Bima News

Jumat, 26 Januari 2024

Polisi Ungkap Komplotan Curanmor Dan Penadah, Satu Pelaku Ditembak Karena Berusaha Kabur

Curanmor
Komplotan dan penadah kasus Curanmor yang berhasil diungkap Polres Bima Kota bersama barang bukti dua unit sepeda motor hasil kejahatan mereka
 

bimanews.id-Enam orang komplotan terduga pelaku pencurian motor (Curanmor) dan penadah ditangkap polisi pada  Rabu (24/1). Satu diantaranya inisial FA ditembak pada bagian kaki karena melawan petugas saat ditangkap.

Kasubsi Humas Polres Bima Kota, Aipda Nasrun menjelaskan, penangkapan enam terduga pelaku berawal dari laporan kehilangan sepeda motor dari warga di Kelurahan Melayu Kecamatan Asakota Kota Bima beberapa hari lalu.

"Awalnya AF pinjam motor korban, namun tidak dikembalikan. Korban kemudian melapor ke kantor polisi," kata Nasrun, Kamis (24/1).

Mendapatkan laporan tersebut Tim Puma I Polres Bima Kota melakukan serangkaian penyelidikan. Alhasil, identitas dan keberadaan pelaku diketahui berada di Desa Buncu, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima.

"Setelah memastikan posisi pelaku, tim langsung bergegas ke lokasi untuk melakukan penangkapan," bebernya.

Ketika dikepung petugas, terduga pelaku AF berusaha kabur sehingga terpaksa dilumpuhkan. Dia ditembak pada pada bagian kaki kanan, sehingga berhasil ditangkap.

Dari hasil interogasi, AF mengaku hasil curian sejuah ini dijual ke lima orang rekannya, satu diantaranya adalah perempuan. Setelah diselidiki, lima terduga penadah berhasil dibekuk di tempat berbeda.

"Masing-masing terduga pelaku penadah inisial ID, RA, YU, AB, F S, dan RN. Mereka dibekuk di sejumlah tempat," bebernya.

Dari tangan enam terduga pelaku, petugas berhasil mengamankan dua sepeda motor hasil curian. Kini mereka bersama Barang Bukti (BB) dua unit sepeda motor telah diamankan ke Satreskrim Polres Bima Kota untuk diproses hukum lebih lanjut.

"BB dan enam pelaku sudah diamankan di Polres untuk kepentingan proses hukum," pungkas Nasrun. (red)

Kamis, 25 Januari 2024

Dikejar Polisi Pelaku Pemanahan Berhasil Kabur

Korban
Korban saat dirawat di rumah sakit akibat kena panah di perut bagian kanan.

bimanews.id-Pelaku pemanahan inisial SBH, warga Desa Kenanga,  Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima lolos dari dari kejaran polisi. Terakhir, pelaku meninggalkan sepeda motornya di lahan jagung milik orang tuanya di Ngguwu Ponda, Desa Oi Panihi, Kecamatan Tambora Kabupaten Bima, Rabu (24/1).

“Sepeda motor terduga pelaku sudah diamankan. Pelaku diketahui kabur ke wilayah Sanggar Kabupaten Bima,” kata Kapolsek Pekat, Kapolsek Pekat, Iptu Rahmadun Siswadi, SH, Kamis (25/1).

Selain sepeda motor pelaku, petugas juga mengamankan orang tua dan kakak kandung pelaku bernama Husen dan Hasbi. Keduanya dibawa ke Polsek Pekat menggunakan mobil pickup untuk dimintai keterangan.

“Keduanya kami amankan untuk kepentingan penyelidikan,” kata Kapolsek.

Untuk diketahui, SBH diduga pelaku pemanahan seorang warga asal Dusun Sorimila, Desa Nangamiro, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu pada 21 Januari lalu. Korban dipanah di bagian perut hingga dilarikan ke rumah sakit.

“Kami dari Polsek Pekat tetap serius menangani kasus ini dan akan menangkap terduga pelaku secepatnya,” tegas Kapolsek Pekat. (red)

Kalah Balap Motor, Dua Orang Pemuda Di Dompu Dibacok

Tawuran
Ilustrasi (google)
 

bimanews.id-Dua kelompok remaja  terlibat tawuran di Desa Tembalae, Kecamatan Poja, Kabupaten Dompu pada Selasa malam (23/1). Penyebababnya diduga buntut dari aksi balap liar.

Akibatnya, dua orang inisial SF dan RD asal Desa Tembalae mengalami luka bacok hingga dilarikan ke RSUD Dompu. Para pelaku diketahui asal Desa Woko Kecamatan Pajo.

Kapolsek Pajo Ipda Rusnadin mengatakan, kejadian berawal dari kelompok dari korban dan terduga pelaku melakukan balap motor. Pihak korban kalah lalu mendatangi pemuda inisial IL, terduga pelaku untuk meminta kembali uang taruhan. Karena tidak terima akhirnya terjadi cekcok hingga terduga pelaku dikeroyok oleh SF dan RD.

Melihat IL dikeroyok, rekannya inisial FD datang dan membacok SF dan RD di bagian punggung. Kedua korban langsung dibawa ke Puskesmas Ranggo lalu dirujuk ke RSUD Dompu. Mendapatkan informasi kejadian tersebut anggota Polsek Pajo langsung turun ke lokasi dan memperoleh identitas terduga pelaku.

“Selanjutnya timsus Polsek Pajo bergerak cepat melakukan pencarian dan menangkap dua pelaku masing-masing IL dan FD di rumahnya di Dusun Woko Atas Desa Woko. Sedangkan satu pelaku lain berinisial FD warga Desa Woko masih diburu,” jelas Kapolsek.

Kasus ini kata Kapolsek, selanjutnya sudah ditangani Sat Reskrim Polres Dompu. Masyarakat dan keluarga korban diminta tetap bersabar dan tidak bermain hakim sendiri serta memblokir jalan. (red)

Curi HP Saat Korban Tidur, Dua Nelayan Di Bima Ditangkap

hp
Ilustrasi (google)
 

bimanews.id-Dua pelaku pencurian HP milik Jumaidin,  30 tahun warga Desa Desa Melayu, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima ditangkap polisi. Kedua pelaku masing-masing inisial FA alias Zota, 24 tahun asal Desa Soro, Kecamatan Lambu dan AN, 29 tahun asal Desa Bugis, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima.

Kedua pelaku merupakan nelayan. Mereka ditangkap di kampungnya masing-masing pada Senin (22/1). Petugas juga mengamankan barang bukti HP yang dicuri. “Sekarang pelaku sudah diamankan di Polres Bima Kota untuk diproses lebih lanjut,” kata P.S Kasubseksi PIDM Sie Humas Polres Bima Kota, Aipda Nasrun SH, Rabu (24/1).

Kasus pencurian sebutnya terjadi pada 20 Desember 2023, sekitar pukul 02.00 Wita. Saat itu pelaku masuk ke rumahkemudian mengambil HP saat korban tertidur. Ketika bangun, korban sudah tidak melihat HP miliknya dan melaporkan kasus itu ke polisi.

“Setelah dilakukan serangkaian penyelidikan akhirnya pelaku berhasil ditangkap,” pungkasnya. (red)

Rabu, 24 Januari 2024

Aksi Bom Ikan Di Selat Sape-Bima Terekam Kamera Beredar Di Grup WhatsApp

Bom
Semburan air akibat ledakan bom ikan di Selat Sape yang terlihat dari video maupun foto yang beredar di grup WhatsApp.

bimanews.id-Aksi pengeboman ikan masih saja terjadi. Seperti terlihat dari rekaman video maupun foto yang beredar luas di grup WhatsApp di Selat Sape, Kabupaten Bima.

Dalam video dan foto itu terlihat jelas semburan air akibat ledakan bom ikan. Setelah bom diledakan, sejumlah perahu berdatangan, berkumpul di sekitar area ledakan.

Sejumlah nelayan terlihat mengenakan alat selam lengkap, turun mengumpulkan ikan yang mati di dasar laut. Tidak hanya orang dewasa, beberapa bocah juga terlihat berada di perahu usai mengambil ikan.

“Mohon untuk dilaporkan, aktivitas pengeboman ikan masih marak di so (kawasan) Kalaki Tanjung Manggegete Dusun Natu, Desa Poja, Kecamatan Sape. Aktivitas itu sudah berlangsung lima hari berturut-turut,” tulis seorang warga dari pesan diteruskan di grup WhatsApp, Selasa (23/1).

Kapolsek Sape, AKP Sulaiman mengaku sudah menerima laporan tersebut. Pihaknya juga sudah menyampaikan laporan itu ke Kades Pajo, Sape.

“Kami juga sudah koordinasi dengan Polairud Bima, karena mereka yang punya speedboat,” kata Kapolsek, Selasa (23/1).

Kapolsek menjelaskan, sejumlah anggota sudah lakukan penyelidikan terkait aktivitas pengeboman ikan yang beredar di media sosial tersebut. Wakapolres Bima juga perintahkan Polairud untuk menyelidiki.

“Sekarang kami lagi telusuri warga mana yang lakukan aksi pengeboman tersebut. Konfirmasi juga Polairud terkait perkembangannya,” sebut Suliaman. (red)

Pensiunan PNS di Dompu Ditemukan Meninggal Di Gubuk Sawah

Ilustrasi
Ilustrasi (google)
 

bimanews.id-Pensiunan PNS H Ilyas ditemukan meninggal di pondok sawah miliknya di So (Kawasan) Jambu, Desa Jambu, Kecamatan Pajo, Kabupaten Dompu pada Rabu siang (24/1). Sebelumnya kakek 70 tahun asal Kelurahan Dorotangga Kecamatan Dompu ini dicari oleh pihak keluarga.

Bahkan dua hari sebelum ditemukan meninggal, korban sempat dihubungi anaknya melalui telepon, namun tidak diangkat.

Kapolsek Pajo Ipda Rusnadin membenarkan temuan mayat di sebuah pondok di So Jambu tersebut. Temuan mayat itu sontak menghebohkan warga setempat.

“Jasad korban sudah dievakuasi tim Inafis Polres Dompu dan telah  dilakukan olah TKP. Jasad korban sudah mengeluarkan bau tak sedap,” kata Rusnadin, Rabu (24/1).

Dari pengakuan pihak keluarga kata Rusnadin, korban sempat pulang ke rumahnya di Dorotangga untuk menunaikan salat jumat pada Jumat (19/1). Usai salat jumat, korban pamit ke istrinya untuk kembali ke sawah di So Jambu.

“Setelah itu korban tidak kembali. Tadi siang (Rabu) korban ditemukan meninggal di pondok miliknya di So Jambu. Terkait penyebab korban meninggal masih diselidiki,” pungkasnya. (red)

Rabu, 17 Januari 2024

Bawaslu Temukan 961 Surat Suara Rusak untuk Pemilu 2024 di Kota Bima

 

Surat suara
Ketua Bawaslu Kota Bima, Atina sedang mengecek kondisi surat suara di kantor KPU Kota Bima

bimanews.id-Pelipatan dan penyortiran surat suara telah tuntas dilakukan  Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bima selama 8 hari, terhitung mulai tanggal 5 hingga 12 Januari 2024 di KPU Kota Bima.

Selama pelipatan dan penyortiran itu, Bawaslu Kota Bima terus melakukan pengawasan. Hasilnya, dari total surat suara yang telah disortir dengan kondisi baik sebanyak 113.383 lembar untuk PPWP atau surat suara Pilpres. 114.775 lembar untuk DPD. 115.331 lembar untuk DPR Dapil NTB 1. 

Kemudian 114.334 lembar untuk DPRD Provinsi Dapil NTB 6. 23.587 lembar untuk DPRD Kota Bima Dapil 1, 21.645 lembar untuk Kota Bima 2, 25.125 lembar untuk Kota Bima 3 dan 43.490 lembar untuk Kota Bima 4.

“Dari hasil sortir semua jenis surat suara, hanya surat suara untuk DPD dan DPR yang tidak kekurangan. Sedangkan untuk jenis suara lain, termasuk untuk DPRD Kota Bima pada semua dapil mengalami kekurangan," ungkap Ketua Bawaslu Kota Bima, Atina.

Kekurangan surat suara itu berdasarkan kebutuhan 114.725 lembar, ditambah dua persen surat suara cadangan sesuai dengan jumlah DPT Kota Bima untuk PPWP, DPD, DPR dan DPRD Provinsi.

Sedangkan untuk DPRD Kota Bima masing-masing kebutuhan untuk setiap dapil yaitu 24.027 Kota Bima 1, 21.757 lembar untuk Kota Bima 2, 25.231 lembar untuk Kota Bima 3 serta 43.709 lembar untuk Kota Bima 4. 

Berdasarkan data pengawasan, ditemukan sebanyak 961 lembar surat suara dinyatakan rusak dengan jenis kerusakan antara lain, robek, bercak tinta dan surat suara tidak tercetak lengkap.

“Surat suara paling banyak rusak  adalah untuk DPR dan DPRD provinsi, jumlahnya ratusan surat suara, sementara untuk jenis surat suara yang lain hanya puluhan lembar saja,” bebernya.

Terhadap kekurangan surat suara, pihaknya telah koordinasi dengan KPU Kota Bima, agar secepatnya diganti. Sekaligus menentukan langkah yang akan diambil terhadap suara yang rusak. (red)

Senin, 08 Januari 2024

Ad Placement

Kota Bima

Bima

Dompu