Bima News: Kabupaten Bima
Tampilkan postingan dengan label Kabupaten Bima. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kabupaten Bima. Tampilkan semua postingan

Senin, 24 Mei 2021

Petani di Donggo Keluhkan, Harga Jagung Kini Turun Rp 4.700 Per Kilogram

Jagung
Rafli bersama keluarga saat mengisi jagung ke karung setelah di jemur di halaman samping rumahnya di Desa Mpili.
 

BimaNews.id, BIMA-Petani jagung di Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima, keluhkan harga jagung kini  terus turun. Sebelumnya sempat naik pada angka Rp 4.900 per kilogram, kemudian turun Rp 4.850. Terakhir, kabarnya turun menjadi Rp 4.750 per kilogram   untuk harga jual di lokasi.

"Kok harga jagung terus turun," keluh Rafli, petani asal Desa Mpili, Kecamatan Donggo  pada Radar Tambora, Minggu (23/5).

Padahal informasi yang dia peroleh, harga jagung di gudang beberapa hari lalu Rp 5.200 per kilogram. Kabar terakhir, sudah turun menjadi Rp 4.900 per kilogram.

Diceritakannya, ketika dia menjual jagung pada  sekitar pertengahan Ramadan sebanyak 4,5 ton dengan harga Rp 4.900 per kilogram. Penjualan kedua  sekitar akhir Ramadan sebanyak 4,6 ton dengan harga Rp 4.850 per kilogram.

‘’Saat ini kabarnya, harga jual jagung turun lagi antara Rp 4.700 hingga Rp 4.750 per kilogram,’’ bandingnya.

Pria yang akrab disapa Fel ini berharap, kondisi ini mendapat perhatian pemerintah daerah.  Supaya harga jagung tidak terus turun. (ar)

Kamis, 20 Mei 2021

Baru Tiga Desa di Soromandi Telah Cairkan DD Tahap Pertama, Tajuddin: Ini Bukti Tidak Serius Bangun Desa

Pembinaan
Kepala DPMDes Kabupaten Bima, Tajuddin SH (tengah) memberikan arahan pada suatu kegiatan
 

BimaNews.id, BIMA-Hingga Mei ini, baru tiga dari tujuh desa di Kecamatan Soromandi yang telah mencairkan Dana Desa (DD) tahap pertama 2021. Padahal,  seharusnya saat ini memasuki pencairan tahap kedua.

"Yang sudah cairkan DD  tahap pertama yakni, Desa Bajo, Kananta dan Lewintana," jelas Kepala Dinas Permusyawaratan Masyarakat Desa (DPMDes) Kabupaten Bima, Tajuddin SH, Rabu (19/5).

Sedangkan yang belum mengajukan pencairan DD yaitu, Desa Wadukopa, Sai, Sampungu dan Punti. Penyebabnya, mereka belum menyusun Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) atau Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes).

"DD belum bisa dicairkan, berarti pemerintah desa belum menyusun APBDes," jelasnya.

Desa yang belum melakukan pencairan diharap secepatnya menyusun APBDes. Sebab, keterlambatan pencairan DD akan menghambat program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. Termasuk pencairan Bantuan Langsung Tunai (BLT).

"Sudah sering kita ingatkan, baik melalui sosialisasi langsung maupun via Daring (Dalam Jaringan). Tapi, kembali pada kesadaran Pemdes. Adanya keterlambatan ini, berarti mereka tidak serius membangun desa," tegas Tajuddin. (jul)

 

Selasa, 18 Mei 2021

Jaga Kamtibmas dan Cegah Kerumunan, Polsek Soromandi Rutin Patroli Sejumlah Tempat Wisata

Ipda Zulkifli
Ipda Zulkifli
 

BimaNews.id, BIMA- Mengantisipasi penyebaran Covid-19, Kepolisian Sektor (Polsek) Soromandi menggelar patroli di sejumlah tempat wisata di Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima.

Patroli digelar sejak Idul Fitri, hingga hari ini masih dilakukan personel Polsek setempat. Terutama di lokasi-lokasi wisata seperti di So Noti, Pulau Kambing, Benteng Asakota, Wadu Pa'a, Pesisir Sai Oi Busi dan beberapa pusat keramaian lain.

Kopolsek Soromandi, Ipda Zulkifli SH mengatakan, dalam satu hari pihaknya berpatroli beberapa kali. Tergantung keramaian terlihat.

Kapolsek yang akrab disapa bang Zul ini mengaku, instruksi patroli langsung dikeluarkan oleh pusat untuk mengantisipasi kemungkinan gangguan kamtibmas. Terutama penyebaran Covid-19, keributan, pencurian kendaraan dan lain-lain.

"Kita turun sekaligus imbau warga untuk mewaspadai terjadi semua itu. Terutama mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19," imbuh Zul ditemui Radar Tambora di ruangannya.

Selama patroli kata dia, situasinya kondusif. Tidak ada kerumunan atau keramaian yang berlebihan. (ar)

Senin, 17 Mei 2021

Berikan Klarifikasi, Kepala Pasar Sila Ngaku Tiap Hari Pekerjakan Lima Petugas Kebersihan

Kaharudin
Kaharudin
 

BimaNews.id, BIMA-Tidak adanya truk pengangkut sampah, diakui sebagai penyebab utama Pasar Sila kumuh. Pengelola Pasar mengklaim, sudah pekerjakan lima petugas kebersihan untuk membersihkan sampah di pasar.

Klarifikasi ini disampaikan Kepala UPTD Pasar Bolo atau yang dikenal dengan Pasar Sila, Kaharudin beerapa waktu lalu.

"Ada lima petugas kebersihan, setiap sore bekerja membersihkan sampah, tiga hingga empat jam. Buktinya bisa dilihat sekarang, pasar bersih, " ungkap Kaharudin.

Adanya keluhan pedagang tidak adanya petugas kebersihan kata Kaharudin, karena petugas kebersihan bekerja pada sore hari, di saat para pedagang sudah pulang. Praktis, pedagang tidak pernah melihat bagaimana petugas kebersihan bekerja.

"Bagaimana mereka mau lihat, petugasnya kerja setelah mereka pulang. Kalau Pasar dibersihkan saat pedagang ada, ya tidak mungkin, " tegasnya.

Satu-satunya kendala yang diakui Kaharudin,  sampah menumpuk setelah dibersihkan dan dikumpulkan. Tidak diangkut truk pengangkut sampah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

"Hanya itu kendalanya. Tentu tidak bisa kami tangani semua masalah yang muncul. Butuh campur tangan Pemkab Bima juga, " harap Kaharudin.

Selama ini kata dia, pengelola pasar sudah bekerja maksimal sesuai kewenangan yang ada. Termasuk soal penarikan iuran pasar, tidak ada paksaan.

"Seperti saat banjir kemarin, tidak menarik iuran. Kami mengerti kondisi yang ada, " tandasnya.

Ketika ditanya jumlah PAD yang terkumpul dari retribusi iuran pasar ini, Kaharudin enggan mengungkapnya. (ar)

Libur Lebaran, Sejumlah Tempat Wisata di Soromandi Sepi Pengunjung

Wisata

Sejumlah warga sedang menikmati suasana pantai saat rekreasi di Pantai So Noti, Minggu (16/5) pagi.


BimaNews.id, BIMA-Libur lebaran sejumlah tempat wisata biasanya ramai dikunjungi warga, tidak demikian tahun ini. Sejumlah tempat wisata di Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima, malah sepi pengunjung.

Di Soromandi Kabupaten Bima, ada beberapa tempat wisata menjadi andalan. Seperti Pantai So Noti, Benteng Asa Kota dan Situs Sejarah Waduh Pa'a.

Pantauan media ini, Minggu (16/5) Pantai So Noti dan Benteng Asa Kota tidak terlalu ramai dikunjungi wisatawan. Padahal, tahun-tahun sebelumnya, dua tempat wisata ini disesaki pengunjung. Baik dari warga Kabupaten Bima, maupun Kota dan Dompu.

Sri Rejeki, warga Desa Tambe, Kecamatan Bolo mengaku  baru pertama kali mengunjungi Pantai So Noti.  "Pantainya teduh, meskipun tidak ramai, " ujarnya.

Menurutnya, berekreasi menjadi hal wajib setelah lebaran disibukkan dengan silaturrahim kepada keluarga dan kerabat.

Sri mengatakan, Pantai So Noti memiliki daya tarik tersendiri. Hanya saja, pantai dengan pemandangan Teluk Bima tersebut masih membutuhkan penataan, agar lebih menarik lagi.

Pengunjung lain, Aisyah, warga Desa Bajo, Kecamatan Soromandi merasakan perbedaan tingkat kunjungan wisatawan di Pantai So Noti pada lebaran tahun ini.

"Tumben tahun ini sepi. Mungkin karena Covid ya, " ujarnya.

Menurutnya, ada beberapa tempat yang biasanya ramai dikunjungi warga selain Pantai So Noti. Yakni Pulau Kambing dan Benteng Asa Kota. Ia dan keluarganya, pernah berwisata ke tempat lain. Namun, tidak aman karena ada keributan. Tahun ini ke tempat wisata terdekat saja.

Sementara itu, Abdul Rais pedagang di Pantai So Noti juga merasakan sepinya pengunjung pada liburan lebaran tahun ini. Biasanya, ia bisa meraup untung hingga jutaan rupiah. Kali ini, pengunjung sepi pendapatannya jauh berkurang.

"Mungkin karena warga sibuk panen, jadi tidak banyak yang berekreasi, " pungkasnya. (ar)

Kamis, 06 Mei 2021

2021 Dana Hibah Nol, Bantuan Saat Safari Ramadan Bupati Rogoh Kantong Pribadi

Ahyani
Ahyani SAg
 

 BimaNews.id, BIMA-Bantuan diserahkan Bupati Bima, Hj Indah Damayanti Putri selama kegiatan Safari Ramadan, bukan bersumber dari dana hibah. Melainkan dari  kantong pribadi.

Kasubag Bina Mental Spiritual Bagian Kesra Setda Kabupaten Bima, Ahyani SAg. MM mengatakan, tahun sebelumnya, Pemerintah Kabupaten selalu anggarkan dana hibah untuk masjid dan musala. Tahun ini tidak ada lagi, termasuk untuk kegiatan safari ramadan.

‘’Semua ditiadakan dengan adanya refocusing anggaran,’’ terangnya pada Radar Tambora, Rabu (5/5).

Anggaran yang ada saat ini di Bagian Kesra sebutnya, hanya berupa bantuan Alquran untuk masjid. Jumlahnya pun bervariasi. Ada yang dapat 10, 20 eksemplar. Ada juga yang lebih dari itu.

Ketika ada bantuan diserahkan Bupati dan Wakil Bupati Bima saat safari Ramadan, bukan dari dana hibah. Melainkan bantuan pribadi. Seperti bantuan pada Masjid di Desa Renda dan beberapa masjid lain.

"Untuk masjid di Renda, bupati memberikan bantuan Rp 50 juta rupiah. Seperti yang pernah bupati janjikan dulu," sebut Yani.

Termasuk bantuan lain yang diberikan, berupa sarung dan mukenah juga bersumber dari pribadi Bupati Bima. (ar)

Urus Dokumen Kependudukan Sebaiknya Langsung, Hindari Melalui Calo

Salahuddin
Salahuddin
 

BimaNews.id, BIMA-Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Kadisdukcapil) Kabupaten Bima, Salahuddin SH mengimbau warga tidak menggunakan jasa calo untuk mengurus dokumen kependudukan. Lebih baik urus sendiri, karena setiap pelayanan gratis.  Tidak dipungut biaya sepersen pun.

"Pelayanan kita berikan mudah dan cepat, asal semua berkas dan persyaratan yang diperlukan telah dilengkapi,’’ katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (5/5).

Bagi warga yang ingin mengurus dokumen kependudukan saran Salahuddin,  jangan mendadak. Tapi dipersiapkan jauh-jauh hari, sehingga ketika dibutuhkan sudah ada.

‘’Kebiasaan kita selama ini, baru mau mengurus dokumen kependudukan ketika ada perlu, atau mendapat bantuan. Sehingga semua serba mendadak,’’ sebutnya.

Padahal, mengurus dokumen kependudukan tidak rumit. Bagi warga tidak berkesempatan datang ke kantor Dukcapil, bisa ke tim PPKD (Petugas Pendata Kependudukan Desa) yang ada di setiap desa.

"Kalau tim PPKA yang urus, ada pelayanan khusus kami sediakan. Asal membawa surat tugas resmi dari desa,"  terangnya.

Pelayanan di Disdukcapil  saat ini aku Salahuddin sudah semakin baik. Pihaknya juga terapkan jemput bola.  Turun memberikan pelayanan pada warga di tiap desa.

Hal ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, agar melengkapi dokumen kependudukan mereka. Seperti KTP, KK, akta kelahiran dan lain-lain.

Terhadap pegawai di lingkup Dikdukcapil kantor Dukcapil juga ditegaskan, agar tidak menjadi calo. Jika ditemukan dan terbukti, akan dikenakan sanksi berat, bahkan bisa dipecat.

"Ini penekanan Dirjen dan Bupati Bima soal pelayanan dokumen kependudukan," terangnya. (ar)

Selasa, 04 Mei 2021

Tingkat Partisipasi Vaksinasi Covid-19 di Soromandi Kabupaten Bima Rendah

Nasarudin
Nasarudin SKep. Ners
 

BimaNews.id, BIMA-Partisipasi tenaga pendidik mengikuti vaksinasi Covid-19 di Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima rendah. Dari puluhan lembaga pendidikan yang ada, saat ini tercatat 35 guru yang sudah divaksin.

"Mereka yang sudah divaksin yakni, dari SDN Inpres Saba, SD Inpres Sampungu, SMAN 3 Soromandi dan beberapa orang guru SMP di Dusun Wonto," jelas Kepala Sub Bagian (Kasubag) Umum Puskesmas Soromandi, Nasarudin SKep, Ners, Senin (3/5).

Padahal katanya, Tenaga Kesehatan (Nakes) sudah lebih awal melayangkan surat pemberitahuan vaksinasi sejak 29 Maret lalu.  Melalui Kepala KUPT Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), Fahris MPd. Begitu juga pada instansi-instansi pelayanan publik lain.

"Kami menduga KUPT tidak serius membina guru-guru di satuan pendidikan. Sehingga, kurang kesadaran guru ikut vaksinasi. Termasuk, dia (KUPT, red) sendiri hingga sekarang belum divaksin," katanya.

Vaksinator Agus Harianto SKep. Ners mengaku selain tenaga pendidik,  kesadaran pegawai di kantor pelayanan publik di Soromandi juga rendah. Seperti di KUPT Pertanian, KUPT Peternakan dan sejumlah instansi lain. Termasuk dua pejabat tinggi di Soromandi, yakni Camat dan Sekcam belum divaksin.

"Harusnya mereka sebagai kepala wilayah memberikan contoh yang baik pada bawahan. Agar masyarakat juga mau divaksinasi. Mana mungkin masyarakat mau divaksin, kalau pemimpinnya seperti itu," tegasnya.

Terkait minimnya partisipasi pelayanan publik di Soromandi, sudah disampaikan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Bima. Dinas Kesehatan meminta petugas vaksin berkunjung langsung ke Instansi dan satuan pendidikan, untuk vaksinasi. Namun hingga kini kata dia, belum bisa dilakukan, mengingat masih fokus vaksinasi pada warga Lanjut Usia (Lansia).

"Mungkin setelah ini baru kita turun langsung ke sekolah dan kantor-kantor," tandasnya. (cr-jul)

 

Senin, 03 Mei 2021

Warga Bantaran Sungai Direlokasi, Pemerintah Pusat akan Bangun 185 Unit Rumah

Pose
Serah Terima pembangunan rumah layak huni untuk relokasi warga bantaran sungai korban banjir dari Kementerian PUPR RI kepada Bupati Bima Hj Indah Damayanti Putri
 

BimaNews.id, BIMA-Warga bantaran sungai akan direlokasi. Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI, akan membangun 185 unit rumah.  Khusus untuk masyarakat terdampak bencana banjir tahun 2021 di Desa Tambe Kecamatan Bolo.

Selain membangun ratusan unit rumah tipe 36 pada lahan milik Pemerintah Kabupaten Bima seluas 2,5 hektare. Juga akan dibangun sejumlah fasilitas pendukung seperti, Jalan lingkungan, Air Minum (Bor Dalam dan  Jaringan), Sanitasi (Septi Tank Komunal), Drainase Lingkungan. Tempat Pembuangan Sampah, Ruang Terbuka (Taman/Lapangan Oleh Raga), PJU (Jaringan Listrik PLN), Sarana Sosial (Masjid dan Balai Pertemuan).

‘’Belum genap sebulan bencana terjadi, kami langsung mendapat perhatian luar biasa dari Presiden, melalui Kementerian PU dan Perumahan Rakyat RI,’’ ujar Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri SE, saat menerima Kunjungan Kerja (Kunker) Direktur Rumah Khusus Direktorat Jenderal Penyedia Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI, Ir. Yusniawati MSc, di aula Rapat Utama Kantor Bupati Bima, Sabtu (1/4).

Kunker Direktur Yusniawati di Bima hanya sehari. Didampingi Kasubdit Perencanaan Teknis Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman Ditjen Cipta Karya, Kusumawardhani ST. MT, Kepala Biro Prasarana Pemukiman Wilayah Propinsi NTB dan Kepala Balai Perumahan Nusa Tenggara Kementerian PUPR.

Bupati mengatakan, kehadiran pemerintah pusat di Kabupaten Bima untuk memastikan ketersediaan lahan untuk pembangunan rumah relokasi. Bupati memastikan, lahan yang disiapkan tidak bermasalah.

Menyinggung tentang penyebab banjir, bupati menyebut akibat tingginya curah hujan. Selain banjir, curah hujan juga menyebabkan tanah longsor, kerusakan vegetasi dan kawasan hutan.

Terjadi pendangkalan dan penyempitan DAS (Daerah Aliran Sungai) Pelaparado, DAS Campa dan daerah aliran sungai yang melintasi  delapan kecamatan. Sehingga menyebabkan kawasan permukiman dan kawasan pertanian terdampak banjir, sehingga merusak infrastruktur dan merugikan masyarakat.

Yang paling parah kata bupati, warga yang berada di sekitar bantaran sungai. Hal tersebut berdasarkan hasil pendataan di tingkat desa dan kecamatan bersama Tim Penanggulangan Bencana.

Atas nama masyarakat, kata Bupati Bima dua Periode ini mengucapkan terima kasih. Semua syarat yang berkaitan dengan pembangunan perumahan relokasi akan dikomunikasikan sampai ke tingkat bawah. Sehingga pada saat pengerjaan tidak ada masalah.

Sementara itu, Direktur Yusniawati, mengatakan akan membantu membangun 185 unit rumah tipe 36, sesuai arahan Menteri PUPR, pada lahan yang luasnya mencukupi.

‘’Sarana yang akan dibangun termasuk sanitasi dan air minum bersih,’’ujarnya.

Rumah yang akan dibangun kata dia, akan memanfaatkan bahan lokal yang ada di daerah. Dia telah melihat lahan sebagai persyaratan teknis keadaannya aman dan bebas dari banjir. (tin)

 

Kamis, 29 April 2021

Tenaga Buruh Kurang, Petani di Woha Antri Nunggu Mobil Perontok Padi

Padi
H Muhammad, Warga Desa Risa, Kecamatan Woha menunjuk hamparan padi di sawah yang siap panen. Namun mereka harus menunggu sekian lama untuk bisa menyewa mobil perontok, sementara tenaga buruh tani yang semakin sulit didapat. 
 

BimaNes.id, BIMA- Memasuki musim panen, sejumlah petani di Desa Risa Kecamatan Woha mengeluhkan kekurangan alat mesin pertanian (Alsintan) dari pemerintah Kabupaten Bima. Seperti mobil perontok padi, sangat diharapkan untuk mempercepat panen.

"Karena kekurangan mobil perentok, kami harus menunggu berhari-hari untuk panen. Itupun mesinnya bukan dari pemerintah," keluh H Muhammad, warga Desa Risa pada Radar Tambora, Rabu (28/4).

Padi petani saat ini sudah harus dipanen. Jika terlambat, dikhawatirkan akan mempengaruhi kualitas  gabah.Bulirnya bisa rusak.

"Dilema sebenarnya. Mau panen manual, tenaga buruh tani sulit didapat. Apalagi saat ini panen serentak," katanya.

Kabid Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP) Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertambun) Kabupaten Bima, Arief Rahman SPt MM, tidak menampik kekurangan Alsintan seperti yang dikeluhkan petani. Begitu juga dengan tenaga buruh sudah kian berkurang.

"Setahun terakhir, para petani sangat membutuhkan alat perontok padi," jelas pria asal Desa Nunggi, Kecamatan Wera ini.

Kendati 2017 lalu, Kementerian Pertanian dan Perkebunan katanya telah menyerahkan bantuan 16 unit mobil perontok padi kepada petani. Masing-masing dua hingga tiga unit tiap kecamatan.

"Tahun 2019 dan 2020 ada penambahan 6 unit," sebutnya.

Jumlah tersebut jelas dia, belum termasuk bantuan alat penggiling padi dan jagung. Baik dari pemerintah Kabupaten Bima, Provinsi NTB maupun pemerintah pusat.

"Alat ini jarang dipakai, karena prosesnya lama," kata alumni universitas Marotamah Surabaya ini.

Untuk itu, pihaknya akan melakukan pengadaan kembali beberapa mobil perontok tahun 2022. Termasuk alat sabit padi.

"Tahun ini kita sabar dulu, karena masih terkendala dengan biaya penanganan Covid-19," tandasnya. (bm-7)

Jumat, 23 April 2021

Penuhi Kebutuhan Hewan Qurban, Kabupaten Bima Kirim 12 Ribu Ekor Sapi ke Sejumlah Daerah

Ir Mahmud
Ir Mahmud
 

BimaNews.id,BIMA-Sebanyak 12 ribu ekor sapi di Kabupaten Bima akan dikirim ke sejumlah daerah di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan hewan qurban Idul Adha. Pengiriman dimulai sejak 19 April hingga 26 Juni mendatang.

Kabid Agri Bisnis, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Bima, Ir Mahmud MM mengatakan, dari  jumlah itu, 10 ribu ekor Sapi akan dikirim ke Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek). Sedangkan 2 ribu ekor ke Kalimantan, Sulawesi Selatan dan Jawa.

"Pengiriman pertama sudah dilakukan 19 April lalu,  dengan kapal tol laut Cemara Nusantara,"  sebut Mahmud, Rabu (21/4).

Satu kali pengiriman kata dia, kapasitas kapal hanya bisa menampung sekitar 6.500 ekor sapi. Pengiriman 12 ribu ekor Sapi itu akan berlangsung 9 kali.

Bila ada yang tersisa, pengiriman menggunakan kapal layar atau kapal rakyat. "Itu sudah menjadi Standar Operasional Prosedur (SOP) pengiriman hewan yang kami lakukan setiap tahun," beber alumni Universitas Mataram (Unram) ini.

Sapi-sapi yang dikirim ini kata dia, paling banyak dari Kecamatan Monta.  Jumlahnya mencapai sekitar 65 ribu ekor. Kemudian dari Kecamatan Madapangga, Bolo dan Woha.

"Kalau dari kecamatan-kecamatan lain angkanya puluhan ekor," ujarnya. (cr-jul)

Rabu, 21 April 2021

Rakor dengan Pemkab Bima, KPK Beberkan Titik Rawan Korupsi di Daerah

KPK

Usai Rakor, Bupati Bima Hj Indah Dhamayanti Putri foto bersama dengan Ketua Tim KPK RI  Wilayah V, Ismail Hindersah.

 

BimaNews.id,BIMA-Pemerintah Kabupaten Bima gelar rapat koordinasi (Rakor)  pemberantasan korupsi terintegrasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi  (KPK) RI. Rakor itu berlansung di aula siding utama Kantor Bupati, Selasa (20/4).

Hadir saat itu Wakil Bupati Drs. H Dahlan HM Noer, Sekretaris Daerah (Sekda) Drs. H Taufik HAK, MSi, dan seluruh pimpinan OPD lingkup Pemkab Bima.

Di hadapan tim KPK, Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri SE menyampaikan,  delapan program capaian intervensi pencegahan kasus korupsi di Kabupaten Bima.  Hasilnya, dari tahun ke tahun menunjukkan  trend meningkat.

Disebutkan, tahun 2018  sekitar 66 persen, tahun 2019 naik menjadi 67 persen dan tahun 2020 menjadi 77 persen. 

 Trend yang meningkat itu kata Umi Dinda, atas dukungan seluruh stakeholder yang ada. Terutama dukungan, pembinaan dan arahan dari tim monitoring KPK RI. 

‘’Setiap menghadapi masalah Pemkab Bima tetap meminta arahan dari Tim KPK  RI dan jajaran,’’ujarnya.

Bupati Bima dua periode ini juga menyampaikan terima kasih pada tim KPK.  Karena selama tiga tahun terakhir, telah membantu, memfasilitasi terkait permasalahan, pelimpahan serta penyerahan aset, antara Pemerintah Kabupaten dan Kota Bima. 

Ketua Tim KPK RI  Wilayah V, Ismail Hindersah bersyukur bisa bertemu dengan jajaran Pemkab Bima. KPK jelasnya memiliki tugas, pencegahan, monitor, koordinasi, supervisi, penindakan dan eksekusi memberantas korupsi. Itu sesuai pasal 6 UU No. 19 Tahun 2019.

Pada kesempatan itu Ismail beberkan sejumlah titik rawan korupsi di lingkup pemerintah.  Yakni, pada perencaanaan, penganggaran, pelaksanaan APBD.

Kemudian pengadaan barang dan jasa (PBJ)/mark up, penurunan spek atau kualitas, pemotongan oleh bendahara, perizinan, pembahasan dan pengesahan regulasi. Pengelolaan pendapatan daerah, rekrutmen, promosi, rotasi kepegawaian, pelayanan publik dan penegakkan hukum.

‘’Kita berharap di Kabupaten Bima tidak ada kasus korupsi,’’ harap Ismail. (Prokopim-edit/gun)

Jumat, 16 April 2021

GM PLN NTB Serahkan Bantuan Rp 100 Juta Untuk Korban Banjir Bima

PLN Peduli
General Manager (GM) PLN Unit Induk Wilayah (UIW) NTB, Lasiran menyerahkan bantuan senilai Rp 100 juta dari program PLN Peduli Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan kepada Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri di Pandopo Bupati, Jumat (16/4)
 

BimaNews.id,BIMA-Banjir bandang yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Bima memunculkan empati dari berbagai pihak. Sejumlah bantuan kemanusian dari para dermawan, berupa uang maupun paket sembako terus berdatangan.

Bantuan itu ada yang diserahkan lansung pada warga korban banjir. Melalui Posko-posko penangulangan  bencana di masing-masing desa.

Kabag Prokopim Setda Kabupaten Bima, M Chandra Kusuman mengatakan, bantuan untuk korban banjir juga datang dari General Manager (GM) PLN Unit Induk Wilayah (UIW) NTB, Lasiran.

Bantuan  senilai Rp 100 juta dari PLN Peduli Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan tersebut diserahkan pada Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri. Bertempat di Pandopo Bupati, Jumat pagi (16/4). Dirangkaikan dengan kunjungan GM, Lasiran di Bima, didampingi Manager PLN UP3 BIMA, Maman Sulaeman.

GM PLN NTB, Lasiran mengatakan, bantuan itu dari program PLN Peduli Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. Sebagai bentuk kepedulian terhadap warga korban bencana banjir di Kabupaten Bima.

Bupati Bima Hj Indah Dhamayanti Putri pada kesempatan itu menyampaikan terimakasih atas bantuan dan kepedulian dari PLN UIW NTB maupun PLN UP3 Bima.

Bantuan tersebut katanya, tentu akan sangat bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Bima yang terkena musibah banjir beberapa waktu lalu.

‘’Terima kasih. Bantuan ini akan segera kami salurkan pada warga yang berhak. Bantuan ini akan menjadi ladang pahala yang akan dicatat sebagai amal ibadah,’’kata Bupati Bima dua periode ini. (Prokopim-edit/gun)

Rabu, 14 April 2021

Bawa Bantuan, Ketua PK KNPI Soromandi Tinjau Rumah Almarhumah Bidan Novi di Desa Leu

KNPI

Ketua PK KNPI Soromandi, Syuryadin S Pdi menyerahkan bantuan 50 paket Sembako pada Ketua Posko bencana Kecamatan Bolo, Syahrul, Rabu (14/4)

 

BimaNews.id,BIMA-Kepedulian terhadap musibah banjir yang melanda wilayah Kabupaten Bima datang dari berbagi pihak. Tidak heran, sejumlah bantuan terus berdatangan, untuk membantu warga yang terkena musibah.

Bantuan yang sama dibawa langsung Ketua PK KNIP Soromandi, Syuryadin S Pdi alias Pena Bumi. Sekitar pukul 13.30 Wita, Rabu (14/4) membawa bantuan untuk korban banjir di Desa Leu dan Rato, Kecamatan Bolo.

Bantuan sebanyak 50 paket, berisi beras dan mie instan diterima Ketua Posko bencana setempat, Syahrul.

‘’Usai menyerahkan bantuan. Ditemani pegiat social Kecamatan Bolo, Yulianti dan anggota KNPI  Soromandi, Arief Rahman  kami sempat keliling melihat kondisi warga yang tertimpa bencana banjir,’’ akunya.

KNPI
Ketua PK KNPI Soromandi, Syuryadin S Pdi menunjuk rumah almarhumah bidan Novi di Desa Leu, Kecamatan Bolo yang hancur dihantam banjir bandang beberapa waktu lalu

Koordinator Muda Kreator Filmmaker dan YouTubers Bima-Dompu ini mengaku prihatin melihat kondisi warga korban banjir. Ada beberapa rumah yang roboh dihantam banjir. Kondisi paling parah kata dia, rumah almarhumah bidan Novi dan Ompu Heso di Desa Leu.

Kondisi rumah yang ditempati suaminya Usman bersama dua anak mereka yang masih kecil porak-poranda dihantam banjir. Saat ini Usman bersama dua anaknya mengungsi ke rumah kerabatnya.

‘’Saya berterimakasih pada donatur telah mempercayakan PK KNPI Soromandi untuk menyalurkan bantuan pada korban banjir,’’ katanya berterimakasih.

Melihat kondisi warga terdampak banjir, dia mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga stabilitas Kabupaten Bima. Memusatkan tenaga dan pikiran membantu warga yang tertimpa bencana, agar mereka kembali hidup normal seperti sebelumnya.

‘’Tidak kalah penting, kita terus menjaga kesehatan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Karena Covid-19 masih menjadi ancaman bagi kita semua,’’ ajaknya.

Ketua Posko bencana, Syahrul menyampaikan terima kasih kepada PK KNPI Soromandi telah mengantar langsung bantuan untuk korban banjir.  Bantuan sebanyak 50 paket Sembako itu katanya, akan dibagikan pada warga pada yang berhak.

Tokoh muda desa Leu ini berharap ada perhatian dari pemerintah bagi warga korban banjir.Terutama terhadap warga yang rumahnya roboh.  (gun)

.

 

Kapal Ferry Gandha Nusantara Gagal Beroperasi di Teluk Bima

Kapal Ferry

Kapal Ferry Gandha Nusantara saat bersandar di Pelabuhan Bima.


BimaNews.id,BIMA-Harapan warga Kecamatan Soromandi memiliki kapal penyeberangan Ferry Gandha Nusantara, pupus. Kepala Pelni Cabang Bima, Puji Asmoro menyebutkan, dermaga sandar di Desa Kananta tidak memenuhi standar.

"Di Kananta itu belum tepat disebut dermaga. Tapi, jembatan perahu. Karena kedalaman lautnya tidak memenuhi standar untuk kapal," ungkap Puji Asmoro pada media ini, Selasa (13/4).

Kapal Ferry bantuan Kementerian perdagangan ini kata dia, tidak selamanya beroperasi di Teluk Bima. Bisa saja, dialihkan ke tempat lain, jika sarananya mendukung. Tentu saja atas permintaan warga.

"Kapal ini dikelola Pelni, itu sesuai kebijakan dari kementerian. Beroperasi secara gratis sesuai dengan sistem operasional yang berlaku," jelasnya.

Selain Pelni kata dia, kapal ini juga dikendalikan oleh perusahaan dengan sistem kontrak. Seiring berjalannya waktu, bisa saja suatu saat perusahaan lain yang dipercaya untuk memegang.

"Tergantung kementerian mau mengalihkan ke mana," bebernya.

Kapal ini juga sebut Puji Asmoro, tidak hanya beroperasi di Teluk Bima saja. Sebelumnya pernah beroperasi di wilayah lain.

"Awalnya, kapal ini didatangkan karena permintaan Kadis Perhubungan Provinsi NTB. Untuk dioperasikan di Mataram. Bisa saja, bantuan kapal ini ditarik kembali atau dialihkan ke tempat lain," akunya.

Untuk lebih jelasnya, Puji Asmoro menyarankan untuk konfirmasi lebih lanjut ke bagian operator, selaku pengelola. Karena mereka yang lebih tahu soal bantuan kapal tersebut. (ar)

 

Selasa, 13 April 2021

Pembangunan Jembatan Acro Panel di Madapangga Ditargetkan Selesai Tiga Minggu

Bronjong
Anggota TNI, sat Pol PP bersama warga, gotong royong memasang bronjong di jembatan Desa Bolo, Kecamatan Madapangga  yang ambruk akibat banjir beberapa waktu lalu.  Di lokasi itu kini sedang dibangun jembatan  Acro Panel, bantuan dari TNI.
 

BIMA-Pembangunan jembatan Acro Panel di Desa Bolo Kecamatan Madapangga dimulai sejak, Sabtu (10/4) lalu. Jembatan yang ambruk dihantam banjir bandang  itu,  saat ini dikerjakan Batalyon Sathar Sipir Zikon 13 Jakarta.

Pengerjaan jembatan di perbatasan Desa Bolo dan  Desa Rade itu melibatkan Koramil,  Sat Pol PP, pemerintah Kecamatan Madapangga  dan warga setempat.

Komando Rayon Militer (Koramil) 1608-02/Bolo, Kapten Inf. Ibrahim mengatakan,  pekerjaan jembatan dimulai Sabtu (10/4) lalu. "Alhamdulillah jembatan sudah mulai dikerjakan," katanya pada media ini, Senin (12/4).

Jembatan yang dikerjakan dapat menahan beban hingga sekitar 30 ton. Saat ini pekerjaan dimulai dari pondasi dengan mamasang bronjong.

‘’Dua jembatan yang sedang dikerjakan, yakni di Desa Bolo dan Desa Woro,’’ sebutnya.

Untuk jembatan Desa Woro, pekerjaan dimulai Minggu (11/4) lalu. Kecuali jembatan di Desa Campa yang belum dimulai.

Melihat progress dan dukungan warga, Ibrahim optimis tiga jembatan itu bisa diselesaikan dalam waktu tiga minggu. Dia berharap  partisipasi warga, apalagi pekerjaan ini murni gotong royong. Tidak ada anggaran sedikit pun.

"Kita sudah koordinasi dengan camat setempat. Mereka ikut mengawal pekerjaan jembatan tersebut,’’ katanya. 

Camat Madapangga, Mohamad Saleh MAp menyampaikan terimakasih banyak pada kepala Staf TNI angkatan Darat beserta jajarannya. Atas kepedulian, dukungan dan gerak cepat mengatasi kerusakan tiga jembatan akibat banjir.

"Tiga jembatan ini merupakan akses bagi warga seluruh desa di Kecamatan Madapangga," katanya.

Sebelum jembatan dikerjakan,  pihaknya telah korodinsasi dengan seluruh Kepala Desa (Kades). Terutama Kades Bolo, Rade, Woro dan Kades Campa.  Meminta mereka menggerakkan masyarakat setempat membantu pengerjaan  jembatan.

"Saya juga kerahkan anggota Sat Pol PP untuk gotong royong.  Bagi anggota perempuan kita arahkan membantu di dapur. Begitu juga dengan Kades diharapkan ikut membantu,"  ujarnya.

Hal yang sama disampaikan Kades Bolo, Drs Muhtar H Idris. Ia mengaku bersyukur atas bantuan dari TNI ini. Untuk kelancaran pembangunan jembatan tersebut, tiap hari warga dilibatkan membantu.

‘’Kita buat jadwal gotong royong  warga membantu pembangunan jembatan secara bergilir,’’ tandasnya.

Karena kata dia, ketika selesai jembatan akan dinikmati masyarakat. Memudahkan akses masyarakat di Kecamatan Madapangga. (ar)

Ad Placement

Kota Bima

Bima

Dompu