Satu Warga NTB Positif Corona, ODP di Kabupaten Bima Terus Bertambah - Bima News

Selasa, 24 Maret 2020

Satu Warga NTB Positif Corona, ODP di Kabupaten Bima Terus Bertambah


MATARAM-Gubernur NTB, Zulkieflimansyah mengumumkan secara resmi satu warga NTB positif terinfeksi Corona.





Dalam pers rilis yang disampaikan, Selasa (24/3) dikatakan,
tim gugus penanganan Covid-19 telah mengkonfirmasi positif corona yang disebut
sebagai pasien 01 berjenis kelamin perempuan 
berusia 50 tahun.





Pasien bersangkutan, kemungkinan tertular di luar NTB,
karena memiliki riwayat perjalanan ke daerah terjangkit dalam periode 14 hari
terakhir.





Penderita dirawat di RSUD Provinsi NTB sejak tanggal 17
Maret 2020. Menurut rilis yang disampaikan, penderita saat ini dalam kondisi
membaik. Tim medis, akan melakukan pemeriksaan lagi, menunggu hingga dua kali
dinyatakan negatif baru dinyatakan bisa pulang ke rumah.





Dari rilis yang disampaikan disampaikan Gubernur NTB ini
disebutkan, untuk menghindari penularan lebih lanjut, petugas kesehatan sedang
melakukan Kontak Tracking terhadap semua orang yang pernah kontak dengan pasien
bersangkutan.





"Diharapkan kepada semua lapisan masyarakat untuk
tetap tenang,





hindari keramaian, menjaga kesehatan dengan melakukan
Pola





hidup bersih dan sehat. Kurangi aktivitas di luar rumah,
" seru Gubernur NTB, Dr Zulkieflimansyah saat konferensi pers.





Sementara data di Kabupaten Bima saat ini, Orang Dalam Pemantauan (ODP) kembali bertambah. Jika tanggal 23 Maret, jumlah ODP di Kabupaten Bima sebanyak 45 orang,   per tanggal 24 Maret naik menjadi 53 orang.





Terus bertambahnya jumlah ODP di Kabupaten Bima ini,
karena adanya TKI atau TKW yang pulang. Termasuk, warga Bima yang merantau ke
daerah terjangkit seperti Jakarta dan Pulau Jawa.





"Karena pernah melakukan perjalanan ke daerah atau
negara terjangkit Corona, mereka kita masukkan dalam ODP. Tentu ini yang sudah
memiliki tanda-tanda sakit, " jelas Kabid P2P Dikes Kabupaten Bima, H
Rifai.





Protapnya jelas Rifai, selain di bandara dan KKP, yang
bersangkutan datang memeriksakan diri ke sarana kesehatan terdekat atau
masyarakat melapor kepada petugas tentang adanya kepulangan TKI di kampungnya.





"Kami merespon dengan mendatangi, mengenakan APD
untuk pemeriksaan, " pungkas Rifai. (tin)


Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda