 |
| Ilustrasi |
BimaNews.id, KOTA BIMA-Dinas Sosial Kota Bima menyalurkan alat bantu rusak kepada penyandang disabilitas di Kota Bima tahun anggaran 2021. Bantuan berupa, tongkat dan alat bantu dengar itu tidak bisa digunakan penerima manfaat.
Temuan ini terungkap dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) NTB.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen pertanggungjawaban kegiatan, pemberian alat bantu bagi penyandang disabilitas bagi masyarakat kurang mampu dan berkebutuhan khusus.
Penyaluran bantuan alat bantu bagi penyandang disabilitas, tidak berfungsi atau rusak. Kondisi itu diketahui, setelah BPK melakukan konfirmasi kepada penerima bantuan secara langsung.
Ada empat alat bantu dengar dan dua tongkat, diberikan pada enam penyandang disabilitas di Kelurahan Rabangodu Utara, Penatoi dan Santi.
Tidak hanya itu, penerima bantuan alat usaha ekonomi produktif bagi penyandang disabilitas juga tidak ditemukan keberadaannya.
Dalam SPj Dinas Sosial, ada penerima bantuan kepada warga inisial Nrn, seorang perempuan di Kelurahan Mande, Kecamatan Mpunda, Kota Bima.
Setelah dikonfirmasi melalui lurah setempat, warga atas Nrn penyandang disabilitas tidak diketahui keberadaannya.
Diakui ada warga bernama Nrn, tapi bukan penyandang disabilitas tuna daksa.
Bantuan alat usaha ekonomi ini berupa baskom, dandang, penjepit lensa,
kompor tungku (tabung gas dan regulator) dan gerobak dorong.
Atas temuan ini, BPK merekomendasikan Wali Kota Bima agar memerintahkan kepala Dinsos untuk lebih cermat dalam survei kualitas dan spesifikasi barang yang akan diserahkan kepada masyarakat.
Mensyaratkan jaminan kualitas serta waktu garansi sampai alat tersebut diterima oleh penyandang disabilitas dan berfungsi dengan baik.
Plt Kepala Dinas Sosial Kota Bima, H Gawis tidak menyangkal temuan BPK NTB tersebut. "Benar ada temuan itu. Rekomendasi BPK sudah ditindaklanjuti," katanya singkat. (fir)
