Penimbun Masker Bakal Berurusan dengan Polisi - Bima News

Kamis, 05 Maret 2020

Penimbun Masker Bakal Berurusan dengan Polisi

KOTA BIMA-Indonesia menjadi negara yang turut terpapar virus Corona, setelah dua orang WNI berkomunikasi dengan Warga Negara Jepang yang mengidap Corona. Kepanikan pun terjadi di Indonesia, termasuk di Kota Bima.

Sejak Pemerintah Pusat mengumumkan status dua WNI yangpositif terpapar Corona, warga langsung mencari stok masker pada apotik dantoko.

Informasi yang dihimpun, di Kota Bima harga masker naikhingga ratusan ribu per kotak dari harga sebelumnya yang hanya puluhan ribu perkotak. Bahkan, tersiar dugaan penimbunan masker agar terlihat langka sehinggaharga gampang dinaikan oleh oknum yang memanfaatkan kesempatan.

Baca Juga: HargaMasker di Kota Bima Selangit, Rp 250 per Kotak

Kondisi tersebut diatensi Kepolisian Resor (Polres) BimaKota. Aparat kepolisian setempat mengimbau oknum yang menimbun masker untukberhenti.

“Kami akan memburu pelaku penimbunan masker dan akan ditindaktegas,” tanda Kapolres Bima Kota AKBP Haryo Tejo Wicaksono SIK SH melaluiKasubbag Humas AKP Hasnun, Kamis (5/3).

Dia mengisyaratkan, pihak kepolisian akan turun memantau danmengawasi terkait masker langka dan mahal saat ini. Masyarakat katanya, tidakboleh dibuat susah oleh ulah oknum yang memanfaatkan situasi dan kondisi saatini.

“Kami akan melakukan pengawasan di distributor, apotik danpasar terkait kelangkaan masker,” katanya.

Apabila ada permainan ditingkat distributor dan pedagang,akan ditindak tegas. Pelaku dapat dijerat dengan pasal 107 Undang-undang Nomor7 Tahun 2014 tentang perdagangan.

Dalam UU Nomor 7 Tahun 2014 pasal 107 disebutkan, pelakuusaha yang menyimpan barang kebutuhan pokok dan/atau barang penting dalamjumlah dan waktu tertentu, pada saat terjadi kelangkaan barang, gejolak hargadan/atau hambatan lalulintas perdagangan barang, akan dipidana penjara palinglama 5 (lima) tahun dan/atau pidana paling banyak Rp 50 miliar.

Diberitakan sebelumnya, sejak Pemerintah Pusat mengumumkanstatus dua WNI yang positif terpapar Corona, warga langsung mencari stok maskerdi apotik dan toko.

Seperti Qoriatun, yang langsung mencari masker untukkeperluannya dan keluarga. Tapi Qoriatun harus gigit jari  karena masker sedang kosong.

“Semua apotik jawab, stoknya habis, ” akunya.

Ada satu apotik yang masih memiliki stok, tapi harga yangdisebutkan selangit, Rp 250 per kotak.

“Padahal bulan lalu, saya baru beli masker satu kotak Rp 39ribu. Sekarang sudah naik Rp 250 ribu. Ini gila, ” keluh warga Tanjung ini.

Hal senada diungkap Syafrudin, warga Rabangodu. Sejak tahuada yang terinfeksi virus, langsung mencari masker dan vitamin.

Namun Syafrudin kaget, ketika mengetahui harga masker satukotak dibandrol ratusan ribu. “Saya tanya melalui teman adik saya, harganyaseratus lebih untuk satu kotak. Ini benar-benar mencari untung, ” katanya.(ydh)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda