Konsultan Tim Bank Dunia Beri Enam Catatan Perbaikan Terhadap Program NUFRep dan JICA - Bima News

Jumat, 31 Oktober 2025

Konsultan Tim Bank Dunia Beri Enam Catatan Perbaikan Terhadap Program NUFRep dan JICA

 

Rakor
Rapat koordinasi Pemerintah Kota Bima dengan Konsultan Tim Bank Dunia terhadap pelaksanaan program NURFReP dan JICA di Kota Bima. 

bimanews.id-Konsultan Team Bank Dunia memberikan enam catatan perbaikan terhadap pelaksanaan program NUFRep dan JICA di  Kota Bima. Catatan perbaikan itu disampaikan saat rapat koordinasi pemerintah Kota Bima dengan Tim Konsultan Tim Bank Dunia, dari hasil evaluasi dan monitoring sejumlah program pengendalian banjir perkotaan di Kota Bima, Kamis (30/10). 

Enam poin catatan perbaikan dari World Bank terhadap proyek drainase primer meliputi, jaringan drainase terintegrasi antara drainase sekunder dan primer belum dilengkapi penyaring sampah dari drainase sekunder ke drainase primer. Struktur permanen berupa akses jalan beton di atas badan saluran drainase primer.

Selain itu, adanya aktivitas warga yang mendirikan bangunan permanen di atas saluran drainase, sisa lahan di kawasan Kelurahan Penatoi yang bersertifikat hingga ke badan jalan. Belum adanya pembangunan pengelolaan limbah pabrik tahu di area terdampak. Termasuk soal lahan warga terdampak program yang meminta percepatan penyelesaian sertifikat tanah.

Terhadap enam catatan itu, Pj Sekda Kota Bima, Hj. Mariamah menyampaikan, hasil evaluasi dan monitoring akan segera  ditindaklanjuti oleh dinas teknis, terutama dinas PUPR, Dinas Perkimtan dan DLH.

“Catatan perbaikan ini menjadi perhatian khusus dari Pak Wali (Wali Kota Bima) yang harus diselesaikan dengan cepat di lapangan," ujar Hj Mariamah yang saat itu memimpin Rakor. 

Sejumlah catatan perbaikan teknis di lapangan yang perlu segera ditangani yaitu saringan sedimentasi dan sampah dari drainase sekunder ke drainase primer agar tidak terjadi penumpukan sampah di dalam saluran drainase primer, sehingga tidak terjadi penyumbatan saluran.

"Kemudian untuk limbah pabrik tahu milik warga di wilayah terdampak segera buatkan sumur resapan yang menampung limbah tahu agar tidak mencemari lingkungan," ujarnya.

Mariamah juga mengapresiasi pelaksana proyek yang merespon berbagai usulan dan masukan dari masyarakat mengenai kualitas material fisik beton yang dinilai tidak sesuai spesifikasi dan menggantinya dengan kualitas bagus.

Ia menegaskan, ini sebagai wujud komitmen pemerintah dan pelaksana dalam hal pengawasan dilapangan, agar output dari proyek ini betul-betul dirasakan dampaknya oleh masyarakat.

Konsultan Tim World Bank, Sri Sumandari, ST mengapresiasi langkah dan komitmen Pemkot Bima menindaklanjuti kendala-kendala teknis di lapangan sehingga program nasional ini terlaksana dengan baik.

Kata dia, secara keseluruhan progres tindak lanjut temuan di lapangan telah mencapai sekitar 40 persen.

Namun, ia menilai masih diperlukan perbaikan pada berbagai aspek pelaksanaan kegiatan.

"Sebagian besar sudah ditindaklanjuti, tetapi masih dibutuhkan penuntasan dan konsistensi dalam penerapan di lapangan,” pungkas Sri.(red) 

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda