun ritel pada 11 titik. Akan tersebar di wilayah barat dan timur Kota Bima, disesuaikan dengan daya beli masyarakat setempat. 

"11 titik itu akan dibangun secara bertahap dan masih survey. Termasuk izin, " tandas Gawis. 

Plt Kepala DPMPTSP Kota Bima, Adisan  yang juga hadir dalam jumpa per situ menegaskan, Pemerintah Kota Bima siap menerima apapun jenis investasi.

Terkait kehadiran toko modern yang sudah viral di medsos, secara aturan belum ada pengajuan resmi dari perusahaan untuk investasi di Kota Bima. 

"Yang ada baru izin permisi atau sowan untuk rencana itu, " aku Adisan. 

Sebelum ritel modern ini hadir kata mantaan Sekretaris BPBD ini, dinas akan memproses sesuai aturan, tanpa biaya. Sehingga pelayanan bisa terlaksana dengan baik. 

Konferensi pers tidak hanya dihadiri perwakilan dari Pemerintah Kota Bima saja, tapi juga perwakilan Alfa Mart. (tin)


Selasa, 05 Januari 2021

Izinkan Alfa Mart Sama Saja Membunuh Usaha Kecil

Mori Hanafi
Wakil Ketua DPRD Provinsi NTB, Mori Hanafi 
 

BimaNews.id,KOTA BIMA-Kebijakan Pemerintah Kota Bima memberi izin Alfa Mart beroperasi, dikritik Anggota DPRD Provinsi NTB, Mori Hanafi. "Saya kurang setuju. Dalam jangka panjang, kehadiran Alfa ini tidak akan membawa manfaat, " tegas Wakil Ketua DPRD Provinsi NTB Dapil VI ini.

Ditanya soal kebijakan ini bertolakbelakang dengan janji politik saat kampanye dulu?, Mori enggan mengomentarinya.

Namun kata dia, mengizinkan Alfa Mart masuk Kota Bima ini salah dan tidak berpihak kepada rakyat.

"Ingat ya, Alfa Mart ini ritel sangat besar. Outletnya puluhan ribu se Indonesia. Dia akan kuasai pasar ritel kita di Bima. Kasihan pedagang-pedagang kecil dan menengah, " kata Mori dihubungi media ini, Selasa (5/1) 

Politisi Gerindra ini juga mengungkapkan pola dagang Alfa Mart untuk menguasai pasar. Biasanya kata Mori, diawal-awal mereka akan mendumping harga. Barang-barang akan dijual lebih murah.

Tapi dalam jangka menengah, taktik dagang ini akan mematikan pedagang kecil. Mereka  (Alfa Mart, red) kata Mori, mau merugi dalam jangka waktu lama demi menguasai pangsa pasar ritel di Bima.

Setelah pasar dikuasai, secara perlahan harga barang akan dinaikkan.

"Dia bisa naikkan harga setelah para pesaingnya bangkrut. Begitu cara mereka kuasai pasar kita nanti, " tegasnya.

Pemerintah Kota Bima diminta mengevaluasi kembali kebijakannya tersebut.  Bahkan, anggota dewan ini meminta Pemkot Bima membatalkan izin untuk ritel Alfa Mart. (tin)

Alfa Mart Dapat Izin Masuk Kota Bima, Ini Tanggapan Warga

Yeyen Suciyati
Yeyen Suciyati (kiri)
 

BimaNews.id,KOTA BIMA-Masuknya retail raksasa Alfa Mart ke Kota Bima, memunculkan ragam tanggapan dari warga. Ada yang merespon positif karena melihat ada peluang lowongan kerja. Ada juga negative, karena dianggap dapat mematikan usaha kecil. 

Seperti disampaikan Yeyen Suciyati. Dia menilai, masuknya Alfa Mart sebagai angin segar disaat sulitnya lapangan kerja di Kota Bima. Meskipun lanjut Yeyen, disisi lain pemberian izin Alfa Mart ini tidak sesuai dengan janji politik wali kota sendiri saat mencalonkan diri dulu.

"Ini adalah peluang untuk lowongan kerja," ujar Bendahara KNPI Kota Bima ini.

Menurut Yeyen, masa pandemi saat ini banyak warga yang dapat pemutusan hubungan kerja dan gajinya dipotong. Di sisi lain kata dia, jumlah lulusan perguruan tinggi di Kota Bima cukup banyak. Tentu sangat berharap ada lowongan kerja baru yang dibuka.

"Kami melihat, satu retail saja yang dibangun itu bisa merekrut berapa orang tenaga kerja. Nah, itu bisa mengurangi jumlah pengangguran, " katanya. 

Tidak demikian dengan Hadijah, pemilik kios kecil. Menurutnya, keberadaan Alfa Mart justeru mematikan usaha kios seperti mereka.

"Bisa dilihat di tempat lain. Alfa masuk, pasti banyak kios-kios tutup. Kalau hanya satu atau dua, ya mungkin tidak apa-apa. Tapi ini banyak sekali, " keluhnya.

Gunawan warga Melayu  bahkan mempertanyakan pemberian izin masuknya Alfa Mart ini. Menurut dia, pemberian izin tersebut tidak sesuai dengan janji wali kota saat mencalonkan diri.

"Seingat saya, dulu janjinya tidak akan memberi izin pada Alfa Mart  masuk di Kota Bima. Sekarang kok beda, " herannya. (tin)

Senin, 04 Januari 2021

Pemkot Berikan Izin untuk 11 Titik Retail Alfa Mart

HM Lutfi
Wali Kota Bima, H Muhammad Lutfi
 

BimaNews.id,KOTA BIMA-Pemerintah Kota Bima telah mengizinkan retail Alfa Mart, memasuki Kota Bima tahun 2021 ini. Informasinya, akan ada 11 titik gerai Alfa Mart yang beroperasi.

Awalnya informasi masuknya retail Alfa Mart ke Kota Bima ini, mencuat di sosial media. Ketika dikonfirmasi ke Wali Kota Bima, H Muhammad Lutfi SE, diakui Pemerintah Kota Bima telah keluarkan izin operasi Alfa Mart di Kota Bima.

"Iya, izinnya sudah ada, " katanya, usai mutasi pejabat di Paruga Nae, kemarin. 

Meski telah mengizinkan, namun kata wali kota masih ada kesepakatan-kesepakatan antara Alfa Mart dengan Pemerintah Kota Bima. Terutama, terkait pengembangan penjualan hasil produksi UMKM di Kota Bima.

"Izin sudah ada, komitmennya yang masih kita rampungkan, " ujar wali kota.

Dasar pemberian iin retail Alfa Mart katanya, sangat sederhana. Untuk mengakomodir hasil produk UMKM, untuk diakses daerah lain. Tidak hanya itu, Alfa Mart juga diharapkan bisa melakukan pendampingan terhadap para UMKM, termasuk CSR.

"Konsepnya nanti margin, Alfa Mart sebagai bapak angkat bagi toko-toko lain, " ujarnya singkat. 

Saat ini, Pemkot sedang merancang komitmen antara Pemerintah Kota Bima dengan Alfa Mart. Termasuk, penempatan 11 titik retail raksasa di Indonesia tersebut di Kota Bima.

"Secara perlahan nanti, satu per satu. Nggak sekaligus, " pungkasnya. (tin)

 

Ad Placement

Kota Bima

Bima

Dompu