Bima News: Dompu
Tampilkan postingan dengan label Dompu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dompu. Tampilkan semua postingan

Minggu, 22 November 2020

Butiran Es Turun Bersama Hujan, Bikin Heboh Warga Manggelewa

DOMPU-Hujan es melanda Kecamatan Manggelewa, Minggu siang (22/11). Fenomena ini disebut tidak biasa karena sudah lama tidak terjadi di wilayah dataran tinggi di Kabupaten Dompu itu..

Suharyanto, warga Desa Sori Utu Kecamatan Manggelewa mengaku, hujan es terjadi sekitar pukul 13.30 Wita. Turun disertai kilat dan petir serta angin kencang.

“Hujan es turun hanya sebentar,”  kata Suharyanto pada Radar Tambora.

Butiran es yang turun dari langit berukuran sebesar kelereng. Fenomena ini bukan pertama kali terjadi di Manggelewa. Sekitar empat tahun lalu, pernah terjadi.

“Kalau gak salah sekitar tahun 2016, pas mulai musim hujan,” ujarnya.

Sementara staf Desa Sukadamai, Erwin Munandar mengatakan, hujan es cukup menghebohkan warga. Sebab, fenomena ini cukup langka di wilayah Manggelewa.

“Tidak ada kerusakan rumah akibat hujan es tersebut,” pungkasnya. (jw)

Butiran Es Turun Bersama Hujan, Bikin Heboh Warga Manggelewa

DOMPU-Hujan es melanda Kecamatan Manggelewa, Minggu siang (22/11). Fenomena ini disebut tidak biasa karena sudah lama tidak terjadi di wilayah dataran tinggi di Kabupaten Dompu itu..

Suharyanto, warga Desa Sori Utu Kecamatan Manggelewa mengaku, hujan es terjadi sekitar pukul 13.30 Wita. Turun disertai kilat dan petir serta angin kencang.

"Hujan es turun hanya sebentar,"  kata Suharyanto pada Radar Tambora.

Butiran es yang turun dari langit berukuran sebesar kelereng. Fenomena ini bukan pertama kali terjadi di Manggelewa. Sekitar empat tahun lalu, pernah terjadi.

"Kalau gak salah sekitar tahun 2016, pas mulai musim hujan," ujarnya.

Sementara staf Desa Sukadamai, Erwin Munandar mengatakan, hujan es cukup menghebohkan warga. Sebab, fenomena ini cukup langka di wilayah Manggelewa.

"Tidak ada kerusakan rumah akibat hujan es tersebut," pungkasnya. (jw)

Dihantam Putting Beliung, Puluhan Rumah di Manggelewa Rusak

DOMPU-Angin puting beliung disertai hujan menerpa dua desa di Kecamatan Manggelewa, Minggu siang (22/11). Akibatnya, puluhan rumah warga dan satu rumah walet rusak parah.

Informasi yang dihimpun, hujan disertai angin kencang itu terjadi sekitar pukul 13.00 Wita. Tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut. Namun, kerugian ditaksir ratusan juta rupiah.

Kerusakan terparah terjadi di Desa Lanci Jaya.  Tercatat 12 rumah rusak di Dusun Woro Jaya dan 11 rumah di Dusun Mujur. Kerusakan juga terjadi di  di Desa Sukadamai,  enam unit rumah dan satu rumah walet rusak.

“Data sementara, tercatat 29 rumah yang rusak parah akibat puting beliung,’’ sebut staf Desa Sukadamai, Erwin Munandar pada Radar Tambora, kemarin.

Selain rumah panggung, beberapa rumah permanen juga alami kerusakan pada bagian atap hingga tembok roboh.

“Hampir semua tidak bisa ditempati,” ujarnya.

Kepala BPBD Dompu Jufri ST MSi mengaku, sudah mendapatkan informasi tentang kerusakan rumah akibat puting beliung. Namun pihaknya belum bisa ke lokasi, karena ada pohon tumbang depan Kodim 1614 Dompu.

“Sekarang kita lagi konsen pada pohon tumbang depan Kodim,” katanya. (jw)

Dihantam Putting Beliung, Puluhan Rumah di Manggelewa Rusak

DOMPU-Angin puting beliung disertai hujan menerpa dua desa di Kecamatan Manggelewa, Minggu siang (22/11). Akibatnya, puluhan rumah warga dan satu rumah walet rusak parah.

Informasi yang dihimpun, hujan disertai angin kencang itu terjadi sekitar pukul 13.00 Wita. Tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut. Namun, kerugian ditaksir ratusan juta rupiah.

Kerusakan terparah terjadi di Desa Lanci Jaya.  Tercatat 12 rumah rusak di Dusun Woro Jaya dan 11 rumah di Dusun Mujur. Kerusakan juga terjadi di  di Desa Sukadamai,  enam unit rumah dan satu rumah walet rusak.

"Data sementara, tercatat 29 rumah yang rusak parah akibat puting beliung,'’ sebut staf Desa Sukadamai, Erwin Munandar pada Radar Tambora, kemarin.

Selain rumah panggung, beberapa rumah permanen juga alami kerusakan pada bagian atap hingga tembok roboh.

"Hampir semua tidak bisa ditempati," ujarnya.

Kepala BPBD Dompu Jufri ST MSi mengaku, sudah mendapatkan informasi tentang kerusakan rumah akibat puting beliung. Namun pihaknya belum bisa ke lokasi, karena ada pohon tumbang depan Kodim 1614 Dompu.

"Sekarang kita lagi konsen pada pohon tumbang depan Kodim," katanya. (jw)

Senin, 16 November 2020

Nyaris Tak Ikut, Karena Kendala Biaya

Ayu Sukasari
JUARA: Ayu Sukasari, mahasiswi STKIP Yapis Dompu keluar sebagai pemenang Duta Pariwisata NTB 2020. Foto: IST

 

MATARAM-Mahasiswi STKIP Yapis Dompu, Ayu Sukasari keluar sebagai pemenang Duta Remaja Pariwisata NTB 2020. Mahasiswi asal Dusun Finis, Desa Hu’u, Kecamatan Hu’u ini berhasil mengungguli sejumlah finalis dari berbagai kota/kabupaten di NTB.

Prestasi yang diraih satu dari empat wakil Kabupaten Dompu ini tidak disangka. Sebab, mahasiswi Prodi Bahasa Inggris ini sebelumnya terancam tidak ikut, karena kendala biaya. Bahkan biaya itu diperoleh dari hasil galang dana.

“Bukan sekadar biaya transportasi, tapi, juga untuk kebutuhan selama lomba. Supaya dia bisa ikut, saya galang dana,” kata Jamaah, Dosen Bahasa Inggris, STKIP Yapis pada Radar Tambora.

Ayu kata dia, berasal dari keluarga kurang mampu. Kedua orangtuanya hanya berprofesi sebagai penjual bakso di desa. Kedua orang tuanya masuk sebagai penerima PKH dan beras miskin.

“Dia bisa ikut Duta Remaja Pariwisata NTB, karena sebelum dia pernah menjuarai Duta Dedare tahun 2019,” jelas pria asal Desa Daha, Kecamatan Hu’u ini.

Putri sulung dari dua bersaudara buah pernikahan Yamin M Abas dan Hasnah ini sudah diprediksi bakal menjuarai kontestasi tersebut. Selain cantik dan tinggi, Ayu dikenal sebagai anak yang pintar dan cerdas.

“Saya gak ragu kalau dia ikut duta pariwisata,” tutur dosen yang juga sebagai Pemerhati Wisata ini.

Puncak pemilihan Duta Remaja Pariwisata NTB 2020 berlangsung di Taman Budaya NTB, Sabtu malam (14/11). Diikuti lebih dari puluhan finalis dari berbagai kota di NTB.

Dalam kontestasi itu Kabupaten Dompu mengirim empat peserta. Selain Ayu Sukasari, juga terdapat Ahmad, Jihad dan Putri Wulandari. Namun, hanya Ayu yang berhasil keluar sebagai pemenang.

Ayu dan para pemenang lain akan dikirim ke kontes internasional yaitu,bLittle Miss dan Mister Pacific World NTB 2020, Mister dan Miss Teen Pacific World NTB 2020, C Plan Kids Supermodel NTB 2020, Miss, Little Miss dan Mister Ultracontinental NTB 2020. Kemudian, Mister Tourism Globe NTB 2021, Mister dan Miss Tourism Culture dan Universe NTB 2021, Mister Supra Global NTB 2021, Mister Universe Indonesia NTB 2020, Mister Landscape Indonesia 2020 (Aziz Basangga) Miss Ocean Indonesia NTB 2020 (Azizah) dan Mister Teen International NTB 2021.

Ketua Yapis Dompu, Arman Anwar SE mengapresiasi prestasi yang diraih Ayu Sukasari. Prestasi ini menurut dia, suatu kebanggaan bagi Kampus STKIP Yapis dan Kabupaten Dompu.

“Semoga di kontes berikutnya dia bisa kembali mengharumkan nama STKIP Yapis dan Bumi Nggahi Rawi Pahu,” harapnya. (jw)

Nyaris Tak Ikut, Karena Kendala Biaya

[caption id="attachment_2208" align="alignnone" width="720"]Ayu Sukasari JUARA: Ayu Sukasari, mahasiswi STKIP Yapis Dompu keluar sebagai pemenang Duta Pariwisata NTB 2020. Foto: IST[/caption]

 

MATARAM-Mahasiswi STKIP Yapis Dompu, Ayu Sukasari keluar sebagai pemenang Duta Remaja Pariwisata NTB 2020. Mahasiswi asal Dusun Finis, Desa Hu'u, Kecamatan Hu'u ini berhasil mengungguli sejumlah finalis dari berbagai kota/kabupaten di NTB.

Prestasi yang diraih satu dari empat wakil Kabupaten Dompu ini tidak disangka. Sebab, mahasiswi Prodi Bahasa Inggris ini sebelumnya terancam tidak ikut, karena kendala biaya. Bahkan biaya itu diperoleh dari hasil galang dana.

"Bukan sekadar biaya transportasi, tapi, juga untuk kebutuhan selama lomba. Supaya dia bisa ikut, saya galang dana," kata Jamaah, Dosen Bahasa Inggris, STKIP Yapis pada Radar Tambora.

Ayu kata dia, berasal dari keluarga kurang mampu. Kedua orangtuanya hanya berprofesi sebagai penjual bakso di desa. Kedua orang tuanya masuk sebagai penerima PKH dan beras miskin.

"Dia bisa ikut Duta Remaja Pariwisata NTB, karena sebelum dia pernah menjuarai Duta Dedare tahun 2019," jelas pria asal Desa Daha, Kecamatan Hu'u ini.

Putri sulung dari dua bersaudara buah pernikahan Yamin M Abas dan Hasnah ini sudah diprediksi bakal menjuarai kontestasi tersebut. Selain cantik dan tinggi, Ayu dikenal sebagai anak yang pintar dan cerdas.

"Saya gak ragu kalau dia ikut duta pariwisata," tutur dosen yang juga sebagai Pemerhati Wisata ini.

Puncak pemilihan Duta Remaja Pariwisata NTB 2020 berlangsung di Taman Budaya NTB, Sabtu malam (14/11). Diikuti lebih dari puluhan finalis dari berbagai kota di NTB.

Dalam kontestasi itu Kabupaten Dompu mengirim empat peserta. Selain Ayu Sukasari, juga terdapat Ahmad, Jihad dan Putri Wulandari. Namun, hanya Ayu yang berhasil keluar sebagai pemenang.

Ayu dan para pemenang lain akan dikirim ke kontes internasional yaitu,bLittle Miss dan Mister Pacific World NTB 2020, Mister dan Miss Teen Pacific World NTB 2020, C Plan Kids Supermodel NTB 2020, Miss, Little Miss dan Mister Ultracontinental NTB 2020. Kemudian, Mister Tourism Globe NTB 2021, Mister dan Miss Tourism Culture dan Universe NTB 2021, Mister Supra Global NTB 2021, Mister Universe Indonesia NTB 2020, Mister Landscape Indonesia 2020 (Aziz Basangga) Miss Ocean Indonesia NTB 2020 (Azizah) dan Mister Teen International NTB 2021.

Ketua Yapis Dompu, Arman Anwar SE mengapresiasi prestasi yang diraih Ayu Sukasari. Prestasi ini menurut dia, suatu kebanggaan bagi Kampus STKIP Yapis dan Kabupaten Dompu.

"Semoga di kontes berikutnya dia bisa kembali mengharumkan nama STKIP Yapis dan Bumi Nggahi Rawi Pahu," harapnya. (jw)

Senin, 09 November 2020

Mengenal Dr Ferry, Moderator Debat Paslon Kedua

 

Dr Ferry Kurnia Rizkiyansyah
Dr Ferry Kurnia Rizkiyansyah. Foto: google

DOMPU-KPU Dompu resmi menunjuk
Dr Ferry Kurnia Rizkiyansyah sebagai moderator debat kedua Paslon Bupati dan Wakil Bupati Dompu, 4 Desember mendatang. Mudah-mudahan, Dr Ferry bisa tampil baik, setelah banyak masyarakat Dompu yang tidak puas dengan jalannya debat pertama.

Nama Ferry mungkin sudah tidak asing bagi dunia perpolitikan Indonesia. Sebab, Pria kelahiran Bandung, 21 Februari 1975 ini pernah menjabat sebagai komisioner KPU RI Tahun 2012-2017.

Sebelum menjabat sebagai komisoner KPU, Ferry pernah menjadi dosen di beberapa universitas. Seperti Universitas Komputer Indonesia dan Universitas Langlangbuana.

“Khusus moderator dan pakar memang sengaja dari luar Dompu. Untuk lebih menjamin netralitas dan integritas,” jelas Komisioner KPU Dompu Agus Setiawan pada Radar Tambora.

Pelaksanaan debat publik terbuka Paslon ditetapkan pada 4 Desember mendatang. Debat akan dimulai pukul 19.00 Wita.

“Untuk lokasi debat akan dievaluasi. Apakah masih di gedung Samakai atau tidak,” jelasnya.

Untuk materi debat nanti kata Agus, membahas tentang meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Dompu, memajukan daerah Kabupaten Dompu, meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan menyelesaikan persoalan daerah.

“Berdasarkan 4 poin materi tersebut, nanti akan di susun grand tema oleh tim pakar,” pungkasnya. (jw)

Mengenal Dr Ferry, Moderator Debat Paslon Kedua

 

[caption id="attachment_2148" align="alignnone" width="610"]Dr Ferry Kurnia Rizkiyansyah Dr Ferry Kurnia Rizkiyansyah. Foto: google[/caption]

DOMPU-KPU Dompu resmi menunjuk
Dr Ferry Kurnia Rizkiyansyah sebagai moderator debat kedua Paslon Bupati dan Wakil Bupati Dompu, 4 Desember mendatang. Mudah-mudahan, Dr Ferry bisa tampil baik, setelah banyak masyarakat Dompu yang tidak puas dengan jalannya debat pertama.

Nama Ferry mungkin sudah tidak asing bagi dunia perpolitikan Indonesia. Sebab, Pria kelahiran Bandung, 21 Februari 1975 ini pernah menjabat sebagai komisioner KPU RI Tahun 2012-2017.

Sebelum menjabat sebagai komisoner KPU, Ferry pernah menjadi dosen di beberapa universitas. Seperti Universitas Komputer Indonesia dan Universitas Langlangbuana.

"Khusus moderator dan pakar memang sengaja dari luar Dompu. Untuk lebih menjamin netralitas dan integritas," jelas Komisioner KPU Dompu Agus Setiawan pada Radar Tambora.

Pelaksanaan debat publik terbuka Paslon ditetapkan pada 4 Desember mendatang. Debat akan dimulai pukul 19.00 Wita.

"Untuk lokasi debat akan dievaluasi. Apakah masih di gedung Samakai atau tidak," jelasnya.

Untuk materi debat nanti kata Agus, membahas tentang meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Dompu, memajukan daerah Kabupaten Dompu, meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan menyelesaikan persoalan daerah.

"Berdasarkan 4 poin materi tersebut, nanti akan di susun grand tema oleh tim pakar," pungkasnya. (jw)

Rabu, 21 Oktober 2020

Sejumlah Pejabat di Dompu Terpapar Covid-19, Kini Giliran Kadis Sosial

DOMPU-Satu lagi, pejabat tinggi di Dompu terpapar Covid-19. Setelah Bupati dan Wakil Bupati Dompu, kini Kepala Dinas Sosial  Drs H Tajudin HIR terkonfirmasi positif Covid-19, Rabu (20/10).

Plt Kadis Kesehatan Dompu Maman SKM MMKes mengatakan, Kadis Sosial sedang dalam perjalanan rujuk ke RSUD NTB untuk mendapatkan perawatan intensif. Kondisi pasien baik.

“Cuma ada gejala batuk sedikit. Karena ada kekhawatiran pihak keluarga, sehingga beliau dirujuk ke RSUD NTB yang alatnya lebih lengkap,” kata Maman.

Kadis sosial adalah pasien Covid-19 ke 202 untuk Dompu. Termasuk sebelum, bupati dan wakil bupati.

“Bupati dan wakil bupati saat ini masih di rawat di Mataram dalam kondisi baik,” katanya. (jw)

 

 

Sejumlah Pejabat di Dompu Terpapar Covid-19, Kini Giliran Kadis Sosial

DOMPU-Satu lagi, pejabat tinggi di Dompu terpapar Covid-19. Setelah Bupati dan Wakil Bupati Dompu, kini Kepala Dinas Sosial  Drs H Tajudin HIR terkonfirmasi positif Covid-19, Rabu (20/10).

Plt Kadis Kesehatan Dompu Maman SKM MMKes mengatakan, Kadis Sosial sedang dalam perjalanan rujuk ke RSUD NTB untuk mendapatkan perawatan intensif. Kondisi pasien baik.

"Cuma ada gejala batuk sedikit. Karena ada kekhawatiran pihak keluarga, sehingga beliau dirujuk ke RSUD NTB yang alatnya lebih lengkap," kata Maman.

Kadis sosial adalah pasien Covid-19 ke 202 untuk Dompu. Termasuk sebelum, bupati dan wakil bupati.

"Bupati dan wakil bupati saat ini masih di rawat di Mataram dalam kondisi baik," katanya. (jw)

 

 

Pencuri Kambing Bergentayangan di Saneo

Pelaku
Dua pelaku pencurian kambing asal Desa Saneo Kecamatan Woja dibekuk Tim Puma Polres Dompu. Foto: IST

DOMPU-Kasus pencurian kambing di Desa Saneo Kecamatan Woja marak terjadi. Jika sebelum dua ekor kambing milik Nurwati. Kini, kambing milik Hadijah, diembat maling.

Kasus pencurian kambing milik ibu 66 tahun itu terjadi pada Senin sore (19/10) sekitar pukul 18.15 Wita. Dari hasil penyelidikan, polisi mendapat dua pelaku dalam aksi pencurian itu. Yakni, AH, 20 tahun dan FM, 17 tahun.

Dua remaja asal Desa Saneo itu dibekuk tim Puma Polres Dompu sekitar pukul 21.00 Wita. Mereka ditangkap di Lingkungan Dorongao, Kelurahan Kandai Satu saat hendak menjual kambing curian.

“Sekarang kedua pelaku sudah diamankan di Polres Dompu,” terang Kasat Reskrim Polres Dompu IPTU Ivan Roland Christofel STK, Selasa (20/10).

Kasus pencurian tersebut terungkap, setelah dilaporkan ke Polres Dompu. Korban mengaku jumlah kambingnya berkurang setelah seharian dilepas.

Tak butuh waktu lama, identitas pelaku berhasil diketahui. Dari keterangan seorang saksi, kedua pelaku dilaporkan berada di Lingkungan Dorongao Kelurahan Kandai Satu, Kecamatan Dompu.

Setelah dibuntuti, informasi tersebut ternyata benar. Kedua pelaku ditemukan saat hendak menjual kambing yang dibungkus pakai karung di rumah Somi, warga Kandai Satu. Kedua pelaku pun dibekuk tanpa perlawanan.

Selain pelaku, anggota juga menyita sejumlah barang bukti. Yakni, satu ekor kambing sudah disembelih, satu buah parang, satu lembar karung dan satu unit motor Honda Fino Sporty

“Saat itu juga, pelaku dan barang bukti diamankan ke Polres Dompu,” kata Ivan.

Kedua pelaku sudah mengakui perbuatannya. Mereka mengaku, kambing tersebut dicuri di So (kawasan) Kampo Dobu, Desa Saneo. Kambing tersebut langsung disembelih di tempat. Kemudian dimasukkan ke dalam karung plastik, supaya mudah dibawa dan tidak dicurigai warga saat melewati perkampungan.

“Kasus ini segera ditangani untuk kelengkapan administrasi beserta proses penyidikan lainnya. Berhubung salah satunya dibawah umur, maka akan ditangani sesuai dengan Undang-undang perlindungan anak,” pungkasnya. (jw)

Pencuri Kambing Bergentayangan di Saneo

[caption id="attachment_2023" align="alignnone" width="719"]Pelaku Dua pelaku pencurian kambing asal Desa Saneo Kecamatan Woja dibekuk Tim Puma Polres Dompu. Foto: IST[/caption]

DOMPU-Kasus pencurian kambing di Desa Saneo Kecamatan Woja marak terjadi. Jika sebelum dua ekor kambing milik Nurwati. Kini, kambing milik Hadijah, diembat maling.

Kasus pencurian kambing milik ibu 66 tahun itu terjadi pada Senin sore (19/10) sekitar pukul 18.15 Wita. Dari hasil penyelidikan, polisi mendapat dua pelaku dalam aksi pencurian itu. Yakni, AH, 20 tahun dan FM, 17 tahun.

Dua remaja asal Desa Saneo itu dibekuk tim Puma Polres Dompu sekitar pukul 21.00 Wita. Mereka ditangkap di Lingkungan Dorongao, Kelurahan Kandai Satu saat hendak menjual kambing curian.

"Sekarang kedua pelaku sudah diamankan di Polres Dompu," terang Kasat Reskrim Polres Dompu IPTU Ivan Roland Christofel STK, Selasa (20/10).

Kasus pencurian tersebut terungkap, setelah dilaporkan ke Polres Dompu. Korban mengaku jumlah kambingnya berkurang setelah seharian dilepas.

Tak butuh waktu lama, identitas pelaku berhasil diketahui. Dari keterangan seorang saksi, kedua pelaku dilaporkan berada di Lingkungan Dorongao Kelurahan Kandai Satu, Kecamatan Dompu.

Setelah dibuntuti, informasi tersebut ternyata benar. Kedua pelaku ditemukan saat hendak menjual kambing yang dibungkus pakai karung di rumah Somi, warga Kandai Satu. Kedua pelaku pun dibekuk tanpa perlawanan.

Selain pelaku, anggota juga menyita sejumlah barang bukti. Yakni, satu ekor kambing sudah disembelih, satu buah parang, satu lembar karung dan satu unit motor Honda Fino Sporty

"Saat itu juga, pelaku dan barang bukti diamankan ke Polres Dompu," kata Ivan.

Kedua pelaku sudah mengakui perbuatannya. Mereka mengaku, kambing tersebut dicuri di So (kawasan) Kampo Dobu, Desa Saneo. Kambing tersebut langsung disembelih di tempat. Kemudian dimasukkan ke dalam karung plastik, supaya mudah dibawa dan tidak dicurigai warga saat melewati perkampungan.

"Kasus ini segera ditangani untuk kelengkapan administrasi beserta proses penyidikan lainnya. Berhubung salah satunya dibawah umur, maka akan ditangani sesuai dengan Undang-undang perlindungan anak," pungkasnya. (jw)

Selasa, 20 Oktober 2020

Bocah 7 Tahun Tewas Tersengat Listrik

TKP
OLAH TKP: Anggota Polsek Kota saat mengolah TKP meninggalnya Aska, bocah 7 tahun yang tersengat listrik. Foto:IST

DOMPU-Naas menimpa Muhammad Aska, bocah 7 tahun asal Kelurahan Bali Satu Kecamatan Dompu. Bocah yang masih duduk di bangku SD ini meninggal diduga akibat tersengat kabel listrik PLN di lantai dua rumahnya, Selasa (20/10).

Aska sempat dilarikan ke RSUD Dompu untuk diberi pertolongan. Namun, nyawanya tak dapat diselamatkan.

Paur Subbag Humas Polres Dompu AIPTU Hujaifah mengatakan, kejadian itu berlangsung sekitar pukul 09.00 Wita. Saat itu, korban dan kakaknya, Akbar, 10 tahun hendak mandi di kolam renang dari balon plastik di lantai dua rumahnya.

Insiden itu berlangsung sangat cepat. Saat Akbar memasang cok listrik untuk mengisi air yang berjarak beberapa meter dari kolam. Ketika membalikkan badan, dia melihat adiknya terkapar di lantai akibat tersengat listrik.

“Korban sempat dilarikan ke RSUD, tapi tidak bisa diselamatkan,” kata Hujaifah.

Polsek Dompu sudah mengolah TKP di lokasi kejadian. Dari hasil penyelidikan sementara, korban diduga meninggal akibat tersengat kabel listrik milik PLN yang melintas 1,5 meter di atas lantai dua rumahnya.

“Kemungkinan korban tersengat, karena jarak lantai dua rumah dengan kabel dekat,” pungkasnya. (jw)

Bocah 7 Tahun Tewas Tersengat Listrik

[caption id="attachment_2020" align="alignnone" width="1280"]TKP OLAH TKP: Anggota Polsek Kota saat mengolah TKP meninggalnya Aska, bocah 7 tahun yang tersengat listrik. Foto:IST[/caption]

DOMPU-Naas menimpa Muhammad Aska, bocah 7 tahun asal Kelurahan Bali Satu Kecamatan Dompu. Bocah yang masih duduk di bangku SD ini meninggal diduga akibat tersengat kabel listrik PLN di lantai dua rumahnya, Selasa (20/10).

Aska sempat dilarikan ke RSUD Dompu untuk diberi pertolongan. Namun, nyawanya tak dapat diselamatkan.

Paur Subbag Humas Polres Dompu AIPTU Hujaifah mengatakan, kejadian itu berlangsung sekitar pukul 09.00 Wita. Saat itu, korban dan kakaknya, Akbar, 10 tahun hendak mandi di kolam renang dari balon plastik di lantai dua rumahnya.

Insiden itu berlangsung sangat cepat. Saat Akbar memasang cok listrik untuk mengisi air yang berjarak beberapa meter dari kolam. Ketika membalikkan badan, dia melihat adiknya terkapar di lantai akibat tersengat listrik.

"Korban sempat dilarikan ke RSUD, tapi tidak bisa diselamatkan," kata Hujaifah.

Polsek Dompu sudah mengolah TKP di lokasi kejadian. Dari hasil penyelidikan sementara, korban diduga meninggal akibat tersengat kabel listrik milik PLN yang melintas 1,5 meter di atas lantai dua rumahnya.

"Kemungkinan korban tersengat, karena jarak lantai dua rumah dengan kabel dekat," pungkasnya. (jw)

Senin, 19 Oktober 2020

Baba Yong Siap Dukung SUKA

 

Baba Yong
Baba Yong (tengah) bersama simpatisan SUKA. Foto: Juwair/Radar Bima

DOMPU-Pasca lolos gugatan, dukungan bagi Paslon H Syaifurrahman dan Ika Rizky Veryani (SUKA) terus mengalir. Kali ini, dukungan datang dari salah satu tokoh etnis Tionghoa, Iwan Setiawan atau biasa disapa Baba Yong.

Pengusaha sukses asal Dompu ini mengaku, Paslon SUKA layak memimpin Kabupaten Dompu lima tahun ke depan. Selain menang di program, SUKA juga
memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat.

“Saya suka H Syaifurrahman ini karena orangnya berwibawa, sederhana dan mudah berbaur. Dia juga sosok pemimpin yang jadi panutan masyarakat Dompu,” ujar Baba Yong, saudara kandung Ketua DPD Nasdem Kabupaten Dompu ini.

Meski tidak terlalu akrab dengan H Syaifurrahman, Baba Yong mengaku kagum dengan sosok mantan Bupati Dompu 2005-2010 itu. Selama H Syaifurrahman jadi bupati kata dia, masyarakat dilayani dengan baik.

“Hampir tidak ada masalah yang tidak terselesaikan dengan baik. Masyarakat yang mengurus surat-surat saat itu tidak pernah dipersulit,” kata pria kelahiran 1956 ini.

Tidak hanya itu, H Syaifurrahman adalah sosok bupati yang pernah berbuat banyak untuk Dompu. Program kesehatan dan pendidikan gratis masih membekas diingatkan masyarakat  Dompus saat ini.

“Saya rasa masih banyak masyarakat dan simpatisan yang bersyukur dengan tampilnya SUKA di Pilkada Dompu kali
ini. Termasuk saya pribadi, rela datang dari Surabaya setelah mendengar SUKA menang gugatan di Bawaslu,” katanya sembari menunjukkan gestur tiga jari (metal), sesuai dengan nomor urut 3 yang dimiliki Paslon SUKA.

Lambang metal lanjut Baba Yong,
disimbolkan untuk semua (tiga) Paslon. Untuk Paslon SUKA dia tempatkan pada jempol, sedangkan jari telunjuk dan kelingking untuk dua Paslon lain.

“Kenapa SUKA saya tempatkan di Kempo, karena SUKA adalah terbaik dari
yang lain,” pungkasnya. (jw)

Baba Yong Siap Dukung SUKA

 

[caption id="attachment_2004" align="alignnone" width="2560"]Baba Yong Baba Yong (tengah) bersama simpatisan SUKA. Foto: Juwair/Radar Bima[/caption]

DOMPU-Pasca lolos gugatan, dukungan bagi Paslon H Syaifurrahman dan Ika Rizky Veryani (SUKA) terus mengalir. Kali ini, dukungan datang dari salah satu tokoh etnis Tionghoa, Iwan Setiawan atau biasa disapa Baba Yong.

Pengusaha sukses asal Dompu ini mengaku, Paslon SUKA layak memimpin Kabupaten Dompu lima tahun ke depan. Selain menang di program, SUKA juga
memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat.

“Saya suka H Syaifurrahman ini karena orangnya berwibawa, sederhana dan mudah berbaur. Dia juga sosok pemimpin yang jadi panutan masyarakat Dompu,” ujar Baba Yong, saudara kandung Ketua DPD Nasdem Kabupaten Dompu ini.

Meski tidak terlalu akrab dengan H Syaifurrahman, Baba Yong mengaku kagum dengan sosok mantan Bupati Dompu 2005-2010 itu. Selama H Syaifurrahman jadi bupati kata dia, masyarakat dilayani dengan baik.

“Hampir tidak ada masalah yang tidak terselesaikan dengan baik. Masyarakat yang mengurus surat-surat saat itu tidak pernah dipersulit,” kata pria kelahiran 1956 ini.

Tidak hanya itu, H Syaifurrahman adalah sosok bupati yang pernah berbuat banyak untuk Dompu. Program kesehatan dan pendidikan gratis masih membekas diingatkan masyarakat  Dompus saat ini.

“Saya rasa masih banyak masyarakat dan simpatisan yang bersyukur dengan tampilnya SUKA di Pilkada Dompu kali
ini. Termasuk saya pribadi, rela datang dari Surabaya setelah mendengar SUKA menang gugatan di Bawaslu,” katanya sembari menunjukkan gestur tiga jari (metal), sesuai dengan nomor urut 3 yang dimiliki Paslon SUKA.

Lambang metal lanjut Baba Yong,
disimbolkan untuk semua (tiga) Paslon. Untuk Paslon SUKA dia tempatkan pada jempol, sedangkan jari telunjuk dan kelingking untuk dua Paslon lain.

“Kenapa SUKA saya tempatkan di Kempo, karena SUKA adalah terbaik dari
yang lain,” pungkasnya. (jw)

Ad Placement

Kota Bima

Bima

Dompu