Mayat Kondisi Tidak Utuh itu Adalah Yusak Giyono, Pegawai ASDP Sape - Bima News

Selasa, 23 Maret 2021

Mayat Kondisi Tidak Utuh itu Adalah Yusak Giyono, Pegawai ASDP Sape

Rumah Duka
Warga melayat di rumah Yusak Giyono di RT 05 RW 03 Dusun Langgar Selatan Desa Bugis Kecamatan Sape tempat jenazah disemayamkan sebelum di bawa ke Aimere, Kabupaten Ngada NTT
 

BimaNews.id, BIMA-Identintas mayat yang ditemukan perairan sekitar pelabuhan Sape akhirnya terungkap. Mayat yang ditemukan dalam kondisi tidak utuh itu adalah Yusak Giyono, pegawai ASDP Sape.

Jasad Yusak Giyono saat ini disemayamkan di kediamannya di RT 05 RW 03 Dusun Langgar Selatan Desa Bugis Kecamatan Sape. Jasad pria kelahiran Kabupaten Trenggalek Jawa Timur 1979 ini akan dibawa sekaligus dikebumikan di kampung istrinya di Kecamatan Aimere Kabupaten Ngada, NTT.

Di hadapan polisi istri korban, Ny Elen mengakui, mayat tersebut adalah suaminya. Dia sudah mengikhlaskan kepergian suaminya dan menganggap itu sebagai musibah.

Kapolsek Sape AKP Quraisin mengatakan, Ny Elen mengakui barang bukti dua buah ATM, tas hitam dan celana yang dipakai korban merupakan milik suaminya. Hanya saja, sang istri menolak jasad suaminya diautopsi.

"Ny Elen tiba di Polsek Sape sekitar pukul 18.00 Wita. Dia datang didamping pihak ASDP dan beberapa sanak saudaranya," jelas Quraisin.

Penyebab kematian korban belum bisa disimpulkan, karena tidak dilakukan autopsi. Namun kuat dugaan, korban meninggal karena bunuh diri.

"Korban diduga depresi," sebutnya.

Saat diperiksa, Ny Elen tidak berkata banyak. Dari pengakuannya,  korban  tiba-tiba pergi dari rumah tanpa sepengetahuan anak dan istri.

Bahkan sebelum ditemukan meninggal, korban pernah dilaporkan hilang oleh sang istri pada 12 Januari lalu di Polsek Sape

"Usai diperiksa, Ny Elen dan pihak keluarga mengambil jenazah korban di Puskesmas Sape untuk dibawa pulang ke kediamannya," sebut Quraisin.

Suasana duka tampak di kediaman korban, Senin malam, sekitar pukul 21.00 Wita. Para pelayat terus berdatangan mengisi halaman rumah.

Di ruang tamu, My Elen duduk paling tengah sembari mendengarkan siraman rohani dari pemuka agama mereka. Sedangkan janazah sang suami dikemas rapi dengan peti putih di ruang keluarga.

Ny Elen tak kuasa menahan air mata saat mendengar siraman rohani. Kendati begitu dia berusaha untuk tetap tegar saat menjalani malam kebaktian penghiburan untuk sang suami.

Karena masih suasana duka, My Elen tak sempat diwawancarai. Namun, di hadapan para jemaat dia sempat bercerita singkat tentang kehidupan rumahtangganya.

"Dia suami yang baik," kata Elen sembari meneteskan air mata.

Ny Elen masih belum percaya dengan kepergian sang suami. Dia mengaku, Yusak Giyono sosok suami yang baik dan perhatian serta sayang sama anak-anak.

"Dia begitu perhatian sama anak-anak," katanya.

Elen juga bercerita tidak punya masalah dengan suaminya. Sebelum ditemukan meninggal, suaminya pergi dari rumah sejak November lalu. Ia sudah berusaha mencari dan menghubungi sanak saudara, namun hasilnya nihil.

"Setiap malam anak-anak sering memimpikan bapaknya. Di situ saya terbangun dan mengajak anak-anak berdoa untuk keselamatannya," ujar Ny Elen.

Sebelum kembali ke NTT bersama anak-anak, ia sempat melaporkan kehilangan suaminya pada 12 Januari di Polsek. Minggu (21/3) ia mendapat kabar sang suami ditemukan meninggal dengan kondisi tubuh tidak utuh di perairan sekitar Pelabuhan Sape.

"Saya berterimakasih atas bantuan warga yang menemukan jasad suami saya. Saya juga memohon maaf apabila suami saya pernah berbuat salah," pintanya dihadapan para pelayat. (jw)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda