Upaya Pemerintah Hadirkan Armada Tol Laut Angkut Sapi ke Pulau Jawa Tidak Jelas - Bima News

Minggu, 22 Mei 2022

Upaya Pemerintah Hadirkan Armada Tol Laut Angkut Sapi ke Pulau Jawa Tidak Jelas

Kapal
Kapal Nusantara 6 saat bersandar di Pelabuhan Bima untuk mengangkut sapi dari Pelabuhan Bima ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
 

BimaNews.id, BIMA- Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Bima belum memastikan penambahan armada tol laut  untuk pengangkut sapi qurban ke Jabodetabek.

Meskipun rencana penambahan armada itu sudah dikoordinasikan dengan sejumlah pihak. Mulai dari Gubenur NTB, Kementerian Perhubungan Laut, Peternakan dan stakeholder lain.

"Soal ada atau tidak penambahan armada laut, kami belum bisa pastikan.  Karena jadwal operasinya memang belum ada,"  kara Sekretaris Disnakeswan Kabupaten Bima Joko Agus Guyanto, Jum'at (20/5).

Padahal dengan penutupan jalur darat akibat wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) saat ini. Alternatif satu-satunya, pengiriman sapi ke Jabodetabek melalui jalur laut.

"Lombok dan Jawa Timur untuk jalur pengiriman ternak masih tutup lantaran PKM," terangnya.

Dari 10 ribu ekor sapi yang diminta daerah tujuan. Sekitar 1.050 ekor yang sudah dikirim dengan 2 armada tol laut.

"Sekarang kita masih menunggu giliran pengiriman tahap 3. Sesuai jadwal harusnya 19 Mei, tapi diundur lagi," terangnya.

Sehingga total sapi yang belum dikirim sebanyak 9.950 ekor. Idealnya bisa terkirim semua sampai pertengahan Juni mendatang sekitar 18 kali berlayar.

"Sekarang masih kami usahakan. Karena sapi yang akan dikirim itu untuk kebutuhan qurban Idul Adha," beber pria asal Jawa Timur ini.

Lambanya pemenuhan armada tol laut oleh pemerintah, membuat sejumlah pengusaha dan peternak memilih jalan sendiri. Mereka menyewa kapal besi dan kapal kayu untuk mengirim sapi ke Pulau Jawa.

"Biaya pengiriman mereka tanggung sendiri," kata Sekretaris Persatuan Pedagang Hewan Nasional Indonesia (PPHNI) Dedy Sadikin.

Untuk satu ekor sapi dibandrol Rp 1 juta lebih. Meski mahal, namun berbanding lurus dengan kecepatan pengiriman.

"Biar nanti kami bisa cepat pasarkan," bebernya.

Menunggu armada tol laut kata dia, cukup lama. Apalagi dari  pengalaman tahun sebelumnya, rencana pemerintah untuk menambah armada tol laut, tidak terealisasi.

"Itu hanya sebatas wacana, belum pernah terealisasi," sesalnya. (jul)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda