Lulus UKW, Wartawan Harus Jaga Martabat dan Marwah Profesi - Bima News

Minggu, 21 Februari 2021

Lulus UKW, Wartawan Harus Jaga Martabat dan Marwah Profesi

Penutupan UKW
Ketua PWI NTB, Nasruddin Zein memberikan sambutan pada penutupan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang dilaksanakan Universitas Moestopo bekerjasama dengan PWI NTB di Grand Palace Hotel, Mataram


BimaNews.id,MATARAM-Uji Kompetensi Wartawan (UKW) dilaksanakan Universitas Moestopo (Beragama) bersama PWI NTB, berakhir pada Sabtu (21/2). Sebanyak 49 wartawan yang ikut dari 54 orang yang terdaftar, berasal dari  10 daerah di NTB dinyatakan lulus.

UKW yang berlangsung di Grand Palace Hotel, Mataram ditutup secara resmi oleh Wakil Ketua Dewan Pers, Hendri Haerudin Bangun. Sebelum penutupan, panitia menyerahkan cinderamata kepada tiga peserta terbaik.   

Ketua PWI NTB, Nasruddin Zein menegaskan, wartawan yang telah mengikuti UKW, maka ilmu dan wawasan bertambah. Begitu juga dengan kesantunan dan etika.

‘’Adab itu harus berada di depan ilmu. Sehebat apapun ilmunya, jika tidak memiliki adab, tidak ada nilainya,’’ terang Pimpinan RRI Mataram ini. 

Selama mengikuti UKW, wartawan banyak mendapatkan ilmu dan wawasan baru dari tim penguji. Karena itu, wartawan yang telah mengikuti UKW, harus beda dengan wartawan yang belum.

‘’Jaga integritas, martabat dan marwah, karena itu tidak bisa diikur dengan nilai,’’ tandasnya.

Ketua UKW Fikom Universitas Moestopo (Beragama), DR Wahyudi M Praptopo mengatakan, UKW di NTB difasilitasi Dewan Pers. Fikom Universitas Moestopo bekerjasama dengan PWI NTB. 

Peserta UKW  sebutnya, 54 orang, sesuai kuota dari Dewan Pers. Dari jumlah itu, 30 orang diseleksi oleh Universitas Moestopo, 24 orang oleh PWI NTB. 

‘’Minat wartawan mengikuti UKW di NTB sangat besar. Calon peserta UKW yang mendaftar melalui google form saja  sebanyak 77 orang. Setelah diseleksi, hanya 49 orang yang memenuhi syarat. Setelah digabung dengan peserta dari PWI menjadi 60 orang,’’ sebutnya.

Calon peserta 60 orang mengikuti pelatihan jurnalistik pra UKW hanya  diambil 54 orang. Namun yang ikut hanya 49 orang. Karena ada yang mengundurkan diri dengan alasan sakit dan lain-lain.

‘’Dari 49 orang wartawan yang ikut UKW, 29 orang peserta yang mendaftar melalui Universitas Moestopo, 20 melalui PWI NTB,’’ bebernya.

Untuk pelaksanaan UKW berikutnya, Universitas Moestopo  katanya, siap bekerjasama dengan teman-teman wartawan di NTB.

Wakil Ketua Dewan Pers, Hendri Haerudin Bangun mengaku, peserta UKW yang lulus di NTB hanya 98 persen. Karena hanya 49 orang peserta yang ikut dari kuota 54 orang.

Pelaksanaan UKW di NTB diakui, sebelumnya Dewan Pers mengajukan pelaksanaan UKW pada 34 provinsi ke Bappenas. Usulan itu disetujui DPR RI.

‘’Tahun depan akan ada lagi. Kita akan selalu usulkan, agar kegiatan UKW  dianggarkan,’’ katanya.

Terhadap wartawan yang telah mengikuti UKW dan dinyatakan lulus, sudah kompeten. Itu berarti, tanggungjawabnya semakin besar. Karena nama-nama itu akan muncul di situs Dewan Pers.

‘’Wartawan yang telah memiliki sertifikat UKW akan terus dipantau Dewan Pers. Jika melakukan praktek jurnalistik menyimpang seperti, menerima suap, melakukan pemerasan dan plagiat, kartu UKW bisa dicabut,’’ tandasnya. (gun)

 

 

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda