Telah Gelontorkan Anggaran Rp 86 Miliar, IN-DAH Klaim Menang di Wera - Bima News

Minggu, 08 November 2020

Telah Gelontorkan Anggaran Rp 86 Miliar, IN-DAH Klaim Menang di Wera

BIMA-Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri- Drs H Dahlan HM Noer (IN-Dah) mengklaim masih merajai basis suara di Kecamatan Wera. Itu bisa dilihat dari euforia masyarakat menyambut pasangan yang mengusung konsep pembangunan Bima Ramah jilid II.

 

“InsyaAllah, dengan izinNya. Saya yakin Wera tetap menjadi lumbung kemenangan kita,” ujar Hj Indah Dhamayanti Putri di depan para tokoh dan masyarakat Wera, kemarin.

 

Keyakinan ini sambungnya, bukan pengklaiman tanpa dasar. Namun bisa dilihat dari sejarah Pilkada Bima sejak mendiang mantan Bupati Bima dua periode, H. Ferry Zulkarnai ST.

 

“Almarhum Dae Ferry sudah menanam pondasi yang kuat pada keluarga di Wera. Terbukti, Wera selalu menjadi lumbung suara kita,” tuturnya.

 

Selain itu, keyakinan Dae Dinda ditambah dengan apa yang telah diberbuat selama memimpin Bima empat tahun terakhir. Selama periode pertama, pasangan nomor urut 3 ini telah menggelontorkan anggaran sekitar Rp 86 miliar untuk membangun Wera.

 

“Di Wera telah berdiri dua puskesmas megah dengan jenis bangunan prototype. Puskesmas ini tujuannya agar proses pelayanan kesehatan terjamin dengan baik,” katanya.

 

Pembanguan dua puskemas di Wera berdasarkan kebutuhan. Mengingat Kecamatan Wera merupakan salah satu kecamatan yang sangat jauh dari ibu kota Kabupaten Bima.

 

“Inilah menjadi salah satu pijakan kami, kenapa Wera perlu diperhatikan lebih,” katanya.

 

Disisi lain, pasangan IN-Dah berjanji jika terpilih kembali menjadi Bupati dan Wakil Bupati Bima akan terus memperhatikan Wera.

 

“InsyaAllah, Wera akan selalu yang utama. Untuk itu, utamakan pasangan IN-Dah pada Pilkada ini,” tuturnya disambut dengan kata “Lanjutkan” dari warga sebagai jargon pasangan petahana ini.

 

Pasangan IN-Dah di Kecamatan Wera rencana akan menemui warga di tujuh desa. Desa pertama yang dikunjungi yakni, Mandala. Kemudian, Desa Hidirasa, Rangga Solo, Sangiang, Oi Tui, Kala Jena dan terakhir di Desa Pai. Disetiap desa Dae Dinda dan Dahlan menyapa langsung masyarakat dari rumah ke rumah.

 

“Saya diajarkan almarhum Dae Ferry agar hidup disetiap hati masyarakat. Ajaran itu yang saya jaga selama ini,” akunya. (dam)

 

 

 

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda