Minyak Goreng Mahal, Penjual Nasi dan Gorengan Meradang, Bukan Cari Untung, Hanya Sekadar Bertahan Hidup - Bima News

Selasa, 22 Maret 2022

Minyak Goreng Mahal, Penjual Nasi dan Gorengan Meradang, Bukan Cari Untung, Hanya Sekadar Bertahan Hidup

Minyak Goreng
Minyak Goreng
 

BimaNews.id, KOTA BIMA- Sejumlah pedagang di Kota Bima ‘’meradang’’ dengan mahalnya minyak goreng saat ini. Mereka makin khawatir harga minyak goreng makin tidak terkendali menjelang masuk bulan Suci Ramadan, April mendatang.

Keluhan  itu diungkapkan pedagang nasi dan gorengan yang banyak  menggunakan minyak goreng. Seperti disampaikan Yuning, penjual nasi dan lauk pauk. Dia khawatir harga minyak goreng akan terus  naik jelang bulan suci Ramadan.

"Kami yang jualan seperti ini, sangat bergantung kepada minyak goreng," katanya, Senin (21/3).

Jika hanya untuk konsumsi rumah tangga, bagi dia harga minyak goreng tidak terlalu berpengaruh. Berbeda dengan pedagang yang menjual makanan serba matang. Minyak goreng menjadi kebutuhan utama.

"Ndak ada konsumen yang mau makanan direbus. Sayur ya ditumis, semuanya butuh minyak goreng," sebutnya.

Dengan harga minyak goreng yang mahal saat ini, ia kebingungan mengatur bagaiman cara untuk mendapatkan keuntungan. Mau naikan harga, khawatir pelanggan lari.

"Kami sekarang bukan cari untung, tapi sekadar bertahan untuk  hidup," akunya.

Keluhan sama disampaikan Sri, pedagang gorengan. Ia mengaku dilema dengan mahalnya harga minyak goreng saat ini.

"Saya kemarin beli minyak goreng Rp 45 ribu rupiah kemasan dua liter," akunya.

Untuk menyesuaikan dengan harga minyak yang mahal, Sri sempat ingin memperkecil ukuran gorengan yang dijual. Namun lagi-lagi dikhwatirkan tidak laku.

"Nggak dikurangi saja ukurannya, sudah kurang laku. Apalagi saya kurangi ukuran, pasti lebih tidak laku lagi. Ya udah, pasrah saja," ungkapnya.

Dengan kondisi saat ini, ia tidak bisa berbuat banyak. Melainkan tetap berjualan. Paling tidak dari hasil jualan tersebut bisa untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

"Sebentar lagi ramadan, entah mau jualan apa lagi dengan harga minyak goreng yang mahal seperti sekarang. Mau jual takjil-takjil butuh juga minyak goreng," keluhnya (jul)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda