Kartu BPJS Miskin Sekarang Terbuat Kertas Kuarto - Bima News

Senin, 08 Agustus 2022

Kartu BPJS Miskin Sekarang Terbuat Kertas Kuarto

Kartu
Kartu BPJS Kesehatan Miskin yang keluar bulan Juni dan Juli 2022 terbuat dari kertas kuarto, tidak seperti sebelumnya mirip kartu ATM
 

bimanews.id, Bima-Berbeda dengan sebelumnya, kartu identitas peserta BPJS miskin  sekarang terbuat dari kertas kuarto tebal. Sedangkan id card peserta BPJS mandiri terbuat dari bahan menyerupai ATM.

Penerapan identitas kepesertaan masyarakat miskin ini berdasar instruksi dari pemerintah. Pihak BPJS tidak menyediakan bujet untuk mencetak kartu laik pakai.

Padahal kepesertaan rakyat miskin sebagai peserta BPJS kesehatan menjadi  tanggungan pemerintah,  tidak gratis. Di Kabupaten Bima setiap tahun dialokasikan anggaran Rp 14 miliar dalam APBD.

Informasi yang diperoleh, perubahan id card peserta BPJS Miskin berubah untuk pengusulan bulan Juni dan Juli 2022. Sedangkan bulan-bulan sebelumnya, dicetak tebal menyerupai kartu ATM.

Bulan Juli 2022, peserta BPJS miskin tanggungan pemerintah Kabupaten Bima yang lolos verifikasi sebanyak 256. "Jika digabung  bulan Juni, totalnya  sekitar 500 orang,’’ ungkap sumber di Dinas Sosial Kabupaten Bima.

Dengan kondisi id cart peserta BPJS miskin saat ini, rawan rusak. Karena dibuat dari kertas biasa meski tebal, bukan seperti kertas jenis HVS. Apalagi kena air, warnanya cepat luntur dan gampang rusak.

Menurut sumber tadi, untuk peserta BPJS miskin yang pengalihan tidak dicetak id card baru. Dengan ansumsi sudah memilki kartu BPJS sebelumnya.

"Yang hilang saja yang dicetak terbuat dari kertas, kartunya sama dengan identitas peserta BPJS miskin," ucapnya.

Supaya tidak cepat rusak, peserta pemegang katur itu harus mengeluarkan biaya tambahan lagi untuk laminating.

Kepala BPJS Kesehatan Kabupaten Bima, Junaidin yang dikonfirmasi, membenarkan kartu kepesertaan BPJS kesehatan miskin tanggungan pemerintah dicetak dari bahan kertas.

"Sebenarnya sekarang sudah tidak ada pencetakan kartu KIS lagi," katanya dihubungi, Senin (8/8).

Dia beralasan, berhubung penggunaan data sudah berbasis NIK, sehingga pasien tidak perlu lagi repot membawa kartu

"Ketika warga miskin sakit,  cukup membawa KTP ke Puskesmas atau ke RSUD," terangnya.

Soal kartu, diakui pencetakan id card dari kertas biasa itu sesuai permintaan dari Dinas Sosial (Dinsos). Hanya  sebagai bukti, bersangkutan sudah diusulkan sebagai peserta.

"Tidak ada kaitannya dengan bujet. Kebijakan pemerintah, KTP  bisa digunakan untuk semua pelayanan publik.  Memudahkan masyarakat, sehingga tidak perlu membawa banyak kartu," jelasnya.

BPJS Kesehatan mengikuti kebijakan pemerintah. Kartu peserta cukup menggunakan KTP.

"Tidak ada lagi pencetakan kartu. Kebijakan ini sudah dilakukan beberapa instansi pemerintah, termasuk NPWP,"  sebutnya. (fir)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda