Bima News: Serba-Serbi
Tampilkan postingan dengan label Serba-Serbi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Serba-Serbi. Tampilkan semua postingan

Jumat, 30 April 2021

Tengkulak Bersaing Harga, Petani Jagung Diuntungkan

Timbang
            Tengkulak saat menimbang jagung di lapangan Sepak Bola Desa Mpili, Kecamatan Donggo, Kamis (29/4) sore.


BimaNews.id, BIMA-Musim panentahun ini menjadi berkah bagi petani jagung. Betapa tidak, harga jagung terus merangkak naik.

Di Kecamatan Donggo Kabupaten Bima, kenaikan harga jagung di tingkat petani juga juga dipicu persaingan antara tengkulak. Seperti dialami, petani asal Desa Mbawa. Awalnya kata dia, tengkulak menawarkan jagung miliknya Rp 4.800 per kilogram. Sesaat kemudian, ada tengkulak lain yang menawar dengan harga lebih tinggi Rp  4.825 per kilogram.

Karena ada yang menawar dengan harga lebih tinggi, tengkulak pertama kemudian menaikkan harga tawaran menjadi  Rp 4.850 per kilogram.

"Hari Rabu kemarin saya dengar harga jagung sudah  Rp 4.900 rupiah per kilogram," sebut Anwar pada Radar Tambora, Kamis (29/4).

Tentu saja kenaikan harga itu membuat Anwar senang. Karena sudah pasti pendapatannya  akan meningkat.

"Alhamdulillah tahun ini bisa menjual jagung dengan harga jauh di atas perkiraan kita,’’kata Anwar bersyukur.

Pengalaman yang sama juga dialami Kaharudin, petani asal Desa Mpili, Kecamatan Donggo. Awalnya dia sudah sepakat  untuk menjual jagung pada tengkulak dengan harga Rp 4.850 per kilogram.

Belakangan, Kahar sapaan akrabnya mendapat informasi harga jagung sudah naik Rp 4.900 per kilogram. Sehingga dia hanya melepas setengah jagungnya ke tengkulak pertama. Sisanya dia jual pada tengkulk lain dengan harga Rp 4.900. (ar)

Kamis, 29 April 2021

Warga Keluhkan, Mahalnya Biaya Surat Keterangan Sehat di RSUD Kota Bima

Surat
Ilustrasi Google
 

BimaNews.id, KOTA BIMA-Biaya pembuatan keterangan kesehatan di RSUD Kota Bima dibandrol Rp 64 ribu. Hal itu dikeluhkan warga ketika mengurus surat keterangan sehat di RSUD setempat untuk melamar pekerjaan.

"Saya dimintai biaya Rp 64 ribu saat urus surat keterangan sehat di RSUD Kota Bima,’’ keluh Santi, saat bertemu dengan media ini, Kamis (29/4).

Tentu saja Santi kaget dengan harga tersebut. Karena di puskesmas hanya Rp 15 ribu. "Pemeriksaannya sama. Tensi, ukur berat, tinggi badan dan golongan darah, " bandingnya.

Kepala RSUD Kota Bima, Agus Pintono tidak menampik jika biaya pembuatan surat keterangan sehat sebesar Rp 64 ribu. Harga tersebut katanya, sudah diatur pada Peraturan Daerah (Perda), Nomor 1 Tahun 2019, tentang perubahan ketiga atas peraturan daerah Kota Bima, Nomor 8 Tahun 2011, tentang retribusi jasa umum.

"Malah ada yang lebih tinggi lagi. Tergantung jenis pemeriksaannya," terang Agus (cr-jul)

 

Larangan Mudik, Mulai 6 Mei Pelni Hentikan Operasional Kapal

Arsyad
Arsyad

BimaNews.id,KOTA BIMA- PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pe
lni Bima akan menghentikan penjualan tiket pada penumpang mulai 6 Mei mendatang. Kebijakan itu sesuai larangan mudik pemerintah melalui Surat Edaran (SE) Satgas Penanganan Covid-19 No 13 tahun 2021.

Kepala Operasional Pelni Cabang Bima, Arsyad mengatakan, sesuai SE tentang peniadaan mudik hari raya Idul Fitri. Sehingga operasional kapal dihentikan mulai tanggal 6 sampai 17 Mei. Saat ini kapal masih beroperasi hingga tanggal 5 Mei.

"Kemungkinan kapal baru beroperasi kembali setelah 17 Mei atau SE larangan mudik dicabut," jelas Arsyad.

Larangan mudik ini kata Arsyad, tentu berdampak pada pendapatan Pelni. Apalagi larang mudik ini bertepatan dengan banyaknya warga yang keluar masuk daerah. Terutama, mahasiswa dan para pekerja.

"Biasanya jelang hari raya kita untung banyak," kata dia.

Pendapat Pelni mulai menurun kata dia, sejak Pandemi Covid-19. Karena warga masih dihantui penyebaran wabah Covid-19.

Kondisi diperparah, setiap penumpang diwajibkan tes swab antigen. Setidaknya, mereka harus rogoh kocek Rp 250 ribu untuk bisa bepergian ke luar daerah.

"Untuk Bima-Labuan Bajo saja, minimal satu penumpang Rp 350 ribu. Rp 100 untuk tiket kapal, Rp 250 untuk swab antigen. (bm-7)

Senin, 26 April 2021

Bulan Ramadhan, Ketua GOW Dompu Hj Siti Faridah Target Tiga Kali Khatam Alquran

Hj Siti Faridah
Hj Siti Faridah
 

BimaNews.id, DOMPU-Satu diantara amalan yang dianjurkan di bulan suci ramadhan adalah memperbanyak membaca Alquran. Selain pahalanya berlipatganda, ramadhan merupakan bulan dimana Alquran pertama kali diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad.

Amalan itulah yang dilakukan Hj Siti Faridah, Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Dompu. Istri Wakil Bupati Dompu ini mengaku, selalu mentargetkan khatam Alquran tiga kali setiap ramadhan.

"Setiap ramadhan, saya target tiga kali khatam Alquran," kata Siti Faridah saat ditemui di kediaman beberapa waktu lalu.

Diusia 52 tahun, ibu empat anak ini tidak pernah bosan tadarus Alquran. Sebagai umat Islam menurut dia, dianjurkan memperbanyak membaca Alquran. Baik di bulan ramadhan maupun di bulan lain.

"Kalau bulan ramadhan kita memang diharuskan untuk rutin baca Alquran. Karena pahalanya berlipat ganda," tutur wanita kelahiran Kota Bima, 31 Desember 1969 ini.

Alumni MAN 1 Bima (Sekarang Kota Bima) tahun 1988 ini menjelaskan beberapa tips  untuk bisa khatam Alquran. Kata dia, tidak perlu menghabiskan banyak waktu. Cukup istiqomah dan disiplin menjaga waktu, pasti bisa khatam Alquran selama satu bulan.

"Untuk bisa tiga kali khatam, sehari saya harus menyelesaikan bacaan 30 lembar atau  tiga juz," terangnya.

Tiga juz kata dia, dibaca setelah salat fardhu. Masing-masing  satu juz setelah salat subuh, sebelum berbuka dan  satu juz setelah salat tarawih.

"Jika Istiqomah sehari  bisa tiga juz, maka kita bisa khatam tiga kali selama ramadhan," terangnya.

Selain pintar membaca Alquran, Siti Faridah juga memiliki suara yang merdu. Bahkan semasa kecil, Siti Faridah pernah mengikuti MTQ tingkat Provinsi NTB.

"Waktu itu saya masih SD. Kegiatan MTQ di Kecamatan Sape," tutur putri kelima dari tujuh bersaudara buah pernikahan Nur Amin dan Siti Aminah ini. (jw)

Sabtu, 24 April 2021

Keliaran di Wilayah Kota Bima, Pol PP Sebut Pemilik Ternak Pintar

Ternak
Ternak Sapi berkeliaran di Taman Ria Kota Bima, menjadi sorotan nitizen
 

KOTA BIMA-Beberapa pekan terakhir, ternak yang berkeliaran di tengah kota menjadi sorotan. Terakhir, viral foto sekelompok sapi sedang duduk santai di Taman Ria.

Media sosial (Medsos) kini benar-benar menjadi tempat warga berekspresi. Termasuk ketika melihat sesuatu yang janggal, akan langsung diunggah.

Seperti ulah santai sekelompok sapi, yang asyik merumput di Taman Ria yang terletak di tengah - tengah Kota Bima. Sejumlah akun mengunggah dan kemudian dibagikan. Kinerja Satuan Pol PP pun dipertanyakan.

Terkait hal ini, Kasat Pol PP M Nor Madjid yang dikonfirmasi membenarkan foto yang tersebar tersebut.

"Langsung kami tangani kemarin. Saya sendiri yang turun lapangan, " aku M Nor.

Satuan Pol PP kata dia,  selalu keliling memantau ternak yang berkeliaran. Namun akunya, ternak yang ada di Taman Ria ada saat Satuan Pol PP lengah.

"Pintar orang yang lepas ternak ini, " kata Nor.

Pasca melihat postingan di media sosial, anggota Pol PP langsung ke lokasi dan mengamankan sapi-sapi yang berkeliaran. Sapi-sapi tersebut kemudian dibawa ke dinas pertanian.

"Kami hanya menangkap ternak keliaran saja. Ternaknya kami bawa ke pertanian, " ungkapnya.

Nor mengimbau masyarakat untuk tidak melepas hewan ternaknya. Jika ingin beternak, maka harus menyiapkan kandang sehingga tidak dilepas liar hingga menganggu ketertiban dan keindahan kota.

"Bukan hanya soal keindahan dan ketertiban sebenarnya, tapi juga berkaitan dengan keselamatan pengendara," tandas Nor. (tin)

Jumat, 23 April 2021

Tekan Kerugian Akibat Gagal Panen, Petani Disarankan Buat Asuransi Pertanian

Ir Beni Akbar
Ir Beni Akbar
 

BimaNews.id,BIMA-Sekitar 2.881 hektare lahan pertanian di Kabupaten Bima rusak akibat banjir bandang beberapa waktu lalu.  Dari jumlah tersebut, sekitar 1.310 hektare merupakan lahan jagung,  padi serta bawang merah yang  gagal panen.

Kabid RPLPT Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bima, Ir Beni Akbar mengatakan, petani yang gagal panen sudah diberikan bantuan bibit. Itupun hanya pada petani  jagung dan padi.

"Kalau petani bawang merah mereka menolak. Karena, bantuan bibit dari pusat itu berupa bunga bawang. Sementara bibit yang biasa dipakai petani di Bima, dari biji bawang," jelas Beni, Kamis (22/4).

Banjir bandang beberapa waktu lalu kata dia, memberi dampak luar biasa terhadap petani. Banyak petani yang mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.

Untuk menekan angka kerugian, petani diminta untuk membuat asuransi pertanian. Mengurangi risiko kerugian ketika terjadi gagal panen.

"Setiap petani akan mendapatkan ganti rugi Rp 6 juta rupiah," katanya.

Nilai tersebut kata dia, akan diperoleh dari pemerintah, jika petani mengalami gagal panen hingga 75 persen dari luas lahan satu hektare.

"Semua petani tidak ada yang terdata di asuransi. Yang banyak justru asuransi ternak sapi,"  sebutnya.

Padahal untuk asuransi lahan jelas Beni, sudah sering disosialisasikan pada petani di 18 kecamatan. Namun, tidak membuahkan hasil. Padahal kata dia, untuk asurasi itu petani hanya membayar biaya administrasi Rp 35 ribu untuk satu hektare lahan.

"Itu berlaku selama satu tahun masa panen," (cr-jul)

Rabu, 21 April 2021

Jumhar Menang di PN, LD Harus Lunasi Utang dan Asetnya Disita

Putusan PN
Dedy Sadikin (Kiri) bersama Jumhar didampingi suami menunjukan putusan Pengadilan Raba Bima, di kediaman Jumhar, Kelurahan Penanae, Kecamatan Raba, Rabu (21/4). 
 

BimaNews.id,KOTA BIMA-Urusan utang piutang antara LD dan Jumhariah ternyata tidak hanya sampai di meja legislatif. Tapi berbuntut panjang hingga ke meja hijau.

Senin (19/4) lalu Pengadilan Negeri (PN) Raba Bima mengabulkan gugatan Jumhariah terkait urusan utang tersebut. Putusan Pengadilan Negeri Raba Bima tertuang pada register perkara nomor 05/Pdt.GS/2021/PN.RBI.

Dedy Sadikin kuasa hukum Jumhar mengatakan, ada tujuh poin dalam putusan tersebut. Diantarnya, akan menyita aset milik LD mantan bendahara Bagian Umum Setda Kota Bima.

Di lembar putusan itu menjelaskan, aset yang akan disita berupa 1 unit rumah berikut tanah pekarangan. Sertifikat Hak Milik Nomor 129/1985 atas nama Imam Mauluddin. Aset ini berletak di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Rabadompu Barat, Kecamatan Raba.

"Setelah disita aset tersebut akan dilelang. Hasilnya akan dipotong untuk diberikan pada penggugat atau klien kami," katanya saat ditemui di kediaman Jumhar, Kelurahan Penanae, Kecamatan Raba, Rabu (21/4).

Sebelum aset tersebut disita, tergugat LD harus membayar hutang pada Jumhar sebesar Rp 470 juta secara tunai. Sebab hakim menilai apa yang dilakukan LD sebagai wanprestasi (Tidak melakukan kewajiban sesuai perjanjian awal, red).

"Kalau tergugat tidak mau membayar hingga batas waktu yang ditentukan. PN akan eksekusi dengan bantuan aparat keamanan kemudian diserahkan ke KPKNL untuk dilelang," jelas Dedy.

Dedy menegaskan keputusan PN ini sekaligus  jawaban rumor yang menyatakan kliennya sebagai rentenir. Karena pada gugatan ini, LD meminjam uang senilai Rp 1 miliar. Itu dimulai sejak Desember 2018 sampai Desember 2020. Sementara yang baru dikembalikan Rp 530 juta. Sisa masih Rp 470 juta.

"Kalau klien kami renternir tidak mungkin kami gugat dengan angka segitu dong. Pasti kami hitung dengan bunga. Tapi faktanya saat ini hanya sisa piutang yang harus dikembalikan Rp 470 juta," tandas Dedy sambil menunjukan dokumen putusan pengadilan.

Disinggung soal kinerja Pansus DPRD Kota Bima? Dedy  mengungkapkan tidak ada progres yang berarti. Bahkan putus di tengah jalan. (nk)

Senin, 19 April 2021

PT Charoen Pokphand Indonesia Lagi Distribusikan 1.000 Dus Air Mineral dan 200 Dus Sosis untuk Korban Banjir

PT Charoen
Manajer PT Charoen Pokphand, PT MSJ Bima, Moh Suhaili bersama para crew menyerahkan bantuan pada Kepala Desa Simpasai, Monta.



BimaNews.id,BIMA-PT Charoen Pokphand Indonesia kembali menyalurkan bantuan pada korban banjir Bima. Setelah sebelumnya, sabtu, 10 April 2021, mendistribusikan 2 ton telur ayam, dan kini dilanjutkan dengan mengirim 1.000  dus air mineral dan 200 dus sosis siap saji.

Ribuan dus bantuan tersebut mulai disebar ke sejumlah wilayah terdampak, Senin sore (19/4).  Untuk Kecamatan Monta, bantuan dierahkan oleh Manajer PT Charoen Pokphand Indonesia, PT MSJ Bima, Moh Suhaili. 

Bersama para crew, Suhaili mengawali penyerahan bantuan di posko bantuan di Desa Sie. Kedatangan bantuan tersebut disambut oleh Kepala Desa Sie dan warga setempat. Kemudian penyaluran bantuan berlanjut ke Desa Simpasai, Pela, Sakuru dan berakhir di Desa Tangga.

"Alhamdulillah, penyaluran bantuan berjalan aman dan lancar," kata Suhaili.

Bantuan paling banyak didistribusikan ke Kecamatan Monta yakni, 500 dus air mineral dan 130 dus sosis. Selain wilayah terparah, juga banyak para peternak ayam yang rugi akibat banjir beberapa waktu lalu.

"Bantuan ini selain untuk warga, juga diprioritaskan bagi para peternak terdampak banjir," ujarnya.

Untuk bantuan wilayah Kecamatan Bolo dan Kecamatan Hu'u Dompu kata Suhaili disalurkan oleh Teknikal Servis (TS). Sedangkan Kecamatan Woha didistribusikan ke BNPB Kabupaten Bima, yakni 50 dus sosis dan 410 dus air mineral.

"Sore ini (Senin) seluruh bantuan sudah kita sebar ke tiap wilayah terdampak. Cuma untuk bantuan wilayah Woha nanti melalui BNPB," katanya.

Bantuan ini, sebagai bentuk kepedulian dan aksi kemanusiaan Charoen Pokphand pada korban banjir Bima. Dia berharap, bantuan ini bisa meringankan beban korban bencana untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Sebelum, PT Charoen Pokphand juga menyalurkan bantuan 2 ton telur ayam untuk korban banjir. Bantuan itu diserahkan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) RI, drh Makmun MSc pada  4 Desa di Kecamatan Monta, Sabtu lalu (10/4).

Selain telur, Dirjen Kementan juga menyerahkan bantuan obat Sapi pada warga korban banjir. (jw)




Sabtu, 17 April 2021

Petasan Marak, Resahkan Pengguna Jalan dan Warga Sekitar

Petasan

Sekelompok remaja membunyikan petasan sekitar pintu belakang Kantor Wali Kota Bima, Jum'at (16/4).


BimaNews.id,KOTA BIMA-Memasuki bulan Ramadhan, suara petasan terdengar dari ujung ke ujung di Kota Bima. Kondisi itu dikeluhkan warga, karena dianggap sudah mengganggu kenyamanan warga yang menjalankan ibadah puasa.

Bagaimana tidak, sekelompok anak-anak atau remaja tanggung  jalan keliling atau berkumpul di satu tempat, biasanya pinggir jalan. Kemudian membakar dan meledakkan petasan. Hal itu jelas mengganggu pengguna jalan maupun warga sekitar.

Seperti terlihat pada Jumat pagi (16/4), sekelompok  remaja membunyikan petasan di jalan, sekitar pintu belakang Kantor Wali Kota Bima.

Pantauan media ini, usai salat subuh hingga pukul 06.30 Wita, anak-anak berkumpul di ruas jalan, belakang Kantor Wali Kota Bima. Mereka kemudian secara bergantian maupun bersamaan meledakkan petasan. Suara ledakan yang dihasilkan semakin keras, memekakkan telinga.

Aksi anak-anak tersebut menjadi tontonan bagi pengendara yang melintas dan menyita perhatian warga yang olahraga pagi di sekitar lokasi tersebut.

Setelah petasan habis, sekitar pukul 06.40 Wita mereka pun bubar. Sebagian mengarah ke Kelurahan Penato’i, sebagian lain ke Kelurahan Lewirato.

Warga yang menyaksikan ulah sekolompok remaja tersebut mengaku terganggu. Suara petasan mengusik ketika hendak istrahat setelah salat subuh.

"Suara petasan begitu keras. Dari selesai salat subuh hingga pagi, bagaimana kita bisa istirahat,’’ keluh seorang warga setempat.  (cr-jul)

 

Kamis, 15 April 2021

Merantau dari Lombok Timur, Jual Salome Agar Anaknya Bisa Kuliah

Salome
Ruspan, asal Lombok Timur ditemui di Pelabuhan Laut Soekarno Hatta Kota Bima saat jual Salome, Rabu malam (14/4). 
 

BimaNews.id,KOTA BIMA- Kendati tubuh kian ringkih termakan usia, tidak menyurutkan semangat Ruspan, 58 tahun untuk mengais rezeki. Ia harus bekerja keras, banting tulang siang malam, agar asap dapur tetap mengepul.

Pria yang berdomisili di Kelurahan Paruga, Kecamatan Rasa Nae Barat, Kota Bima ini merupakan warga asal Desa Kalijaga Timur, Kecamatan Aikmal, Kabupaten Lombok Timur.

Ruspan pertama kali merantau di Kota Bima sekitar tahun 1994 silam. Saat itu ia bekerja sebagai penjual keliling bakso, dengan gerobak dorong.

Setelah lima tahun berada di Kota Bima, dia mengajak istri bersama anak-anaknya. Namun, beberapa tahun hidup bersama di Kota Bima, kondisi ekonomi keluarga Ruspan terpuruk.

Ruspan kemudian mencoba peruntungan dengan merantau seorang diri ke Sumba, Provinsi NTT. Di sana ia bekerja sebagai penjual barang.

Lagi-lagi usaha itu tidak menjanjikan. Ia pun kembali ke Kota Bima tahun 2006 silam. Beralih menjadi penjual keliling salome dengan rombong sepeda, hingga saat ini.

Setiap hari Ruspan menjajakan dagangan dari dini hari hingga jelang waktu dzuhur. Mendatangi sejumlah sekolah di Kecamatan Asakota dan Rasanae Barat.

"Setelah itu baru saya balik ke rumah untuk salat dzuhur sekaligus istrahat sejenak," jelas Ruspan ditemui saat menjajakan solome di Pelabuhan Bima, Rabu malam (14/4)

Sekitar pukul 14.00 Wita, ayah tiga anak ini kembali menjual daganganya di beberapa tempat keramaian. Seperti di Pantai Ama Hami, Taman Ria dan Lapangan Serasuba.

Dari tempat itu, terakhir Ruspan mangkal di pelabuhan Soekarno Hatta, Kota Bima, hingga pukul 23.30 Wita.

Selain sejumlah tempat keramaian, ruas jalan protokol dan lorong menjadi saksi perjuangan Ruspan menjemput rezeki. Supaya isteri dan anak-anaknya bisa makan.

Menjadi penjual salome menjadi pintuh berkah bagi Ruspan. Pekerjaan itu telah dijalaninya sekitar 14 tahun.

Hasil yang dia dapat setiap hari, bisa menutupi kebutuhan sehari-hari. Kalaupun ada lebih, cukup untuk bekal esok hari dan ditabung untuk kebutuhan pendidikan tiga anaknya.

Saat ini ketiga buah hatinya bisa mengenyam pendidikan. Anak sulung sedang menempuh pendidikan akhir di Universitas Mataram (Unram). Sedangkan anak kedua di bangku SMA dan terakhir di SMP.

Selama ini kata dia, keluarga dan saudara meminta dirinya untuk kembali ke Lombok. Namun permintaan tersebut belum bisa dikabulkan.

Ruspan kuatir pendidikan anaknya pupus di tengah jalan. Sebab di kampung halaman, tidak memiliki lahan sebagai mata pencaharian, seperti warga lain.

"InsyaAllah, kalau anak sudah selesai kuliah semua, baru saya bersama istri balik ke lombok. Saya juga rindu dengan keluarga dan suasana kampung di sana," katanya sedih. (cr-jul)

Rabu, 07 April 2021

Nyanyi dan Joget di Jalan, Cara Biduan di Bolo Galang Dana Untuk Korban Banjir

Galang Dana
 Sejumlah biduan yang tergabung dalam komunitas musik Kabupaten Bima mengumpulkan dana dari pengendara yang melintas. Untuk membantu korban banjir bandang di Kabupaten Bima, Selasa (6/4).
 

BimaNews.id,BIMA-Kondisi warga Kabupaten Bima yang terdampak banjir bandang, memantik keprihatinan dari berbagai kalangan. Sejumlah kelompok warga dari berbagai komunitas, ramai turun ke jalan menggalang dana.

Cara mereka menggalang dana pun beragam. Seperti dilakukan Komunitas Musik Kabupaten Bima di Jalan Lintas Sumbawa. Tepatnya di Desa Darussalam, Kecamatan Bolo, Selasa (6/4). 

Saat meminta sumbangan pada pengendara yang melintas, mereka bernyanyi sambil berjoget di tengah jalan diiringi musik. Tak heran, aksi mereka menjadi perhatian warga dan pengendara yang melintas.

Koordinator kegiatan Gusti mengatakan, sejumlah wanita yang terlibat pada kegiatan tersebut merupakan gabungan biduan di Kecamatan Bolo. Mereka prihatin dengan kondisi korban terdampak banjir, sehingga menggelar aksi galang dana.

"Kami bukan cari sensasi. Ini aksi kemanusiaan untuk membantu korban banjir," jelasnya.

Dana yang terkumpul dari aksi tersebut sekitar Rp 2,5 juta. Rencananya akan diserahkan pada korban, terutama di wilayah yang terparah terdampak banjir.

"Aksi kami akan terus berlanjut. Kami akan turun lagi di sekitar Pasar Sila besok," akunya.

Diharapkannya, aksi sosial yang dilakukan beberapa hari mendatang berjalan lancar. Bisa lebih banyak berbuat membantu korban terdampak banjir. (jul)

 

Minggu, 04 April 2021

Rumuskan Raperda Layanan Izin Online Jasa Konstruksi, Pemda KSB Gandeng LPW NTB

LPW
Pemda KSB gandeng LPW NTB rancang Raperda tentang pedoman layanan izin jasa konstruksi.
 

BimaNews.id,SUMBAWA-Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) merespon Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 14 Tahun 2021 tentang Jasa Konstruksi. PP ini mengatur ketentuan untuk mengakomodir jangkauan pengaturan UU Cipta Kerja.

Menerjemahkan gairah UU Cipta Kerja tersebut, Pemda KSB melalui Dinas PU menggandeng LPW NTB, Kamis (1/4).  Untuk merumuskan substansi ketentuan teknis Peraturan Daerah (Perda) KSB tentang pedoman layanan izin jasa konstruksi. Di kerjasama itu juga dibahas tentang agenda muatan Rancangan Perda (Raperda).

"Tahapan kerjasama ini membahas tentang rancangan muatan Raperda layanan izin online jasa konstruksi," jelas Taufan, Direktur LPW NTB.

Tujuan dari Perda ini menurut dia, untuk memberikan pedoman bagi Pemda KSB mengenai pelayanan perizinan usaha jasa konstruksi. Meliputi Tanda Daftar Usaha Perseorangan (TDUP) dan Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK).

Secara garis besar ruang lingkup pengaturan Perda jasa konstruksi meliputi, pedoman layanan perizinan, pelaksanaan perizinan berusaha, pelaporan dan registrasi pengalaman usaha. Perda ini juga sekaligus menggantikan Perda yang di keluarkan pada tahun 2005.

"Perbedaan yang mendasar adalah perda lama masih melalui mekanisme manual di Dinas Perizinan Terpadu Satu Pintu. Sedangkan, Raperda baru ini terintegrasi dengan sistem elektronik atau Online Single Submission (OSS)," katanya.

Rancangan Perda ini lanjut dia, merupakan bagian dari perwujudan pembangunan jasa konstruksi untuk mempercepat kemajuan daerah. Dengan sistem integrasi online ini diharapkan, mempercepat layanan dan mempersempit ruang gratifikasi atau kompromi.

Selain itu, yang perlu diperhatikan pada setiap norma ataupun kebijakan Pemda adalah tetap memperhatikan instrumen pembangunan berkelanjutan.

"Kami juga berharap rancangan Perda juga dapat direspon oleh Pemda lain di NTB," harapnya. (jw)

 

Ad Placement

Kota Bima

Bima

Dompu