12 Mahasiswa dan Satu Dosen STKIP Yapis Lolos Program Kampus Mengajar Kemendikbud - Bima News

Rabu, 04 Agustus 2021

12 Mahasiswa dan Satu Dosen STKIP Yapis Lolos Program Kampus Mengajar Kemendikbud

Dosen
12 Mahasiswa program Kampus Mengajar foto bersama dengan Ketua STKIP Yapis Dompu Dr Dodo Kurniawan SE ME dan sejumlah dosen pada acara pelepasan.

BimaNews.id, DOMPU-STKIP Yapis Dompu kembali meraih prestasi. Kali ini, 12 mahasiswa dinyatakan lolos angkatan kedua pada program “Kampus Mengajar” dari Kemendikbud Ristek.

Selain mahasiswa, satu dosen STKIP Yapis, Ija Sri Rahmawati MPd juga berhasil lolos menjadi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) program Kampus Mengajar. Ija menjadi satu-satunya yang lolos dari lima dosen STKIP Yapis yang diusulkan.

“Alhamdulillah, STKIP Yapis kembali mendapatkan kepercayaan dengan lolosnya 12 mahasiswa dan satu DPL program Kampus Mengajar tahun ini," ujar Ketua STKIP Yapis Dompu Dr Dodo Kurniawan SE ME.

Program Kampus Mengajar jelas Dodo, merupakan kegiatan mengajar di sekolah kawasan 3T (terdepan, terpencil, tertinggal). Termasuk bagian program dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Untuk mengikuti program ini ada beberapa persyaratan. Diantaranya, berkas akademik, mahasiswa aktif semester 5, akreditasi jurusan kampus, IPK mahasiswa dan lain-lain.

"Kalau di Dompu, hanya STKIP Yapis yang ikut seleksi program Kampus Mengajar. Kami harap program ini bisa dimanfaatkan dengan baik," harapnya.

Satu DPL dari STKIP Yapis yang lolos kata dia, ditugaskan di Kabupaten Lombok Utara. Sebagai membimbing mahasiswa yang berasal dari berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta di Indonesia.

Sementara mahasiswa yang lolos kata dia, 12 orang dari 38 yang diusulkan. Mereka adalah, Leni Endrawati Prodi PGSD, Sonia dari Prodi PTI, Indah Prodi Sejarah, Auliyaa Siffa Prodi PGSD, Nadya Kasogi Prodi Bahasa Inggris, Sri Wahyuni dari PGSD, Riska Amelia Ade Putri dari Prodi PGSD dan Maisarah dari PGSD.

12 mahasiswa tersebut kini ditempatkan di sejumlah sekolah di Kecamatan Pekat yang ditentukan Kemendikbud Ristek. Yakni, di SD 19 Desa Tambora, SD 28 Dorombolo Desa Nangamiro dan SD 24 Tanjung Pasir Desa Pekat.

Program ini kata dia, berlangsung selama 5 bulan. Mulai 2 Agustus hingga 17 Desember mendatang. Mereka dibagi dalam tiga kelompok. Masing-masing kelompok berjumlah minimal 5 orang.

"Tugas mereka ada tiga. Membantu guru untuk melakukan pembelajaran literasi dan numerasi. Membantu adaptasi teknologi, menggunakan laptop, LCD, You Tube dan lain-lain. Kemudian, mendukung kepala sekolah dalam bidang administrasi dan manajerial," jelasnya.

Kampus mengajar menurut Dodo, pada prinsipnya memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan potensi.  Bagaimana mengatasi masalah selama lima bulan di sekolah tempat mereka ditugaskan.

"Program ini ruang bagi mahasiswa untuk belajar di luar kampus. Outputnya untuk penguatan pembelajaran literasi dan numerasi serta menguasi berbagai keahlian. Sehingga ketika lulus mereka siap kerja," tutur Dodo.

Kampus mengajar juga memberikan manfaat bagi mahasiswa. Selain konversi 20 SKS juga sebagai wadah mengembangkan diri dan pengalaman secara langsung. Khususnya kreativitas, inovasi, kepemimpinan dan lain-lain.

"Mahasiswa juga mendapatkan penghargaan, UKT dan uang bulanan," pungkasnya. (jw)

 

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda