Dua Anaknya Dijadikan Budak Seks, Si Bungsu Bahkan Sempat Hamil - Bima News

Jumat, 30 Oktober 2020

Dua Anaknya Dijadikan Budak Seks, Si Bungsu Bahkan Sempat Hamil

BIMA-Ulah bapak berinial HA, 45 tahun, warga Desa Tumpu Kecamatan Bolo ini, sungguh bejat.  Tidak hanya ‘’menggarap’’ putri bungsunya, tapi juga putrinya yang keempat.

Bahkan, putri bungsunya yang kini baru duduk di bangku SMP ini sempat hamil. Namun digugurkan.

Informasi diperoleh Radar Tambora, kasus pemerkosaan terhadap dua orang putrinya ini telah berlangsung sejak tiga tahun lalu. Berawal dari putri ke empat.

Setelah putrinya keempat menikah, pelaku kemudian menggarap putrinya yang kelima. Kasus ini sebenarnya sudah lama diketahui warga sekitar. Namun, mereka

tidak berani membongkar kasus amoral tersebut.

Setelah sekian tahun kasus amoral ini berlangsung, aksi bejat  bapak lima anak ini akhirnya terbongkar dan mencuat ke permukaan.

Itu berawal dari si bungsu menceritakan kejadian yang menimpanya pada teman sebaya, saat acara orgen tunggal di desa setempat, Senin malam (26/10).

"Awalnya, korban (si bungsu)  diminta pelaku untuk mencukur kumisnya, tapi ditolak korban karena mau nonton orgen. Korban lantas dipukul bapaknya, hingga menangis,"  cerita seorang warga setempat yang enggan menyebut identitasnya, pada Radar Tambora, kemarin

Karena dipukul, korban bergegas ke tempat orgen tunggal sambil menangis.  Melihat korban menangis, seorang  teman korban menanyakan, kenapa menangis.

Saat itulah, remaja yang dikenal berparas cantik oleh warga setempat ini menjawab, dia dipukul dan kerap ditiduri sama ayah kandungnya.

Sontak, pengakuan korban itu membuat teman-temannya kaget. Sehingga merekapun menceritakan kejadian yang menimpa korban pada warga lain.

Tentu saja informasi itu membuat warga geger. Hingga pada malam itu, warga hamper saja membakar dan menghakimi pelaku. Untungnya, anggota Polsek Bolo cepat mengamankan pelaku.

"Warga sudah emosi mendengar kejadian itu,’’ tuturnya.

Dari pengakuan gadis yang masih duduk di bangku SMP ini, pertamakali dia melayani nafsu berahi ayahnya, ketika meminta dibelikan Handphone seharga Rp 300 ribu. Karena saat itu pelaku menyanggupi  membelikan HP, asal mau melayani nafsunya.

Setelah membeli HP, pelaku melancarkan rayuan, hingga korban diancam dengan parang. Korban  tidak berdaya, hingga merelakan kehormatan digarap ayahnya sendiri.

Sejak kejadian itu,  ayah bejat ini telah menidurinya hingga 19 kali. Setiap kali melancarkan aksinya, pelaku mengancam korban dengan parang, agar tidak melaporkan pada warga setempat.

Hingga suatu waktu, gadis yang dikenal periang ini sempat hamil, namun  berhasil digugurkan oleh pelaku.  Meski begitu, korban kerap dijadikan budak nafsu oleh bapaknya. Perbuatan itu dilakukan di rumah maupun di kebun.

Perbuatan bejat oknum HA ini, diketahui oleh tiga kakak laki-laki korban yang kini merantau di Papua. Ketika kejadian itu dikabarkan pada mereka, tidak terdengar kaget.

"Mereka sudah tahu tentang kelakuan bapaknya selama ini. Alasan mereka ke merantau ke Papua pun, karena malu dengan ulah bapaknya,’’ tutur warga setempat.

Sebelum dengan si bungsu, terungkap juga pelaku yang berprofesi sebagai pemain Biola ini sempat menggarap putrinya yang keempat (kakak korban).

Bahkan setelah anaknya yang keempat ini bersuami, pelaku masih tega melampiaskan nafsu birahinya. Hingga suatu waktu aksi pelaku memperkosa anaknya dipergoki suami korban. Hingga diceraikan oleh suaminya.

Ulah oknum HA menggarap dua anak gadisnya itu, kerap dipergoki isterinya. Hanya saja, ketika hal itu dilaporkan pada warga, tidak ada yang percaya. Karena isteri pelaku mengalami kelainan mental. Sehingga ucapannya dianggap lelucon atau bohong warga.

"Istri pelaku selama ini sering kasi tau warga, tentang kelakuan suaminya. Tapi masyarakat gak percaya, karena dia gila," terangnya.

Istri pelaku sudah lama mengalami gangguan kejiwaan. Sejak melahirkan anak ke tiga. Namun puncak, kelainan mentalnya itu  ketika pertama kali melihat pelaku sedang memperkosa putrinya yang ke empat beberapa tahun lalu.

Sementara ditelusuri dari sisi kehidupan keluarga pelaku, secara ekonomi sebagai warga miskin di desa setempat. Pelaku bersama isteri dan anak-anaknya menempati rumah tidak layak huni, lokasinya jauh dari pemukiman warga setempat.

Keseharainnya, pelaku mencari rezeki  sebagai pemain biola. Jika tidak ada order, menjadi buruh tani musiman.

Kapolres Bima melalui Kapolsek Bolo IPTU Juanda sebelumnya mengatakan,  perilaku tidak manusiawi seorang ayah terhadap putrinya sendiri tersebut, terungkap saat  korban menceritakan kelakuan terduga pelaku pada, Senin (26/10) sekitar pukul 20.30 Wita.

"Persetubuhan terlarang ini sudah berlangsung lama. Tapi korban baru ceritakan tadi malam," ujarnya

Pelaku jelas Kapolsek, beraksi awalnya sekitar Mei 2020. Saat itu, korban meminta kepada terduga pelaku agar dibelikan HP seharga Rp 300 ribu.

Terduga pelaku pun menyanggupi untuk membeli, dengan syarat korban bersedia melayani nafsu bejatnya.

Saat ini, terduga pelaku telah dibawa ke Mapolres Bima untuk diproses lebih lanjut. (cr-jul)

 

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda