Masuk Musim Kemarau, Bima-Dompu Rawan Kebakaran Hutan dan Kekeringan - Bima News

Kamis, 27 Mei 2021

Masuk Musim Kemarau, Bima-Dompu Rawan Kebakaran Hutan dan Kekeringan

Kebakaran Hutan
Ilustrasi Google
 

BimaNews.id, BIMA-Saat ini, wilayah Bima dan Dompu telah memasuki musim kemarau. BMKG Bima pun mengeluarkan peringatan potensi bencana yang terjadi di musim kemarau, yakni Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang sudah sering muncul sejak tahun 2019 lalu.

Kepala BMKG Bima, Topan Primadi mengatakan, berdasarkan data yang diterbitkan oleh Stasiun Klimatologi Lombok Barat, wilayah Bima dan Dompu memasuki musim kemarau diprakirakan pada April dasarian I (10 hari pertama) hingga Dasarian II (10 hari kedua).

Berdasarkan Monitoring Hari Tanpa Hujan Berturut-turut (HTH) pada dasarian II Mei 2021 umumnya dalam kategori Menengah (11 - 20 hari). Hal tersebut menunjukkan, sebagian besar wilayah Bima dan Dompu sudah jarang terjadi hujan.

Bahkan lanjutnya, terdapat beberapa wilayah yang termasuk dalam kategori awas kekeringan meterologis, yaitu wilayah Kecamatan Palibelo dan Wawo. Monitoring Musim Kemarau 2021 pada dasarian II Mei 2021 umumnya menunjukkan, hampir seluruh wilayah Provinsi NTB sudah memasuki musim kemarau.

Sedangkan, untuk puncak musim kemarau 2021 wilayah Bima dan Dompu diprakirakan terjadi pada Agustus 2021. Sehingga pada periode puncak musim kemarau, akan sulit peluang terbentuknya awan hujan dan menyebabkan potensi kekeringan dan ketersedian air bersih berkurang.

"Saat musim kemarau bukan berarti tidak ada potensi bencana terjadi," kata Topan.

Ada beberapa potensi bencana yang dapat terjadi. Diantaranya,  bencana kekeringan, berkurangnya ketersediaan air bersih dan potensi terjadinya kebakaran lahan dan hutan pun meningkat.

"Sejak 2019 terdapat bencana kebakaran lahan dan hutan. Sehingga mungkin saja pada periode musim kemarau ini potensi kebakaran lahan dan hutan dapat berdampak buruk bagi masyarakat, " jelasnya.

Berdasarkan data titik panas 2020 yang dihimpun tim Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Salhuddin Bima.Titik panas cukup tinggi di Kabupaten Dompu (Pekat, Woja, Kempo). Kabupaten Bima (Wera, Tambora, Parado) dan Kota Bima (Rasanae Barat, Rasanae Timur, Asakota).

Selain itu, terdapat fenomena suhu dingin malam hari saat puncak musim kemarau juga patut diwaspadai untuk wilayah Bima dan Dompu.

Ini disebabkan 2 faktor. Pertama, aktifnya monsoon Australia. Monsoon Australia memiliki ciri khusus yaitu dingin dan kering. Kedua, kondisi awan, pertumbuhan awan yang sulit terjadi pada musim kemarau menyebabkan proses pemantulan kembali gelombang panjang oleh permukaan bumi tidak ada yang menghalangi/menghambat.

"Periode ini diprakirakan terjadi pada Juni hingga Agustus 2021," tambahnya.

Di awal musim kemarau masyarakat diimbau, agar bijak dalam menggunakan air bersih. Meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati terhadap potensi kebakaran lahan dan hutan.

"Termasuk selalu memperhatikan informasi dari BMKG, " pungkasnya. (tin)

 

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda