Oknum Kades di Bima Diduga Gelapkan Dana Proyek dan BLT Rp 167 Juta - Bima News

Selasa, 31 Mei 2022

Oknum Kades di Bima Diduga Gelapkan Dana Proyek dan BLT Rp 167 Juta


Lokasi sumur bor dalam yang seharusnya sudah dibangun bak penampung  tahun 2021 lalu.

Buat Surat Pernyataan di Hadapan Tokoh Masyarakat dan BPD, Akui Gelapkan Dana Desa

BimaNews.id, BIMA- Kasus dugaan korupsi lingkup pemerintahan kembali mencuat. kali ini di Pemerintah Desa Kalampa Kecamatan Woha,  Kabupaten Bima. 

Oknum Kepala Desa (Kades) setempat diduga menggelapkan dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) Covid-19 tahap III tahun 2020 senilai Rp 67 juta dan dana proyek air bersih tahun 2021 Rp 94 juta. 

Kedua item anggaran tersebut bersumber dari ADD/DDA Desa Kalampa,  Kecamatan Woha, Kabupaten Bima tahun anggaran 2020-2021.

Dugaan penggelapan dana desa tersebut mencuat setelah surat pernyataan dibuat Kades Kalampa Burhanuddin beredar.

Surat pernyataan itu dibuat di hadapan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat serta jajaran Badan Perwakilan Desa (BPD) Kalampa. Dalam surat itu oknum Kades mengakui menggelapkan dana  Rp167 juta.

Dalam surat pernyataan yang ditandatangani di atas materai tersebut, oknum Kades menyanggupi membayar dana BLT kepada 75 orang warganya. Nominal setiap orang penerima Rp 300 ribu.

Selain itu, oknum Kades juga menyanggupi mengerjakan proyek air bersih paling telat Juni 2022 ini.

Informasi yang diperoleh, uang senilai Rp 167 juta itu diambil oknum Kades pada Bendahara Kantor Desa. Tapi proyek tidak dilaksanakan tidak.

Oknum Kades Kalampa Burhanuddin dikonfirmasi, Selasa (31/5) mengakui telah  membuat surat pernyataan dimaksud. 

"Semua pengakuan dan kesanggupan saya dalam surat pernyataan  itu benar," katanya menjawab media ini.

Terkait dana BLT Covid-19 untuk 75 orang warganya diakui, belum diserahkan pada penerima pada saat itu. 

Burhanuddin beralasan,  uang yang seharusnya diberikan pada warga malah dipinjamkan mantan bendahara saat itu ke bendahara desa tetangga.

"Bendahara saya sempat tidak masuk kantor beberapa bulan. Semua uang BLT tersebut akan saya kembalikan," katanya

Mengapa ditanggung sendiri oleh Kades? Burhanuddin enggan memberikan penjelasan soal itu. "Hampir semua masyarakat tahu soal itu. Sampai saat ini sudah 15 orang penerima BLT sudah saya bayar," akunya.

Sedang dana proyek untuk air bersih Rp 94 juta diakui telah dia pakai. Saat ini proyek air bersih mulai dikerjakan.

Burhanuddin mengaku, telah keluarkan biaya sekitar Rp 20 juta-an. Untuk pembersihan sumur bor. Rp 12 juta untuk biaya sondir tanah dan  paving," sebutnya

Sisa anggaran sekitar Rp 72 juta,  akan digunakan untuk pembangunan bak penampung air, perpipaan dan pengadaan mesin pompa.

"Semua uangnya pasti saya ganti untuk mengerjakan yang belum dilaksanakan. Untuk BLT, akan saya berikan ke warga kalau ada rezeki. Sekarang saya masih bicara dengan orang tua, mau gadai tanah," ucapnya. (fir)










Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda