Banjir Rob di Bajo Pulo, Ratusan Rumah Terendam, Pohon Tumbang, Perahu Terdampar - Bima News

Kamis, 09 Desember 2021

Banjir Rob di Bajo Pulo, Ratusan Rumah Terendam, Pohon Tumbang, Perahu Terdampar

Rob
Genangan air akibat banjir rob setinggi perut orang dewasa merendam pemukiman warga di Dusun Pasir Putih Desa Bajo Pulo Kecamatan Sape, Rabu malam (8/12).

BimaNews.id, BIMA-Banjir rob disertai angin kencang menerjang permukiman warga di Dusun Pasir Putih Desa Bajo Pulo Kecamatan Sape, Rabu malam (8/12). Akibatnya, ratusan rumah terendam air hingga setinggi perut orang dewasa.

Selain rumah, sejumlah pohon tumbang. Beberapa perahu nelayan terbalik hingga terdampar di pantai.

Kades Bajopulo, Mahmudin mengatakan, banjir rob disertai angin terjadi tengah malam. Warga panik dan lari menyelamatkan diri ke rumah yang lebih tinggi.

"Ini baru pertama kali terjadi di Bajo Pulo," kata Mahmudin.

Data sementara, terdapat 155 rumah terdampak. 6 diantaranya rumah permanen.

Tidak sedikit pula barang elektronik milik warga yang rusak. Seperti kulkas, TV, mesin sanyo hingga Sembako.

"Paling banyak rugi pemilik rumah permanen dan kios. Karena rata-rata warga di Bajo Pulo berjualan di kolong rumah," sebutnya.

Parahnya, hingga Kamis pagi masih menyisakan genangan setinggi 30 centimeter. Meski air laut sudah surut, namun genangan air tidak bisa keluar,  karena perkampungan lebih rendah dari bibir pantai.

"Di bibir pantai juga ada talud penahan gelombang. Jadi, genangan air sulit keluar," katanya.

Solusinya kata dia, harus disedot dengan mesin. Kalau tidak, bisa menimbulkan penyakit. Apalagi sekarang, genangan air sudah berubah warna jadi kekuningan.

"Sudah kita coba sedot pakai mesin ukuran kecil, tidak berhasil. Makanya, kita datang ke camat untuk minta bantuan. Siapa tahu ada mesin yang lebih besar," kata Mahmudin.

Kondisi warga pasca banjir rob kata dia, masih aman. Beberapa warga yang rumahnya masih digenangi air, sementara mengungsi ke rumah keluarga dan tetangga.

"Kejadian ini belum kita laporkan ke pemerintah daerah. Baru sama camat," ujar Mahmudin saat ditemui di halaman kantor Camat Sape, Kamis siang (9/12).

Camat Sape Muhammad Akbar Musa SP MSi mengatakan, banjir rob sulit diantisipasi. Karena datangnya tiba-tiba.

"Banjir ini bukan seperti air pasang biasa. Tapi, karena permukaan laut lebih tinggi. Fenomena seperti ini tidak berlangsung lama," kata Akbar.

Genangan air yang tersisa menurut dia, harus cepat disedot. Supaya tidak menimbulkan penyakit.

"Nanti kita bantu. Mudah-mudahan ada mesin untuk menyedot keluar air laut tersebut," harapnya. (jw)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda