Isak Tangis Warnai Penyambutan Lima ABK KM Belva Pulang Dengan Selamat - Bima News

Kamis, 20 Januari 2022

Isak Tangis Warnai Penyambutan Lima ABK KM Belva Pulang Dengan Selamat

ABK
Suasana penyambutan lima ABK KM  Belva yang tenggelam di halaman Kantor Camat Sape, Kamis siang (20/1) 

BimaNews.id, BIMA-Lima anak buah kapal (ABK) yang selamat dari kapal tenggelam di Perairan Sape, akhirnya tiba di kampung halamannya, Kamis (20/1). Kepulangan mereka disambut isak tangis keluarga.

Lima ABK tersebut berangkat dari Kabupaten Badung, Bali menuju Bima dengan pesawat. Mereka didampingi Kadis Sosial Andi Sirajudin, Kabid Linjamsos dan Woto, pengusaha asal Bima yang menetap di Bali.

Setelah menempuh satu jam perjalanan, mereka tiba di Bandara Sultan Salahuddin Bima sekitar pukul 10.00 Wita. Dijemput sejumlah mobil Dinas Sosial. Kemudian melanjutkan perjalanan menuju Kecamatan Sape.

Penyambutan lima ABK tersebut berlangsung di halaman Kantor Camat Sape. Pihak keluarga dan puluhan warga sudah menunggu sejak pagi. Camat Sape, Kapolsek, Pol Air dan TNI ikut hadir dalam acara penyambutan tersebut.

"Mewakili pihak keluarga, saya berterimakasih pada Bupati dan Wakil Bupati Bima yang telah memerintahkan Kadis Sosial menjemput langsung 5 ABK ke Bali," ucap Camat Sape M Akbar Musa SP MSi, Kamis (20/1).

Kebahagiaan keluarga terlihat saat lima ABK itu turun dari mobil dinas sosial. Mereka begitu bahagia melihat lima ABK itu selamat, hingga meneteskan air mata.

"Kami ikut bahagia bisa melihat mereka pulang dengan selamat," aku Akbar.

Kadis Sosial Kabupaten Bima Andi Sirajudin menyampaikan, pemerintah daerah bekerja cepat menjemput lima ABK. Ia juga berterimakasih atas bantuan Woto yang menjemput dan merawat lima ABK dari Pelabuhan Benoa Bali.

"Jasa beliau ini sangat luar biasa sampai ikut mengantar lima ABK hingga pulang ke kampung halaman mereka," kata Andi.

Lima ABK KM Belva yang tenggelam di Perairan Sape, selamat setelah menunggangi gabus, Jumat dinihari (14/1). Mereka dievakuasi ke Pelabuhan Benoa Bali setelah ditemukan kapal penangkap ikan KM Millenium Jaya 88 di Perairan Sumbawa, Sabtu sore (15/1).

Kelima ABK tersebut, yakni M Ali, 57 tahun, Nuriansyah, 23 tahun, Agus, 20 tahun, Taufik, serta Iskandar 30 tahun. Semuanya warga Desa Bugis Sape.

Korban M Ali yang dihubungi sebelum mengisahkan perjuangan mereka bertahan hidup di lautan. Peristiwa tenggelam itu kata dia, terjadi secara tiba-tiba sekitar pukul 02.00 Wita. Ia bahkan tidak menduga kapal yang dikemudikannya itu sampai terbalik dihantam gelombang tinggi.

Awalnya, mereka berlayar dari Pelabuhan Syahbandar Sape pada Kamis sekitar pukul 23.00 Wita. Kapal ukuran GT 15 yang ditunggangi tersebut mengangkut 11 ton buah-buahan dan ikan kering.

Awal perjalanan tidak kata dia, berjalan aman, tidak ada kendala. Bahkan hingga di tengah perjalanan air laut tampak tenang. Tidak ada tanda akan datangnya cuaca buruk.

Namun, sekitar pukul 01.30 wita seketika cuaca berubah. Keadaan semakin mencekam. Kecepatan kapal mulai diturunkan, mengingat tiupan angin semakin keras dan gelombang tinggi.

“Kami sempat ingin putar balik saat itu. Karena khawatir buah-buahan membusuk, terpaksa terobos,” ucap M Ali.

Tepat pada pukul 02.00 wita,  gelombang setinggi dua meter membuat kapal mereka terbalik hingga akhirnya karam. M Ali dkk berusaha menyelamatkan diri dengan berpegangan pada badan kapal. Sementara barang seperti HP hingga makanan tidak satupun diselamatkan. Akhirnya, mereka selamat dengan menaiki gabus.

Ketika fajar mulai menyingsing, perasaan mereka mulai sedikit tenang.  Namun, kondisinya sudah mulai lemah, karena tidak makanan. Sesekali mereka meminum air laut sebagai pengganjal perut dan haus.

Sabtu sore, mukjizat itu datang. Mereka ditemukan kapal pencari ikan yang sedang melintas dari Sumba menuju Pelabuhan Benoa Bali.

Setelah ditolong, lima ABK tersebut dibawa ke Benoa Bali. Senin sore (17/1), mereka dijemput oleh Woto, pengusaha asal Bima  untuk dibawa ke rumahnya di Taman Griya, Bukit Dua Nomor Satu, Kabupaten Badung, Bali. Selama beberapa hari di sana, mereka dirawat dengan baik. (red)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda