Mahasiswa Baru Universitas Muhammadiyah Bima Alami Kekerasan Fisik - Bima News

Senin, 12 September 2022

Mahasiswa Baru Universitas Muhammadiyah Bima Alami Kekerasan Fisik

Mahasiswa
Potongan video, dua orang mahasiswa baru di Universitas Muhammadiyah Bima diduga alami kekerasan fisik dari para seniornya saat kegiatan pengenalan kehidupan kampus.
 

bimanews.id, Kota Bima-Jagat media sosial di Bima dihebohkan beredarnya video pengenalan kampus yang disertai kekerasan fisik terhadap dua mahasiswa baru.

Belum diketahui persis kapan video berdurasi 1 menit 31 detik itu direkam. Kuat dugaan kasus kekerasan itu terjadi  di kampus saat penerimaan mahasiswa baru tahun ini.

Dalam video itu, kedua mahasiswa yang belum diketahui identitasnya itu dikelilingi sejumlah mahasiswa lain yang diduga senior mereka.

Humas Universitas Muhammadiyah (UM) Bima, Taufiqurrahman, MPd, mengatakan, video yang beredar tersebut bertempat di Kampus Universitas Muhammadiyah Bima.

"Kejadian itu saat hari terakhir pengenalan kehidupan kampus kepada mahasiswa baru, di aula kampus setempat," katanya ditemui di kampus Muhammadiyah Bima, Senin (12/9).

Pihak kampus awalnya kata dia, tidak mengetahui kejadian tersebut. Mereka tahu setelah video tersebut viral di media sosial.

Sebagai respon atas kejadian itu, pihak kampus telah memanggil seluruh panitia pelaksana Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) untuk klarifikasi video itu.

Taufik mengatakan, kampus sangat menyesalkan kejadian tersebut.  "Itu jelas-jelas melanggar ketentuan akademik, nilai moral dan hukum yang berlaku," tuturnya.

Kampus  kata Taufik sudah berupaya maksimal menghindari kejadian seperti itu dengan menyampaikan imbauan hampir setiap saat dan momentum. Memberikan penekanan kepada panitia  untuk tidak melakukan kekerasan secara fisik maupun non fisik.

"Termasuk tidak melakukan tindakan yang  dapat merendahkan harkat dan martabat mahasiswa lain, " tandasnya.

Terhadap kejadian ini lanjut Taufik, kepada korban dan keluarganya menyampaikan permohonan maaf.

Terhadap para pelaku, kampus sudah memanggil dan akan memberikan sanksi akademik sesuai pakta integritas dan pedoman standar etika kemahasiswaan yang berlaku.

"Antara pelaku dan sebagian korban sudah kami pertemukan. Mereka sudah saling minta maaf dan berpelukan," akunya.

Kendati demikian, pihak kampus terbuka memberikan pilihan penyelesaian bagi korban dan pelaku.  Secara kekeluargaan atau  sesuai hukum yang berlaku.

"Semoga kejadian ini memberikan pembelajaran bagi semua mahasiswa, agar masalah yang sama tidak terulang di masa mendatang," pungkasnya. (fir)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda