Rumah Rusak Dihantam Banjir, Satu Keluarga di Desa Leu Tempati Tenda Darurat - Bima News

Jumat, 16 April 2021

Rumah Rusak Dihantam Banjir, Satu Keluarga di Desa Leu Tempati Tenda Darurat

 

Tenda Darurat

Abdul Haris, warga dusun 1 Desa Leu saat istirahat di tenda darurat yang dibangun depan rumahnya.


BimaNews.id,BIMA-Desa Leu Kecamatan Bolo, satu diantara yang terparah akibat banjir bandang beberapa waktu lalu. Sejumlah rumah warga rusak akibat dihantam banjir.

Seperti rumah Abdul Haris, di RT 03, RW 01 Dusun Satu, Desa Leu. Rumah panggung miliknya rusak parah, kondisinya sudah tidak bisa lagi ditempati.

"Risiko juga kalau dipaksa ditempati. Dinding rumah sudah hancur, tiang penyangga sudah rapuh dan banyak yang patah," akunya.

Selain rumah, seluruh harta benda miliknya tidak ada yang  terselamatkan. Kini, sehari-hari Abdul Haris bersama istri dan kedua anak laki-lakinya terpaksa tidur di tenda bantuan di depan rumahnya.

"Kita sudah ikhlaskan semua itu," akunya.

Dia bersyukur, pasca musibah mendapat bantuan dari berbagai pihak. Mulai dari pakaian, bahan pokok, air bersih hingga makanan siap saji.

"Awal-awal pasca banjir, bantuan banyak sekali. Cukup untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari," katanya.

Hanya saja beberapa hari terakhir ini, bantuan berkurang. Dapur umum pemerintah sudah berakhir satu minggu lalu.

"Mungkin karena sudah masuk bulan puasa," duga bapak 50 tahun ini.

Sekcam Bolo, Drs Abas mengatakan, dapur umum untuk korban banjir Bolo sudah berakhir pekan lalu. Itu bantuan dari kementerian yang dikelola dinas sosial.

"Pemerintah kecamatan hanya menyiapkan lokasi dan beberapa penunjang lain, seperti air dan listrik," sebut Abas.

Pasca bencana, kata dia, bantuan untuk korban banjir sangat banyak. Baik bantuan dari lembaga, organisasi, pemerintah hingga masyarakat lain.

"Saking banyaknya saya gak bisa hitung. Yang jelas, setiap bantuan yang masuk tetap dicatat," akunya.

Meski tanpa dapur umum, kebutuhan warga terdampak banjir masih tercukupi dengan bantuan yang masuk. Bahkan pihaknya sudah membentuk tim penyalur di tiap desa.

"Bantuan ada yang disalurkan oleh tim, ada pula warga yang datang  sendiri mengambil di kantor camat," pungkasnya. (ar)

 

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda