Bima News: Kabupaten Bima
Tampilkan postingan dengan label Kabupaten Bima. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kabupaten Bima. Tampilkan semua postingan

Kamis, 20 Januari 2022

Pilkades Serentak di Kabupaten Bima Tahun 2022 Diikuti 57 Desa

Tajudin
Tajuddin SH
 

BimaNews.id, BIMA-Sebanyak 57 desa di Kabupaten Bima akan mengikuti Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak pada Juli 2022 mendatang.

Sejumlah desa yang akan melaksanakan Pilkades serentak itu tersebar pada  sejumlah kecamatan. Rinciannya,  Kecamatan Lambitu dan Sanggar masing-masing 1 desa, Tambora 2 desa, Madapangga dan Bolo masing-masing 3 desa.

Kemudian di Kecamatan Donggo lima desa, Soromandi  empat desa, Woha, Belo, Palibelo, Ambalawi dan Wera masing-masing tiga desa. Kecamatan Sape 5 desa, Lambu 4 desa, Wawo 3 desa, Langgudu 6, Parado 2 dan Kecamatan Monta 4 desa.

Kepala DPMDes Kabupaten Bima, Tajuddin SH MSi mengatakan, pencanangan Pilkades serentak diagendakan di atas tanggal 20 Januari. Selanjutnya akan dikeluarkan rekomendasi  kepada BPD desa untuk membentuk panitia Pilkades.

"Untuk calon Kades maksimal 5 orang. Kalau pendaftar lebih dari itu, akan diseleksi oleh panitia," terang Tajuddin.

Persyaratan calon jelasnya, berkelakuan baik, pendidikan minimal SMP dan lain-lain.

"Ini syarat utama yang harus dipenuhi calon Kades  sesuai tertuang dalam Peraturan Bupati (Perbub),’’ tandasnya.

Bagi Kades yang ingin kembali mencalonkan diri, harus mendaftar. Jika ditetapkan sebagai calon, bersangkutan harus mengundurkan diri secara resmi.

"Setelah Pilkades Juli, pelantikan diagendakan pada  Agustus mendatang," tutupnya. (ar)

Kamis, 13 Januari 2022

Target PAD Dispar 2022 Malah Turun Jadi Rp 160 juta

Masykur
Masykur ST. MT
 

BimaNews.id, BIMA-Target penerimaan dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bima tahun 2022 jauh menurun dibandingkan 2021 lalu.  Jika tahun 2021 lalu ditargetkan Rp 400 Juta, tahun 2022 hanya Rp 160 juta lebih.

Sekretaris Dispar Kabupaten Bima Masykur MT  beralasan, penurunan target PAD  tahun 2022 ini karena beberapa faktor.

Diantaranya kata dia,  selama pandemi Covid-19, minat wisatawan berkunjung ke objek wisata di wilayah Kabupaten Bima turun drastis. Sementara penerimaan PAD Dispar, sebagian besar bersumber dari  sektor pariwisata.

"Pengaruh Covid-19,  wisatawan yang berlibur ke destinasi wisata kita jauh berkurang,"  sebutnya.

Hal lain sebut Masykur, lambannya  penerapan Peraturan Daerah (Perda) retribusi yang baru. Saat ini masih tahap melengkapi untuk kemudian akan dikonsultasikan ke pemerintah provinsi dan pusat.

Perda tersebut salah satunya mengatur  tentang nominal retribusi bagi pengunjung objek wisata. Mulai dari wisatawan lokal, nasional maupun mancanegara.

"Bagi wisatawan lokal dan nasional tarif masuk ditentukan Rp  5 ribu per orang. Sementara mancanegara Rp 10 ribu per orang," beber alumni UGM ini.

Diharapakan Perda tersebut sudah bisa diberlakukan pada triwulan kedua atau sekitar April mendatang. Sehingga penerimaan PAD bisa digenjot, sehigga target bisa dipenuhi.

"Saat ini kami masih gunakan Perda lama. Dengan tarif per orang Rp 2.000,  berlaku untuk  semua wisatawan yang berkunjung," bebernya.

Jika Perda baru  belum bisa diterapkan hingga akhir tahun 2022, Masykur pesimis  Dispar  bisa memenuhi  target PAD yang dipatok.

Untuk PAD 2022 ini telah ditetapkan target untuk beberapa titik objek wisata  di Bima. Museum Asi Mbajo ditargetkan  Rp 28 juta, Pasanggrahan Oi Wobo Wawo, Rp 10,6 juta,  situs Wadu Pa'a Rp 6 juta.

Kemudian Taman Wisata Oi Marai di Kecamatan Tambora, Rp 15 juta, Taman Kalaki Rp 25 juta, Uma Lengge, Rp 12 juta dan Pantai Lariti Rp 40 juta.

"Termasuk hasil sewa aset milik daerah di Kalaki, Rp 30 juta," bebernya. (jul)

Senin, 13 Desember 2021

MTQ Tingkat Provinsi NTB, Kabupaten Bima Target Masuk Tiga Besar

TC
Kabag Kesra Setda Bima Jubair SAg (tengah) didampingi perwakilan Kemenag, H Mujiburahman SAg (kiri) dan pembina LPTQ, TGH Ridwan Umar SPdi saat pembukaan training center kafilah di Hotel La illa.
 

BimaNews.id, BIMA-Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ) Kabupaten Bima akan memberikan hasil terbaik pada Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) tingkat Provinsi NTB, mendatang. Bahkan kafilah Kabupaten Bima menargetkan posisi tiga besar pada perhelatan pemuliaan Al-Qur'an tersebut.

"Kabupaten Bima punya catatan prestasi yang baik di MTQ provinsi. Kenapa kita tidak bisa mengulanginya," tegas Kabag Kesra Setda Bima Jubair SAg ditemui di acara Training Center (TC) di Hotel Laila, Jumat (10/12).

Masuk tiga besar pada MTQ provinsi bukan sesuatu yang tidak mungkin diraih Kabupaten Bima. Apalagi saat ini Kabupaten Bima memiliki qori-qoriah terbaik dan berprestasi.

Seperti kembali tampilnya Syamsuri Firdaus, juara dunia MTQ di Turki. Kemudian hijrahnya qoriah terbaik Kota Bima sekaligus mantan juara MTQ Nasional.

"Kita juga punya guru besar sekaligus tokoh ulama, TGH Ridwan Umar SPdi sebagai pembina. Ini yang akan menjadi tumpuan harapan kita," aku Jubair.

Prestasi Kabupaten Bima pada  MTQ provinsi di satu dekade terakhir diakui menurun. Terakhir, hanya mampu berada di posisi lima dari 10 kota dan kabupaten di NTB.

"Tahun ini kita punya skuat berbeda dari tahun sebelum. Bahkan juara umum bisa kita rebut," akunya optimis.

MTQ tingkat provinsi kata dia, diperkirakan digelar antara Februari dan Maret 2022. Menjelang event tahunan itu, LPTQ Kabupaten Bima menggelar TC (Training Center) yang dipusatkan di Hotel Laila selama 5 hari. Mulai Kamis (9/12) sampai Senin (13/12).

"TC ini sengaja kita percepat untuk memaksimalkan persiapan," ujar Jubair.

TC menurut dia, sebagai sarana untuk membekali peserta dalam meningkatkan kemampuan di bidang masing-masing. TC juga wadah untuk membangun komunikasi sekaligus memperkuat kesiapan mental bagi peserta.

"Kita upayakan TC digelar rutin hingga menjelang MTQ. Walaupun Pemda hanya menyanggupi satu kali," janjinya. (jw)

Selasa, 09 November 2021

November Digenjot, Vaksinasi di Kabupaten Bima Kini 41,25 Persen

Alamsyah
Alamsyah, SKM
 

BimaNews.id, BIMA- Capaian vaksinasi di Kabupaten Bima selama bulan November meningkat. Jika tertanggal 31 Oktober lalu, capaian dosis pertama tercatat sebanyak 105.458 sasaran atau 27,31 persen.  Kini meningkat  menjadi 159.259 atau 41,25 persen.

Untuk dosis kedua, dari capaian sebelumnya 27.857 sasaran atau 7,21 persen, meningkat menjadi 37.687 sasaran atau 9,76 persen

Peningkatan ini tercatat pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bima. Terhitung data yang masuk hingga Minggu (7/11).

"Dari tanggal 1 November capaian vaksinasi sudah sebanyak 53.801 sasaran untuk dosis pertama dan 9.830 sasaran dosis kedua," sebut Kepala Dinkes Kabupaten Bima melalui Kabid P2PL, Alamsyah SKM dihubungi via seluler, Senin (8/11).

Capaian ini katanya, berkat kerja ekstra semua pihak sejak awal November. Terutama petugas di tiap Puskesmas se Kabupaten Bima, dibantu pemerintah desa dan kecamatan, Babinsa, Babinkantibmas, hingga masyarakat umum.

"Kadang petugas setiap PKM membuka pelayanan empat hingga lima lokasi yang berbeda dalam sehari. Petugas menyasar setiap desa dan sekolah," terangnya.

Peningkatan ini sebutnya, menyusul adanya instruksi dari Bupati Bima. Untuk memaksimalkan pelayanan vaksinasi, agar target terpenuhi.

Malah akunya, Bupati dan Wakil Bupati Bima ikut  memantau pelayanan vaksin di sejumlah lokasi. Begitu juga dengan Sekda dan pejabat terkait lain ikut memantau. Hingga melibatkan pihak TNI dan Polri.

"Hasilnya, hingga pekan kemarin capaian vaksinasi di Kabupaten Bima sudah lebih 41,25 persen,’’ sebut mantan Kepala PKM Soromandi ini. (ar)

Senin, 24 Mei 2021

Petani di Donggo Keluhkan, Harga Jagung Kini Turun Rp 4.700 Per Kilogram

Jagung
Rafli bersama keluarga saat mengisi jagung ke karung setelah di jemur di halaman samping rumahnya di Desa Mpili.
 

BimaNews.id, BIMA-Petani jagung di Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima, keluhkan harga jagung kini  terus turun. Sebelumnya sempat naik pada angka Rp 4.900 per kilogram, kemudian turun Rp 4.850. Terakhir, kabarnya turun menjadi Rp 4.750 per kilogram   untuk harga jual di lokasi.

"Kok harga jagung terus turun," keluh Rafli, petani asal Desa Mpili, Kecamatan Donggo  pada Radar Tambora, Minggu (23/5).

Padahal informasi yang dia peroleh, harga jagung di gudang beberapa hari lalu Rp 5.200 per kilogram. Kabar terakhir, sudah turun menjadi Rp 4.900 per kilogram.

Diceritakannya, ketika dia menjual jagung pada  sekitar pertengahan Ramadan sebanyak 4,5 ton dengan harga Rp 4.900 per kilogram. Penjualan kedua  sekitar akhir Ramadan sebanyak 4,6 ton dengan harga Rp 4.850 per kilogram.

‘’Saat ini kabarnya, harga jual jagung turun lagi antara Rp 4.700 hingga Rp 4.750 per kilogram,’’ bandingnya.

Pria yang akrab disapa Fel ini berharap, kondisi ini mendapat perhatian pemerintah daerah.  Supaya harga jagung tidak terus turun. (ar)

Kamis, 20 Mei 2021

Baru Tiga Desa di Soromandi Telah Cairkan DD Tahap Pertama, Tajuddin: Ini Bukti Tidak Serius Bangun Desa

Pembinaan
Kepala DPMDes Kabupaten Bima, Tajuddin SH (tengah) memberikan arahan pada suatu kegiatan
 

BimaNews.id, BIMA-Hingga Mei ini, baru tiga dari tujuh desa di Kecamatan Soromandi yang telah mencairkan Dana Desa (DD) tahap pertama 2021. Padahal,  seharusnya saat ini memasuki pencairan tahap kedua.

"Yang sudah cairkan DD  tahap pertama yakni, Desa Bajo, Kananta dan Lewintana," jelas Kepala Dinas Permusyawaratan Masyarakat Desa (DPMDes) Kabupaten Bima, Tajuddin SH, Rabu (19/5).

Sedangkan yang belum mengajukan pencairan DD yaitu, Desa Wadukopa, Sai, Sampungu dan Punti. Penyebabnya, mereka belum menyusun Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) atau Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes).

"DD belum bisa dicairkan, berarti pemerintah desa belum menyusun APBDes," jelasnya.

Desa yang belum melakukan pencairan diharap secepatnya menyusun APBDes. Sebab, keterlambatan pencairan DD akan menghambat program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. Termasuk pencairan Bantuan Langsung Tunai (BLT).

"Sudah sering kita ingatkan, baik melalui sosialisasi langsung maupun via Daring (Dalam Jaringan). Tapi, kembali pada kesadaran Pemdes. Adanya keterlambatan ini, berarti mereka tidak serius membangun desa," tegas Tajuddin. (jul)

 

Selasa, 18 Mei 2021

Jaga Kamtibmas dan Cegah Kerumunan, Polsek Soromandi Rutin Patroli Sejumlah Tempat Wisata

Ipda Zulkifli
Ipda Zulkifli
 

BimaNews.id, BIMA- Mengantisipasi penyebaran Covid-19, Kepolisian Sektor (Polsek) Soromandi menggelar patroli di sejumlah tempat wisata di Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima.

Patroli digelar sejak Idul Fitri, hingga hari ini masih dilakukan personel Polsek setempat. Terutama di lokasi-lokasi wisata seperti di So Noti, Pulau Kambing, Benteng Asakota, Wadu Pa'a, Pesisir Sai Oi Busi dan beberapa pusat keramaian lain.

Kopolsek Soromandi, Ipda Zulkifli SH mengatakan, dalam satu hari pihaknya berpatroli beberapa kali. Tergantung keramaian terlihat.

Kapolsek yang akrab disapa bang Zul ini mengaku, instruksi patroli langsung dikeluarkan oleh pusat untuk mengantisipasi kemungkinan gangguan kamtibmas. Terutama penyebaran Covid-19, keributan, pencurian kendaraan dan lain-lain.

"Kita turun sekaligus imbau warga untuk mewaspadai terjadi semua itu. Terutama mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19," imbuh Zul ditemui Radar Tambora di ruangannya.

Selama patroli kata dia, situasinya kondusif. Tidak ada kerumunan atau keramaian yang berlebihan. (ar)

Senin, 17 Mei 2021

Berikan Klarifikasi, Kepala Pasar Sila Ngaku Tiap Hari Pekerjakan Lima Petugas Kebersihan

Kaharudin
Kaharudin
 

BimaNews.id, BIMA-Tidak adanya truk pengangkut sampah, diakui sebagai penyebab utama Pasar Sila kumuh. Pengelola Pasar mengklaim, sudah pekerjakan lima petugas kebersihan untuk membersihkan sampah di pasar.

Klarifikasi ini disampaikan Kepala UPTD Pasar Bolo atau yang dikenal dengan Pasar Sila, Kaharudin beerapa waktu lalu.

"Ada lima petugas kebersihan, setiap sore bekerja membersihkan sampah, tiga hingga empat jam. Buktinya bisa dilihat sekarang, pasar bersih, " ungkap Kaharudin.

Adanya keluhan pedagang tidak adanya petugas kebersihan kata Kaharudin, karena petugas kebersihan bekerja pada sore hari, di saat para pedagang sudah pulang. Praktis, pedagang tidak pernah melihat bagaimana petugas kebersihan bekerja.

"Bagaimana mereka mau lihat, petugasnya kerja setelah mereka pulang. Kalau Pasar dibersihkan saat pedagang ada, ya tidak mungkin, " tegasnya.

Satu-satunya kendala yang diakui Kaharudin,  sampah menumpuk setelah dibersihkan dan dikumpulkan. Tidak diangkut truk pengangkut sampah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

"Hanya itu kendalanya. Tentu tidak bisa kami tangani semua masalah yang muncul. Butuh campur tangan Pemkab Bima juga, " harap Kaharudin.

Selama ini kata dia, pengelola pasar sudah bekerja maksimal sesuai kewenangan yang ada. Termasuk soal penarikan iuran pasar, tidak ada paksaan.

"Seperti saat banjir kemarin, tidak menarik iuran. Kami mengerti kondisi yang ada, " tandasnya.

Ketika ditanya jumlah PAD yang terkumpul dari retribusi iuran pasar ini, Kaharudin enggan mengungkapnya. (ar)

Libur Lebaran, Sejumlah Tempat Wisata di Soromandi Sepi Pengunjung

Wisata

Sejumlah warga sedang menikmati suasana pantai saat rekreasi di Pantai So Noti, Minggu (16/5) pagi.


BimaNews.id, BIMA-Libur lebaran sejumlah tempat wisata biasanya ramai dikunjungi warga, tidak demikian tahun ini. Sejumlah tempat wisata di Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima, malah sepi pengunjung.

Di Soromandi Kabupaten Bima, ada beberapa tempat wisata menjadi andalan. Seperti Pantai So Noti, Benteng Asa Kota dan Situs Sejarah Waduh Pa'a.

Pantauan media ini, Minggu (16/5) Pantai So Noti dan Benteng Asa Kota tidak terlalu ramai dikunjungi wisatawan. Padahal, tahun-tahun sebelumnya, dua tempat wisata ini disesaki pengunjung. Baik dari warga Kabupaten Bima, maupun Kota dan Dompu.

Sri Rejeki, warga Desa Tambe, Kecamatan Bolo mengaku  baru pertama kali mengunjungi Pantai So Noti.  "Pantainya teduh, meskipun tidak ramai, " ujarnya.

Menurutnya, berekreasi menjadi hal wajib setelah lebaran disibukkan dengan silaturrahim kepada keluarga dan kerabat.

Sri mengatakan, Pantai So Noti memiliki daya tarik tersendiri. Hanya saja, pantai dengan pemandangan Teluk Bima tersebut masih membutuhkan penataan, agar lebih menarik lagi.

Pengunjung lain, Aisyah, warga Desa Bajo, Kecamatan Soromandi merasakan perbedaan tingkat kunjungan wisatawan di Pantai So Noti pada lebaran tahun ini.

"Tumben tahun ini sepi. Mungkin karena Covid ya, " ujarnya.

Menurutnya, ada beberapa tempat yang biasanya ramai dikunjungi warga selain Pantai So Noti. Yakni Pulau Kambing dan Benteng Asa Kota. Ia dan keluarganya, pernah berwisata ke tempat lain. Namun, tidak aman karena ada keributan. Tahun ini ke tempat wisata terdekat saja.

Sementara itu, Abdul Rais pedagang di Pantai So Noti juga merasakan sepinya pengunjung pada liburan lebaran tahun ini. Biasanya, ia bisa meraup untung hingga jutaan rupiah. Kali ini, pengunjung sepi pendapatannya jauh berkurang.

"Mungkin karena warga sibuk panen, jadi tidak banyak yang berekreasi, " pungkasnya. (ar)

Kamis, 06 Mei 2021

2021 Dana Hibah Nol, Bantuan Saat Safari Ramadan Bupati Rogoh Kantong Pribadi

Ahyani
Ahyani SAg
 

 BimaNews.id, BIMA-Bantuan diserahkan Bupati Bima, Hj Indah Damayanti Putri selama kegiatan Safari Ramadan, bukan bersumber dari dana hibah. Melainkan dari  kantong pribadi.

Kasubag Bina Mental Spiritual Bagian Kesra Setda Kabupaten Bima, Ahyani SAg. MM mengatakan, tahun sebelumnya, Pemerintah Kabupaten selalu anggarkan dana hibah untuk masjid dan musala. Tahun ini tidak ada lagi, termasuk untuk kegiatan safari ramadan.

‘’Semua ditiadakan dengan adanya refocusing anggaran,’’ terangnya pada Radar Tambora, Rabu (5/5).

Anggaran yang ada saat ini di Bagian Kesra sebutnya, hanya berupa bantuan Alquran untuk masjid. Jumlahnya pun bervariasi. Ada yang dapat 10, 20 eksemplar. Ada juga yang lebih dari itu.

Ketika ada bantuan diserahkan Bupati dan Wakil Bupati Bima saat safari Ramadan, bukan dari dana hibah. Melainkan bantuan pribadi. Seperti bantuan pada Masjid di Desa Renda dan beberapa masjid lain.

"Untuk masjid di Renda, bupati memberikan bantuan Rp 50 juta rupiah. Seperti yang pernah bupati janjikan dulu," sebut Yani.

Termasuk bantuan lain yang diberikan, berupa sarung dan mukenah juga bersumber dari pribadi Bupati Bima. (ar)

Urus Dokumen Kependudukan Sebaiknya Langsung, Hindari Melalui Calo

Salahuddin
Salahuddin
 

BimaNews.id, BIMA-Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Kadisdukcapil) Kabupaten Bima, Salahuddin SH mengimbau warga tidak menggunakan jasa calo untuk mengurus dokumen kependudukan. Lebih baik urus sendiri, karena setiap pelayanan gratis.  Tidak dipungut biaya sepersen pun.

"Pelayanan kita berikan mudah dan cepat, asal semua berkas dan persyaratan yang diperlukan telah dilengkapi,’’ katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (5/5).

Bagi warga yang ingin mengurus dokumen kependudukan saran Salahuddin,  jangan mendadak. Tapi dipersiapkan jauh-jauh hari, sehingga ketika dibutuhkan sudah ada.

‘’Kebiasaan kita selama ini, baru mau mengurus dokumen kependudukan ketika ada perlu, atau mendapat bantuan. Sehingga semua serba mendadak,’’ sebutnya.

Padahal, mengurus dokumen kependudukan tidak rumit. Bagi warga tidak berkesempatan datang ke kantor Dukcapil, bisa ke tim PPKD (Petugas Pendata Kependudukan Desa) yang ada di setiap desa.

"Kalau tim PPKA yang urus, ada pelayanan khusus kami sediakan. Asal membawa surat tugas resmi dari desa,"  terangnya.

Pelayanan di Disdukcapil  saat ini aku Salahuddin sudah semakin baik. Pihaknya juga terapkan jemput bola.  Turun memberikan pelayanan pada warga di tiap desa.

Hal ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, agar melengkapi dokumen kependudukan mereka. Seperti KTP, KK, akta kelahiran dan lain-lain.

Terhadap pegawai di lingkup Dikdukcapil kantor Dukcapil juga ditegaskan, agar tidak menjadi calo. Jika ditemukan dan terbukti, akan dikenakan sanksi berat, bahkan bisa dipecat.

"Ini penekanan Dirjen dan Bupati Bima soal pelayanan dokumen kependudukan," terangnya. (ar)

Selasa, 04 Mei 2021

Tingkat Partisipasi Vaksinasi Covid-19 di Soromandi Kabupaten Bima Rendah

Nasarudin
Nasarudin SKep. Ners
 

BimaNews.id, BIMA-Partisipasi tenaga pendidik mengikuti vaksinasi Covid-19 di Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima rendah. Dari puluhan lembaga pendidikan yang ada, saat ini tercatat 35 guru yang sudah divaksin.

"Mereka yang sudah divaksin yakni, dari SDN Inpres Saba, SD Inpres Sampungu, SMAN 3 Soromandi dan beberapa orang guru SMP di Dusun Wonto," jelas Kepala Sub Bagian (Kasubag) Umum Puskesmas Soromandi, Nasarudin SKep, Ners, Senin (3/5).

Padahal katanya, Tenaga Kesehatan (Nakes) sudah lebih awal melayangkan surat pemberitahuan vaksinasi sejak 29 Maret lalu.  Melalui Kepala KUPT Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), Fahris MPd. Begitu juga pada instansi-instansi pelayanan publik lain.

"Kami menduga KUPT tidak serius membina guru-guru di satuan pendidikan. Sehingga, kurang kesadaran guru ikut vaksinasi. Termasuk, dia (KUPT, red) sendiri hingga sekarang belum divaksin," katanya.

Vaksinator Agus Harianto SKep. Ners mengaku selain tenaga pendidik,  kesadaran pegawai di kantor pelayanan publik di Soromandi juga rendah. Seperti di KUPT Pertanian, KUPT Peternakan dan sejumlah instansi lain. Termasuk dua pejabat tinggi di Soromandi, yakni Camat dan Sekcam belum divaksin.

"Harusnya mereka sebagai kepala wilayah memberikan contoh yang baik pada bawahan. Agar masyarakat juga mau divaksinasi. Mana mungkin masyarakat mau divaksin, kalau pemimpinnya seperti itu," tegasnya.

Terkait minimnya partisipasi pelayanan publik di Soromandi, sudah disampaikan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Bima. Dinas Kesehatan meminta petugas vaksin berkunjung langsung ke Instansi dan satuan pendidikan, untuk vaksinasi. Namun hingga kini kata dia, belum bisa dilakukan, mengingat masih fokus vaksinasi pada warga Lanjut Usia (Lansia).

"Mungkin setelah ini baru kita turun langsung ke sekolah dan kantor-kantor," tandasnya. (cr-jul)

 

Ad Placement

Kota Bima

Bima

Dompu