Di Pasar Langka, Minyak Goreng Ramai Dijual Online Rp 20 ribu Per Liter - Bima News

Selasa, 08 Maret 2022

Di Pasar Langka, Minyak Goreng Ramai Dijual Online Rp 20 ribu Per Liter

Minyak Goreng
Ilustrasi

BimaNews.id, KOTA BIMA- Sejak ditetapkan satu harga oleh pemerintah pusat, stok minyak goreng berbagai merek di retail modern Kota Bima terbatas. Tidak sampai sehari, langsung habis terjual.

Kondisi itu berbanding terbalik dengan fakta yang beredar di dunia maya. Warga justeru memanfaatkan peluang tersebut dengan  menjual secara online melalui marketplace Facebook.  Harga per liter dibanderol Rp 20 ribu.

Angkanya masih lebih mahal dibandingkan dengan harga yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp 14 ribu per liter.

Fifi, warga Kelurahan Melayu, Kecamatan Asakota Kota Bima dimintai komentarnya, mengaku sebal dengan kondisi tersebut. Seenaknya menjual minyak goreng dengan harga mahal melalui online.

"Aneh lah menurut kita. Yang jual online minyak goreng banyak sekali, silahkan cek," katanya, Senin (7/3).

Demikian juga disampaikan Rani, warga Kelurahan Paruga, Kecamatan Rasana’e Barat. Ia merasa aneh minyak goreng smpai langka di Kota Bima. Di pasar kosong, sementara ramai dijual melalui online.

Ia menduga, kondisi itu dimanfaatkan oknum yang tidak bertanggung jawab. Memborong minyak goreng di retail modern dengan harga murah, kemudian dijual secara online dengan harga tinggi.

"Tolong dong pemerintah ditertibkan," pintanya.

Diskoperindag Kota Bima yang dikonfirmasi mengaku belum mengetahui minyak goreng dijual secara online.

"Untuk penjualan online saya belum tahu," aku Kabid Perindustrian dan Perdagangan Diskoperindag Kota Bima Rusnah SE, Senin (8/3).

Saat ini, kata dia pihaknya sedang fokus melakukan pengawasan dengan menggandeng BPOM, Polres Bima Kota dan Pol PP.

Senin kemarin, mereka inspeksi mendadak (Sidak) di sejumlah gudang distributor,  retail modern dan beberapa toko yang menjual minyak goreng.

"Sidak ini menindaklanjuti keluhan warga soal minyak goreng yang langka di Kota Bima," bebernya.

Dari hasil Sidak itu, dua gudang distributor di Lingkungan Tolobali dan jalan menuju Ule Asakota Bima, kosong.

Tidak hanya itu, pihaknya juga menemukan ulah beberapa retail lokal dan toko. Menjual minyak goreng paket dengan barang dagangan lain.

Bahkan mendapatkan informasi, ada warga dipaksa menjadi member untuk  bisa membeli minyak goreng.

"Itu tidak diperbolehkan. Sangat merugikan warga apalagi di tengah kesulitan minyak goreng seperti saat ini," tandasnya. (jul)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda