Bima News: Headine
Tampilkan postingan dengan label Headine. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Headine. Tampilkan semua postingan

Selasa, 28 Oktober 2025

Kapolri: Pers Mitra Strategis Polri, Sinergi Perlu Terus Dikuatkan

Audensi
Kapolri Listyo Sigit Prabowo bersama Ketua PWI Pusat Akhmad Munir (kiri) 

bimanews.id-Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, menerima audiensi dari Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Senin (27/10).

Pertemuan ini diselenggarakan dalam rangka penguatan sinergi antara Polri dan insan pers, sekaligus menjadi dukungan nyata menjelang pelaksanaan Hari Pers Nasional (HPN) 2026 yang rencananya akan dipusatkan di Serang, Banten.

Dalam sesi audiensi, Kapolri Listyo Sigit Prabowo menegaskan komitmen institusinya untuk mendukung penuh kerja pers yang profesional. 

"Wartawan adalah mitra strategis Polri dalam menjaga Kamtibmas, sehingga sinergi perlu terus diperkuat. Apalagi PWI dan Polri berusia sama 79 tahun. Usia yang matang sehingga harus makin kuatkan sinergi," ujar Kapolri.

*Penyelesaian Delik Pers*

Listyo juga menegaskan bahwa Polri selama ini berupaya menyelesaikan delik hukum pers melalui mekanisme Dewan Pers, dan meminta jajarannya di seluruh Indonesia untuk menaati hal tersebut.

"Selama ini kami berupaya mendindaklanjuti delik hukum pers selalu melalui mekanisme ke Dewan Pers. Dan keputusan Dewan Pers kami tindak lanjuti," tegasnya.

Kapolri secara spesifik jug menyoroti upaya perlindungan bagi jurnalis di daerah rawan.

 "Kami tengah mengkaji penanda khusus bagi rekan-rekan yang bertugas di wilayah konflik, agar aparat di lapangan dapat memberikan perlindungan sesuai prosedur," tambahnya. 

Ia juga menyambut baik rencana pelatihan bersama antara Polri dan PWI untuk meningkatkan profesionalisme dan sinergi kedua pihak.

Kapolri juga menyampaikan rasa senangnya atas bersatunya kembali PWI setelah konflik internal yang terjadi. 

"Kami jajaran di pusat maupun daerah sempat bingung menerima undangan dengan adanya dualisme kepengurusan. Kami ikut senang sekarang sudah bersatu kembali, diharapkan ke depan PWI semakin solid dan kompak," kata Kapolri.

Menyambut komitmen tersebut, Ketua Umum PWI, Akhmad Munir menyampaikan apresiasi dan mengharapkan konsistensi pelaksanaan kebijakan. 

"Kami berterima kasih atas dukungan penuh dari Bapak Kapolri. Kami menyoroti pentingnya keseragaman implementasi nota kesepahaman antara Dewan Pers dan Polri di lapangan, terutama dalam penyelesaian sengketa pemberitaan," kata Akhmad Munir yang juga Direktur Utama LKBN Antara itu. 

Ia menambahkan bahwa PWI berharap HPN 2026 menjadi momentum untuk memperkuat persatuan pers nasional.

Audiensi strategis ini dihadiri oleh sejumlah pejabat utama Mabes Polri, antara lain Kabareskrim Polri Komjen Pol. Syahardiantono, Asisten Utama Kapolri Bidang Operasi (Astamaops) Komjen Pol Muh. Fadil Imran, Asisten SDM Kapolri Irjen Pol. Anwar, Kadiv Propam Polri Irjen Pol. Abdul Karim, Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Sandi Nugroho, serta Wakil Irwasum Polri, Irjen Pol Merdisyam.

Dari PWI Pusat, hadir mendampingi Ketua Umum, yaitu Sekretaris Jenderal Zulmansyah Sekedang, Sekretaris Dewan Penasihat, Sasongko Tedjo, dan jajaran pengurus lainnya. 

Meliputi Bendahara Umum Marthen Selamet Susanto, Wakil Bendahara Umum Sumber Rajasa Ginting, Ketua Bidang Kerjasama dan Kemitraan Dr. Ariawan, Ketua Bidang Multimedia dan IT Hilman Hidayat, Ketua Bidang Hukum Anrico Pasaribu, Direktur Satgas Anti Kekerasan, Edison Siahaan, Wakil Ketua I Departemen Hukum dan HAM Aiman Witjaksono, Wakil Ketua III Departemen Hukum dan HAM Dr. Eddy Iriawan, Ketua Departemen Hankam TNI- Polri Johnny Hardjojo, Wakil Ketua Departemen Hankam Bidang Polri Musrifah, Kepala Sekretariat PWI Wachyono serta Humas PWI, Akhmad Dani.

Pertemuan sinergi antara Polri dan PWI ini menghasilkan kesepakatan untuk terus melanjutkan kerja sama di bidang pendidikan dan pelatihan jurnalistik, Uji Kompetensi Wartawan (UKW), serta Awarding lomba karya jurnalistik. 

Khusus untuk Hari Pers Nasional 2026, jajaran Polri menyatakan siap support full kegiatan, termasuk bakti sosial dan kegiatan-kegiatan puncak HPN di Serang, Banten, sebagai wujud komitmen bersama menjaga kemerdekaan pers, supremasi hukum, dan demokrasi di Indonesia. (red) 

Kamis, 18 Maret 2021

13 Tahun Hilang Kontak dengan Keluarga, TKW Asal Bima Ditemukan di Jordania

Sakinah
Sakinah, TKW asal Bima yang hilang kontak dengan keluarga sekitar 13 tahun
 

BimaNews.id,BIMA-Sudah dianggap meninggal karena sekitar 13 tahun hilang kontak, TKW asal Kabupaten Bima ini akhirnya ditemukan. Namanya, Sakinah, asal Poja, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima. Saat ini bersangkutan berada di Jordania.

Wanita kelahiran 1986 ini, sebelumnya bekerja sebagai TKW di negara Timur Tengah, Jordania sejak 2008 lalu. Bersangkutan dikira telah meninggal oleh keluarganya, karena belasan tahun tak ada kabar berita.   

Kasi Penempatan TKI Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bima Arif Rahman mengatakan, Sakinah ditemukan berdasarkan laporan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Jordania beberapa waktu lalu.

KBRI Jordania kemudian mengabarkan ke Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Mataram. Bahwa di negara setempat, ada warga NTB yang hilang kontak dengan keluarga.

"Tanggal 5 Maret lalu, kami mendapat laporan itu dari BP2MI," akunya, Kamis (18/3).

Setelah mengecek data berdasarkan paspor keberangkatan TKW tersebut kata Arif, Disnakertrans langsung bergerak. Dengan menghubungi Kepala Desa Poja melalui telepon seluler, untuk memastikan apakah Sakinah adalah warga setempat.

"Ternyata benar, dia warga Desa Poja. Bahkan dari pengakuan Kades, Sakinah sudah dianggap meninggal oleh orang tuanya karena sudah lama tidak ada kabar," ungkapnya.

Pasca mendapat kabar itu, Kades Poja lantas memberitahu orang tua Sakinah, kalau putrinya Sakinah, masih hidup di Negara Jordan.

"Setelah mendengar kabar itu, orang tua dan keluarganya langsung menangis. Bahagia, anaknya ditemukan," kisah Arif.

Saat ini, Sakinah sedang diproses untuk dipulangkan. Kapan Sakinah akan tiba di tanah air, Arif belum bisa memastikannya. (cr-jul)

Haris Tewa Sebut Bima Darurat Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak, Terparah se-Indonesia

Haris Tewa
Haris Tewa
 

BimaNews.id,KOTA BIMA-Kasus kekerasan seksual terhadap anak di Bima terparah secara kualitas maupun kuantitas, dibanding daerah lain di Indonesia. Tidak heran Bima disebut dalam kondisi darurat kasus asusila anak. 

Fakta ini diungkap Ketua Pengadilan Negeri (PN) Bima, Haris Tewa kepada sejumlah media disela-sela vaksinasi Covid-19 di PN Raba Bima.

Dalam enam bulan terakhir  kata dia, trend kasus asusila terhadap anak terus meningkat. Bahkan diawal tahun 2021, grafiknya melonjak tinggi.

Kasus asusila terhadap anak di Bima  bebernya, selain banyak juga termasuk sadis. Seperti kasus di Kelurahan Tanjung,  korban tidak hanya diperkosa, tapi kemudian dibunuh. Saksinya adalah adik korban yang juga masih berusia anak.

"Selama saya menjadi hakim ketua di sejumlah daerah, di Bima saya temukan kasus paling parah. Bima darurat kasus anak. Paling parah di Indonesia saya rasa, " tandasnya.

Saat ini di Bima tidak membutuhkan imbauan, hujatan atau saling kritik  dari pihak-pihak yang memiliki kewenangan. Tetapi, harus duduk bersama untuk merumuskan solusi dan lanhkah kongkrit untuk mengatasi masalah ini.

"Kami hanya menerima akibat. Yang mengambil kebijakan, yang memiliki kewenangan membuat peraturan  seperti Legislatif dan Eksekutif  yang mengambil peran besar, "  ingat Haris.

Disarankan, pemerintah segera merumuskan aturan seperti,  membatasi jam malam bagi anak untuk beraktivitas di luar rumah.  ermasuk, keaktifan sejumlah lembaga yang bergerak di ruang anak dan perempuan untuk terus memberikan pendampingan.

Bukan hanya ketika ada kasus seperti saat ini, tapi intens meski tanpa kondisi viral seperti sekarang.

"Stop imbauan, tapi tunjukkan aksi nyata. Kami siap dilibatkan untuk merumuskan aturan khusus dalam mengatasi kasus anak ini,"  ujarnya. (tin)

Selasa, 16 Maret 2021

Lagi Indehoy di Rumah Kosong, Pasangan Selingkuh Digerebek Warga

Selingkuh
Ilustrasi
 

BimaNews.id,BIMA-Lupa dengan status sebagai suami dan isteri orang, oknum FH, 30 tahun dan AN, 30 tahun warga Desa Roka Kecamatan Belo digerebek warga. Mereka tertangkap basah sedang berbuat indehoy di rumah kosong.

Kasat Reskrim Polres Bima IPTU Adhar SSos mengatakan, penggerebekan itu terjadi pada Senin malam (15/3) sekitar pukul 21.30 Wita. Pasangan selingkuh itu digerebek warga di rumah kosong milik Hidayat, warga desa setempat.

"Sekarang mereka sudah diamankan di Polres Bima," kata Adhar.

Hubungan cinta terlarang dua orang ini dicurigai waga setempat. Ketika mereka ke rumah kosong, dibuntuti sejumlah warga.

"Warga yang melihat itu langsung memberitahukan ke warga lain," ujarnya.

Warga yang geram dengan perbuatan mereka lantas mendobrak pintu rumah tersebut. Benar saja, keduanya ditemukan sedang asyik berbuat mesum.

Beberapa warga lain juga melempar rumah tersebut, meminta pasangan selingkuh itu untuk turun dari rumah.

"Dua sejoli itu langsung digelandang warga ke rumah Kepala Desa Roka," katanya.

Anggota Polsek Belo dan Polres Bima yang mendengar kejadian itu menuju ke lokasi untuk mengamankan pasangan mesum tersebut.

"Untuk menghindari reaksi warga, mereka langsung di bawa ke Polres Bima," pungkasnya. (jw)

 

Jumat, 12 Maret 2021

Lahan Pemkot Untuk Kampus IAIN di Sambinae Hanya Tersedia 4 Hektare

Lahan
Inilahan lokasi yang  akan dijadikan lahan untuk pembangunan Kampus IAIN di Bima

 

BimaNews.id,KOTA BIMA-Lahan untuk pembangunan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bima, yang disebut 10 hektare, di lapangan berbeda. Dari penelusuran, ternyata baru ada 4 Hektare yang dimiliki Pemerintah Kota Bima. Sisanya, masih milik warga.  

Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas  mengatakan, Pemkot Bima telah menyiapkan lahan 10 Hektare untuk pembangunan kampus IAIN. 

"Awalnya mau dikasi 5 hektare, tapi diralat jadi 10 hektare, " sebut Cholil saat di halaman Kantor Kemenag Kota Bima, Jumat (12/3). 

Informasi soal luas lahan ini didapat  dari Lurah Sambinae, Amiruddin. Kata dia, luas lahan milik Pemkot di Sambinae hanya 4 hektare. Sementara  6 hektare masih status lahan warga, berupa kebun dan tegalan. 

Rencana pembangunan Kampus IAIN di Sambinae akunya,  sudah lama didengar. Sejak kepemimpinan Wali Kota HM Nur A Latif (almarhum).

Warga Sambinae katanya,  merespon positif rencana pembangunan kampus IAIN. Karena nanti pasti akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi baru bagi masyarakat sekitar. 

"Warga senang dengan rencana ini, karena pasti akan berdampak positif bagi ekonomi masyarakat sekitar," pungkasnya.

Plt Kabag Prokopim Pemkot Bima, Dian Fitriany dikonfirmasi terpisah via ponsel menjelaskan, lahan untuk kampus IAIN itu ada di dua tempat terpisah. 

Lahan pertama di Sambinae,  eks lahan relokasi seluas 4 Hektare tersebut. Sedangkan sisanya, terletak di Kelurahan Rontu dengan luas sekitar 6 Hektare. Sehingga totalnya 10 hektare. 

"Nanti, akan ada kampus 1 dan kampus 2," jelas Dian. 

Soal syarat Kemendikbud luas lahan untuk pembangunan  PTN 30 Hektare, menurut Dian, itu aturan untuk PTN di bawah Kementerian Pendidikan. Sedangkan IAIN, berada di bawah naungan Kementerian Agama. Sehingga prasyarat lahan yang ditetapkan berbeda. (tin)

 

Terima Penyerahan Aset Tanah dari Pemkot, Menteri Agama Tinjau Lahan untuk Kampus IAIN Bima

Penyerahan Aset
Wali Kota Bima, H Muhamamd Lutfi menandatangani serah terima aset Pemerintah Kota Bima kepada Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bima, Jumat (12/3).

KOTA BIMA-Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas berkunjung ke Kota Bima. Kehadiranya untuk menerima penyerahan aset dari Pemerintah Kota Bima kepada Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bima.

Menteri Agama tiba di Kota Bima sekitar pukul 11.00 Wita bersama Gubernur NTB, Dr Zulkieflimansyah, Bupati Bima Drs Dahlan M Nur dan Wali Kota Bima, H Muhammad Lutfi SE. Serah terima aset berlangsung di Halaman Kantor Kemenag Kota Bima, Jumat (12/3).

Beberapa aset yang diserahkan ke Kemenag Kota Bima diantaranya, berupa tanah yang ditempati Kantor Kemenag Kota Bima, KUA Asakota, KUA Rasanae Timur dan KUA Raba.

Kepala Kantor Kemenag Kota Bima, H Ahmad Taufik SAg MM mengatakan, kehadiran Menteri Agama atas undangan dari Wali Kota Bima, H Muhammad Lutfi SE. Selain menyerahkan sejumlah aset, wali kota juga menyiapkan lahan untuk pembangunan Kampus IAIN Bima, berlokasi di Sambinae.

"Kami sampaikan apresiasi luar biasa pada pemerintah Kota Bima. Ini merupakan bentuk kerjasama dan komitmen dalam membangun daerah, " ujar Ahmad.

Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas juga menyampaikan apresiasi yang luar biasa kepada wali kota, telah menyerahkan aset untuk Kemenag Kota Bima.

Yaqut mengaku, Pemkot bahkan memberikan satu madrasah untuk Kemenag.

"Selain tanah, pak wali kota juga berikan madrasah. Ini bentuk keseriusan pemerintah memajukan dunia pendidikan, " ungkapnya.

Yaqut mengaku, Pemerintah Kota Bima telah  menyiapkan lahan seluas 10 hektare untuk pembangunan Kampus IAIN Bima.

"Apapun yang diminta pak Lutfi, pasti saya kasi. Tapi ya itu, harus kasi juga yang kita minta, " ujar Yaqut dengan nada kelakar.

Rencana pembangunan Kampus IAIN kata dia, telah dilaporkan ke Gubernur NTB. Ia meyakini, jika kampus IAIN berdiri di Kota Bima. Itu  bukan mustahil melihat latar belakang orang Bima yang sangat mengedepankan pendidikan.

"Saya tanya pak wali waktu beliau temui saya di Jakarta, sudah ada profesornya nggak untuk guru besarnya?. Pak wali jawab, banyak dan hari ini telah dibuktikan di depan saya, " kata Yaqut.

Diakhir sambutannya, Yaqut meminta seluruh jajaran Kemenag terus meningkatkan kapasitas dan kapabilitas. Semangat untuk membangun dan maju harus dijaga, tidak bersifat sesaat.

"Ini harus jadi tonggak awal bagi Bima. Membangun dunia pendidikan yang lebih maju, " tandasnya.

Tinjau Lahan
Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas didampingi Gubernur NTB, Wali Kota Bima, Wakil Wali Kota Bima dan sejumlah pejabat lain meninjau lahan untuk pemmbangunan Kampus IAIN Bima di Sambinae, Kota Bima


Usai seremonial serah terima aset di Halaman Kantor Kemenag Kota Bima, Menteri Agama bersama rombongan salat jumat bersama di Masjid Nur Latif Pemkot Bima. Menteri bersama rombongan meninjau lahan untuk pembangunan kampus IAIN Bima di Sambinae.

Saat itu Yaqut meminta kepastian soal lahan dan tegalan sebagai lokasi pembangunan Kampus IAIN tidak masuk dalam kawasan hutan negara.

Ketika ditanya soal kelayakan lahan, Yaqut mengaku,  sangat layak. Apalagi pemandangan di lokasi tersebut bisa melihat  seluruh wilayah Kota Bima.

Karena saat itu hujan, rombongan menteri tidak lama berada di lokasi yang dipersiapkan untuk kampus IAIN. Menteri melanjutkan perjalanan ke bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima untuk kembali ke Jakarta. (tin)

Ad Placement

Kota Bima

Bima

Dompu