PAUD Ajukan Data Siswa Diduga Fiktif, Negara Tekor Rp 646 Juta - Bima News

Minggu, 19 Juni 2022

PAUD Ajukan Data Siswa Diduga Fiktif, Negara Tekor Rp 646 Juta

BOP
Ilustrasi
 BimaNews.id, Bima-Penyaluran dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) tahun ajar 2021-2022 bermasalah.

Data jumlah siswa yang diajukan pengelola PAUD pada Dinas Pendidikan Kebudayaan dan Olahraga (Dikbudpora) Kabupaten Bima diduga fiktif. Akibatnya, negara tekor Rp 646.200.000 juta.

Dalam Laporan Realisasi Anggaran (LRA) tahun 2021, Pemerintah Kabupaten Bima menyajikan anggaran belanja hibah Rp 35.942.371.900 miliar dengan realisasi Rp 31.715.077.500 miliar (audited).

Dari jumlah itu, Rp 646.200.000 juta BOP PAUD. Biaya operasional pembelajaran dan dukungan biaya operasional bagi anak yang mengikuti pendidikan usia dini.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2021, tentang Juknis penyaluran BOP PAUD tahun 2021 dalam 2 tahap.

Tahap I mengacu pada Dapodik sampai 31 Maret 2021. Tahap 2 Dapodik per 30 September 2021.

Besaran alokasi dihitung berdasarkan jumlah peserta didik yang terdata pada Dapodik, dikalikan Rp 600 ribu per orang per tahun.

Dari pemeriksaan terhadap BOP pada 217 sekolah ditemukan ada pemakaian data yang sama untuk penyaluran dana PAUD. Tidak tertib dalam penginputan data.

Sehingga ditemukan penerima BOP tahap II tidak sesuai dengan data riil. Hasil konfirmasi pada satuan pendidikan penerima BOP PAUD, diketahui data penerima tahap II sama dengan tahap I.

BPK juga menemukan PAUD tidak menginput data di Dapodik secara tertib oleh operator sekolah. Sehingga data jumlah siswa dalam aplikasi Dapodik tidak sesuai dengan kondisi riil.

Hal itu mengakibatkan kelebihan pembayaran hibah BOP PAUD tahap II senilai Rp 646.200.000 juta. Karena itu BPK merekomendasikan Kepala Dinas Dikbudpora menarik kelebihan pembayaran untuuk disetor ke kas daerah.

Kepala Dinas Dikbudpora Kabupaten Bima, Zunaiddin, memperlihatkan surat bukti setor ke kas daerah tertanggal 27 April 2022 Rp 320.990.000 juta dari total kerugian negara Rp 646.900.000 juta.

"Sudah dulu. Saya ada acara hajatan," ucapnya. (fir)

 

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda