Panen Serentak Sejumlah Daerah Penyebab Harga Jagung Anjlok - Bima News

Rabu, 11 Mei 2022

Panen Serentak Sejumlah Daerah Penyebab Harga Jagung Anjlok

Jagung
Warga di Desa Rada, Kecamatan Bolo ketika menjemur jagung di lapangan bola di desa setempat beberapa waktu lalu
BimaNews.id, BIMA-Seorang warga di Kabupaten Bima membagikan tiga foto yang memperlihatkan situasi sepi di PT SUL Cabang Madapangga di media sosial, Selasa sore (10/5). Biasanya di perusahaan tersebut selalu ramai truk mengantri. Menunggu giliran untuk bongkar jagung.

Pada postingan akun facebook bernama Aris Beck itu ditulis caption, meminta harga jagung dinaikan oleh PT SUL.

"Sejarah baru untuk PT SUL Cabang Madapangga, hari ini kosong mobil muat jagung. Mudahan-mudahan ini pertanda PT SUL akan menaikkan harga jagung," tulisnya.

Humas PT SUL Cabang Madapangga M. Isnaini yang dikonfirmasi baru mengetahui postingan warga tersebut. "Tempat antrian truk yang akan bongkar muat jagung di sini banyak. Ada di luar dan di halaman gudang. Memang warga itu ambil foto di sisi mana?," tanya dia saat dikonfirmasi via HP, Rabu (11/5).

Padahal kata Isnaini, aktivitas bongkar muat jagung Selasa kemarin berjalan seperti biasa. Kendati tidak seramai sebelum lebaran Idul Fitri. Sekitar 100 truk lebih yang menangantri tiap hari.

"Kalau belakangan ini memang berkurang. Dalam sehari sekitar 50 hingga 100 truk jagung yang masuk," akunya.

Kondisi seperti itu katanya, tidak hanya terjadi di gudang PT SUL tapi juga pada sejumlah perusahaan lain. Termasuk  di Kabupaten Dompu.

"Bisa jadi karena harganya turun sehingga petani pilih bertahan. Tidak mau jual jagung ke supplier," terangnya.

Harga jagung diakui belakangan ini turun. Saat ini  PT SUL  mengambil dari supplier dengan harga Rp 4.400 per kilogram.

"Sebagai unit cabang, kami ikut manajemen pusat. Harga beli jagung sesuai instruksi pusat," terangnya.

Anjloknya harga jagung saat ini karena di sejumlah daerah juga sedang panen. Seperti di Jawa Tengah, Lampung, Sumatera dan sejumlah daerah di wilayah timur.

"Harga jagung itu tergantung kebutuhan pasar. Sehingga harga kadang naik dan kadang turun," tandasnya. (jul)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda