Bima News

Kamis, 24 Oktober 2024

Rabu, 23 Oktober 2024

Selasa, 22 Oktober 2024

Pasar Amahami, Bukti Kerja Man-Feri zaman HMQ

 

Hmq

bimanews.id-Saat kepemimpinan Wali Kota Bima HM Qurais H Abidin dan Wakil Wali Kota Bima HA Rahman H Abidin dan Ketua DPRD Feri Sofiyan banyak program pembangunan yang berhasil dilaksanakan. Satu diantaranya adalah pembangunan Pasar Modern Amahami. 

Pasar di gerbang masuk Kota Bima ini dibangun 2013 silam melalui dana tugas perbantuan (TP) Kementerian Perdagangan. Menariknya anggaran yang digelontorkan melalui lobi para pimpinan ini tidak hanya sekali, melainkan lima kali berturut-turut. 

Tidak heran pasar yang diresmikan Presiden RI, Ir H Joko Widodo ini sangat kompleks. Mulai dari los, kantor, musalah, kios hingga area khusus pemotongan unggas. Total anggaran yang digelontorkan Rp 40 miliar lebih. 

Mantan Kepala Dinas Koperindag Kota Bima Kaharuddin mengatakan, pembangunan pasar tersebut sebagai upaya pemerintah  meningkatkan ekonomi warga. Serta memberikan fasilitas yang memadai bagi pelaku ekonomi pasar. 

“Pimpinan daerah saat itu memiliki niat untuk membangun daerah,” ujarnya saat ditemui di kediamannya di lingkungan Nggarolo, Kelurahan Penanae. 

Atas dasar niat tersebut, HM Qurais dan HA Rahman melobi anggaran dari kementerian. Tahabp awal diberikan untuk pembangunan dua los pasar lengkap denga kios. 

Anggaran digelontorkan pada akhir tahun, sekitar November 2013. Bila dilihat, rentang waktu, Desember pekerjaan harus rampung, karena anggaran harus tuntas di tahun berjalan. Sehingga pembangunan pasar tahap satu ini berhasil dituntaskan

Pengalaman dua pemimpin  daerah sebagai  kontraktor dan pengusaha, mereka berani ambil keputusan untuk mengerjakan. Dan hasilnya Desember 2013 pasar tersebut rampung dibangun. 

“Hanya dalam waktu dua bulan, dua los pasar dan kios berhasil dibangun,” ungkapnya. 

Hasil pengerjaan pemerintah kota saat itu diacungi jempol oleh tim kementrian yang mengecek pembangunan tahap satu tersebut. Hingga di tahun berikutnya, pemerintah kota kembali mendapat bantuan anggaran untuk membangun kompleks kios dan los pasar untuk ikan. 

Setelah pembangunan rampung. Dilanjutkan dengan pemindahan pedagang dari pasar lama ke pasar baru. Kendati sempat mendapat penolakan, tepi pimpinan daerah saat itu, terus sosialisasi pada warga pasar.

“Alhamdulillah semua berjalan lancar, pedagang mau pindah dengan suka rela dan menempati los pasar yang sudah ditetapkan melalui SK,” ungkapnya. (nk/*)

Senin, 21 Oktober 2024

Selamatkan Cucu, Nenek Terjebak Saat Rumah Terbakar

 

Kebakaran
Kebakaran dua unit rumah panggung di Desa Parado Rato, Kecamatan Parado, Kabupaten Bima, Minggu dini hari (20/10)

bimanews.id-Kebakaran terjadi di Desa Parado Rato, Kecamatan Parado, Kabupaten Bima pada Minggu dinihari (20/10) sekitar pukul 03.00 Wita. Dua rumah panggung ludes terbakar, 

Kebakaran tersebut menyebabkan seorang nenek bernama Siti Aisyah mengalami luka bakar. Kini korban dirawat di RSUD Bima. Dugaan sementara penyebab kebakaran akibat arus pendek. 

Kepala Pemadam Kebakaran Kabupaten Bima, A Rifai mengatakan, kebakaran pertama kali diketahui oleh nenek Siti Aisyah, saat itu sedang tidur bersama dua orang cucunya. Korban yang terlelap tidur terbangun karena merasakan bau asap. Korban melihat kepulan asap serta percikan api di bagian atap rumahnya.

”Menyadari rumahnya terbakar, korban bergegas keluar rumah sambil menggendong salah seorang cucunya,” kata Rifai.

Setelah membawa keluar seorang cucunya, korban kembali masuk ke rumah untuk  menyelamatkan satu orang cucunya. Ternyata, cucunya sudah keluar lewat pintu dapur.

”Saat masuk kembali itulah korban terjebak, hingga mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya. Untung korban cepat diselamatkan dan dievakusai warga. Korban dibawa ke rumah sakit,” katanya. (red)

Minggu, 20 Oktober 2024

Pemerintah Kota Bima Dapat Ratusan Miliar Untuk Drainase Primer Dan Kolam Retensi

 

pj
Pj. Wali Kota Bima, H Mukhtar foto bersama dengan tamu undangan saat acara do'a dimulainya pengerjaan drainase primer di Kelurahan Santi, Minggu (20/10)

bimanews.id-Pemerintah Kota Bima satu-satunya daerah di NTB yang mendapat proyek drainase primer sebagai pengendali banjir. Proyek tersebut tersebar pada beberapa kelurahan di Kota Bima, yakni  Rite-Matakando-Santi sepanjang 2,4 KM, Penatoi-Santi-Salama 1,4 KM, Panggi 535 meter, Sambinae 1,4 KM, Amahami 5,3 KM, Monggonao-Pane-Salama 2 KM.

Pengerjaan drainase primer di Kelurahan Santi diawali dengan do’a bersama. Kegiatan itu yang dihadiri Pj. Wali Kota Bima, H  Mukhtar,  Ketua DPRD Kota Bima, Syamsurih, Pj. Sekda Kota Bima, Kepala PUPR Kota Bima, Sekretaris Bappeda Kota Bima, Direksi NuFrep Supan II, Direksi UFCS Supan I, Kontraktor Nindya Pembangunan KSO, Konsultan Bridging NuFrep, Camat dan Lurah,Minggu ( 20/10),

Pj. Wali Kota Bima, Mukhtar, menyampaikan terima kasih kepada BWS-NT 1, telah memilih Kota Bima sebagai pelaksanaan pekerjaan pembangunan drainase primer sebagai upaya pengendalian banjir di Kota Bima.

Daerah yang mendapatkan mega proyek pembangunan drainase primer katanya,  hanya Kota Bima dari 10 Kabupaten dan kota di NTB yang mengajukan proposal. Sementara di Indonesia hanya 5 kota yang berhasil mendapatkan.

"Ini semua berkat ikhtiar dan do'a kita bersama, sehingga Kota Bima mendapat anggaran 238,72 miliar untuk 6 saluran drainase primer dan Rp 80 miliar untuk kolam retensi. Bayangkan kalau kita andalkan APBD Kota Bima, tentu tidak akan bias, " katanya bersyukur..

Bulan November dimulai tahapan pelelangan pembangunan kolam retensi dengan pagu Rp 80 miliar. Kemudian awal 2025 akan disiapkan proses pekerjaan penataan sungai Ntobo dan sungai Lanco Jatibaru dengan pagu Rp 190 miliar.

‘’Tahun ini Kota Bima ketiban rejeki, " akunya.

Mukhtar mengajak masyarakat Kota Bima untuk menjaga keamanan selama pelaksanaan proyek hingga selesai.

"Mudah-mudahan dengan dibangunnya drainase primer, normalisasi sungai dan kolam retensi, maka banjir yang tiap tahun melanda Kota Bima bisa teratasi, " harapnya. (red)

Sabtu, 19 Oktober 2024

Jumat, 18 Oktober 2024

Temukan Data Pemilih Tidak Dikenal, Bawaslu Desak KPU Kota Bima Segera Bersikap

 

Idhar
Idhar


bimanews.id-Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bima, mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) segera bersikap terhadap temuan 1.608 pemilih tak dikenal yang masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemilihan Tahun 2024. 

Terhadap ribuan data pemilih tidak dikenal itu, Bawaslu telah merekomendasikan pada KPU untuk diberikan tanda khusus, supaya diketahui dan memudahkan untuk diawasi oleh masyarakat.

”Rekomendasi sudah kami keluarkan saat pleno penetapan DPT dan jawaban KPU saat itu, akan bersikap setelah berkoordinasi dengan KPU Provinsi NTB,” ungkap Koordinasi Divisi (Kordiv) Hukum, Pencegahan, Parmas dan Humas (HP2H) Bawaslu Kota Bima, Idhar. 

Dia berharap, KPU segera mengambil sikap atas ribuan data pemilih tak dikenal tersebut, apalagi tahapan pemungutan suara semakin. Jangan sampai ribuan pemilih tidak dikenal itu jadi masalah saat pemungutan dan perhitungan suara nanti. (red)

 

Oknum Perawat Di Bima Dilaporkan Lecehkan Pasien

 

ilustrasi
Ilustrasi

bimanews.id-Seorang pasien inisial N, 21 tahun asal Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima diduga dilecehkan oknum perawat ketika menjalani perawatan di salah satu Pustu di wilayah Langgudu beberapa waktu lalu. Kasus tersebut telah dilaporkan pada pihak kepolisian.

Korban diketahui bekerja sebagai honorer di instansi vertikal di Kabupaten Bima, sedangkan terduga pelaku inisial  J, 47 tahun berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dan suami orang.

Kasat Reskrim Polres Bima Kabupaten, Iptu Franto Akcheryan Matondang membenarkan dugaan kasus pelecehan seksual itu. Kasus tersebut masih proses tahap penyelidikan.

“Sekarang masih proses penyelidikan. Perkembangan akan dilaporkan kembali,” katanya, Kamis (17/10).

Kepala UPT Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Bima, Muhammad Umar mengatakan, dugaan kasus itu terjadi pada 9 Oktober lalu di salah satu Pustu di wilayah Langgudu, tempat terduga pelaku bekerja.

“Dugaan kasus pelecehan itu dilaporkan korban hari itu juga. Kami sudah lakukan pendampingan terhadap korban,” jelas Muhammad Umar, Kamis (17/10/2024).

Dari keterangan korban kata Umar, dugaan pelecehan itu terjadi malam hari saat korban mendatangi Pustu untuk berobat karena alergi gatal di bagian kaki. Kedatangan korban pun dilayani oleh terduga pelaku di salah satu ruangan Pustu.

“Di Pustu saat itu hanya ada korban di terduga pelaku,” kata Umar.

Saat diperiksa lanjut Umar, korban tidak curiga dengan terduga pelaku. Korban merasa mulai tidak nyaman ketika terduga pelaku menyuruhnya mengangkat baju dengan alasan untuk pemeriksaan luka alergi lain. Padahal korban hanya mengeluhkan sakit di bagian kaki.

“Korban pun sempat menolak, tapi kesannya dipaksa,” ungkap Umar.

Setelah baju korban diangkat, terduga pelaku meraba bagian dada korban. Korban pun berontak dan melawan, namun takut untuk berteriak. Saat itu juga korban keluar dan pulang.

“Korban takut berteriak karena takut masalah membesar. Bahkan ia juga tidak langsung bercerita ke orang tuannya karena malu. Apalagi saat kejadian tidak ada saksi,” jelasnya.

Sementara Konselor UPTD PPA Kabupaten Bima, Abd. Rahman Hidayat mengatakan, korban sudah diberikan pendampingan. Yang jelas kata dia, pasca kejadian, korban mengalami gangguan emosional akibat pelecehan itu.

“Kami sudah mendorong pihak keluarga korban untuk melaporkan masalah ini ke Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan,” jelasnya. (red)

 

Kamis, 17 Oktober 2024

Ad Placement

Kota Bima

Bima

Dompu