Bima News: Dompu
Tampilkan postingan dengan label Dompu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dompu. Tampilkan semua postingan

Minggu, 27 Desember 2020

Anak Pemakai Narkoba, Kenali dari Tanda-tanda Fisik dan Perilaku

Ilustrasi
Foto Ilustrasi Narkoba (google)
  

DOMPU-BNK Dompu terus sosialisasi untuk memerangi peredaran narkoba di wilayah Kabupaten Dompu. Setelah di Lapas Klas IIB Dompu, BNK sosialisasi tentang bahaya barang haram tersebut di beberapa kelurahan dan desa.

Terakhir, kegiatan digelar di Desa Karamabura Kecamatan Dompu dan Kelurahan Kandai Dua Kecamatan Woja, Jumat (24/12). Saat itu BNK memaparkan jenis dan ciri pengguna narkoba.

Kepala Sekretariat BNK Dompu H Julkifli Lubis SSos mengatakan, kasus narkoba di Dompu terus meningkat setiap tahun. Pengguna bukan hanya di kalangan dewasa, tapi juga menyasar anak-anak.

"Tanpa disadari, pengguna narkoba sebenarnya berkeliaran di sekitar kita. Mereka sangat membutuhkan uluran tangan kita untuk bisa lepas dari jeratan zat terlarang tersebut," ungkap H Jul.

Pengguna narkoba menurut dia, sangat mudah dikenali melalui fisik maupun perilaku. Salah satu yang paling mencolok adalah suka berbohong dan memanipulasi.

Anak yang cenderung berbohong, patut diwaspadai oleh orang tua. Mereka juga terkadang memanipulasi kondisinya, sehingga orang-orang disekitar tidak menyadari kalau dia pemakai narkoba.

"Kalau anak suka pulang malam, adili. Jangan dikasari," sarannya

Ciri-ciri lain lanjut H Jul, mudah marah dan sensitif. Dua perilaku ini sangat mencolok bagi anak-anak yang pakai narkoba. Biasanya, perilaku ini akan muncul karena keinginan mereka tidak terpenuhi. 

Selain itu, sikap mereka tertutup dan sulit terlibat dalam kegiatan keluarga. Anak yang sebelumnya akrab, tiba-tiba tertutup,  itu patut dicurigai.

"Biasanya, mereka akan menolak kalau diperiksa kamarnya," sebut mantan Kabag Kesra Setda Dompu ini.

Untuk perubahan fisik kata dia, ngomongnya tidak jelas dengan posisi jalan terlihat sempoyongan. Suka berhalusinasi dan delusi. Ciri-ciri pengguna narkoba yang seperti ini akan muncul bila adiksi yang dialami sudah parah.

"Mereka juga akan sulit menikmati berbagai aktivitas menyenangkan yang dulu mereka senangi," pungkasnya. (jw)

Supir Ngantuk, Mobil Avanza Terjun Bebas ke Jurang 50 Meter

Masuk Jurang
Anggota Polsek Manggelewa saat meninjau kondisi mobil yang kecelakaan tunggal di Desa Kwanko, Kabupaten Dompu.
 


BimaNews.id,DOMPU-Mobil Avanza merah metalik terjun bebas di jurang sedalam 50 meter di Desa Kwangko, Kecamatan Manggelewa, Sabtu (26/12). Kecelakaan tunggal itu diduga karena out control atau pengemudi mengantuk.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Korban Edi M Daman hanya menderita luka ringan di kaki. Sementara mobil rusak parah.

Kapolsek Woja IPDA Rodolfo M Araujo mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 08.00 Wita di Dusun Karara, Desa Kwanko. Mobil yang dikemudikan Edi M Daman, 34 tahun asal Desa Bunga Eja, Kecamatan Empang Kabupaten Sumbawa, berangkat dari Dompu menuju Sumbawa.

Tepat di tikungan sebelum Km 116 Dusun Karara, mobil hilang kendali, hingga terjun bebas ke jurang. Supir  diduga saat itu ngantuk.

"Sekarang korban dirawat di RSUD Dompu," jelasnya

Saat ini anggota masih standby di lokasi kejadian. Sementara mobil dengan Nopol F 1243 JD belum bisa dievakuasi. Selain arena kendala peralatan, juga kondisi medan yang dalam. 

"Untuk evakuasi mobil dibutuhkan alat berat," pungkasnya. (jw)

 

Selasa, 01 Desember 2020

Temani Suami Semprot Lahan, IRT Tewas Disambar Petir

DOMPU-Petir kembali merenggut nyawa korban. Kali ini, korbannya Ma’ani, Ibu Rumah Tangga (IRT) asal Desa Jambu, Kecamatan Pajo.
Peristiwa naas itu terjadi pada Senin sore (30/11) di area persawahan di So (kawasan) Wadu Jao, Dusun Sanggalari Desa Jambu. Akibat disambar petir, ibu 38 tahun ini meninggal di tempat.
Kapolsek Pajo IPDA Abdul Malik SH mengatakan, kejadian itu bermula ketika korban dan sang suami, Sudarmo menyemprot lahan untuk ditanami kacang. Saat sedang bekerja, hujan turun.
“Keduanya langsung bergegas menuju pondok untuk berteduh,” kata Malik.
Di tengah perjalanan, musibah itu pun terjadi. Korban tiba-tiba disambar petir. Seketika itu pula korban terkapar dan meninggalkan di tempat.
Sang suami yang berada di depan korban pun keget melihat sang istri jatuh terkapar. Dia mencoba menyelamatkan istrinya, tapi tidak behasil.
“Sudarmo mengangkat jasad sang istri dan membawanya ke gubuk. Kemudian memberitahukan peristiwa itu pada warga lain,” sebut Malik.
Akibat kejadian itu, korban mengalami luka bakar di punggung dan leher. Selanjutnya jasad korban dikebumikan di TPU desa setempat.
“Kami menyampaikan bela sungkawa atas musibah ini. Semoga kejadian ini dijadikan pelajaran bagi kita agar tetap waspada dan berhati-hati. Mengingat cuaca saat ini sangat rawan bencana,” harap Malik.
Musibah disambar petir lanjut dia, bukan pertama kali terjadi di Dompu. Beberapa hari lalu, musibah yang sama juga dialami nelayan ubur-ubur di Desa Soro Kecamatan Kempo.
“Semoga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi di Dompu,” imbuhnya. (jw)

Temani Suami Semprot Lahan, IRT Tewas Disambar Petir

DOMPU-Petir kembali merenggut nyawa korban. Kali ini, korbannya Ma'ani, Ibu Rumah Tangga (IRT) asal Desa Jambu, Kecamatan Pajo.


Peristiwa naas itu terjadi pada Senin sore (30/11) di area persawahan di So (kawasan) Wadu Jao, Dusun Sanggalari Desa Jambu. Akibat disambar petir, ibu 38 tahun ini meninggal di tempat.


Kapolsek Pajo IPDA Abdul Malik SH mengatakan, kejadian itu bermula ketika korban dan sang suami, Sudarmo menyemprot lahan untuk ditanami kacang. Saat sedang bekerja, hujan turun.



"Keduanya langsung bergegas menuju pondok untuk berteduh," kata Malik.


Di tengah perjalanan, musibah itu pun terjadi. Korban tiba-tiba disambar petir. Seketika itu pula korban terkapar dan meninggalkan di tempat.


Sang suami yang berada di depan korban pun keget melihat sang istri jatuh terkapar. Dia mencoba menyelamatkan istrinya, tapi tidak behasil.


"Sudarmo mengangkat jasad sang istri dan membawanya ke gubuk. Kemudian memberitahukan peristiwa itu pada warga lain," sebut Malik.


Akibat kejadian itu, korban mengalami luka bakar di punggung dan leher. Selanjutnya jasad korban dikebumikan di TPU desa setempat.


"Kami menyampaikan bela sungkawa atas musibah ini. Semoga kejadian ini dijadikan pelajaran bagi kita agar tetap waspada dan berhati-hati. Mengingat cuaca saat ini sangat rawan bencana," harap Malik.


Musibah disambar petir lanjut dia, bukan pertama kali terjadi di Dompu. Beberapa hari lalu, musibah yang sama juga dialami nelayan ubur-ubur di Desa Soro Kecamatan Kempo.


"Semoga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi di Dompu," imbuhnya. (jw)

Minggu, 22 November 2020

Butiran Es Turun Bersama Hujan, Bikin Heboh Warga Manggelewa

DOMPU-Hujan es melanda Kecamatan Manggelewa, Minggu siang (22/11). Fenomena ini disebut tidak biasa karena sudah lama tidak terjadi di wilayah dataran tinggi di Kabupaten Dompu itu..

Suharyanto, warga Desa Sori Utu Kecamatan Manggelewa mengaku, hujan es terjadi sekitar pukul 13.30 Wita. Turun disertai kilat dan petir serta angin kencang.

“Hujan es turun hanya sebentar,”  kata Suharyanto pada Radar Tambora.

Butiran es yang turun dari langit berukuran sebesar kelereng. Fenomena ini bukan pertama kali terjadi di Manggelewa. Sekitar empat tahun lalu, pernah terjadi.

“Kalau gak salah sekitar tahun 2016, pas mulai musim hujan,” ujarnya.

Sementara staf Desa Sukadamai, Erwin Munandar mengatakan, hujan es cukup menghebohkan warga. Sebab, fenomena ini cukup langka di wilayah Manggelewa.

“Tidak ada kerusakan rumah akibat hujan es tersebut,” pungkasnya. (jw)

Butiran Es Turun Bersama Hujan, Bikin Heboh Warga Manggelewa

DOMPU-Hujan es melanda Kecamatan Manggelewa, Minggu siang (22/11). Fenomena ini disebut tidak biasa karena sudah lama tidak terjadi di wilayah dataran tinggi di Kabupaten Dompu itu..

Suharyanto, warga Desa Sori Utu Kecamatan Manggelewa mengaku, hujan es terjadi sekitar pukul 13.30 Wita. Turun disertai kilat dan petir serta angin kencang.

"Hujan es turun hanya sebentar,"  kata Suharyanto pada Radar Tambora.

Butiran es yang turun dari langit berukuran sebesar kelereng. Fenomena ini bukan pertama kali terjadi di Manggelewa. Sekitar empat tahun lalu, pernah terjadi.

"Kalau gak salah sekitar tahun 2016, pas mulai musim hujan," ujarnya.

Sementara staf Desa Sukadamai, Erwin Munandar mengatakan, hujan es cukup menghebohkan warga. Sebab, fenomena ini cukup langka di wilayah Manggelewa.

"Tidak ada kerusakan rumah akibat hujan es tersebut," pungkasnya. (jw)

Dihantam Putting Beliung, Puluhan Rumah di Manggelewa Rusak

DOMPU-Angin puting beliung disertai hujan menerpa dua desa di Kecamatan Manggelewa, Minggu siang (22/11). Akibatnya, puluhan rumah warga dan satu rumah walet rusak parah.

Informasi yang dihimpun, hujan disertai angin kencang itu terjadi sekitar pukul 13.00 Wita. Tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut. Namun, kerugian ditaksir ratusan juta rupiah.

Kerusakan terparah terjadi di Desa Lanci Jaya.  Tercatat 12 rumah rusak di Dusun Woro Jaya dan 11 rumah di Dusun Mujur. Kerusakan juga terjadi di  di Desa Sukadamai,  enam unit rumah dan satu rumah walet rusak.

“Data sementara, tercatat 29 rumah yang rusak parah akibat puting beliung,’’ sebut staf Desa Sukadamai, Erwin Munandar pada Radar Tambora, kemarin.

Selain rumah panggung, beberapa rumah permanen juga alami kerusakan pada bagian atap hingga tembok roboh.

“Hampir semua tidak bisa ditempati,” ujarnya.

Kepala BPBD Dompu Jufri ST MSi mengaku, sudah mendapatkan informasi tentang kerusakan rumah akibat puting beliung. Namun pihaknya belum bisa ke lokasi, karena ada pohon tumbang depan Kodim 1614 Dompu.

“Sekarang kita lagi konsen pada pohon tumbang depan Kodim,” katanya. (jw)

Dihantam Putting Beliung, Puluhan Rumah di Manggelewa Rusak

DOMPU-Angin puting beliung disertai hujan menerpa dua desa di Kecamatan Manggelewa, Minggu siang (22/11). Akibatnya, puluhan rumah warga dan satu rumah walet rusak parah.

Informasi yang dihimpun, hujan disertai angin kencang itu terjadi sekitar pukul 13.00 Wita. Tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut. Namun, kerugian ditaksir ratusan juta rupiah.

Kerusakan terparah terjadi di Desa Lanci Jaya.  Tercatat 12 rumah rusak di Dusun Woro Jaya dan 11 rumah di Dusun Mujur. Kerusakan juga terjadi di  di Desa Sukadamai,  enam unit rumah dan satu rumah walet rusak.

"Data sementara, tercatat 29 rumah yang rusak parah akibat puting beliung,'’ sebut staf Desa Sukadamai, Erwin Munandar pada Radar Tambora, kemarin.

Selain rumah panggung, beberapa rumah permanen juga alami kerusakan pada bagian atap hingga tembok roboh.

"Hampir semua tidak bisa ditempati," ujarnya.

Kepala BPBD Dompu Jufri ST MSi mengaku, sudah mendapatkan informasi tentang kerusakan rumah akibat puting beliung. Namun pihaknya belum bisa ke lokasi, karena ada pohon tumbang depan Kodim 1614 Dompu.

"Sekarang kita lagi konsen pada pohon tumbang depan Kodim," katanya. (jw)

Senin, 16 November 2020

Nyaris Tak Ikut, Karena Kendala Biaya

Ayu Sukasari
JUARA: Ayu Sukasari, mahasiswi STKIP Yapis Dompu keluar sebagai pemenang Duta Pariwisata NTB 2020. Foto: IST

 

MATARAM-Mahasiswi STKIP Yapis Dompu, Ayu Sukasari keluar sebagai pemenang Duta Remaja Pariwisata NTB 2020. Mahasiswi asal Dusun Finis, Desa Hu’u, Kecamatan Hu’u ini berhasil mengungguli sejumlah finalis dari berbagai kota/kabupaten di NTB.

Prestasi yang diraih satu dari empat wakil Kabupaten Dompu ini tidak disangka. Sebab, mahasiswi Prodi Bahasa Inggris ini sebelumnya terancam tidak ikut, karena kendala biaya. Bahkan biaya itu diperoleh dari hasil galang dana.

“Bukan sekadar biaya transportasi, tapi, juga untuk kebutuhan selama lomba. Supaya dia bisa ikut, saya galang dana,” kata Jamaah, Dosen Bahasa Inggris, STKIP Yapis pada Radar Tambora.

Ayu kata dia, berasal dari keluarga kurang mampu. Kedua orangtuanya hanya berprofesi sebagai penjual bakso di desa. Kedua orang tuanya masuk sebagai penerima PKH dan beras miskin.

“Dia bisa ikut Duta Remaja Pariwisata NTB, karena sebelum dia pernah menjuarai Duta Dedare tahun 2019,” jelas pria asal Desa Daha, Kecamatan Hu’u ini.

Putri sulung dari dua bersaudara buah pernikahan Yamin M Abas dan Hasnah ini sudah diprediksi bakal menjuarai kontestasi tersebut. Selain cantik dan tinggi, Ayu dikenal sebagai anak yang pintar dan cerdas.

“Saya gak ragu kalau dia ikut duta pariwisata,” tutur dosen yang juga sebagai Pemerhati Wisata ini.

Puncak pemilihan Duta Remaja Pariwisata NTB 2020 berlangsung di Taman Budaya NTB, Sabtu malam (14/11). Diikuti lebih dari puluhan finalis dari berbagai kota di NTB.

Dalam kontestasi itu Kabupaten Dompu mengirim empat peserta. Selain Ayu Sukasari, juga terdapat Ahmad, Jihad dan Putri Wulandari. Namun, hanya Ayu yang berhasil keluar sebagai pemenang.

Ayu dan para pemenang lain akan dikirim ke kontes internasional yaitu,bLittle Miss dan Mister Pacific World NTB 2020, Mister dan Miss Teen Pacific World NTB 2020, C Plan Kids Supermodel NTB 2020, Miss, Little Miss dan Mister Ultracontinental NTB 2020. Kemudian, Mister Tourism Globe NTB 2021, Mister dan Miss Tourism Culture dan Universe NTB 2021, Mister Supra Global NTB 2021, Mister Universe Indonesia NTB 2020, Mister Landscape Indonesia 2020 (Aziz Basangga) Miss Ocean Indonesia NTB 2020 (Azizah) dan Mister Teen International NTB 2021.

Ketua Yapis Dompu, Arman Anwar SE mengapresiasi prestasi yang diraih Ayu Sukasari. Prestasi ini menurut dia, suatu kebanggaan bagi Kampus STKIP Yapis dan Kabupaten Dompu.

“Semoga di kontes berikutnya dia bisa kembali mengharumkan nama STKIP Yapis dan Bumi Nggahi Rawi Pahu,” harapnya. (jw)

Nyaris Tak Ikut, Karena Kendala Biaya

[caption id="attachment_2208" align="alignnone" width="720"]Ayu Sukasari JUARA: Ayu Sukasari, mahasiswi STKIP Yapis Dompu keluar sebagai pemenang Duta Pariwisata NTB 2020. Foto: IST[/caption]

 

MATARAM-Mahasiswi STKIP Yapis Dompu, Ayu Sukasari keluar sebagai pemenang Duta Remaja Pariwisata NTB 2020. Mahasiswi asal Dusun Finis, Desa Hu'u, Kecamatan Hu'u ini berhasil mengungguli sejumlah finalis dari berbagai kota/kabupaten di NTB.

Prestasi yang diraih satu dari empat wakil Kabupaten Dompu ini tidak disangka. Sebab, mahasiswi Prodi Bahasa Inggris ini sebelumnya terancam tidak ikut, karena kendala biaya. Bahkan biaya itu diperoleh dari hasil galang dana.

"Bukan sekadar biaya transportasi, tapi, juga untuk kebutuhan selama lomba. Supaya dia bisa ikut, saya galang dana," kata Jamaah, Dosen Bahasa Inggris, STKIP Yapis pada Radar Tambora.

Ayu kata dia, berasal dari keluarga kurang mampu. Kedua orangtuanya hanya berprofesi sebagai penjual bakso di desa. Kedua orang tuanya masuk sebagai penerima PKH dan beras miskin.

"Dia bisa ikut Duta Remaja Pariwisata NTB, karena sebelum dia pernah menjuarai Duta Dedare tahun 2019," jelas pria asal Desa Daha, Kecamatan Hu'u ini.

Putri sulung dari dua bersaudara buah pernikahan Yamin M Abas dan Hasnah ini sudah diprediksi bakal menjuarai kontestasi tersebut. Selain cantik dan tinggi, Ayu dikenal sebagai anak yang pintar dan cerdas.

"Saya gak ragu kalau dia ikut duta pariwisata," tutur dosen yang juga sebagai Pemerhati Wisata ini.

Puncak pemilihan Duta Remaja Pariwisata NTB 2020 berlangsung di Taman Budaya NTB, Sabtu malam (14/11). Diikuti lebih dari puluhan finalis dari berbagai kota di NTB.

Dalam kontestasi itu Kabupaten Dompu mengirim empat peserta. Selain Ayu Sukasari, juga terdapat Ahmad, Jihad dan Putri Wulandari. Namun, hanya Ayu yang berhasil keluar sebagai pemenang.

Ayu dan para pemenang lain akan dikirim ke kontes internasional yaitu,bLittle Miss dan Mister Pacific World NTB 2020, Mister dan Miss Teen Pacific World NTB 2020, C Plan Kids Supermodel NTB 2020, Miss, Little Miss dan Mister Ultracontinental NTB 2020. Kemudian, Mister Tourism Globe NTB 2021, Mister dan Miss Tourism Culture dan Universe NTB 2021, Mister Supra Global NTB 2021, Mister Universe Indonesia NTB 2020, Mister Landscape Indonesia 2020 (Aziz Basangga) Miss Ocean Indonesia NTB 2020 (Azizah) dan Mister Teen International NTB 2021.

Ketua Yapis Dompu, Arman Anwar SE mengapresiasi prestasi yang diraih Ayu Sukasari. Prestasi ini menurut dia, suatu kebanggaan bagi Kampus STKIP Yapis dan Kabupaten Dompu.

"Semoga di kontes berikutnya dia bisa kembali mengharumkan nama STKIP Yapis dan Bumi Nggahi Rawi Pahu," harapnya. (jw)

Senin, 09 November 2020

Mengenal Dr Ferry, Moderator Debat Paslon Kedua

 

Dr Ferry Kurnia Rizkiyansyah
Dr Ferry Kurnia Rizkiyansyah. Foto: google

DOMPU-KPU Dompu resmi menunjuk
Dr Ferry Kurnia Rizkiyansyah sebagai moderator debat kedua Paslon Bupati dan Wakil Bupati Dompu, 4 Desember mendatang. Mudah-mudahan, Dr Ferry bisa tampil baik, setelah banyak masyarakat Dompu yang tidak puas dengan jalannya debat pertama.

Nama Ferry mungkin sudah tidak asing bagi dunia perpolitikan Indonesia. Sebab, Pria kelahiran Bandung, 21 Februari 1975 ini pernah menjabat sebagai komisioner KPU RI Tahun 2012-2017.

Sebelum menjabat sebagai komisoner KPU, Ferry pernah menjadi dosen di beberapa universitas. Seperti Universitas Komputer Indonesia dan Universitas Langlangbuana.

“Khusus moderator dan pakar memang sengaja dari luar Dompu. Untuk lebih menjamin netralitas dan integritas,” jelas Komisioner KPU Dompu Agus Setiawan pada Radar Tambora.

Pelaksanaan debat publik terbuka Paslon ditetapkan pada 4 Desember mendatang. Debat akan dimulai pukul 19.00 Wita.

“Untuk lokasi debat akan dievaluasi. Apakah masih di gedung Samakai atau tidak,” jelasnya.

Untuk materi debat nanti kata Agus, membahas tentang meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Dompu, memajukan daerah Kabupaten Dompu, meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan menyelesaikan persoalan daerah.

“Berdasarkan 4 poin materi tersebut, nanti akan di susun grand tema oleh tim pakar,” pungkasnya. (jw)

Mengenal Dr Ferry, Moderator Debat Paslon Kedua

 

[caption id="attachment_2148" align="alignnone" width="610"]Dr Ferry Kurnia Rizkiyansyah Dr Ferry Kurnia Rizkiyansyah. Foto: google[/caption]

DOMPU-KPU Dompu resmi menunjuk
Dr Ferry Kurnia Rizkiyansyah sebagai moderator debat kedua Paslon Bupati dan Wakil Bupati Dompu, 4 Desember mendatang. Mudah-mudahan, Dr Ferry bisa tampil baik, setelah banyak masyarakat Dompu yang tidak puas dengan jalannya debat pertama.

Nama Ferry mungkin sudah tidak asing bagi dunia perpolitikan Indonesia. Sebab, Pria kelahiran Bandung, 21 Februari 1975 ini pernah menjabat sebagai komisioner KPU RI Tahun 2012-2017.

Sebelum menjabat sebagai komisoner KPU, Ferry pernah menjadi dosen di beberapa universitas. Seperti Universitas Komputer Indonesia dan Universitas Langlangbuana.

"Khusus moderator dan pakar memang sengaja dari luar Dompu. Untuk lebih menjamin netralitas dan integritas," jelas Komisioner KPU Dompu Agus Setiawan pada Radar Tambora.

Pelaksanaan debat publik terbuka Paslon ditetapkan pada 4 Desember mendatang. Debat akan dimulai pukul 19.00 Wita.

"Untuk lokasi debat akan dievaluasi. Apakah masih di gedung Samakai atau tidak," jelasnya.

Untuk materi debat nanti kata Agus, membahas tentang meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Dompu, memajukan daerah Kabupaten Dompu, meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan menyelesaikan persoalan daerah.

"Berdasarkan 4 poin materi tersebut, nanti akan di susun grand tema oleh tim pakar," pungkasnya. (jw)

Ad Placement

Kota Bima

Bima

Dompu