Jelang Ramadan, Harga Sejumlah Bahan Pokok di Kota Bima Mulai Merangkak Naik - Bima News

Senin, 21 Maret 2022

Jelang Ramadan, Harga Sejumlah Bahan Pokok di Kota Bima Mulai Merangkak Naik

Pedagang
Pedagang cabai rawit di pasar Amahami Kota Bima beberapa waktu lalu.

 BimaNews.id, KOTA BIMA-Harga sejumlah bahan pokok menjelang bulan Ramadan mulai merangkak naik. Seperti cabai rawit, saat ini Rp 60 ribu per kilogram. Padahal pekan lalu masih Rp 40 hingga Rp 45 ribu.

"Harga cabai naik selama  satu minggu terakhir, karena pasokan berkurang," ujar Sri Anggriani pedagang cabai rawit di pasar Amahami, Senin (21/3).

Begitu juga cabai kriting, sekarang Rp 55 ribu per kilogram dari harga  Rp 40 per kilogram.

‘’Saat ini baru cabai yang harganya naik secara signifikan. Untuk komoditi lain seperti beras meski naik,  tapi tidak terlalu karena belum memasuki musim panen,’’ bandingnya.

Untuk beras premium dibandrol Rp 12 ribu per kilogram. Sementara kualitas medium Rp 10 ribu hingga Rp 11 ribu per kilogram.

Begitu juga dengan gula pasir,  naik dari Rp 12 ribu per kilogram menjadi Rp 14 ribu per kilogram. Sedankan telur, cenderung stabil, masih Rp 40 ribu per krat.

Sedangkan minyak goreng, pasca dihapusnya Harga Eceran Tertinggi (HET) masih harga Rp 40 ribu untuk kemasan 2 liter.

Barang kebutuhan lain yang harganya mulai naik adalah ikan laut. Saat ini tidak hanya mahal, tapi juga stoknya berkurang dibanding sebelumnya.

"Ikan laut biasanya melimpah, banyak pilihan. Sekarang sudah mahal," keluh Sulastri.

Untuk ikan laut segar per kilogram dari harga Rp 40 ribu hingga Rp 50 ribu, sekarang menjadi Rp 60 ribu per kilogram.

Sulastri khawatir harga sejumlah barang kebutuhan akan terus naik hingga masuk bulan ramadan  April mendatang.

"Jangan-jangan bulan puasa harganya lebih mahal," khawatir warga Tanjung Kota Bima ini.

Edon penjual ikan di Pasar Ama Hami mengaku, kenaikan harga ikan saat ini dipengaruhi kurangnya pasokan dari para nelayan. Bisa jadi karena tidak didukung cuaca saat melaut, sehingga hasil tangkapan berkurang.

"Harga ikan bergantung pada cuaca dan pasokan dari nelayan. Sehingga tidak bisa diprediksi naik atau harganya turun," pungkas Edon.

Kabid Perindustrian dan Perdagangan Diskoperindag Kota Bima, Rusnah SE yang dikonfirmasi baru mengetahui kenaikan sejumlah komoditas tersebut.

Kendati begitu, ia berjanji akan monitoring di pasar Tradisional Amahami, Selasa besok (21/3).

"Sekarang saya lagi di jalan menuju Kota Bima. Besok bersama tim saya akan turun cek harga," akunya.

Jika ditemukan pedagang yang menjual barang kebutuhan dengan harga yang sulit dijangkau warga, mereka akan diminta menjual dengan harga standar seperti sebelumnya.

"Biar sama-sama enak. Mereka tidak rugi, begitu juga dengan masyarakat," tandasnya. (jul)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda