Kesejahteraan Perawat di Bima Butuh Diperhatikan - Bima News

Senin, 16 Maret 2020

Kesejahteraan Perawat di Bima Butuh Diperhatikan

BIMA-Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) memperingati Milad ke-46 pada Minggu (15/3). Kegiatan itu ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bima, M Aminurllah, SE dan Asisten 1 Pemerintah Kabupaten Bima. Potongan tumpeng tersebut diserahkan pada 5 perawat sukarela yang  telah mengabdi lebih dari 10 tahun.

Milad PPNI tahun mengambiltema” Perawat Hebat, Masyarakat Sehat” berlangsung di Paruga NaeBolo. Diawali dengan kegiatan jalan sehat, diikuti ratusan peserta dariberbagai kalangan. Puluhan doorprize menarik disiapkan panitia untuk menyemangatipeserta.

Ketua DPD PPNIKabupaten Bima,  Fithri Kurniatimengatakan, 46 tahun perawat berdedikasi untuk negeri, memberikan pelayanankesehatan. Dibalik keringat perjuangan, masih banyak perawat belum mendapatkankesejahteraan.

Bahkan, saat inimasih banyak  perawat bekerja sebagai tenaga sukarela. “Kami tidakmenampik perhatian pemerintah dalam mensejajarkan perawat. Tapi, itu belumcukup, mengingat jumlah perawat cukup banyak,” terang Fithri.

Jumlah perawat saatini kata dia, mencapai 1.300 orang. Baik yang sudah bekerja di fasilitaskesehatan maupun yang baru tamat kuliah. Dari jumlah itu,  paling banyak terdapat di Puskesmas yangmerupakan tulang punggung pemberian pelayanan kesehatan pada masyarakat.

“Kita harapada insentif dari pemerintah daerah untuk perawat yang bekerja di puskesmas.Mereka sangat berjasa memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat,”kata ibu satu anak ini.

Sejauh ini katadia, PPNI terus memperjuangkan nasib perawat ke Pemda Bima. Tahun 2019,  sebanyak 20 perawat memenuhi syarat diajukanuntuk diangkat oleh pemerintah.

“20 orang itudilihat dari profesionalitas, mengabdi minimal 8 tahun,” sebutnya.

Sayangnya, dari 20orang itu hanya 5 orang yang diakomidir pemerintah. Pihaknya meminta padapemerintah, agar 15 orang tersisa bisa diangkat tahun ini.

Di usia PPNI yang 46tahun ini diakui, ada banyak pelecehan dan diskriminasi yang diterima perawatdi Kabupaten Bima. Masalah-masalah itu selalu ditangani PPNI. Jika berkaitandengan profesi akan diadvokasi, jika tidak,  diserahkan ke instansi yang berwenang.

“Karena kamipunya AD/ART, sehingga ada yang bisa kami advokasi dan ada yang tidak,”ungkapnya.

Wakil Ketua DPRDKabupaten Bima, Muhammad Aminurllah SE dalam sambutannya, siap memperjuangkanhak perawat  supaya mendapatkan kesejahteraanyang layak. Terutama menyangkut status.

“Tahun inikita upayakan ada penambahan tenaga kontrak perawat sebanyak 50 orang.Sedangkan tahun lalu yang sudah  diupayakan hanya 25 orang,” katanya.

Di momentum HUT ke-46ini, anggota dewan dari PAN ini berharap, seluruh perawat agar terus berkarya.Menciptakan perubahan dan meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat. 

“Pelayananadalah hal utama pada profesi ini. Ketika perawat melayani dengan hati ikhlasdan senyum yang tulus tentu akan mempengaruhi kesembuhan pasien,” ujarnya.(jw)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda