Bima News: Bima
Tampilkan postingan dengan label Bima. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bima. Tampilkan semua postingan

Selasa, 02 Februari 2021

Tujuh Nakes Positif Covid-19, Puskesmas Parado Ditutup

Puskesmas Parado
Pelayanan di Puskesmas Parado ditutup sementara karena tujuh orang tenaga kesehatan setempat positif Covid-19
 


BimaNews.id,BIMA-Tujuh tenaga kesehatan (Nakes) yang bertugas di Puskesmas Parado dinyatakan positif Covid-19. Sehingga pelayanan di Puskesmas setempat terpaksa ditutup sementara, untuk menghindari meluasnya penyebaran virus yang berasal dari Wuhan Cina tersebut. 

Kepala Puskesmas Parado H Abdul Salam SKep mengatakan, tujuh Nakes tersebut sedang menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Mereka tertular dari warga kecamatan setempat.

Sementara Nakes lain yang pernah kontak erat dengan mereka, akan diswab hari ini, Selasa (2/2)."Semoga hasil Swab mereka negatif semua, agar Covid-19 di wilayah Parado cepat berakhir," harapnya saat dikonfirmasi, Selasa (2/2).

Warga positif Covid-19 di Kecamatan Parado ungkap Salam, berawal dari seorang ibu rumah tangga yang mengidap penyakit gondok.

"Kemudian pasien tersebut ingin merujuk ke RSU Provinsi NTB," ungkapnya.

Sebelum dirujuk, pasien tersebut melakukan Swab di RSUD Bima dan dinyatakan positif Covid-19. Mengetahui hal itu, Nakes meminta agar pasien diisolasi di RSUD Bima.

"Pasien itu gak mau diisolasi, sehingga dijemput sama keluarganya dan menjalani isolasi mandiri di rumah," terangnya.

Karena khawatir kondisi pasien, tujuh Nakes Puskesmas Parado kemudian diminta mengujungi rumah pasien.

"Setelah beberapa hari mengunjungi pasien, tujuh anggota saya diswab di RSUD Bima. Kemudian dinyatakan positif Covid-19," pungkas Salam. (cr-jul)

 

Rabu, 27 Januari 2021

Jalan Provinsi di Tambora Putus, 4 Jembatan Jebol

Jembatan Putus
Jalan provinsi putus akibat hantaman banjir bandang, Selasa sore
 


BimaNews.id,BIMA-Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Tambora Kabupaten Bima mengakibatkan banjir bandang, Selasa sore (26/1). Selain jalan lintas provinsi terputus, empat jembatan dilaporkan jebol.

Kondisi terparah terjadi di empat desa yakni, Desa Labuan Kananga, Kawinda Nae, Rasabou dan Desa Oi Panihi. Akses kendaraan di empat desa tersebut lumpuh. Termasuk ratusan rumah warga terendam banjir. 

Menurut Kadus Rasa Nggaro Desa Kawinda Na'e Jufrin, kejadian diawali hujan deras seharian sejak Selasa pagi (26/1). Air bah dari gunung yang dipenuhi tanaman jagung tak terbendung. Air bah melewati sungai sempit sehingga meluber ke pemukiman warga.

Air kecokelatan yang terus mengalir deras, juga tak mampu dibendung gorong-gorong jembatan yang hanya selebar sekitar 4 meter. Akibatnya air meluap ke jalan raya.

"Tiba tiba, terdengar gemuruh bersumber dari jembatan yang jebol.  Kejadiannya antara Magrib dan Isya," kata Jufrin.

Hingga malam, hujan terus mengguyur sehingga membuat desa setempat terendam. Kondisi diperparah karena bersamaan dengan air laut pasang. Sehingga, menambah debit air yang merendam rumah warga.

"Untungnya ndak ada rumah rusak dan korban jiwa. Cuma jembatan rusak," ujarnya.

Pada Rabu (27/1) pagi, jembatan jebol menyisakan lubang menganga sekitar 5 meter. Para pengendara, khususnya mobil harus balik arah. Sementara pengendara  sepeda motor memaksa melalui jalur itu dengan menerabas arus sungai.

Sebagian besar sepeda motor maupun mobil terpaksa balik arah. Baik dari Kecamatan Pekat maupun dari Kecamatan Tambora.

Termasuk rombongan tim  PT Sukses Mantap Sejahtera (SMS) yang hendak melakukan kegiatan sosial tanam tebu di Desa Oi Panihi. Namun, terpaksa kembali karena tidak ada jalur alternatif.

Menurut Jufrin, sampai Rabu siang, belum ada bantuan alat berat atau upaya perbaikan jalan dari Pemda. Warga juga masih menunggu upaya Pemda membangun jalan alternatif.

Warga berharap, perbaikan segera dilakukan Pemda, setidaknya membangun jalur alternatif berupa jembatan darurat.

"Jalan putus ini harus segera diperbaiki. Karena ini jalan provinsi yang menghubungkan Kabupaten Bima dan Dompu," pungkasnya. (jw)

 

Senin, 18 Januari 2021

Putri Semata Wayang Kadus Tolotangga Tewas Tenggelam

Tenggelam

 Anwar Hasan, orang tua korban tenggelam saat menandatangani surat pernyataan menolak visum jasad anaknya.



BimaNews.id,BIMA-Kabar duka menyelimuti keluarga Anwar Hasan, Kepala Dusun Desa Tolotangga Kecamatan Monta. Rofina, putri semata wayangnya ditemukan meninggal tenggelam di sungai desa setempat, Senin siang (18/1).

Isak tangis keluarga pecah saat proses pemulangan jenazah korban ke rumah orangtuanya di RT 07 RW 03. Anwar dan sang istri tak pernah menyangka atas meninggalnya bocah 13 tahun itu. Rofina merupakan anak keempat dari lima bersaudara dan putri satu-satunya.

Kapolsek Monta IPTU Takim mengatakan, nyawa bocah  berusia 6 tahun tak bisa diselamatkan setelah ditemukan di dasar sungai sedalam 2 meter. Korban sempat dilarikan ke Puskesmas, namun nyawanya tidak tertolong.

Peristiwa naas itu terjadi sekitar pukul 11.15 Wita. Korban tenggelam diduga karena tidak bisa berenang dan kondisi sungai yang dalam berarus cukup deras. Sebelum ditemukan, jasad siswi kelas 1 SMPN 5 Monta itu sempat menghilang 1 jam di dasar sungai.

"Korban ditemukan oleh warga tidak jauh dari tempat dia berenang," katanya.

Kejadian itu kata Takim, bermula ketika korban dan dua temannya, Nurnaningsih dan Mawardah pergi buang sampah, sekaligus mandi di sungai. Di tengah asik mandi, tiba-tiba Nurnaningsih melihat korban dalam keadaan tenggelam. Hanya terlihat tangan korban di permukaan air sungai.

Nurnaningsih  berupaya menolong korban dengan membentang sebatang bambu. Namun, tidak berhasil.

"Kedua teman korban meminta tolong kepada warga yang berada di sekitar lokasi," jelas Takim.

Dila, salah satu warga yang mendengar kabar tersebut sempat berusaha menolong korban. Tetap tidak berhasil. Kedua teman korban mendatangi rumah korban dan memberitahukan peristiwa itu pada orangtuanya. Sementara, Dila meminta bantuan pada Nurdin dan Efendi warga setempat yang kebetulan berada tidak jauh dari lokasi kejadian.

"Pihak keluarga dan warga bersama-sama mencari korban. Setelah sekitar 1 jam dicari, akhirnya jasad korban berhasil ditemukan dalam keadaan tidak sadarkan diri," ujar Takim.

Jasad korban sempat dilarikan ke Puskesmas menggunakan ambulance milik desa setempat. Namun, pihak medis di Puskesmas setempat menyatakan korban sudah meninggal.

"Sekitar pukul 15.30 Wita jasad korban dipulangkan untuk disemayamkan," imbuhnya.

Meski berat, Anwar dan keluarga sudah mengikhlaskan kepergian putri satu-satunya itu sebagai musibah. Bapak 46 tahun itu juga sudah menandatangani surat pernyataan agar jasad korban tidak divisum atau autopsi.

"Kendati demikian, monitoring situasi tetap dilakukan. Dikhawatirkan adanya oknum-oknum tertentu yang  memprovokasi dengan menyebarkan isu-isu tidak benar terkait peristiwa tersebut," pungkasnya. (jw)

Sabtu, 16 Januari 2021

Warga Enam Desa Korban Banjir di Sanggar Belum Dapat Bantuan

Banjir
Banjir yang kembali merendam enam desa di Kecamatan Sanggar pada Jumat sore laluu dengan ketinggian hingga pinggang orang dewasa
 

BimaNews.id,BIMA-Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima kembali direndam banjir pada Jumat (15/1) sore. Ini merupakan banjir kelima, sejak musim hujan Desember 2020 lalu. 

Banjir menggenangi rumah warga sekitar Pukul 16.30 Wita. Hujan  lebat membuat air terus meninggi, hingga perut orang dewasa. Setidaknya  enam desa terendam banjir, yakni Desa Boro, Kore, Taloko, Piong, Sandue dan Desa Oi Saro.

Taufik, warga Desa Kore dihubungi Sabtu (16/1) pagi mengatakan, kondisi enam desa di Kecamatan Sanggar saat ini rusak berat.  Jalanan dan rumah warga dipenuhi lumpur, dengan ketinggian 1 hingga 1,5 centimeter.

Fasilitas umum seperti jalan lingkungan, pagar perkantoran dan sekolah roboh dihantam derasnya arus banjir.

"Termasuk, ada beberapa rumah warga yang bolong. Nyaris rubuh, " ungkapnya.

Mirisnya ungkap Taufik, sejak Jumat sore hingga Sabtu pagi, belum ada  bantuan apapun untuk masyarakat setempat.

"Dari semalam itu, banyak warga kelaparan karena beras dan alat masak terendam banjir. Beruntung ada warga yang baik hati, mau masak untuk kami, " ungkapnya.

Saat ini kata Taufik, warga sangat membutuhkan bantuan logistic, berupa makanan, pakaian dan tempat tidur.

"Kami dengar katanya baru mau didatangkan pagi ini. Kok lamban sekali. Seppertinya musibah dialami warga tidak dianggap, " sorotnya. (tin)

Jumat, 15 Januari 2021

Diduga Korsleting, Satu Rumah di Desa Rade Hangus Terbakar

Kebakaran

Puing-puing sisa rumah Kasmir Mahdali, warga Dusun Rasabou Desa Rade, Kecamatan Madapangga yang terbakar Jumat dinihari,  sekitar pukul 24.30 Wita.

 


BimaNews.id,BIMA-Kebakaran terjadi di Dusun Rasabou, Desa Rade, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima, Jumat dinihari  (15/1). Rumah milik Kasmir Mahdali, warga RT 14 RW 04 desa setempat, hangus dilahap si jago merah.

Kejadian itu berlangsung sekitar pukul 00.50 Wita. Dugaan sementara, kebakaran disebabkan arus  pendek (korsleting). Tidak ada korban jiwa pada musibah  tersebut, namun kerugian ditaksir ratusan juta rupiah.

"Saat kejadian, kami sekeluarga berada dalam rumah. Saya sedang duduk di teras sambil main handphone, sedangkan istri dan kedua anak sedang tidur," ungkap Kasmir pada Radar Tambora, Jumat (15/1) pagi.

Begitu melihat kobaran api dari dapur katanya, dia langsung membangunkan istri dan anak-anak.  Barang berharga yang sempat diselamatkan hanya ijazah anak-anak saja.

"Saya berusaha memadamkan api, namun api terus membesar" akunya disela-sela memindahkan barang  sisa kebakaran dibantu warga sekitar.

Warga sekitar yang mengetahui kejadian itu kata Kasmir, datang membantu memadamkan api dengan peralatan seadanya. Khawatir api menjalar ke rumah warga lain.

“Syukur api tidak menjalar ke rumah lain,” tandasnya.

Kebakaran itu sebutnya melahap seluruh isi rumah. Dua unit motor juga hangus terbakar. "Atas musibah ini, saya mengalami kerugian sekitar ratusan juta," sebutnya.

Pasca kebakaran Kasmir mengaku menerima bantuan dari Pemerinta Desa Rade dan warga sekitar. Bantuan dari Pemdes berupa beras, mie instan dan telur. Sedangkan dari warga sekitar, berupa pakaian.

"Semoga ada bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bima,’’ harapnya.

Camat Madapangga Mohamad Saleh mengaku, mengetahui ada kebakaran langsung turun ke lokasi, sekaligus  melaporkan ke OPD terkait.

"Begitu dapat informasi dari masyarakat saya langsung turun bersama mobil pemadam kebakaran," ujar Saleh.

Mobil pemadam kebakaran katanya, kesulitan masuk ke lokasi karena akses jalan sempit. Sehingga mobil pemadam kebakaran hanya bisa menyemprot air dari jauh.

"Saat kita sampai, kobaran api masih besar,’’ akunya.

Atas kejadian ini, dia mengimbau masyarakat waspada. Menjadikan musibah kebakaran itu sebagai pelajaran.

"Sebelum tidur maupun ke luar dari rumah, kita harus mengecek terlebih dahulu. Apakah kompor sudah mati atau tidak. Begitu juga dengan aliran listrik, bermasalah atau tidak," imbuhnya. (ar)

 

Minggu, 10 Januari 2021

Air Campur Lumpur Menyembur Tinggi Depan RSU Sondosia

Semburan Air
Semburan air disertai lumpur depan RSU Sondosia Kabupaten Bima, Minggu (10/1
 


BimaNews.id,BIMA-Semburan air bercampur lumpur muncul di halaman depan RSUD Sondosia, Minggu (10/1). Kejadian itu pertama kali diunggah netizen di akun sosial bernama Sahrir Yusuf, sekitar pukul 12.00 Wita.

Unggahan dalam bentuk video berdurasi sekitar 1 menit itu diteruskan nitizen lain. Di video  itu memperlihatkan semburan air campur lumpur itu cukup tinggi. Hampir menyamai gedung RSU Sondosia.

Dari keterangan pengambil video, ada pengeboran air,  namun yang keluar justeru air bercampur lumpur yang menyembur tinggi tanpa bisa dikendalikan.

Di video tersebut pengambil sempat mengatakan, air lumpur itu bercampur gas.

Kepala RSU Sondosia, dr Yulian Averoos dihubungi via ponsel membenarkan adanya semburan air bercampur lumpur tersebut. Namun tegasnya, tidak ada semburan gas.

"Tidak ada gas. Hanya air lumpur dan itu biasa saja, pengeboran biasa. Semburannya besar karena pengeboran itu dekat sungai besar, " jelas Yulian.

Semburan air dan lumpur itu akan segera ditangani. Tidak perlu diviralkan.  "Soal air saja diviralkan, itu biasa, " katanya. (tin)

 

Kamis, 07 Januari 2021

90 Persen Dispensasi Kawin Diberikan Karena Hamil Duluan

Arifuddin Yanto
Panitera Muda Hukum PA Kabupaten Bima, Arifuddin Yanto SAg
 

BimaNews.id,KOTA BIMA-Sepanjang tahun 2020, Kantor Pengadilan Agama (PA) Bima telah menerima dispensasi kawin sebanyak 254 pasangan. Dari jumlah itu, sekitar 90 persen dengan alas an hamil di luar nikah.

"254 permintaan, kita setujui 245. Atau hanya 10 persen yang ditolak," sebut Panitera Muda Hukum PA Kabupaten Bima, Arifuddin Yanto SAg, Selasa (5/1). 

Penolakan terhadap 10 pasangan itu jelas Arifuddin, karena ada beberapa masalah. Misalnya, tidak menghadiri sidang dan tidak ada orang tua wali saat prosesi nikah.

Sesuai prodedur kata dia, pasangan nikah dispensasi harus dihadiri dua pasangan dan masing-masing orang tua. Untuk mendengarkan keterangan majelis hakim. 

Jika satu diantara persyaratan itu tidak dipenuhi, dipastikan pernikahan batal. Pengaduan dispensasi kawin akan dicabut.

"Hanya karena alasan itu, Majelis Hakim cabut dispensasi Kawin," terangnya.

Sementara untuk alasan lain-lain, seperti suka sama suka atau memiliki hubungan dekat, Majelis Hakim tetap menerima pengaduan dispensasi. Dengan pertimbangan, daripada mereka terus berbuat amoral.

Langkah itu jelasnya, bagian dari cara memutus perbuatan dosa. Karena tidak menutup kemungkinan, pasangan yang ditolak itu kembali berbuat dosa.

Kenapa harus ada dispensasi kawin untuk pasangan di bawah umur? Karena secara emosi, mental mereka belum matang. Belum siap untuk menjalani kehidupan berumahtangga. 

"Saat siding dispensasi kawin itu, kita berikan pembinaan dan bimbingan pada pasangan tersebut. Sebagai bekal saat menjalani kehidupan berumahtangga,’’ terangnya. 

Sementara kasus perceraian tahaun 2020 di PA, diakui didominasi cerai gugat yang diajukan istri dibanding cerai talak dari suami.

"Kondisinya hampir sama setiap tahun. Didominasi ceraih gugatdengan alasan perselisihan dalam rumah tangga," pungkasnya. (cr-jul)

 

Selasa, 05 Januari 2021

Bayi 14 Bulan Meninggal Terseret Banjir

Bayi Meninggal
Ainun Qobila, balita asal Desa Boro Kecamatan Sanggar saat dilarikan ke Puskesmas akibat terseret arus banjir
 

BimaNews.id,BIMA-Ainun Qobila, Balita berusia 1 tahun 2 bulan terseret arus saat banjir melanda Desa Boro, Kecamatan Sanggar, Selasa sore (5/1). Bayi cantik itu ditemukan meninggal tersangkut di pagar rumahnya di RT 08 RW 04 Dusun Towan, Desa Boro. 

Peristiwa naas itu terjadi sekitar pukul 16.40 Wita. Saat kejadian, korban tinggal bersama ibunya, Nurma. Sedangkan bapaknya, Anwar sedang berada di ladang. 

Kapolsek Sanggar, Ipda Erich As'ary mengatakan, peristiwa naas itu terjadi secara tiba-tiba. Saat banjir datang korban sedang berada di dalam rumah. Sementara, sang ibu berada di luar memperbaiki pagar yang rusak akibat banjir. 

Tanpa disadari oleh ibunya, korban keluar menuju samping rumah. Banjir setinggi lutut orang dewasa pun langsung menyeret korban. 

Sang ibu yang sedang memperbaiki pagar sontak kaget melihat korban terseret arus. Ia berusaha menyelamatkan korban, namun tidak berhasil. Korban ditemukan meninggal dengan kondisi tersangkut di pagar belakang rumah.

"Korban sempat dilarikan ke Puskesmas, tapi nyawanya tidak tertolong," ujar Kapolsek. (jw)

 

27 Jam Dicari, Jenazah Kalo Akhirnya Ditemukan

Jenazah
Jenazah almarhum Muhammad Bedu Selangan alias Kalo, 19 tahun warga RT 12 Dusun Ntau, Desa Karumbu, Kecamatan Langgudu saat dievakuasi Tim SAR
 

BimaNews.id,BIMA-Sekitar 27 jam dicari, tim SAR berhasil menemukan jenazah Muhammad Bedu Selangan alias Kalo, 19 tahun. Mayat warga RT 12 Dusun Ntau, Desa Karumbu, Kecamatan Langgudu ini ditemukan sekitar pukul 16.30 Wita, Selasa (5/1) kemarin.

Korban Kalo diketahui tenggelam, sekitar pukul 12.30 Wita, Senin (4/1) di perairan sekitar Pelabuhan Nusantara, Desa Karumbu, Kecamatan Langgudu. Saat itu perahu yang digunakannya terbalik, sehingga korban tercebur ke laut.

Kasubag Humas Polres Bima Kota Ipda Ridwan mengatakan,sekitar pukul 12.30 Wita korban pergi memancing di sekitar Pelabuhan Nusantara, Desa Karumbu dengan sampan kecil. Saat memancing, tiba-tiba sampan terbalik sehingga korban tengelam.

Warga bersama Tim SAR  telah mencari korban. Setelah lebih 24 jam, jenazah korban akhirnya berhasil ditemukan. Jenazah almarhum langsung disemayamkan di rumah duka.  (tin)

Senin, 04 Januari 2021

Kemenag Sukses Gelar Dzikir dan Do’a Sambut Tahun Baru

Dzikir dan Do'a

Kegiatan dzikir dan do’a menyambut pergantian tahun 2021 di Mushalla Al Ikhlas Kantor Kementerian Agama yang dihadiri Kepala Kemenag, Drs HA Munir.


BimaNews.id,BIMA-Dzikir dan doa yang dilaksanakan Kemeterian Agama (Kemenag) Kabupaten Bima menyambut tahun baru 2021, sukses. Kegiatan itu dilaksanakan pada 18 kecamatan di Kabupaten Bima.

Bahkan menurut Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bima Drs H A Munir mengaku, dzikir dan do’a itu malah dilaksanakan di sejumlah masjid di beberapa kecamatan.

‘’Konsep kegiatan dzikir dan do’a tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya,’’ kata HA Munir, Senin (4/1).

Jika tahun lalu  kata dia, dipusatkan pada satu tempat. Tahun ini di setiap kecamatan. Melibatkan sejumlah lembaga di bawah naungan Kemenag. Seperti, Kantor Urusan Agama (KUA) dan Madrasah dan masyarakat Kabupaten Bima umumnya.

"Tahun ini kami laksanakan setiap kecamatan baik di masjid besar maupun musalla," jelas Munir.

Malah  akunya, di satu kecamatan ada empat hingga lima desa yang melaksanakan dzikir dan doa di masjid masing-masing. Seperti, di Kecamatan Woha, Wera dan Bolo. Dengan tetap menerapkan protokol Covid-19.

Untuk Kecamatan Woha sebutnya, dilaksanakan di Masjid Al Furqan Desa Naru, Masjid Al Ikhlas Desa Nisa, Masjid Al-Hidayah Talabiu, Masjid Hidayah Samili dan Masjid At-Taqwa Godo Dadibou.

‘’Kegiatan dzikir dan do’a di Masjid Al Ikhlas Desa Nisa dihadiri  Kasubbag TU, H Mujiburrahman SAg,’’ sebutnya.

Di Kecamatan Bolo di laksanakan di tiga masjid yakni, Masjid Al Amin Rato, Masjid As Su'ada Rasabou dan Masjid Al Abror Kananga. Kecamatan Sape di Masjid Al Munawwarah, Kecamatan Madapangga di Masjid Jami' Desa Bolo.

‘’Kecamatan Parado dipusatkan di Masjid Al Urwatul Wutsqa Desa Rato. Kecamatan Lambu di Masjid Masjid Ar Rahman Rato dan lain-lain," bebernya.

Hal itu menurut alumni Universitas Sunan Ampel Surabaya ini, sebagai bukti adanya kesadaran masyarakat. Memanfaatkan momen pergantian tahun, bukan dengan hura-hura atau kegiatan yang tidak bermanfaat. Tetapi lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Kegiatan semacam itu harapnya, dapat menjadi rutinitas warga Bima. Baik saat menyambut tahun baru, maupun pada momentum lain.

Karena mendekatkan diri dengan sang pencipta sebut mantan Kepala Kemenag Kota Bima ini, langkah terbaik untuk meraih kemenangan dan keberkahan hidup. Baik dunia maupun akhirat kelak.

"Harapan kami, semoga kegiatan dzikir dan doa bersama kemarin, membawa keberkahan bagi masyarakat Kabupaten Bima pada tahun-tahun selanjutnya," harap Ketua PCNU Kabupaten Bima ini. (cr-jul)

 

Sabtu, 26 Desember 2020

16 Unit Rumah di Desa Doridungga Rusak Akibat Angin Putting Beliung

Puting Beliung

Inilah kondisi rumah warga di Desa Doridungg yang dihantam angina putting beliung, Kamis (24/12) lalu.


BimaNews.id,BIMA-16 unit rumah warga di Dusun Kecamba dan Dusun Lakeke Desa Doridungga, Kecamatan Donggo rusak akibat angin putting beliung. Musibah itu terjadi pada Kamis (24/12) lalu.

Musibah yang menimpa warga tersebut mendapat perhatian dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima dan Gubernur NTB. Jumat (25/12) sejumlah bantuan tanggap darurat diserahkan kepada warga korban angina putting beliung.

Kepala Desa Doridungga, Jubair A. Wahab SPd mengaku, telah menerima bantuan dari BPBD Kabupaten Bima dan Gubernur NTB. Bantuan itu turun, setelah pemerintah desa bersama BPD setempat melaporkan musibah angina putting beliung  tersebut pada BPD Kabupaten Bima, pasca kejadian.

"Bantuan  tanggap darurat kita terima secara simbolis di Kantor BPBD Kabupaten Bima, tadi,"  katanya pada media ini saat membawa sejumlah bantuan di Kantor Desa Doridugga, Jumat sore (25/12).

Bantuan yang diterima sebut Jubair berupa, 100 lembar seng, 10 kilogram paku seng, 10 lembar tarpal, satu dus biscuit, satu dus minyak goreng dan lima dus air mineral.

‘’Itu bantuan yang dari BPBD Kabupaten Bima,’’ sebutnya.

Sedangkan bantuan dari Gubernur NTB, berupa 10 tarpal, 11 dus mie instan dan 11 dus air meneral. "Bantuan ini insyaAllah  Sabtu , akan kami bagikan ke warga korban angin putting beliung sesuai tingkat kerusakan rumah dialami warga,’’ ujarnya.

Tanggap darurat itu diakui, bantuan pertama yang mereka terima untuk korban angin putting beliung. Jubair berterimkasih pada BPBD Kabupaten Bima dan Gubernur NTB atas perhatian terhadap warga Doringgu yang tertimpa musibah.

Dia berharap ada bantuan dari pihak lain, sehingga warga bisa memperbaiki rumah mereka yang rusak, supaya segera bisa ditempati. Karena rata-rata kerusakan terjadi pada atap.

Sebanyak 16 unit rumah warga yang rusak akibat angin putting beliung sebutnya, 14 unit di Dusun Kacamba. Dua unitnya di Dusun Lakeke. Dari jumlah itu,  tujuh unit rusak berat, Sembilan unit rusak ringan.

"Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa saat musibah terjadi,’’ katanya bersyukur. (ar)

Rabu, 23 Desember 2020

Dana Desa Tahap 3 di Kabupaten Bima Masih Banyak Belum Dicairkan

Tajudin SH MSi
Kepala DPMDes Kabupaten Bima, Tajudin SH MSi
 

KOTA BIMA-Tahun 2020 akan segera berakhir. Namun, sejumlah desa di Kabupaten Bima, masih banyak belum mencairkan dana desa tahap tiga (terakhir).

"Di Kecamatan Wera baru tiga desa yang telah mencairkan dana desa tahap tiga," sebut Kepala DPMDes Kabupaten Bima Tajudin SH MSi, melalui Kasi Sosialisasi dan Pembinaan Administrasi Desa, Marjan, Selasa (22/12).

Untuk kecamatan lain lanjut Marjan, seperti Belo, Langgudu dan Tambora, tersisa masing-masing satu desa yang belum cair.

Kendalanya, desa belum merampungkan laporan realisasi dana desa sebelumnya. Termasuk, belum menyerahkan Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) dan dokumen lain.

"Loporan ini dikirim ke kantor camat masing-masing, untuk dievaluasi dan diverifikasi," ungkap Marjan.

Jika sejumlah persyaratan  itu telah dilengkapi, maka dana desa akan segera dicairkan. Jika tidak, akan dialihkan pada tahun anggaran 2021.

"Ketika dianggarkan tahun 2021, penggunaan dana desa itu terserah Pemdes akan alokasikan untuk apa. Apakah mau lanjutkan kegiatan sesuai program kerja 2020 atau dialihkan  untuk kegiatan lain," jelas Marjan.

Hanya saja kata dia, keputusan itu harus melalui musyawarah dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Itu sesuai mekanisme tentang pencairan dana desa berdasarkan aturan.

"Jika mau dicairkan dana desa, buat laporan dengan cepat untuk mendapatkan rekomendasi camat," saran wanita berkacamata ini.

Sebelum tanggal 30 Desember 2020, diharapkan sejumlah desa yang belum mencairkan dana desa tahap tiga, segera melengkapi dokumen persyaratan pencairan. Karena beberapa hari lagi akan memasuki pergantian tahun. (cr-jul)

 

 

Ad Placement

Kota Bima

Bima

Dompu