Viral Ngaji Di Atas Pohon Kelor, Qori Cilik Asal Bima Ditawari Jadi Calon Imam Masjid Nabawi - Bima News

Kamis, 15 Februari 2024

Viral Ngaji Di Atas Pohon Kelor, Qori Cilik Asal Bima Ditawari Jadi Calon Imam Masjid Nabawi

Tahfadzul
Tahfadzul Ihsyan, bocah yang viral ngaji di atas pohon kelor dengan suara merdu (tengah) diapit kedua orang tua dan guru ngajinya 
 

bimanews.id-Ibarat pepatah kecil-kecil cabe rawit, seperti itulah kalimat yang cocok untuk menggambarkan sosok Tahfadzul Ihsyan, bocah 12 tahun, asal Desa Oi Maci, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima. Kendati badannya kecil, namun prestasinya telah mendunia.

Bocah yang sempat viral di media social ketika melantunkan ayat suci sambil duduk di atas pohon dengan suara merdunya, kini mendapat tawaran menjadi imam di Masjid Nabawi, Madinah.

Pasca viral di media social, Tahfadzul diundang pada acara wisuda di Universitas Islam Madinah, Arab Saudi. Di tanah air, Tahfadzul juga dibanjiri tawaran untuk mendapatkan beasiswa dari sejumlah lembaga di tanah air  bahkan  di beberapa negara di Timur Tengah.

H Anwar H Ishaka, orang tua Tahfadzul  ditemui di kediamannya beberapa hari lau mengaku, bangga sekaligus terharu atas prestasi putranya. Dia tak menyangka, putranya sampai sampai ditawari menjadi calon imam di Masjid Nabawi.

“Berkunjung ke tanah suci  saja merupakan impian seluruh ummat muslim, apalagi menjadi Imam di Masjid Nabawi Madinah. Tahfadzul sepertinya belum siap menerima tawaran itu mengingat usianya masih kecil,” katanya.

Tahfadzul katanya,  juga ditawari beasiswa  di Pendidikan Tahfidz Qatar dan Lembaga Tahfidz di Dubai.  Kemudian ditawari Lembaga Al Ikhlas di Tangerang dan Al-Wildan Jakarta.

“Yang dari Qatar barusan menghubungi kami, kembali menawarkan beasiswa itu. Kami sampaikan Tahfadzul belum siap secara mental. Sekarang kami pilih di Al-Wildan Jakarta. InsyaAllah  setelah lulus SD tahun ini, Tahfadzul langsung berangkat,” kata Anwar didampingi guru ngaji Tahfadzul, Ridwan Umar.

Meski tubuhnya yang mungil, Tahfadzul dikenal bocah yang cerdas dan berprestasi. Prestasi terbaiknya di ajang MTQ,  menjadi juara tiga tingkat provinsi tahun 2022.

Saat itu ia mewakili Lombok Barat, karena pernah mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren di daerah setempat. Sementara pada MTQ Kabupaten Bima tahun 2023, Tahfadzul gagal meraih juara.

“Tahfadzul  sempat putus asa karena sering gagal meraih juara 1 di MTQ, tapi kami terus memotivasinya agar tidak patah semangat,” kata Anwar.

Tahfadzul merupakan putra keempat dari lima bersaudara buah pernikahan H Anwar H Ishaka, Sekretaris Camat Sape dan Hj.  Nuryati, Kepala SDN 1 Sape.

Bagi pegiat media sosial, sosok Tahfadzul mungkin sudah tidak asing lagi. Sebelumnya, bocah ini sempat viral di media sosial setelah melantunkan ayat suci Al-Quran di atas pohon Kelor.

“Sebenarnya yang lebih dulu viral itu, waktu dia baca Al-Quran di kamar hotel jelang tampil pada MTQ Provinsi NTB 2 tahun lalu,” ujarnya.

Anwar menceritakan kenapa Tahfadzul sampai diundang ke acara wisuda Universitas Islam Madinah, Arab Saudi pada 19 Januari lalu. Berawal ketika Tahfadzul diundang  pada acara wisuda siswa Rumah Tahfidz Al-Ilmi Kota Bima beberapa waktu lalu. Kebetulan acara itu juga dihadiri seorang Syekh Muhammad Ali Aldeb dari Madinah.

Pada acara itu, Syekh Aldeb kagum dengan penampilan Tahfadzul dan menyuruhnya maju ke podium. Khabib  dibuat kagum setelah mengetahui Tahfadzul adalah bocah yang viral mengaji di atas pohon Kelor. Rupanya, video itu juga heboh di Timur Tengah.

“Mulai saat itu kami jalin komunikasi dan tukeran nomor HP. Kebetulan Rumah Tahfidz Al-Ilmi Kota Bima ini berafiliasi dengan lembaga yang sama di Madinah,” sebutnya.

Pada 17 Januari 2024, kedua orang tuanya rencana berangkat umroh ke Tanah Suci Mekkah.  Awalnya, Tahfadzul tidak masuk rombongan umroh, namun dia ngotot minta ikut hingga akhirnya dibuatkan paspor.

“Terpaksa kami kumpulkan uang agar dia bisa berangkat. Karena Tahfadzul ikut, jadi saya kontak Syekh Muhammad Ali Aldeb di Madinah,” tutur Anwar.

Keberangkatan Tahfadzul rupanya membawa rezeki. Saat itu Syekh Muhammad Ali Aldeb siap menjemput di bandara sekaligus mengundang Tahfadzul ke acara wisuda di Universitas Islam Madinah.

“Di Madinah, kami disambut luar biasa,” katanya.

Saat itu kata Anwar sejumlah syekh di Madinah yang hadir di acara wisuda kagum dengan penampilan Tahfadzul hingga muncul berbagai tawaran beasiswa. Mereka menilai Tahfadzul, bocah langka dan unik. Dia mampu menangkap dan mengikuti semua jenis bacaan walau hanya sekali lantunan dari para syekh.

“Jadi saat itu Tahfadzul di tes juga sama para syekh di sana. Karena memang untuk menjadi calon imam Masjid Nabawi harus menguasai banyak jenis bacaan,” ujarnya.

Sementara, Guru Ngaji Tahfadzul, Ridwan Umar SPDi merasa bangga dengan pencapaian anak didiknya. Menurutnya, Tahfadzul anak yang cerdas dan berbeda dengan anak-anak lain.

“Daya tangkapnya cepat. Kemampuan hafalannya sangat bagus dibanding anak-anak lain,” kata Ridwan.

Berkat prestasi Tahfadzul jadi berkah juga buat Ridwan Umar. Ia mengaku, setelah Tahfadzul beberapa orang datang menawarkan untuk dibimbing.

Banyak sekali yang datang menawarkan anaknya untuk  dibimbing, tapi ditolak, mengingat jumlah santri sudah lumayan banyak.

‘’Bukan soal itu saja, yang utama adalah masalah tenaga dan pikiran saya yang sudah tidak seperti dulu, jadi harap maklum,” pungkasnya. (red)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda