Jadi Buruh Panggul Jagung, Bisa Bawa Pulang Uang Rp 500 hingga Rp 700 Ribu Tiap Hari - Bima News

Kamis, 29 April 2021

Jadi Buruh Panggul Jagung, Bisa Bawa Pulang Uang Rp 500 hingga Rp 700 Ribu Tiap Hari

Buruh
 Buruh panggul jagung saat menaikkan jagung  ke truk, Kamis (29/4).
  

BimaNews.id, BIMA-Menjadi buruh jagung tidak mudah.  Dibutuhkan tenaga yang prima. Kalau tidak terbiasa dan berpengalaman, tidak akan mampu memikul sekarung jagung.

Fandi, buruh jagung asal Desa Mangge Asi, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu mengaku, menjadi buruh panggul tidak gampang.

"Selain memiliki tenaga dan kemampuan yang ekstra, juga harus memiliki keahlian," ungkapnya saat ditemui Radar Tambora disela aktivitas memikul jagung di lapangan Desa Mpili, Kamis (29/4).

Pekerjaan sebagai buruh pangul telah dijalaninya lima tahun terakhir. Setiap ada yang membutuhkan tenaganya, Fandi selalu siap, baik memikul jagung atau barang lain.

"Sebenarnya berat, tapi mau gimana lagi. Yang penting pekerjaannya halal," ujar Fendi.

Ketika mengawali bekerja sebagai buruh , Fandi mengaku sempat mau berhenti dan mencari peekerjaan lain. Karena terasa begit berat dan melelahkan.

Namun, lama-kelamaan dia mulai merasa enjoy dan tidak lagi seberat pada awal.  Apalagi  bekerja sebagai buruh angkut jagung hasilnya lebih banyak dibanding buruh lain. Dalam sehari bisa membawa pulang uang ratusan ribu.

Hitungannya kata dia,  biaya buruh untuk satu ton jagung Rp 50 ribu. Sedangkan untuk satu truk, biasanya mengangkut jagung hingga 10 ton.

‘’Dalam sehari, saya bersama teman-teman bisa angkat jagung hingga lima truk,’’ sebutnya.

Kalau sehari rata-rata kita angkat jagung lima truk dengan tenaga buruh lima orang. Maka, masing-masing  bisa dapat upah Rp 500 ribu per hari.

 ‘’Kalau kerja tiga orang, saya bisa  bawa pulang uang Rp 700 ribu,’’ sebutnya. (bm-4)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda