Delapan Hari Menghilang, Siswi SMP di Bima Belum Ditemukan - Bima News

Selasa, 25 Januari 2022

Delapan Hari Menghilang, Siswi SMP di Bima Belum Ditemukan

pencarian
Puluhan warga saat menyusuri kawasan Gunung Kabuju di Desa Na'e, Kecamatan Sape untuk mencari Juliatin, korban yang dikabarkan hilang sejak Selasa (18/1) pekan lalu.

BimaNews.id, BIMA-Warga Desa Rai Oi, Kecamatan Sape digegerkan, gadis belia bernama Juliatin, 13 tahun hilang sejak Selasa (18/1) pekan kemarin. Hingga Selasa (25/1) hari ini keluarga bersama warga masih menyisir sejumlah titik, mulai pemukiman warga hingga beberap gunung.

Mulai pagi hingga siang ini, warga dan keluarga mencari siswa kelas tiga SMP itu di kawasan Gunung Kabuju, Desa Na'e, Kecamatan Sape.

"Sekarang kita masih mencari di gunung Kabuju. Karena menurut warga Juliatin disembunyikan makluk halus. Makanya mereka mencarinya di sana," ungkap Sekretaris Desa Rai Oi, Ihwan Budimansyah SPd dikonfirmasi melalui telepon, Selasa siang (25/1).

Keluarga dibantu warga katanya, juga telah mencari korban ke Bima Kota. Karena informasi yang beredar di masyarakat, korban pergi jalan-jalan ke Kota Bima.

"Banyak keluarganya yang pergi mencari ke Kota Bima, namun belum ditemukan juga," katanya.

Juliatin diketahui menghilang pada Selasa (18/1) lalu. Sebelumnya korban bersama keluarganya di rumah, kemudian keluar, tapi  tidak pamitan. Sejak saat itu korban tidak pulang ke rumah hingga hari ini.

"Juliatin anaknya baik dan sehat, tidak alami gangguan mental,’’ katanya.

Ihwan sapaan karib Sekdes Rai Oi ini berharap Juliatin segera ditemukan dalam kondisi selamat. Bagi yang menemukan  diharap segera laporkan ke pihak kepolisian terdekat.

Sementara Kepala SAR Bima, Ardhiansyah Susilo yang hubungi media ini mengaku mendapat informasi tentang kehilangan warga tersebut. Namun pihaknya belum berani mengambil tindakan untuk mencari korban.

"Karena tidak ada saksi yang melihat korban hilang di gunung," katanya saat dihubungi  Selasa (25/1).

Anggota Basarnas kata dia baru bisa dikerahkan untuk mencari, jika ada saksi mata satu atau dua orang. Atau kasus kehilangan itu telah dilaporkan ke polisi. Sebagai acuan bagi Basarnas untuk mengerahkan tim, membantu mencari korban.

"Sampai saat ini kami belum terima laporan dari polisi," tandasnya. (jul)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda