Siapa Sosok Sekda Baru Kabupaten Dompu, Gatot, Muhammad, atau Hj Daryati - Bima News

Senin, 02 Agustus 2021

Siapa Sosok Sekda Baru Kabupaten Dompu, Gatot, Muhammad, atau Hj Daryati

Pansel
Tujuh kandidat Sekda  (berdiri) bersama lima orang Pansel. Nomor urut 2, 3 dan 4 (dari kiri) merupakan tiga Calon Sekda terbaik.


Tanggal 6 Agustus, Kabupaten Dompu dipastikan memiliki Sekretaris Daerah (Sekda) baru. Hasil kerja Panitia Seleksi (Pansel) terdapat tiga nama pemuncak, setelah empat orang dinyatakan gugur. Yakni, Gatot Gunawan Perantauan Putra, Muhammad dan Hj Daryati Kustilawati. Lantas siapa sebagai pengganti Sekda lama, Agus Bukhari? Jawabannya ada di Bupati Dompu, Kader Jaelani.

 ___________________________

 Setelah Pilkada akhir 2020, Kabupaten Dompu kini tengah mencari Sekda baru. Siapa sosok petinggi ASN di Bumi Nggahi Rawi Pahu ini, menarik dinantikan.

Sejak awal, proses seleksi Sekda Dompu cukup menyita perhatian banyak kalangan. Euforianya tidak kalah menarik dengan Pilkada. Baik di media sosial maupun di masyarakat.

Setelah melewati proses seleksi yang panjang, Kamis (29/7), akhirnya ditetapkan tiga calon dengan nilai tertinggi. Di posisi teratas ditempati Gatot Gunawan Perantauan Putra SKM. MMKes. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Dompu ini hanya unggul tipis 0,1 dari Muhammad ST. MSi , Kepala BPKAD Dompu diurutan kedua dengan nilai 83,8.

Sementara di posisi ketiga diraih satu-satunya calon perempuan, yakni, Hj Daryati Kustilawati, SE MSi. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Dompu dengan nilai 81,3.

Sedangkan empat kandidat yang dinyatakan gugur yakni, H Khairul Insan, SE. MM, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Agus Salim, S Sos, Sekretaris DPRD Dompu, Ir. H. Fakhrurrazi, Kepala Badan Kesbang Poldagri dan Ir Ruslan, Kepala BKPSDM Dompu.

Dengan tiga nama pemuncak tersebut, maka, tugas Pansel diketuai, Dr. H. Iwan Harsono, SE. MEc, berakhir. Setelah diumumkan ke publik, nama calon Sekda itu kemudian diusulkan ke Bupati Dompu, untuk ditentukan.

Lima hari menjelang pelantikan, tiga calon Sekda mulai dibanjiri dukungan. Walaupun pada dasarnya, pemilihan Sekda tetap kembali pada hak prerogatif bupati.

Masyarakat Dompu sejatinya, berharap bupati memilih figur Sekda yang bisa bekerjasama. Namun, banyak yang berharap, nilai tes kompetensi dapat dijadikan acuan memilih Sekda definitif. Tidak sedikit pula yang mendorong agar bupati memilih Sekda, bukan hanya memiliki kemampuan akademis, tetapi berpengalaman dan memahami tata pemerintahan.

Termasuk, menginginkan Sekda perempuan pertama bagi eksekutif Dompu hingga faktor kedekatan keluarga. "Kami harap, Bupati dan wakil Bupati Dompu Abdul Kader dan H Sahrul Parsan (AKJ-Syah) memilih karena hati nurani, bukan karena conflict of interest," harap Anggota DPRD Dompu, Muttakun.

Siapapun Sekda terpilih yang ditetapkan Bupati Dompu kata dia, dipastikan figur tersebutlah yang terbaik bagi masyarakat Dompu. Sekda tersebut tentu akan mengemban tugas berat. Membawa misi perubahan yang menjadi semangat Akj-Syah yang disuarakan pada kampanye Pilkada 2020.

"Siapapun sosok Sekda yang dipilih, itu yang terbaik bagi Kabupaten Dompu," ujarnya.

Dari track record, tiga calon sekda terpilih merupakan pejabat pilihan dari hasil tes Pansel. Sulit ditebak, ke mana perasaan cinta seorang Kader Jaelani akan ditambatkan.

Sebab, tiga figur memiliki kelebihan masing-masing. Sudah berpengalaman mengarungi dunia birokrasi Pemerintahan Kabupaten Dompu.

"Kami menyerahkan sepenuhnya hak prerogatif bupati untuk memilih siapa yang akan dipinang. Untuk menduduki jabatan karier tertinggi yang selalu diidam-idamkan oleh pejabat ASN di lingkup Pemkab Dompu.

Secara performance, tiga figur sudah layak menjabat sebagai Sekda. Gatot Gunawan menurut dia, pejabat karier yang cerdas dengan performance yang selalu smart.

Anak mantan sekda Dompu era 80 ini (Almarhum H Syahril Suwandi) merupakan seorang ASN yang sukses meraih karier. Dari staf hingga memegang jabatan Eselon II di Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu. Tiga tahun terakhir Gatot, dipercayakan memimpin DPPKB.

Muhammad ST MSi, sosok pejabat karier yang cerdas dan tegas. Anak sulung dari seorang pedagang (Almarhum Gasem Abdullah) ini malang melintang memegang jabatan Eselon II. Memulai karier dari staf di dinas PU hingga menjadi Kasubdin Tata Kota, Kabag Penyusunan Program Setda dan Kepala Kantor Pertambangan Energi dan LH.

Muhammad juga pernah menjabat sebagai Kepala Kantor LH dan Penanaman Modal, Asisten 3, Kadis Koperindagtamben, Kepala Disperindag, Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman serta sekarang sebagai Kepala BPKAD.

Hj Daryati, satu-satunya pejabat yang menjadi perwakilan perempuan yang ikut dalam kompetisi seleksi lelang terbuka JPT Pratama Sekda dan lolos 3 besar. Anak mantan Bupati Dompu H Abdurrahman Mahmud ini dikenal sebagai pejabat karier yang cerdas dan lincah. Saat ini Hj Daryati memimpin DP3A. Sebelumnya, pernah menjabat Sekretaris di Inspektorat dan Plt Kepala Dinas Dukcapil.

Dari tiga calon tersebut menurut Muttakun, tentu sulit untuk mengatakan bahwa mereka tidak bisa membantu Bupati. Melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, administrasi, organisasi dan tatalaksana serta memberikan pelayanan administratif.

Artinya, nama calon sekda yang disodorkan oleh Pansel kepada bupati diyakini adalah figur yang siap bekerja. Membantu Bupati dan Wabup Dompu dalam mewujudkan Dompu MASHUR.

"Kini hak prerogatif pimpinan daerah akan memilih satu dari tiga nama calon sekda. Semoga pilihan Akj-Syah tidak diintervensi oleh siapapun," harapnya.

Siapapun yang terpilih, masyarakat merindukan seorang Sekda yang bisa membaca semangat AKJ-Syah yang tulus ingin membangun Dompu yang lebih baik. Seorang AKJ memang tidak memiliki pengalaman dalam pemerintahan apalagi mengharapkan kecerdasannya. Namun, ketika Sekdanya benar-benar mampu menjabarkan niatnya yang ikhlas dan semangat yang tulus untuk membangun Dompu. Maka, disinilah Sekda harus setara cerdasnya dengan AKJ SYAH dalam hal semangat dan komitmennya membawa perubahan Dompu yang lebih baik.

Saat ini kata dia, AKJ-Syah memiliki kecerdasan emosional. Punya kepedulian yang tinggi untuk kepentingan rakyat dan daerah. Ketika kepeduliannya terhadap rakyat dan daerah tidak diikuti oleh adanya kepedulian dari seorang Sekda, maka ini akan meruntuhkan semangatnya. Bahkan, akan menghancurkan cita-cita AKJ-Syah yang akan mewujudkan Dompu MASHUR.

Begitupun sebaliknya, jika dalam menentukan pilihan Sekda ini sampai diintervensi dan tekanan dari pihak di luar. Bahkan pilihannya itu bertentangan dengan hati nurani, maka inilah awal kehancuran pemerintahan AKJ-Syah. AKJ-Syah harus berani memilih sesuai hati nurani.

"Sekda pilihan akan menentukan sukses dan gagalnya pemerintahan AKJ-SYAH," tutupnya.

Sementara Aktivis Perempuan Dompu Nur Syamsiah SH mengapresiasi keterlibatan perempuan dalan bursa calon Sekda Dompu. Dia merasa, sudah waktunya perempuan diberi tempat sebagai pemimpin di lingkup pemerintahan.

"Ini bukan hanya persoalan menegakan eksistensi perempuan. Tapi, lebih karena fakta menunjukan bahwa perempuan itu mampu. Perempuan layak dan punya kapasitas yang dibutuhkan menjadi seorang pimpinan di birokrasi," tegasnya.

Ketika posisi ini dipegang perempuan, maka akan ada nilai lebih. Yaitu, meningkatnya kualitas pemerintahan. Karena pengaruh gender perempuan yang lebih disiplin dan terbuka, mau belajar dan berbenah.

Stigma tentang perempuan yang tidak punya kemampuan asal untuk memimpin (takdir), itu harus dipertanyakan. Coba tengok negara-negara dengan pemimpin perempuan, seperti Jerman, Taiwan, Norwegia, Finlandia dan Selandia Baru. Banyak lembaga dan media  justru menobatkan negara ini paling baik dalam menangani Covid 19.

Sungguh menakjubkan ketika lima perempuan pemimpin ini bertindak. Mereka sangat rasional, mempercayakan sepenuhnya kerja saint, menjadikan televisi dan media arus utama sebagai media edukasi dan dialog dengan masyarakat. Serta, memanfaatkan seluas-luasnya sosial media sebagai support sistem untuk bersama-sama melawan pandemi Covid-19.

Kalau Pemerintah Indonesia menggelontorkan dana yang besar untuk membayar influenser media sosial dalam mempromosikan wisata dalam negeri saat pandemi Covid ini. Maka, Sanna Perin, Perdana Menteri Finlandia justru membayar influenser media sosial untuk menyebarkan berita penting tentang Covid-19 kepada masyarakat yang tidak terjangkau oleh pemberitaan media arus utama.

"Itulah satu contoh ketika perempuan diberi kepercayaan dalam memimpin. Mereka sangat totalitas dan sulit dihentikan," pungkasnya. (Juwair Saddam)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda