Harga Bawang Anjlok Pemuda dan Petani Mengadu ke Dewan - Bima News

Jumat, 12 November 2021

Harga Bawang Anjlok Pemuda dan Petani Mengadu ke Dewan


Bawang
Petani di Kecamatan Soromandi belum mau menjual bawang merka karena harganya anjlok

BimaNews.id, BIMA-Petani bawang di Bima dibuat merana. Harga anjlok, sangat merugikan petani. 

Sejak Juli lalu, harga bawang turun  Rp 6 ribu hingga Rp 10 ribu per kilogram. ’’Harga bawang ini sangat merugikan petani,’’ kata Andi Gunarso, Koordinator Front Petani Bawang Merah Bima saat mengadu ke DPRD Kabupaten  Bima, Kamis  (11/11).

Puluhan pemuda dan petani mendatangi DPRD Kabupaten Bima. Mereka mengadukan harga bawang merah anjlok ke Komisi II DPRD.

Andi meminta kepada wakil rakyat untuk mendesak pemerintah menghadirkan perusahaan pengolah atau penampung bawang merah. ’’Ini agar bawang merah yang diproduksi petani terakomodir dengan baik. Juga menjadi solusi jangka panjang bagi petani,’’ harapnya.

Di saat harga anjlok, petani belum berani menjual. Mereka terpaksa menggantung bawang merah di rumah sembari menunggu harga stabil. ’’Kalau dilepas sekarang, kami rugi,’’ ungkapnya.

Harga bawang merah sekarang tidak sepadan dengan biaya yang dikeluarkan petani. Apalagi harga obat-obatan bawang ini mengalami kenaikan cukup drastis.

 ’’Kami meminta kepada Ketua DPRD Bima untuk segera memanggil dinas-dinas agar membahas keberlanjutan nasib petani," desak dia.

Andi menyentil pula kelangkaan pupuk subsidi serta pembagian benih jagung yang tidak merata. Kelangkaan pupuk ini, menurut dia, harus menjadi atensi pemerintah daerah. 

’’Masyarakat petani saat ini sangat membutuhkan pupuk. Sekarang sudah memasuki musim tanam,’’ katanya.

Pemuda asal Desa Sai, Kecamatan Soromandi, Ardin meminta pemerintah turun tangan mencarikan solusi di tengah anjloknya harga bawang merah.

 ’’Saat ini belum ada yang berani jual. Kalau jual sekarang pasti rugi,’’ katanya.

Di samping itu, dia menyoroti juga pembagian bibit jagung. Di lapangan, pembagian tidak sesuai dengan RDKK.

 ’’Berdasarkan RDKK bibit yang seharusnya adalah NK dan BISI 18. Tapi yang dibagikan malah benih jenis Betras," terangnya.

Perwakilan Komisi II DPRD Bima Ramdin berjanji akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Disperindag Bima. ’’Kami akan sampaikan tuntutan pemuda dan petani. Senin sudah ada kabar terkait tuntutan ini,’’ janji politisi Golkar ini. (jul)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda