Kasus PMK di Bima Meledak, 479 Ekor Sapi Ditemukan Positif - Bima News

Kamis, 11 Agustus 2022

Kasus PMK di Bima Meledak, 479 Ekor Sapi Ditemukan Positif

PMK
Ilustrasi
 

bimanews.id, Bima-Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) meledak di Kabupaten Bima. Hingga pertengahan Agustus ini  tercatat sebanyak 479 ekor sapi positif.

Kepastian munculnya kasus PMK ini berdasarkan hasil uji sampel yang diterbitkan Balai Besar Veteriner (BBV) Denpasar pada Jumat (5/8).

"Kita mengkonfirmasi temuan pertama ini berdasar hasil uji sampel dari BBV Denpasar," kata  Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Bima, Abdul Manan dikonfirmasi, Kamis (11/8).

Jumlah 479 ekor sapi sebutnya, tersebar pada Kecamatan Bolo dan Madapangga. ‘’Pada dua kecamatan ini, kami lakukan pembatasan," terangnya.

Temuan awal kasus PMK  sebutnya di Desa Dena,  Kecamatan Madapangga pada  pekan lalu. Saat itu seorang peternak baru kembali dari Jakarta menjual ternak sapi qurban. "Dia (peternak, Red) terkejut menemukan sapinya mengeluarkan air liur yang terus menetes," bebernya.

Terhadap temuan itu, UPT Peternakan Madapangga melaporkan pada tim Dinas Peternakan Kabupaten Bima. Mereka kemudian turun ke lokasi untuk pengecekan.

"Tim kemudian mengambil sampel untuk uji di laboratorium," jelasnya.

Dari 4 ekor sapi yang bergejala PMK, hanya 2 ekor yang diambil sampel  untuk dikirim ke BBV Denpasar pada Rabu (3/8).

"Dua hari kemudian hasilnya keluar, dinyatakan positif terjangkit PMK," tuturnya.

Dengan dasar itu, pihaknya melakukan pelacakan di lapangan. Ternyata virus PMK sudah menyebar ke ternak lain yang dilepas warga di gunung.

Hingga 10 Agustus 2022, total populasi ternak sapi yang positif  tercatat sebanyak 479 ekor. Jumlah itu tersebar di Desa Dena sebanyak 297 ekor, Desa Rade 148 ekor, Desa Bolo 23 ekor dan Desa Tambe 11 ekor.

"Kita melarang ternak keluar dari dua kecamatan tersebut. Untuk wilayah lain belum ditemukan, kita antisipasi dengan penyemprotan disinfektan," ujarnya.

Sejauh ini katanya, belum ada temuan kasus kematian terhadap sapi yang terjangkit PMK. Ternak terpapar mengalami gejala air liur keluar berlebihan dan melepuh pada bagian mulut.

Saat ini petugas masih terus melacak dan mengobati ternak-ternak yang ditemukan terjangkit PMK di Kabupaten Bima.

"Sekarang sedang kita lakukan pengobatan di daerah temuan kasus dan vaksinasi untuk daerah yang belum ada kasus," jelasnya. (fir)

 

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda