Membangun Bima Ramah, Bukan Sekadar Narasi dan Tulisan - Bima News

Minggu, 03 Juli 2022

Membangun Bima Ramah, Bukan Sekadar Narasi dan Tulisan

Dialog
Wakil Bupati Bima, Drs. H.Dahlan, H.M.Noer (tengah) dan Wakil Keua DPRD Kabupaten Bima, M. Aminurlah SE (kiri) menjadi pemateri pada dialog interaktif , Minggu (3/7)
 

BimaNews.id, Bima-Langkah nyata untuk membangun Bima Ramah masih dinantikan. Sehingga tidak muncul ansumsi,  bukan sekadar narasi dan tulisan saja.

Hal itu disampaikan dalam dialog interaktif luar studio RRI Mataram Keling yang disiarkan live dengan topik ‘’Sinergi Membangun Kabupaten Bima yang Ramah di SMAN I Palibelo’’, Minggu (03/07).

Pada sesi dialog, Wakil Bupati Bima, Drs. H.Dahlan  H.M. Nur, menyampaikan sejarah dan motto Bima Ramah. Kata dia, karena ada kesenjangan antara harapan dengan kenyataan.

Pada periode pertama memimpin Kabupaten Bima, motto itu diibaratkan sebagai mimpi pada siang hari. "Maka pada periode kedua ini, motto Bima Ramah dillanjutkan," jelasnya.

Wakil Bupati menyampaikan, kualitas SDM perlu ditingkatkan dengan mutu pendidikan yang dimulai dari peningkatan pendapatan guru.

"Jika ingin pendidikan yang baik, guru dulu yang harus dibenahi dengan meningkatkan pendapatan. Tetapi, ada juga guru yang menggadaikan mata pelajaran kepada tenaga sukerela. Semuanya butuh proses," imbuhnya.

Wakil Bupati memaparkan tentang potensi maupun produk unggulan yang akan dikembangkan pemerintah.

Pada sektor pertanian, ikan bandeng diakuinya yang terbaik di antara yang baik di seluruh Indonesia.

Sektor pertanian, seperti bawang merah dan garam tetap menjadi produk unggulan yang menjadi primadona warga luar daerah.

"Kita ada gagasan untuk membangun investasi garam. Bawang merah dan garam di daerah lain tidak seperti yang ada di Bima," tandasnya.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bima, M. Aminurlah, SE menyampaikan, bersinergi dalam membangun Bima Ramah selama ini merupakan impian banyak pihak.

"Bukan hanya narasi, bukan juga sekadar tulisan,’’ katanya.

Zaman Bupati sebelumnya sebut pria yang akrab disapa Maman ini, ada Jum'at khusyu. Saat Jum'at, aktivitas kendaraan dihentikan.

Untuk menunjang semua program pemerintah dalam konsep Bima Ramah, banyak hal telah dilakukan.

"Bidang religius, kita terbitkan Perbub yang mengatur kegiatan keagamaan. Diantaranya pesantren sehari dan salat subuh berjamaah," urainya.

Kebijakan politik pemerintah tmasih carut marut, terutama untuk  pengembangan pusat ibu kota Kabupaten Bima. Meski telah 20 tahun pindah di Kecamatan Woha, namun belum terlihat upaya serius pemerintah untuk membangun ekonomi masyarakat setempat.

"Jangan biarkan masyarakat kabupaten belanja ke kota Bima. Jadikan sektor ekonomi baru di Woha. Penerang jalan diperhatikan, jangan biarkan pembangunan di Woha itu liar,’’ sorotnya. (fir)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda