Staf Ahli Bupati Bima Tutup Usia, Keluarga, Tetangga dan Teman Sangat Kehilangan - Bima News

Jumat, 23 Juli 2021

Staf Ahli Bupati Bima Tutup Usia, Keluarga, Tetangga dan Teman Sangat Kehilangan

Rumah Duka
Keluarga, kerabat dan tetangga menunggu kedatangan jenazah alamrhum H Muhammad Antonius di rumah duka, RT 07, Dusun 03, Desa Rato, Kecamatan Bolo, Jumat (23/7).


BimaNews.id, BIMA-Keluarga besar Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bima berduka. Staf Ahli Bupati Bima, H Muhammad Antonius SSTP tutup usia. Pejabat yang dikenal ramah ini menghembuskan nafas terakhir di RS Kota Mataram, Jum’at (23/7).

Kepergian almarhum menyisahkan duka mendalam bagi masyarakat Kecamatan Bolo. Terutama warga Desa Rato. Karena almarhum dikenal sebagai sosok yang baik.

Informasi yang dihimpun media ini, mantan Kepala BKD Kabupaten Bima ini meninggal sekitar pukul 02.30 Wita, Jumat (23/7). Sebelum meninggal, almarhum sempat dirawat beberapa jam di RS Mataram.

"Kami berangkat dari Bima menuju Kota Mataram, Kamis pagi (22/7). Tiba di RS Mataram sekitar pukul 14.00 Wita," aku adik ipar almarhum, Muhammad Afan SE, Jumat (23/7).

Sekarang jenazah almarhum sedang dalam perjalanan pulang ke Desa Rato, Kecamatan Bolo. Jenazah akan dikebumikan di TPU Desa Rato Jumat sore (23/7).

"Insya Allah prosesi pemakaman jenazah almarhum tetap dilaksanakan hari ini," ujar Afan.

Semasa hidup almarhum dikenal sebagai sosok yang baik dan dekat dengan keluarga maupun tetangga.  Bapak dua anak ini dikenal sayang pada anak istri. Tidak pernah ada selisih paham dengan keluarga.

"Anton orangnya sangat sederhana. Tidak sombong dan tidak angkuh. Saya juga tidak pernah mendengar dia ringan tangan pada anak dan istrinya," kata Hafsah, keluarga dekat almarhum.

Hal yang sama juga diakui keluarga almarhum lain Habibah. Dia mengaku, almarhum adalah sosok yang bertanggungjawab. Selalu terlibat setiap hajatan dan kegiatan sosial kemasyarakatan.

"Kami sangat sangat kehilangan dengan kepergian almarhum ini," kata Habibah sedih.

Almarhum kata dia, sudah lama mengidap penyakit komplikasi. Seperti gagal ginjal, gula dan jantung. "Sebelum meninggal, almarhum rutin cuci darah. Satu hingga dua kali seminggu," ungkapnya. 

Kedua orang tua almarhum sudah lebih awal menghadap sang Ilahi. Bapaknya meninggal sekitar dua Minggu lalu.

"Sekarang almarhum menyusul kedua orang tuanya tuanya," tutur Habibah.

Bukan hanya keluarga dan tetangga juga ikut kehialngan dengan kepergian mantan Camat Bolo tersebut. Seperti yang dirasakan Kepala Dinas (Kadis) Dukcapil Kabupaten Bima, Salahuddin SH. Ia mengaku, almarhum adalah sosok sahabat yang baik.  Nyaman diajak ngobrol dan diskusi masalah apa saja.

Semasa hidup pak Anton (sapaan akrab almarhum) kata dia, dekat dengan masyarakat. Selain memiliki pribadi yang cakap, pintar, humoris juga mudah bergaul dengan semua orang. Menghormati yang tua dan menghargai yang muda.

"Beliau orangnya energik dan cerdas. Semua hal dia tahu," Salahuddin.

Sejak menjadi pejabat, almarhum sudah menempati beberapa jabatan strategis. Sebelum menjadi Staf ahli bupati, pernah sebagai Camat Bolo, Kabag OPA, Kabag Tatapem dan Kepala BKD Kabupaten Bima.

"Semoga segala amal kebaikannya diterima oleh Allah SWT," tutup Salahuddin mendoakan almarhum. (ar)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda