Tidak ada
upaya yang bisa dilakukan keluarga untuk mengobati penyakit yang menyerang ibu tiga anak ini.
Mereka hanya pasrah, menunggu keajaiban.
‘’Jangankan
untuk biaya berobat, untuk makan setiap hari saja mereka dibantu tetangga.
Apalagi suami dari Maryam tidak memiliki pekerjaan tetap,’’ tutur Hj. Imo H. Mario
keluarga dari Siti Maryam ini ditemui, Minggu (30/1).
Wanita yang
berdomisili di Desa Rasabou, Kecamatan Bolo ini mengaku, membawa Siti Maryam
bersama suami dan anak-anaknya ke desanya. Agar bisa diobati secara
tradisional.
Diceritakan
Hj Imo, awal Maryam menderita kanker payudara tahun 2020 lalu, pernah berobat
ke Rumah Sakit Dokter Agung Kota Bima. Saat
itu kata dia, dioperasi, namun hasilnya
tidak maksimal. Penyakit diderita Maryam malah makin parah.
“Sempat juga
berobat ke RSUD Bima. Disarankan untuk rujuk ke Provinsi NTB,” tuturnya.
Saat itu
sebutnya, keluarga hanya terdiam. Mereka tidak bisa memberikan jawaban, karena
masalahnya tidak punya biaya.
‘’Untungnya,
selama berobat di RSUD tidak ada biaya, karena Siti Maryam miliki kartu BPJS
gratis dari pemerintah,’’ terangnya.
Untuk
meringankan penderita wanita kelahiran 1982 ini kata dia, harus berobat lanjut
ke RSU Provinsi NTB. Tapi kembali, masalahnya adalah soal biaya untuk kebutuhan
sehari-hari selama di Mataram.
Dia sangat
berharap ada dermawan yang peduli dengan penderitan Siti Mariam. Begitu juga
dengan pemerintah Kabupaten Bima, bisa menfasilitasi biaya pengobatannya.
“Jika ada dermawan yang berkenan membantu, bisa
menghubungi nomor kontak 085205890848
atas nama Astiati. Atau kalau mau membantu biaya, bisa ditransfer melalui
rekening BNI 1039518374, juga atas nama Astiati,” tutup Hj Imo. (red)